"The Queen Of Jaegsukk"

By Rianafni

484K 29.6K 1.4K

Lee Ji Eun, seorang gadis biasa dari desa yang mengabdikan seluruh hidupnya bekerja membantu ibu nya, harusn... More

Part 1..... Kematian Lee Yoo Ri
......
part 2...Keputusan Sepihak
Part 3.....Sekolah Kerajaan
Part 4.....Teman baru 'Kang Hye Ri'
Part 5.....Tragedi itu,
Part 6...Kita bertemu kembali
Part 7....Perasaan itu
Part 8... Rasanya Bahagia
Part 9....Semua tentang Hyun Joon
Part 10....Semua tentang Hyun Joon (2)
Part 11....Perasaan itu lagi!
Part 12... Tentang Sung Min!
Part 13...Mi Rae dan segala ulahnya
Part 13....Gelang Giok
Part 14...Jangan pernah berharap jadi Asisten Tabib
Part 15....Surat paling berharga
Part 16....Rapuh
Part 17....Ibu:( aku pulang...
Part 18....Aku seorang BIBI!
Part 19....Kembali ke sekolah Hakyo Jhyo
Part 20...Masalah belum selesai
Part 21...Masalah belum selesai (bag:2)
Part 22...Lelah
part 24....Selir
Part 25...Kau seperti Hantu
Part 26...Tolong Ajarkan aku!
Part 27...Sampai kau menyerah dan putus asa
Part 28...The First Kissing
Maaf bukan Update
Part 29......dipermalukan lagi!
Part 30....Pertempuran pertama
Part 31...Sebuah Mimpi dan kehilangan
Part 33...Mimpi yang terkabul
Part 37...Rindu Sebuah Keluarga
Part 39...Tiga Iblis kecil
Part 40...Hari Berdarah (bag.1)
Part 42...Pengkhianatan
Part 43...TERLUKA
Part 44... Dejavu
Part 45... Tak sadar
Sebuah Kabar
Sebuah Kabar (2)
Re:
PERHATIAN
WARNING

Part 32 (P: Spesial, Lee Ji Eun dewasa)...Kesalahan?

7.7K 595 12
By Rianafni

The Queen Of The Kingdom Jaegsukk

Tanggal Publish: 9 Mei 2016, Senin. 4:54 AM

Karya: Rianafni4

--------------

:)

--------------

**************************************************************

5 Tahun Kemudian....

***************************************************************

Lapangan Istana yang begitu luas kini sudah dipenuhi murid-murid Junior dan Senior yang akan melaksanakan kelulusan. Puluhan Ribu anak Kerajaan Jaegsukk tersebut memakai seragam serentak berwarna putih, lambang kesucian, beberapa jam lagi, seragam tersebut akan berubah warna saat Raja menyatakan kelulusan semua murid.

Khusus bagi kelas Junior, yang beruntung memiliki bakat dan nilai bagus, mereka akan dimasukan kedalam beberapa jurusan untuk melanjutkan masuk kelas Senior, kecuali bagi anak kaum bangsawan, mereka bebas memilih jurusan, karna biaya sekolah mereka sendiri yang menanggung.

Semua murid tersebut bersujud menghadap Istana Utama yang paling megah sekaligus center semua bangunan istana, disana merupakan tempat cendikiawan tinggal beserta buku-buku seluruh kerajaan ditempatkan, Ratusan Dayang dan Guru pun dalam posisi bersujud, mereka tengah menanti Raja beserta para Cendikiawan yang terhormat.

"Yoo Soung? Aku yakin kau akan dimasukan kedalam jurusan Pelukis, dijurusan itu, kau akan menjadi pelukis Istana yang hebat, " Bisik seorang gadis cantik setengah mengangkat kepalanya melirik temannya yang tampak dewasa dengan hanbok putihnya, temannya itu hanya tersenyum.

"Hye Ri?" Gadis bernama Yoo Soung tersebut menyenggol bahu gadis bernama Hye Ri, Hye Ri mengangkat kepalanya, menatap Yoo Soung dengan tatapan bertanya. Sebagai jawabannya, Yoo Soung menunjuk seorang gadis disebelah Hye Ri dengan dagunya, gadis yang ditunjuk Yoo Soung tampak bersujud tak bergeming seperti murid lainnya, Hye Ri ikut menatap gadis tersebut. Hye Ri memandang lurus kearah rambut gadis tersebut yang sebatas pinggul, benar-benar indah.

Merasa diperhatikan gadis tersebut mengangkat kepalanya sedikit, wajahnya benar-benar cantik, rambut hitam pekatnya tampak kontras dengan kulitnya yang putih pualam tanpa satu pun titik, mata besarnya menatap kedua temannya tajam, dia mengerucutkan bibirnya aneh.

"Dia pasti menjadi seorang selir lah!" bisik Hye Ri membuat Yoo Soung menganggukan kepalanya tegas, matanya masih menatap lurus wajah temannya itu.

"Bicara apa kalian?" Gadis tersebut bertanya, suaranya pelan namun tegas. Hye Ri dan Yoo soung cekikikan, membuat Murid disamping mereka mendengus karna merasa terganggu.

Kembali ke Upacara, Raja datang dikawal beberapa prajurit, tak lupa puluhan para cendikiawan kerajaan beserta kerajaan tetangga lainnya mengekor dari belakang, Raja memakai Pakaian Shimui, laksana para Cendikiawan namun terkesan lebih mewah berwarna merah, setelah disambut Puluhan Dayang Raja langsung duduk dikursi kebangsaannya tepat didepan Puluhan Ribu anak-anak kerajaan yang ia pimpin. Puluhan Ribu Murid-murid tersebut terlihat seperti kain lebar yang dibentangkan, dan itu menciptakan kesan kebanggaan tersendiri dimata Raja.

"Hye Ri? Kudengar Putra Mahkota Hyun Joon juga hadir" Yoo Soung kembali mengangkat wajahnya sedikit, melirik Hye Ri yang juga sama-sama mengangkat wajahnya setengah melirik balik Yoo Soung.

Hye Ri tersenyum cerah, ia mengangkat wajahnya sedikit mendongak, melihat kearah depan sana menembus belasan kilometer murid-murid yang bersujud sepertinya.

Gadis disamping Hye Ri menggeser tempat bersujudnya, dia menguping pembicaraan Yoo Soung dengan Hye Ri, kepalanya terangkat sedikit mendongak melirik ke arah depan, mereka berada dbarisan pertengahan, dan itu mampu membuat mereka dapat melihat kearah depan, tepat orang-orang terkemuka duduk ditempat kehormatan, mengabaikan Satu patah dua patah kata dari Pemimpin Kerajaan Jaegsukk yang sangat disegani, mengabaikan sambutan-sambutan istimewa dari para Cendikiawan, tampaknya pembicaraan Hye Ri dan Yoo Soung perihal kedatangan Putra Mahkota Hyun Lebih menarik dari apapun.

"Aku tak melihatnya" Seru Hye Ri mengerucutkan bibirnya,
matanya melirik aneh gadis disebelahnya yang juga sama-sama mendongakan kepalanya kedepan, merasa diperhatikan, gadis disebelah Hye Ri cepat-cepat kembali bersujud sempurna.

"Untuk Kandidat calon Selir, berdiri jika namanya disebut!" Ucap Dayang Senior Istana yang memegang jabatan Ketua Para Dayang pengajar, terlihat dari wajahnya ia sudah tua. Suasana yang hening tampak sakral.

Hye Ri dan Yoo Soung yang mendengarnya lantas mengakhiri perbincangan mereka, gadis disamping Hye Ri tentu saja terlonjak kaget saat Hye Ri kembali pada posisi bersujud sempurna setelah tadi agak bergeser ketempat Yoo Soung.

"Kau kenapa?"

"E... E... Ti, tidak apa-apa" gadis itu tersenyum kikuk seraya kembali bersujud sempurna.

"Kim Mi Rae!" Sebut Dayang berbadan tambun tersebut lantang, Seorang gadis yang memakai seragam hanbok yang tampak berkualitas berdiri dari posisi sujudnya, ia tersenyum menatap kedepan, kearah para dayang yang juga tersenyum kearahnya, Wajahnya begitu menawan, memang pada dasarnya Kandidat Calon Selir selalu dipilih dari kecantikannya, ibaratnya seratus persen nilai seorang kandidat selir, tujuh puluh lima persennya dilihat dari fisik, baru sisanya dua puluh lima persen dilihat dari kesopanan dan keterampilan.

"Lee Song Hi"

Gadis yang tak kalah menawan berdiri.

"Nam He Jo "

"Kim Tae Yeon"

"Seol Han na"

Disela ucapan lantang kepala dayang, Yoo Soung kembali menggeserkan tubuhnya ke samping Hye Ri "Berapa kandidat?" Tanya Yoo Soung melirik Hye Ri,

Tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya dari kepala dayang yang seolah-olah membiusnya "Biasanya dua belas"

"Kim Sae Ron"

"Lee Seul Bi"

"Song Hyo ra"

"Kim Yoo Na"

"Park Shin Ye"

"Park Kyung Ja"

"Lee Ji Eun"

"YESSS!" Hye Ri dan Yoo Song bersorak tertahan, gadis disamping Hye Ri membeku dibalik sikap sujudnya,

"Ji Eun? Cepat berdiri!" Hye Ri menyenggol bahu gadis manis disampingnya, dia memang Ji Eun.

Ji Eun tergagap, mengangkat wajahnya yang masih melongo.

"Apa aku tidak mimpi?"

Hye Ri mendorong tubuh Ji Eun yang masih dalam posisi bersujud.

"Cepat berdiri!"

Dengan lemas Ji Eun berdiri, rambutnya yang pendek sudah tumbuh panjang layaknya gadis-gadis lainnya, wajahnya yang dulu manis semakin menawan dengan postur tubuh yang semakin tegap. Dan sekarang, ia terlihat lebih dewasa.

******

"Lee Ji Eun!" Dayang Ketua menyebutkan nama Kandidat Selir yang terakhir, ia membaca ulang Kertas dikedua tangannya, takut-takut ada yang salah sebut.

Ia tersenyum tatkala semua nama yang ia sebutkan tadi sudah lengkap dan benar, matanya menatap ke depan, ke puluhan ribu anak-anak kerajaan Jaegsukk yang membentuk lautan, mereka semua bersujud hormat.

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu murid-murid sekolah Hakyo Jhyo Jaegsukk, karna setelah bertahun-tahun mereka sekolah hanya di hari ini laporan nilai-nilai akan dibagikan, didalam laporan pun hanya ada dua nilai, yaitu menggunakan sistem warna, warna merah untuk tidak berbakat, dan kuning untuk berbakat.

Dan bagi yang tidak beruntung maka ia akan dipulangkan kembali ke rumah masing-masing. Di hari ini pula, setiap anak yang berbakat dan beruntung akan kembali melanjutkan pendidikan, itu pun memerlukan seleksi yang ketat. Setelah acara pembagian jurusan dan nilai, maka acara selanjutnya adalah acara yang paling ditunggu-tunggu, yaitu Pesta.

Ada dua Pesta yang selalu dilakukan, yang pertama Pesta Kerajaan, dan Pesta Rakyat, biasanya yang menggelarnya ialah rakyat-rakyat dipasar maupun didesa, mereka menghias jalan-jalan dan rumah, menyiapkan banyak makanan, mengadakan hiburan-hiburan, itu semua dilakukan untuk menjemput anak-anak mereka yang sudah bertahun-tahun menuntut ilmu.

"Hormat, dayang" Seorang Dayang Pelayan membungkuk hormat didepannya, dahinya berkerut, matanya menajam melirik seragam pelayan tersebut, ia tau seragam dayang pelayan siapa itu.

"Ada apa?" ia bertanya judes, ini acara resmi mengapa dayang pelayan ini mengganggu saja?

Sambil menundukan kepala dayang Pelayan tersebut menyodorkan gulungan kertas rapih, terlihat ragu Ketua Dayang meraihnya, kembali membungkuk Dayang Pelayan tersebut lalu pergi menjauh. Ketua Dayang membuka perlahan gulungan lalu mulai membaca.

Matanya membelalak, melirik Istri Bangsawan yang sekarang tengah menatapnya tajam, bibirnya melengkung menampilkan sebuah senyuman ancaman. Sekali lagi, ia melirik surat dikedua tangannya, ia menghela nafas panjang lalu mulai mengeluarkannya kembali.

"Maaf, saya salah mengucapkan nama, Kandidat Selir Tahun ini hanya sebelas orang" Ungkap Ketua dayang membuat semua orang bertanya-tanya.

Bukankah setiap tahun selalu dua belas orang?, Yoo Soung dan Hye Ri tampak pucat, mereka menatap Ji Eun empati, Ji Eun adalah nama terakhir Kandidat calon selir, jika Kandidat Calon selir dieliminasi satu sudah barang tentu Ji Eun yang akan keluar.

Ji Eun sendiri tampak malu, semua orang menatapnya mengkasihani, ada pula tatapan-tatapan mengejek.

"Untuk Murid bernama Lee Ji Eun, mohon maaf, dia dikeluarkan dari Kandidat Calon Selir,"

Seakan mendengar kalimat kematian, kedua mata Ji Eun berkabut, ada secercah sesak menaungi langit-langit hati Ji Eun, dan rasanya menyakitkan.

"Tetapi dia masuk dalam kandidat Calon Asisten Tabib"

Ji Eun mengangkat kepalanya yang menunduk, ada binar kecil dikedua matanya, ia pun kembali sujud pada posisi semula.

"Silahkan! Untuk kandidat selir dipersilahkan maju" perintah Ketua Dayang membuat se belas gadis dari kelas Junior berjalan semampai kedepan lapangan.

"Ji Eun! Apa kau baik-baik saja?" Hye Ri sedikit menyenggol bahu Ji Eun, nada suaranya terdengar khawatir. Kepalanya sedikit mendongak melirik Ji Eun,

"Aku yakin! Disini ada yang salah, Ketua Dayang itu benar-benar harus kupatahkan lehernya, " Yoo Soung berbisik geram.
Ji Eun sedikit mendongak, ia tersenyum melirik kedua temannya, lalu mulai menggeleng.

"Aku tidak apa-apa, bukankah sudah kukatakan kalau aku benar-benar tak berminat menjadi kandidat selir? Dan lagi, menjadi Kandidat Calon Asisten Tabib adalah keinginanku dari dulu"

senyumnya mengembang, namun tatapannya memancarkan kekecewaan. Seolah-olah angin sepoi-sepoi baru saja mencuri senyum terakhirnya, rasa kecewa yang dulu pernah ada, dan sekarang sialnya kecewa itu kembali menyapa.

********

Continue Reading

You'll Also Like

MAZAYA By Muyassirah Muhsin

Historical Fiction

282K 15.8K 38
Bagaimana jadinya jika seorang ceo muda meninggal dunia akibat kecelakaan, malah bertransmigrasi ke tubuh seorang bayi yang baru saja berumur 40 hari...
Extra Love Story By Roaila

Historical Fiction

2M 185K 55
Transmigrasi series ~ 2 •••••• Zea Andara Alexander, putri bungsu keluarga Alexander yang tidak pernah di anggap. Zea berpura-pura lemah di depan kel...
271K 31.9K 48
VERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Lan Hua, seorang putri dari Kerajaan Yuan Ming terkenal karena kebodohannya. Namun, tidak banyak yang t...
60.7K 5.2K 35
Terlempar ke zaman Majapahit?! Ke masa pemerintahan Hayam Wuruk?! Bagaimana bisa? Itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Mahika Nada Swastika...