7

16.7K 685 11
                                    

Selama perjalanan 1 jam dari bandara, akhirnya Jany sampai juga.

Jany turun dari mobilnya dan melihat istana-nya bersama keluarganya yang sama sekali tidak berubah kecuali taman sekitar halaman rumah yang menjadi tambah luas dan ditambah dengan ayunan dari besi yang diletakkan ditengah taman.

Jany masih memerhatikan rumahnya dari luar. Jantung nya berdetak kencang seakan ia merasa detak jantung itu sampai kekepalanya dan membuat darahnya serasa panas.

Jany masih tidak menyangka kalau ia kembali lagi ke sini, ke istana ini.

Jany memerhatikan lagi dan lagi hingga tidak sadar ia sampai meneteskan air matanya.

Jany segera menghapusnya dan berjalan pelan menuju pintu rumah yang masih tertutup rapat.

Jany menghela nafas sebelum mendorong pintu besar itu.

"gue kembali" suara hati Jany

Jany pun mendorong setengah pintu itu hingga memperlihatkan setengah isi dalam rumahnya dan

Duuuaaaarrr

"Selamat datang sayang"

Duuuaaaarrr

Jany tidak sadar kalau bundanya telah berdiri dibelakang pintu bersama semua pembantu rumah tangga dan semua supir yang telah menjadi satu.

Jany tersentak kaget mendengar suara bundanya yang diikuti ledakan kertas berwarna-warni yang melayang-layang diudara.

Bunda langsung memeluk Jany dan Jany pun balas memeluk bundanya.

"Selamat datang non Jany, non Jany udah gede banget" ucap para pembantu rumah tangga dan para supir secara bersamaan

Jany melepaskan pelukannya dari bunda dan melihat semua orang yang menyambutnya

"terimakasih semua" Ucap Jany bahagia

Tapi Jany sebenarnya tidak terlalu bahagia karena bukan ini yang ingin dilihatnya. Bukan ini yang ingin ia dapat saat pertama kali tiba dirumah.

Jany ingin Alex yang menyambutnya. Jany ingin kakanya yang mengatakan itu. Jany sadar bahwa di antara mereka semua, tak ada kehadiran kakaknya, tak ada kehadiran Alex.

"Ayo sayang, kita masuk. Bunda udah nyiapin makanan buat kamu" ajak bunda nya menuju ke ruang makan dan orang-orang yang menyambutnya tadi kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.

"kamu mau makan apa? Bunda udah nyiapin cumi bakar kesukaan kamu" tawar bunda yang langsung mendudukan Jany di salah satu kursi meja makan.

"Jany masih kenyang bun. Udah banyak makan selama dipesawat tadi" jelas Jany sama seperti yang ia jelaskan ke ayahnya tadi.

"oh iya, tadi ayah juga udah nelpon katanya karena ayah, kamu jadi bahan perhatian orang-orang" kata bundanya sambil memukul pelan keningnya menyadari ucapan suaminya tadi ditelepon.

Jany hanya mengangguk sambil memerhatikan sekeliling rumah mencari sosok yang ingin dilihatnya

"Bun, ka Alex mana?"

"oh kakak kamu? Lagi ngunjungin proyeknya di Yogya" jawab bunda yang tengah sibuk dengan makanan yang awalnya disiapkan untuk Jany sekarang harus disimpan kembali di kulkas hangat agar makanan itu tetap segar.

"kapan perginya?"

"baru 2 hari yang lalu sayang"

"baliknya kapan?"

Bunda menengok ke anaknya itu yang masih menatapnya dengan rasa ingin tau

"Mm, bunda gak tau juga ya sayang. Tapi kayaknya gak bakalan lama deh, Alex kan harus kuliah"

I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang