"The Queen Of Jaegsukk"

By Rianafni

484K 29.6K 1.4K

Lee Ji Eun, seorang gadis biasa dari desa yang mengabdikan seluruh hidupnya bekerja membantu ibu nya, harusn... More

Part 1..... Kematian Lee Yoo Ri
......
part 2...Keputusan Sepihak
Part 3.....Sekolah Kerajaan
Part 4.....Teman baru 'Kang Hye Ri'
Part 5.....Tragedi itu,
Part 6...Kita bertemu kembali
Part 7....Perasaan itu
Part 8... Rasanya Bahagia
Part 9....Semua tentang Hyun Joon
Part 10....Semua tentang Hyun Joon (2)
Part 11....Perasaan itu lagi!
Part 12... Tentang Sung Min!
Part 13...Mi Rae dan segala ulahnya
Part 13....Gelang Giok
Part 14...Jangan pernah berharap jadi Asisten Tabib
Part 15....Surat paling berharga
Part 17....Ibu:( aku pulang...
Part 18....Aku seorang BIBI!
Part 19....Kembali ke sekolah Hakyo Jhyo
Part 20...Masalah belum selesai
Part 21...Masalah belum selesai (bag:2)
Part 22...Lelah
part 24....Selir
Part 25...Kau seperti Hantu
Part 26...Tolong Ajarkan aku!
Part 27...Sampai kau menyerah dan putus asa
Part 28...The First Kissing
Maaf bukan Update
Part 29......dipermalukan lagi!
Part 30....Pertempuran pertama
Part 31...Sebuah Mimpi dan kehilangan
Part 32 (P: Spesial, Lee Ji Eun dewasa)...Kesalahan?
Part 33...Mimpi yang terkabul
Part 37...Rindu Sebuah Keluarga
Part 39...Tiga Iblis kecil
Part 40...Hari Berdarah (bag.1)
Part 42...Pengkhianatan
Part 43...TERLUKA
Part 44... Dejavu
Part 45... Tak sadar
Sebuah Kabar
Sebuah Kabar (2)
Re:
PERHATIAN
WARNING

Part 16....Rapuh

7.6K 666 31
By Rianafni

>The Queen Of The Kingdom Jaegsukk

Tanggal Publish: 29 April 2016, Jumat 11:01 AM

>Karya: Rianafni29

---------------------------

Assalamualikum...
Tak lupa ucapan terima ksh kepada kalian-kalian semua yang sudh menyempatkan membaca cerita ini, disini aku juga mau bilang! Kalau TAK LAMA LAGI aku mau ninggalin dunia Wattpad sementara, (kalau ada pembaca yang bilang GAK NANYA, mohon dimaklum, aku emang gitu orangnya...)... Alasannya logis: aku mau fokus sama pekerjaanku jadi seorang PELAJAR... Jadi, niatnya mau namantin cerita ini dulu, tapi itu juga kalau masih ada yang minat baca, jadi tolong katakan MINAT dikolom komentar jika emang minat! Ya kalau gak ada cukup disini aja, lagian aku NYADAR kok, cerita ini gak sebagus cerita historical fiction lainnya... Ekhemm.. Ekhem...
Salam RNA:
Ditunggu Vote, sama Koment-nya!

---------------

"Biarkan dia disini!" Teriak Dayang Myo Hyeon tak suka saat Dayang Lain-lainnya mengusulkan agar Ji Eun dibiarkan masuk keasramanya.

"Dia melakukan kesalahan besar, dan ia harus dihukum."
Dayang Mye Hyeon berdiri.

"Seseorang melakukan kesalahan pasti ada alasannya, sebaiknya besok saja dia dimasukan dalam penjara ketika kita sudah tau alasannya" Bela Dayang Me Yeon yang langsung disetujui para dayang,

Mereka iba melihat kondisi Ji Eun, ia hanya menatap kosong, air matanya terus merembes membuat penampilannya benar-benar menyedihkan. Dan tambah menyedihkannya lagi, Ji Eun dimasukan kedalam Penjara sekolah Kerajaan. Penjara yang biasanya diisi oleh anak-anak nakal, dan Dayang Me Yeon tak percaya kalau Ji Eun dimasukan dalam daftar anak-anak nakal, Ji Eun memang bodoh tapi ia bukan anak nakal.

Dayang Myo Hyeon menatap dayang-dayang yang membela Ji Eun dengan tatapan datar.

"Apakah kalian tidak lupa, bagaimana tadi dia menyiksa Putri Mentri?"

"Bukankah dayang pengawal juga berkata, kalau Mi Rae yang dul..."

"CUKUP! Disini aku Dayang Senior"

Semua dayang terdiam, tak bisa membantah perkataan Dayang Myo Hyeon.

"Biarkan dia didalam penjara, karna itu adalah tempatnya"

******

"Hya... hya..."

Seorang prajurit menunggangi kudanya menuju ruangan para Dayang.

"Ciiit..."

Kudanya menjerit ketika dipaksa berhenti, prajurit itu dengan cepat turun dari kudanya dan berlari cepat menuju pintu yang kebetulan terbuka.

Prajurit itu langsung membungkuk hormat dihadapan seluruh dayang Pengajar, nafasnya tersengal-sengal.

"Ada apa?" Dayang Myo Hyeon bertanya sarkatis, prajurit tersebut menunduk, wajahnya lelah dan muram.

"Kabar buruk Nyonya..."

"Cepat katakan langsung, jangan bertele-tele!" Kesabaran Dayang Myo Hyeon habis, ia berteriak. Dayang lainnya hanya bisa menunduk sedalam-dalamnya.

"Desa Myian terkena bencana longsor."

Semua Dayang berwajah datar, itu tidak aneh. Setiap desa diKerajaan Jaegsukk memang rawan bencana.

"Dan..." Prajurit tersebut tampak susah mengeluarkan kata.

"......." Semua dayang tampak penasaran.

"Dan Keluarga Lee Ji Eun salah satu Korban yang dinyatakan tewas..."

Jderr...

Semua dayang berdiri, mata Dayang Me Yeon lolos mengeluarkan air mata, para dayang lainnya ikut menitikan air mata. Mengapa gadis itu terus mendapatkan masalah?.

Prajurit tersebut langsung pamit dan membungkuk hormat, lalu keluar.

"Kita harus memberitahu Ji Eun" Ucap Dayang Me Yeon disela tangisnya.

"......."

Semua dayang menunduk, karna Dayang Mye Hyeon masih terdiam. Semua keputusan harus diambil atas persetujuan Dayang Myo Hyeon. Karna dia adalah senior.

"Jika kalian tidak bersedia, biar aku saj..."

"Tidak, Jangan beritahukan dia sekarang, biar nanti saja besok setelah hukumannya selesai" Potong Dayang myo hyeon tegas. Semua dayang memandangnya miris.

"Tidak bisa, bagaimana pun juga Ji Eun adalah keluargannya, Ji Eun harus menemui keluarganya untuk yang terakhir kalinya" Dayang Me Yeon mencoba meyakinkan semua dayang, khususnya dayang Senior myo Hyeon.

"Sudah ku katakan tidak bisa. Dia harus dihukum atas kesalahannya dulu, baru ia boleh diberi tau" teriak Dayang Myo Hyeon menggema, memekikan telinga, dan itu berhasil membuat  kesabaran Dayang Me Yeon diuji. Ia menajamkan pandangannya kearah Dayang Myo Hyeon, memberikan tatapan mautnya, ia memang Dayang Junior, tapi sekarang ia benar-benar tak takut.

"APA KAU BILANG? JI EUN, GADIS EMPAT BELAS TAHUN ITU HARUS MENGETAHUI KALAU KELUARGANNYA SEKARAT SETELAH DI HUKUM?" Dayang Me Yeon balas berteriak, ia menghampiri Dayang Mye Hyeon, semua dayang mulai waspada.

"DIMANA PERASAANMU? KAU DAYANG SENIOR? HARUSNYA KAU BISA MENGERTI PERASAAN MURIDMU? APA KARNA DIA TERLAHIR DIKALANGAN BIASA, DAN KAU TERLAHIR DIKALANGAN BANGSAWAN, SEHINGGA PERASAANMU SUDAH KAU BUANG JAUH-JAUH"

"Dayang Me Yeon, sebaiknya kau jaga mulutmu dihadapanku, jika kau tidak mau ditendang dari Sekolah Kerajaan ini..." Teriak Dayang Myo Hyeon menunjuk wajah Dayang Me Yeon.

Dayang Me Yeon tiba-tiba menangis.

"Dia masih kecil, ia akan sangat menderita saat mengetahui Keluargannya sekarat..."

Semua Dayang berkaca-kaca melihat Dayang Me Yeon menangis, mereka membenarkan ucapan Dayang Me yeon. Dayang Me Yeon berjalan menuju lorong yang menghubungkan antara ruang para dayang dengan ruang  penjara.

Tetapi sebuah tangan menghadangnya.

"Sudah kubilang jangan beritahukan dia sebelum dia dihukum !" Bentak Dayang Myo Hyeon kembali.

"Atau kau akan ditendang secara tidak hormat dari sekolah ini..."
Dayang Me Yeon langsung berbalik, menatap dayang Myo Hyeon dengan sengit.

"DIA PUNYA HAK UNTUK MENGETAHUI KELUARGANNYA, DIA BERHAK MELIHAT JASAD KELUARGANNYA, DAN ITU UNTUK YANG TERAKHIR KALINYA! APA KAU RELA MELIHAT DIA MENANGIS DIATAS BATU NISAN TANPA MELIHAT JASAD KELUARGANYA UNTUK YANG TERAKHIR KALINYA? APA KAU BENAR-BENAR MEMBENCINYA SEHINGGA KAU INGIN MENGHUKUM NYA? INI SUDAH LEBIH DARI SEBUAH HUKUMAN...."

Dayang Me Yeon berjalan menabrak bahu dayang Myo Hyeon, tetapi ditengah lorong, ia kembali berbalik.

"DAN SOAL PEMECATANKU, KAU BISA MENENDANGKU SEKARANG, AKU TAK BUTUH PEKERJAAN YANG MEMBUAT NALURI KEMANUSIAANKU HILANG, AKU LEBIH TAKUT PADA TUHAN DARI PADA TAKUT PADAMU...."

Lalu Dayang Me Yeon pun berjalan cepat menuju penjara. Semua dayang mengekorinya dari belakang, tinggalah Dayang Myo Hyeon berdiri dengan wajah merah menahan amarah.

"Kalian? Para Dayang? Apa kalian juga ingin dipecat?"
Semua dayang yang mendengarnya mematung, kecuali Dayang Me Yeon yang sudah memasuki ruangan penjara.

Semua dayang berbalik dan membungkuk serentak.

"Pecatlah kami sekarang juga!" Ucap mereka serentak, mata Dayang Myo Hyeon membulat sempurna.

******

"Ibu...?" Ji Eun terus menangis, dari tadi matanya tak bisa berhenti menangis, tangan Ji Eun memeluk kantong rajutan berisi serpihan-serpihan surat dari Ibu nya.

"Maaf..."

Entah kenapa Ji Eun benar-benar merasa sakit hati ketika melihat suratnya sudah menjadi bubuk-bubukan tak berharga, ia ingin marah. Hatinya gelisah, ia merindukan Ibu, ia ingin segera pulang, ia ingin memeluk ibu.

Mata Ji Eun mengerjap-ngerjap mengeluarkan air mata yang menggenang, ia menatap sekelilingnya dan kembali terisak, ia duduk sendiri didalam jeruji, ia tak salah. Putri Mi Rae yang duluan membuat masalah, ia hanya ingin memperingatkannya agar tidak terus menyakitinya. Tetapi sekarang Ia malah dimasukan kedalam Jeruji menakutkan yang begitu gelap tanpa satu pun lampu atau celah.

Tiba-tiba sekelebat wajah Ji Young menghantuinya.

"Lee ji Eun? jika kau membenci Hanbok? pakai saja Pakaianku! Aku akan bekerja dan membeli pakaian baru..."

Ji Eun menangis menjerit, ia seperti merasakan Ji Young berada disampingnya, ia menjerit ketakutan. Sekuat tenaga menggoncangkan jeruji besi, ia ingin keluar dari tempat ini.

"Lee Ji Eun? kakakmu ini akan pergi berperang, aku benar-benar takutt ... usiaku baru tiga belas tahun..."

"Aaaah..." Ji Eun semakin kuat mengguncang-guncangkan Jeruji besi, ia ingin keluar, ia benci saat Pikiran Ji Young menghantuinya. Ia kasihan pada Ji Young.

"Ahhhh... tolong..."

Tangan Ji Eun yang memegang jeruji besi melemas, ia tak punya tenaga lagi, matanya kini menatap kosong kearah lantai yang begitu gelap.

Ia menyerah dan putus asa.

*********

Bukan hidup namanya jika tanpa sebuah masalah...

Continue Reading

You'll Also Like

261K 24.9K 44
Han ji ya seorang gadis modern yang memiliki sifat tomboy dan pemberani tiba-tiba bertransmigrasi hanya karena menggangu orang pacaran. Han ji ya be...
45.5K 6.6K 191
Lu Gu menikah atas nama saudara laki-lakinya dan menikah dengan pemburu ganas di Desa Qingxi. Betapapun bersalahnya dia, di bawah paksaan pemukulan...
KASHMIR By B.O.S🚀

Historical Fiction

359K 23.8K 118
Menjadi pengantin dari kerajaan yang wilayahnya telah ditaklukkan bukanlah keinginanku. Lantas bagaimana jika kerajaan yang aku masuki ini belum memi...
525K 67.1K 54
Jenaka adalah seorang kutu buku yang tengah mempersiapkan Ujian Akhir Sekolah. Jenaka tinggal bersama nenek buyutnya yang mengidap Dementia. Suatu ha...