I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLET...

By ShiceciTa

635K 21.5K 688

"Aku sangat-sangat mencintainya sampai-sampai dulu aku sempat berpikir akan mengungkapkan kalau aku bukan ana... More

PENGUMUMAN
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
^25^
Note
26
27
28
29
30
31
Say Thx (?)
32
33
34
35
36
37
FYI
38
39
40
41
42 [ENDING]
HAPPY ENDING 🎉
EKSTRA PART
EKSTRA PART II
New 'S'

8

16K 672 13
By ShiceciTa

"Kakak...." Jany mengeluarkan suaranya pelan ketika sadar bahwa Alex lah yang berhasil membuatnya emosi dan bahwa Alex lah yang sedang ia sumpahi sedari tadi.

Orang yang diucapkan Jany itupun hanya memandang Jany dengan tatapan kaget dan tak percaya.

Jany pun sama. Satu kata yang berhasil keluar dari mulutnya tadi kini membungkam kembali semua kata yang ingin diucapnya saat pertama kali ingin bertemu sosok yang ditungguinya selama ini.

"Ka Alex" Jany bukan bermaksud memanggil Alex, tapi kata-kata itu keluar dengan sendirinya dari mulut Jany tanpa ia sadari karena ia masih sibuk memerhatikan Alex.

Alex yang sadar bahwa sedari tadi ia hanya terdiam melihat orang yang berdiri didepannya ini segera mengedipkan matanya beberapa kali hingga kesadarannya kembali.

"Jany" kata pertama yang diucapkan Alex

"Ka Alex" Ulang Jany lagi

"Bunda mana?" Alex mengalihkan matanya untuk melihat kedalam rumahnya dari pintu yang terbuka dibelakang Jany.

Alex berjalan masuk meninggalkan Jany didepan pintu.
Jany masih terdiam ditempat tanpa mengalihkan matanya dari sosok Alex yang telah menghilang dari jangkauan matanya.

Jany berjalan masuk dan menutup kembali pintu rumahnya dan mengikuti Alex dari belakang.

"Bunda kemana Jan?"

Jany tidak menjawab. Jany masih kaget akan kakaknya itu. Jany merasa kalau Alex seperti tidak merindukannya. Jany merasa kalau Alex menganggap nya seperti sudah biasa bertemu. Jany merasa..... Aah ia sudah tidak sanggup merasa lagi!

Jany melihat Alex seperti orang asing dimatanya.

"Jan, bunda mana?" Alex berbalik melihat ke arah Jany yang terdiam mematung memerhatikannya

"bunda... Bunda lagi ke rumah tante Nela ka" jawab Jany terbata

"kamu kapan balik ke Indonesia?"

Jany berjalan ke ruang keluarga menyusuli Alex yang tengah asik duduk disana sambil meminum Jus Jeruk yang tadi diambilnya dari kulkas.

Jany duduk di sofa didepan Alex.

"Beberapa hari yang lalu ka" Jawab Jany mencoba tenang

Alex hanya mengangguk

"trus baliknya kapan?" tanya Alex langsung melihat Jany

"balik kemana ka?" Jany balik bertanya dengan bingung

"Ke Amrik"

Jany kaget lagi mendengar kakaknya itu. Ia beranggapan kalau Alex ingin Jany segera kembali ke Amerika dan meninggalkan Indonesia.

"Nggak kak, Jany gak balik lagi ke Amerika"

Alex hanya mengangguk lagi dan kembali meminum jus jeruknya

"Kabar ayah gimana?"

"Baik"

Mereka terdiam beberapa saat setelah Jany menjawab pertanyaan Alex dengan cepat

"Kakak naik dulu ya Jan, mau istrahat"

"iya ka"

Alex berdiri dan berjalan meninggalkan Jany yang masih duduk diam menatap kosong ke tempat yang diduduki Alex tadi.

Jany mulai menumpahkan air matanya yang sedari tadi ia tahan.

" bukan ka, bukan sambutan seperti ini yang Jany mau saat pertama kali bertemu ka Alex lagi. Jany mau ka Alex memeluk Jany sebagai sambutan buat kedatangan Jany lagi kerumah ini. Ka alex bahkan menanyakan Jany kapan balik ke Amrik, apa ka Alex gak mau Jany disini? Ka Alex gak mau Jany bareng ka Alex lagi? Ka Alex bahkan menanyakan kabar ayah diAmrik, apa ka Alex gak ingin tau gimana kabar Jany selama Jany di Amrik? Bahkan setelah sebelas tahun tanpa komunikasi? Jany merindukan ka Alex, apa kakak tau? " ucap Jany pelan ditengah-tengah tangisnya.

*****

Alex yang sudah lebih dulu meninggalkan Jany sendiri dilantai bawah, yang katanya ingin istrahat ternyata Alex tidak benar-benar masuk ke kamarnya.

Alex terhenti diujung anak tangga paling atas untuk sekedar melihat kembali ke arah Jany yang masih duduk disana.

Namun, saat Alex berbalik melihat Jany yang membelakanginya dibawah sana. Alex melihat kalau pundak adiknya itu bergetar pelan. Alex tau kalau Jany sedang menangis. Alex tau kalau Jany menangis karenanya.

Saat Alex mencoba turun dan mendekat ke Jany, Alex mendengar Jany berkata seperti itu. Alex pun terdiam ditempatnya padahal beberapa langkah lagi ia bisa menyentuh pundak Jany.

Jany tidak sadar akan Alex yang berada beberapa langkah dibelakangnya. Alex tersentak kaget mendengar kalau adiknya ini sangat menginginkannya,dan sangat merindukannya.

Alex ingin segera memeluk Jany yang saat itu sedang menangis tapi ditahannya. Alex menahan dengan setengah mati untuk memeluk adiknya itu.

Alex berbalik lagi menaiki tangga menuju kamarnya tanpa melihat ke Jany lagi yang masih menangis.

*****

Dikamarnya, Alex pun duduk di sofa yang menghadap langsung ke taman belakang.

"maafkan kakak Jan, kakak gak bermaksud begitu. Kakak sangat merindukan kamu. Sangat sangat merindukan kamu. Kalau kamu tau kakak menahan sakit yang amat dalam saat kamu pergi, kalau kamu tau kakak sangat tersiksa saat kamu gak ada disamping kakak dulu dan kalau kamu tau gimana rasanya saat tau rahasia besar keluarga ini, kamu pasti akan mengerti seperti apa dan bagaimana kakak harus menghadapi kamu langsung saat ini"

Alex berusaha keras agar air matanya tidak jatuh saat mengucapkan kalimat itu didalam kamarnya sambil menatap kosong ke taman belakang.

*****

"sayang, kamu dimana?" teriak bunda yang baru saja pulang dari rumah tante Nela

Sekarang menunjukan pukul 07.21 malam.
Keadaan rumah sangat sunyi. Lampu ruang tengah saja masih belum dinyalakan begitupun dengan lampu halaman belakang.

"Jany, kamu dimana sayang?" teriak bunda lagi setelah menyalakan lampu-lampu yang seharusnya menyala diwaktu malam hari.

Bunda berjalan ke arah kolam renang yang berada dihalaman samping untuk melihat Jany, tapi sama sekali tidak ada.

Rumah sebesar ini memang sangat sulit untuk mencari seorang sosok yang entah dimana keberadaannya. Terlalu banyak celah.

Bunda berjalan kembali menuju dalam rumah dan naik ke lantai dua menuju kamar Jany.

Namun, saat Bunda berjalan menuju kamar Jany yang harus melewati kamar Alex dulu, langkahnya tiba-tiba terhenti karena ada seberkas cahaya lampu dari dalam sana, dari dalam kamar Alex.

Bunda pun mendekat ke pintu Alex dan membukanya

Klik

"Alex" panggil bunda saat tengah melihat Alex duduk di sofa depan TV-nya sambil membaca sebuah buku

Alex yang mendengar namanya disebut segera berbalik

"Hai bun"

Dengan sapaan balik dari Alex, bunda masuk kedalam kamar Alex dan menutup pintu di belakangnya.

"kapan baliknya Lex? Kok gak ngasih tau bunda dulu?"

"Tadi pagi bun. Rencananya sih mau pulang besok, tapi karena Edo udah ngajak balik jakarta jadinya aku ikut deh, gak sempat ngabarin bunda" Jelas Alex sambil menutup bukunya dan berjalan ke lemari buku untuk menyimpannya.

"udah ketemu Jany, Lex?"

Alex terdiam di depan lemari buku dan masih membelakangi bunda nya.

"udah kok bun" Alex kembali duduk

"Bunda lupa kabarin kamu kalau Jany udah balik" Aku bunda sambil memerhatikan kamar Alex

Alex hanya mengangguk

"Jany balik ke Indonesia kapan bun?" Alex masih belum yakin dengan jawaban dari Jany tadi pagi

"Mm, waktu kamu berangkat ke Yogyakarta"

"dianterin ayah?"

"nggak, sendiri kok"

"Balik ke Amerika lagi kapan?"

"Nggak balik lagi, kan udah sekolah disini Lex"

"sekolah dimana bun?"

"Sma 70 Jakarta"

"Kelas berapa?"

"Ya ampuuuun, kamu banyak tanya deh. Kenapa gak tanya langsung ke adik kamu aja?" bunda memutarkan kedua bola matanya karena anaknya ini terus bertanya kepadanya seraya berdiri meninggalkan Alex yang penuh pertanyaan yang ingin ia lontarkan.

Alex sendiripun baru sadar kalau sedari tadi ia terus menimpali bundanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak seharusnya ia tanya.

"kalau Alex bisa tanya langsung ke Jany bun, mungkin udah Alex tanya dari tadi dan gak perlu bertanya ke bunda lagi" ucap Alex dikamarnya sambil melihat ke arah pintu yang telah tertutup rapat.

*****

Diluar kamar Alex, bunda pun berjalan menuju tujuan awalnya yaitu kamar Jany

Tok

Tok

Tok

Tak ada jawaban dari kamar Jany saat bundanya mengetuk pintu kamar anaknya itu dari luar.

"sayang, kamu didalam?" teriak bunda memastikan apakah Jany didalam atau tidak

Tok

Tok

Tok

Masih belum ada jawaban juga.

"Jany?" panggil bunda lagi lebih keras

"Bunda masuk ya sayang" ucap bunda sambil memutar kenop pintu yang ternyata sedang terkunci.

Bunda pun kaget akan hal itu. Baru kali ini ia mendapatkan pintu kamar Jany dikunci dari dalam.

Bunda yang merasa aneh dengan cepat langsung takut dan khawatir

"Jany?" panggil bunda lebih keras sambil mengetuk cepat pintu Jany

"Jany, buka pintunya sayang!"

Alex yang mendengar teriakan bundanya memanggil nama Jany dari arah luar kamarnya segera bangkit dari sofa dan berlari keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi.

*****

Hari ini spesial yah hehehe.
update 2 episode, yah itung2 kali aja besok gak sempet update lagi karena sibuk :(

Tinggalin jejak kalian setelah
Membaca ya ^^
Voment ~~

Love :
ShiceciTa

Continue Reading

You'll Also Like

373K 32.9K 42
[PRIVATE] #1 HIGHEST RANK IN SHORT STORY ON 161002 Start : [160805] End : [170309]
2M 71.3K 44
Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus galak itu adalah musuh bebuy...
51.2K 1.9K 43
Ralline Azzara Kesialan demi kesialan terus saja dialaminya. Semenjak malam dimana sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka dan ia bertemu siswa...
272K 17.4K 40
Berawal dari tempat Karaoke, pertemuan pertama kali itu terjadi. warning: 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita.