Kevin menatap sang isteri sejenak lalu berkata," are you sure? " tanya kevin untuk memastikan kembali keputusan yang telah diucapkan oleh sang isteri
Mila mengangguk mantap sambil menatap sang suami," yes I'm sure, ehm tapi beneran gak sakit kan? " tanya mila sekali lagi
" hanya di awal saja sayang kamu akan merasa sakit, tetapi selebihnya enggak kok dan aku janji aku akan melakukan pelan – pelan " ucap kevin mengelus pipi mila
Mila menarik nafas sejenak, kini ia berusaha menetralkan debaran jantungnya setelah ia mulai merasa tenang, mila kemudian berkata," janji harus pelan – pelan "
" iya sayangku yang bawel pake banget " ucap kevin lalu mulai mencium bibir mila.
Perlahan namun pasti keduanya mulai terbawa suasana, kevin dengan cepat mulai membuka lingerie yang di gunakan mila dan kini membuat sang isteri hanya tinggal terbalut pakaian dalam, debaran jantung mila yang tadinya mulai mereda kini kembali berdegup kencang, bahkan wajahnya kini sudah lebih merah merona daripada yang sebelumnya.
" sayang aku malu " ucap mila sambil menutup kedua matanya
Kevin tersenyum lalu menarik tangan mila," malu kenapa? Orang sama aku ini, kamu cantik dan sexy banget sayang beneran deh " Sejujurnya kevinpun juga sama seperti mila, jantungnya pun berdegup dua kali lebih kencang dari yang sebelumnya, karena ini pertama kalinya ia melihat tubuh sang isteri yang hanya terbalut pakaian dalam dan hal itu membuat bagian tubuh kevin yang lain kembali bereaksi
Pipi mila seketika bersemu merah mendengar pujian kevin," iya.. habisnya aku kan.. ehm.. gak pernah.. ehm.. ehm.. " ucap mila terbata – bata karena dirinya benar – benar grogi
" Iya sayang aku ngerti kok, ini adalah hal yang baru buat kita jadi kita harus nikmatin ya " ucap kevin mencium kening mila.
Kevin mulai menuntun permainan, dengan perlahan ia membimbing mila untuk masuk lebih dalam permainan mereka, erangan dan desahan kenikmatan keduanya mulai menyelimuti seluruh atmosfir ruangan kamar pribadi mereka, keduanya kini sudah benar – benar polos dan tidak ada sehelai benangpun yang melekat di tubuh keduanya.
" sayang kok kamu tutup mata lagi?" tanya kevin
" aku malu sayang " ucap mila gugup saat mengetahui dirinya sudah benar – benar polos tanpa sehelai benangpun
" udah gak usah malu, sekarang kita akan langsung masuk ke permainan inti ya " ucap kevin yang sedang bersiap – siap
Namun tiba – tiba mila bangun dan memeluk tubuh kevin erat," sayang shsss jangan takut yaa " ucap kevin sambil mengelus punggung mila
Hampir lima menit keduanya saling berpelukan erat, setelah mila sudah mulai cukup tenang, kevin kembali membaringkan mila ke posisi semula
" okay sayang, seperti yang aku bilang tadi ini akan sakit tapi sesudahnya enggak dan seperti yang aku bilang di awal, aku akan melakukan semuanya pelan – pelan " ucap kevin kembali menjelaskan kepada mila
" tapi sayang... ehm memangnya itu bisa masuk? Terus emang gimana caranya? Eh tunggu tapi kok bentuk punya kamu kok lucu, beda kayak yang di ruang praktikum lab biologi waktu dulu di sekolah " tanya mila polos
Seketika kevin tertawa terbahak – bahak mendengar penuturan mila dan kali ini sukses membuat mila manyun
" ihh kok aku diketawain lagi sih? Emangnya aku salah nanya kayak gitu?" tanya mila manyun
" bukan sayang tapi hahaha habisnya pertanyaan kamu itu lucu banget yaiyalah sayang yang kamu lihat di lab itu kan cuman replica aja, terus pertanyaan kamu bisa masuk apa enggak bentar lagi kamu akan tau jawabannya, udah ah ini kenapa kita jadi diskusi begini sih yaudah anggep aja kita lagi belajar biologi tapi versi prakteknya ya " ucap kevin yang masih terkekeh geli
Mila mengangguk kemudian kevin dengan perlahan mulai memasukan miliknya ke dalam milik mila, " aaargghh.. sayang... " rintih mila
" shssss tenang sayang... ini aku udah pelan kok.. sakit ya ?" tanya kevin
" iyaa sakit sayang " ucap mila pelan
Kevin sepelan mungkin memasukan miliknya lebih dalam, dan kini miliknya sudah masuk sempurna di dalam milik mila
" pelan – pelan kevin " ucap mila pelan saat kevin mulai menggerakan tubuhnya
" iya sayang ini udah pelan kok, gimana masih terasa sakitnya?" tanya kevin
Mila menggeleng memang benar awalnya mulai terasa sakit namun perlahan mila mulai menikmatinya. Kevin kemudian perlahan mulai meningkatkan tempo permainannya dan tak lama keduanya sudah mulai mencapai titik klimaks, kevinpun ambruk di sebelah sang isteri bulir – bulir keringat mengalir dengan deras di seluruh tubuh keduanya.
" makasih sayang " ucap kevin mengecup kening dan bibir mila lalu merengkuhnya ke dalam pelukannya
" urwelcome sayang " ucap mila tersenyum dan menenggelamkan di dada kevin
" ehm sayang kamu mau cepet punya dede bayi kan?" tanya kevin yang mulai usil
" iya memangnya kenapa sayang?" tanya mila mendongak sambil menatap sang suami
" ehm lagi ya kayak tadi " pinta kevin
" hah? Lagi? Emang satu kali aja gak bisa langsung dede bayinya dateng?" tanya mila polos
" astaga sayang hahaha ya enggaklah emangnya kamu kira dede bayinya dikirm pake jne apa dari surga sehari langsung nyampe, itu semua butuh proses sayang dan kita akan lakuin ini tiga kali seminggu " ucap kevin
" oh aku kira habis kita lakuin ini, aku bisa langsung hamil hehe habisnya kan katanya gitu kalo habis lakuin itu biasanya si cewenya langsung hamil " ucap mila nyengir
" sayangku yang cantik tapi polosnya minta ampun, itu memang bisa aja terjadi di saat mungkin wanita itu sedang ada di masa suburnya " ucap kevin
" oh iya juga sih, ehm tapi nanti kalo kita ngelakuin ini lagi sakitnya masih sama gak kayak tadi?' tanya mila
" hemm mungkin iya tapi tidak akan terlalu sakit seperti tadi, udah mending lanjut lagi yuk?" ucap kevin mengerling nakal dan mila mengangguk sambil tersenyum malu – malu
*****
Pagi harinya baik kevin maupun mila masih asik terlelap sambil berpelukan, keduanya masih enggan untuk membuka kedua mata mereka, karena keduanya benar – benar lelah akibat permainan yang mereka lakukan hingga pukul tiga dini hari tadi.
Tepat pukul 10 pagi, mila bangun dari tidurnya dan saat ia berbalik ia tersenyum melihat sang suami yang masih tertidur pulas sambil memeluk dirinya erat, seketika bayangan aktifitas permainan mereka berdua terlintas di benaknya dan membuat dirinya kini senyam – senyum sendiri.
" hayo ngapain senyam – senyum gak jelas pagi – pagi " goda kevin yang ternyata sudah bangun bertetepatan dengan mila yang sedang senyam – senyum
" eh.. ehm enggak siapa yang senyam – senyum " ucap mila malu lalu menenggelamkan wajahnya di dada kevin
" cieee... malu yaa ke gap sama aku cieee... hahaha hayo kamu kenapa hayo mikirin yang semalam lagi?" goda kevin sambil mencium pipi mila
" ihhh gelii sayang.. aaaaa kevinnn kamu mah jangan godain aku terus ihhh.. " ucap mila benar – benar di buat salah tingkah oleh kevin
" cieeee hahaha jangan – jangan bener lagi tebakan aku hahaha cieee, oh ya sayang mau ke rumah mama gak?" tanya kevin dan membuat mila mendadak diam
" ehm mama aku maksudnya sayang, mama, papa, kak angel, kak billy sama si kecil yang gemesin tapi bawel itu udah kangen sama kamu " timpal kevin
" ihh jahat banget sih kamu sama cila kan gitu – gitu keponakan kamu tau " ucap mila mencubit perut kevin
Kevin tertawa," hahaha tapi aku sayang kok sama cila, tapi emang dia gemesin plus bawel dan itu kenyataanya sayang "
" dasar kamu ya, yaudah ayo kita siap – siap sekarang " ucap mila semangat
" semangat banget sih kamu , nih pasti ntar aku bakaan di kacangin nih kalo kamu udah ketemu mereka " ucap kevin manyun
" ihh kamu apaan sih enggak lah, kamu juga pasti ngacangin aku kalo udah ketemu kak billy paling langsung maen basket atau gak main playstation " ucap mila
" enak aja enggak ya, kamu tuh yang pasti kacangin aku " ucap kevin
" enggak yaa enak aja pasti kamu " ucap mila
" kamu! "
" kamu! "
" kevin! "
" mila! "
" okay stop daripada kita berantem gak jelas mending kita siap – siap dan bibir kamu gak usah manyun kayak gitu udah kayak bebek kwek kwek tau gak " ucap kevin geli
" bodo biarin habisnya kamu nyebelun bwee " ucap mila lalu bangun sambil mengambil lingerienya dan masuk ke dalam kamar mandi
" lucu banget sih kalo lagi bete hahaha " ucap kevin tertawa melihat tingkah sang isteri di pagi hari