Boboiboy X Reader (Possesive...

بواسطة sksbhdbs

98.7K 8.7K 1.3K

Ini hanya kisah Boboiboy dan (Name) yang dinikahkan pada umur 17 tahun dengan dalih perjodohan. Lantas bagaim... المزيد

Prolog
[1]. Tumbuh
[2]. Awal dari segalanya
[3]. Pulau Rintis
[4]. Prancis
[5]. Germany
[6]. Germany (2)
[7]. Indonesian (1)
[8]. Indonesian (2)
[9]. Dua Pewaris
[10]. Belajar
[11]. Mahkamah Tinggi Angkasa
[12]. Kabar Membahagiakan
[13]. Just A Fact
[14]. Rudolf
[15]. Borara .... in here?
[16]. Kerja Sama
[17]. The Problem
[18]. Down
[19]. Rayyan Raditya Mahendra
[20]. Look After His Wife
[21]. Borara Comeback!
[22]. Kaizo
[23]. Kristal Hang Kasa
[24]. Long Time No See
[25]. Past
[26]. Pertarungan Imbang
[27]. Her Bestfriend
[28]. Klan Mafia
[29]. The Crazy Couple
[30]. We Can't
[31]. Las Vegas
[32]. Las Vegas (2)
[33]. Kenangan Sahabat Lama
[34]. Mendalami Kasus
[35]. Rencana
[36]. Hancur Perlahan
[37]. Party With America Leader
[38]. Past Of Karl And Albern
[39]. Gamma Sempurna
[40]. Hilang Kendali
[41]. Poison
[42]. Sadar
[43]. The Purge In Brazil
[44]. The Purge In Brazil (2)
[45]. The Purge In Brazil (3)
[46]. End
[47]. Pelaku
[49]. Let's Slaughter Them!
Story Amato-Mara
[50]. Beach Date<3
[51]. Bastard!
[52]. I Hate You, Bastard!
[53]. Medusa Traumatic
[54]. New York
[55]. Misi Tapops
[56]. New York (2)
[57]. Misi Tapops (2)
[58]. He's Obsesif Man
[59]. You Are Nothing, Cassandra.
[60]. Poor Cassandra
[61]. Karl And Viola's Wedding
[62]. Area 51
[63]. Mengangkat Isu Hangat
[64]. Jake Nikah!
[65]. Keputusan
[66]. OCHOBOT!
new story of boboiboy
[67]. Fusion
[68]. Love
[69]. Beach
[70]. Bleeding Colleague
[71]. See You In The Suffering
Announcement
[72]. Everything For Beauty
[73]. Namikaze History; Nizzy
[74]. Adrian And His Daughter
[75]. My Gentleman

[48]. Memulai Perang

698 76 27
بواسطة sksbhdbs

Wajah cantik Grace tertoleh ke kiri saat mendapat tamparan dari tangan besar Ayahnya.

Hendrik, selaku Ayah dari Grace mengarahkan telunjuknya yang dilingkari oleh cincin berbatu permata yang besar berwarna merah terang di dahi Grace. Dia menghardik putri bodohnya itu.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bagaimana kau bisa bertindak sejauh itu pada Mafia Asia hah!? Aku tau kau memang menyukai Tuan Adrian. Tapi, ingat juga jika dia adalah pemimpin klan mafia terbesar se Asia. Mengapa aku bisa memiliki putri yang bodoh seperti mu hah!?".

Huft. Hati Grace rasanya ditikam besi panas saat mendengar kalimat terakhir. Ugh. Grace sakit hati. Mati-matian Grace menahan air mata nya agak tidak jatuh. Dia memberanikan diri untuk mendongak. Mewajahi ayahnya.

"Aku mencintainya. Aku hanya ingin menyingkirkan putri nya karena putrinya itu adalah hasil dari Adrian dan istrinya si Nizzy itu. Aku cemburu ayah. MENGERTI LAH DIRIKU INI!" Diakhir kalimat, Grace berteriak.

Hendrik memijat kening nya pusing. Di pukul tujuh pagi, dia mendapat surat resmi dari mafia Asia itu untuk berperang. Hendrik langsung meriang, dia dilanda pusing tujuh keliling. Hendrik kembali menampar pipi kiri Grace.

Grace menyentuh pipi kirinya.

"Aku tau. Tapi ingatlah! Karena perbuatan mu itu, sindikat kita terancam hancur! Ssshh, dasar tidak berguna!" Hendrik keluar dari sana setelah menjambak rambut Grace.

Grace luruh kebawah saat Hendrik keluar. Dia menangis. Ayahnya yang sangat menyayanginya, sangat memanjakannya, tidak pernah sekalipun menghakimi nya, sekarang ayahnya itu menamparnya. Grace menangis. Dia melakukan ini semua karena rasa cinta yang diikuti rasa obsesi pada Adrian.

Dulu, saat Grace menjadi perwakilan dari sindikat mafia nya untuk membeli senjata dari sindikat mafia milik Adrian, Grace sangat terpana melihat bagaimana wibawa nya Adrian, kharisma pria itu, tampan nya pria itu, kekar nya pria itu, cerdasnya pria itu. Segala hal tentang Adrian, selalu menjadi candu untuk Grace. Grace jatuh cinta. Tetapi, kala mendengar kabar bahwa Adrian telah menikah dengan seorang gadis cantik bernama Nizzy dan mereka memiliki seorang putri, Grace merasa marah, perlahan, rasa cintanya itu berubah menjadi Obsesi. Grace sangat senang kala Adrian menyandang status Duda karena Nizzy yang telah tewas ditempat yang tak Grace ketahui. Tidak peduli, yang penting Nizzy mati. Itulah pemikirannya. Sejak saat itu, dia mulai gencar mendekati Adrian, tapi sayangnya ia selalu memperoleh penolakan yang kasar. Adrian masih sangat mencintai Nizzy, Grace tau itu, Adrian itu setia, setia banget, Grace jadi semakin mencintainya jika Adrian se setia itu.

Dan saat itu, rencana jahat pun muncul dipikirannya. Mendengar jika putri dari Adrian dan Nizzy menaiki pesawat Mountain Airlines di Brasilia yang menuju Malaysia, Grace meminta pada Ferry--kekasih gelap nya untuk memblokade mesin pesawat itu agar terjatuh. Rencana nya berhasil, ia hanya memacari Ferry untuk senang-senang dan memuaskan nafsu birahi nya. Ferry itu mencintai Grace. Ferry rela melakukan apapun untuk wanita itu. Bahkan, Ferry tak tau alasan dari perintah Grace itu. Yang ia tau, jika Grace memerintah, maka ia akan melaksanakan nya dengan sepenuh hati.

Tangan Grace bergerak meraih ponsel nya di atas ranjang kamar nya. Dia menekan log panggilan yang terdapat nama 'Ferry mi Amor' yang paling atas. Grace menelepon Ferry.

Panggilan tersambung.

"Sayang? Darl? Honey? Are you crying? Kenapa suara mu serak begitu? Siapa yang membuatmu menangis? Katakan padaku."

Hati Grace menghangat. Iya. Dia egois. Dia egois bahwa dia mencintai Adrian tetapi juga menyayangi Ferry. Grace tidak ingin kehilangan dua-duanya. Grace mau mereka berdua. Grace memang serakah. Grace akui itu. Suara Ferry itu selalu melembut jika bersama nya, tidak pernah menaikkan oktaf bicara nya pada Grace. Selalu memperlakukan Grace layaknya barang mudah pecah. Grace diperlakukan selayaknya ratu oleh Ferry.

"Mafia Asia mengirim surat resmi untuk berperang ke mafia Ayahku. Aku tidak tau harus apa."

Grace jujur, tapi tidak jujur tentang alasannya. Ferry itu ketua Mafia sindikat di Chili. Mafia mereka itu kecil, sangat tidak sebanding dengan kekuatan sindikat Mafia Asia milik Adrian dan Amato. Ferry membelak kaget.

"Ya ampun honey, apa yang terjadi? Kenapa mereka sampai mengirim surat resmi?."

Grace menggigit kuku nya khawatir. Apa ia jujur saja sekarang pada Ferry? Tapi ia takut Ferry akan marah dan pergi dari sisinya. Jangan jadi seorang pecundang, Grace! Kau anak dari ketua mafia. Harga dirimu tinggi.

"Aku akan menceritakannya. Temui aku ditempat biasa."

Tanpa menunggu balasan dari Ferry, Grace mematikan sambungan telepon secara sepihak. Dia melempar ponsel nya keatas ranjang lalu dua tangan nya bergerak menjambak rambut nya sendiri.

"AAAA AKU BENCI KALIAN! BENCI! BENCI! BENCI!."

Dia berteriak sepuasnya. Melampiaskan seluruh perasaan nya dikamar nya yang untungnya kedap suara. Grace melepas jambakan pada rambutnya sendiri dan mengatur nafas. Disini, Grace merasa jika dia yang paling tersakiti. Adrian tak meliriknya sama sekali. Ayahnya kini sudah kasar padanya. Dunia yang selalu tidak adil padanya.

Dih, najis. Ngerasa paling tersakiti.

**

Karl menyalakan pemantik api tiga centi dari wajahnya. Mulutnya yang sudah terisi satu batang rokok mendekatkan ujung rokok itu ke pemantik api. Diikuti Jake yang mendekatkan ujung rokok mereka ke pemantik api, saling berbagi.

(Ilustrasi)

Harry mengunyah permen karetnya, mendelik sinis pada teman dan Paman itu. Jangan tergoda Harry, ingat, Yaya tidak suka cowok perokok. Iya guys. Harry tau kalau Yaya itu nggak suka sama cowok perokok, jadi Harry stop merokok, digantikan dengan mengunyah permen karet.

Karl menyulut asap ke wajah Harry, berusaha menggoda Harry. Harry mengibas tangan nya didepan wajah sambil berdecak. Karl tertawa mengejek.

"Ck ck ck ck. Demi gadis kau rela berhenti merokok? Yang benar saja."

Jake tertawa. Dia menyulut asap rokok nya hingga membentuk huruf O.

"Heh! Sudah siap semua tuh." Cleo datang, dia memakai rompi anti peluru dan menenteng senapan.

Tiga pria itu menoleh. "Eh? Cepat sekali."

Cleo mendengus. Karl ini memancing emosi sekali. "Ayo cepat! Aku tak sabar ingin membantai mereka." Cleo menyeringai tajam, membuat tiga pria itu bergidik ngeri.

Karl berdehem. "Hm, oke oke."

Mereka pergi dari gudang persenjataan itu. Mereka naik kelantai tujuh, menuju balkon dan menatap seribu dua ratus lima puluh tiga pasukan bersenjata yang telah disiapkan oleh Cleo. Itu pasukan dari klan mafia Adrian dan Amato. Itu baru sebagian kecil.

Harry berdecak puas. Melihat bagaimana tertib dan teratur nya barisan dibawah sana. Para pasukan itu mengenakan seragam khusus Mafia Asia yang memiliki lambang burung Phoenix. Memakai rompi peluru dan memakai kain untuk menutup hidung dan mulut mereka, juga memakai helm anti peluru yang hanya memperlihatkan mata mereka saja. Wajah mereka sangar semua, badan mereka juga besar dan sangat kekar. Di seragam para pasukan itu dilengkapi dengan peluru, pistol, belati, bom, dan alat setrum, juga alat komunikasi.

Semua sudah terancang rapi. Disisi barat, ada beberapa alutsista yang dikeluarkan dari gudang. Tinggal menunggu perintah, maka alutsista itu siap diluncurkan ke tempat target. Bagian Ekonomi juga sedang menguras, membobol, mengambil paksa hak dari harta, kepemilikan, dan warisan dari mafia Filipina milik Hendrik.

Mereka berani mengusik sindikat mafia terbesar ini, maka mereka harus membayar nya lebih dari itu. Tubuh mereka harus di kuliti hidup-hidup, organ mereka harus diambil dalam keadaan hidup, seluruh harta mereka harus dikuras habis,  semua pabrik, kebun, akan mereka ambil karena itu adalah akibat untuk mereka yang berani mengusik.

Adrian dan Amato muncul dari belakang. Dengan setelan serba hitam, kacamata hitam, juga rokok di mulut mereka, mereka berjalan kearah balkon. Secara otomatis, tubuh Tim Jaq dan Karl bergeser memberi ruang untuk dua pemimpin klan Mafia besar ini. Cleo berdecak kagum, dia baru pertama kali mewajahi situasi seperti ini. Situasi dimana mereka sebagai seorang Agen yang melindungi dunia, membantu para Mafia untuk membalaskan dendam.

Aliran darah ditubuh Harry dan Jake mengalir cepat melihat situasi yang sangat keren menurut mereka ini. Dimana para pasukan dibawah itu, sangat tertib dan diam menunggu dua pemimpin mereka diatas memberi komando. Dua pemimpin yang sungguh kharisma nya bukan main. Wibawa Adrian dan Amato menguar sangat pekat. Aura membunuh mereka benar-benar bisa dirasakan.

Amato melepas rokoknya dan mengapitnya di dua jari nya. Dia menatap puas kearah para pasukan nya yang sudah siap. Alutsista disana juga sudah siap. Dibagian perdagangan dan ekonomi juga sedang diproses. Adrian mematikan sulut rokoknya dengan ibu jari nya, dia memberi komando.

"Habisi mereka! Jangan biarkan seorang pun lolos! Mutilasi mereka! Tunjukkan jika kita adalah satu kesatuan yang terkuat!"

Meskipun Adrian berada dilantai tujuh, tetapi, suara berat nan serak nya menggema hingga kebawah. Para pasukan itu, bagaikan api yang dituangkan bensin, semangat mereka jadi membara kala pemimpin mereka memberi komando dan semangat. Para pasukan itu mengangkat senapan mereka dan bersorak ramai.

Ah. Bulu kuduk tim Jaq berdiri kala mendengar seruan dari para pasukan yang jumlah nya mencapai seribu dua ratus lima puluh tiga.

Amato mengangkat tangan kanan nya, dalam sedetik para pasukan itu kembali diam dan tertib. "Persiapkan komunikasi kalian! Fokus! Dalam lima menit lagi kita akan menuju kesana dengan jalur udara dan jalur darat. Serang mereka jika kami memberi komando!"

Para pasukan itu-menundukkan tubuh. Mereka kembali bubar untuk menuju ke kendaraan masing-masing. Yang bertugas dibagian barat, segera menaiki jeep mereka, beberapa menggunakan tank. Dibagian udara, mereka menaiki pesawat tempur dan beberapa jet pribadi serta helikopter, ada beberapa G-Force yang mereka naiki.

Amato dan Adrian berbalik. Menatap empat manusia dihadapan mereka. Mereka semua berwajah datar. Jika Gopal disini, mungkin dia akan berlari ketakutan karena tak kuat dengan hawa membunuh disekitar mereka. Sayangnya, Gopal dan teman-teman yang lain sedang berada dirumah sakit Ekuador untuk menemani Boboiboy dan (Name).

"Cleo, Harry. Kalian pimpin jalur udara. Gunakan taktik cerdas kalian. Kita sama-sama ingin membalas dendam. Habisi mereka tanpa ampun." Suara berat Amato terdengar di keheningan. Cleo dan Harry mengangguk tegas, postur tubuh mereka juga sangat tegap.

Mata Adrian juga menelisik kearah Karl dan Jake. "Karl, Jake. Kalian dibagian darat. Aku, dan Amato akan masuk kedalam untuk mencari si Hendrik brengsek dan Grace si jalang itu."

Karl dan Jake mengangguk. Saat ingin memberi hormat, seorang informan mendekati mereka sambil membawa beberapa foto berbentuk polaroid.

Informan andalan Adrian dan Amato itu mengangkat topi nya lalu menunduk hormat layaknya seorang pangeran yang menunduk pada sang putri. Informan itu kembali memakai topi nya.

"Tuan-Tuan, dan Nona. Maafkan aku karena mengganggu perbincangan kalian. Aku memiliki informasi terbaru." Informan itu berbicara dengan nada datar. Di wajah nya terdapat percikan darah, seperti dia baru saja membunuh beberapa orang.

"Katakan."

Informan itu, mulai menunjukkan foto-foto yang ia bawa. Di foto itu, terdapat wajah Ferry dan Grace yang berpelukan. Di foto selanjutnya, ada anak buah mafia Filipina yang membajak mesin pesawat. Difoto ketiga, Hendrik terlihat menyuap beberapa politikus di pemerintahan.

Adrian memainkan lidahnya dalam mulut, dia bersiul. "Ini? Ferry La Santoso pemimpin mafia kecil di Chili 'kan? Hm, seperti nya dia akan ikut andil disini."

Amato mengangguk. Dia melepas kacamata hitamnya. "Benar. Kita akan untung karena membantai dua sekaligus."

"Benar, Tuan-Tuan. Aku memiliki informasi bahwa Ferry ini menjalin hubungan dengan nona Grace. Bahkan, mereka sempat berhubungan dan memiliki anak, tapi, anaknya mereka buang ke sebuah panti. Tuan Hendrik juga menyuap beberapa politikus untuk menghentikan kasus pembunuhan berantai yang disebabkan oleh anak buahnya sendiri." Informan itu menjelaskan secara gamblang.

Cleo mengangguk. "Biar ku tebak. Si Ferry ini pasti tidak tau jika si Grace mengejar-ngejar uncle Adrian."

Informan itu menjentikkan jari kearah Cleo. "Kau benar, Nona. Setelah ku selidiki lebih lanjut lagi, Grace selalu menyembunyikan itu dari Ferry."

"Wanita ular." Gumam Harry.

Karl menahan tawa yang akan keluar kala mendengar gumaman Harry.

"Saya pamit. Melanjutkan pekerjaan." Amato dan Adrian mengangguk, informan itu dengan segera pergi.

Tiba-tiba, tawa Karl mengudara. Dia tertawa terpingkal-pingkal sampai memukul punggung Jake berkali-kali.

"Orang gila. Kenapa kau ketawa huh?" Adrian pusing, gila nya Karl lagi kumat.

Karl menghentikan tawa nya meski sekali-sekali masih ingin tertawa. "Ah, tidak. Aku hanya tertawa mendengar Harry menyebut Grace sebagai wanita ular."

Mereka semua disana tertawa pelan. Grace itu kan memang ular.

**

"(Name)! Boboiboy! Aku membawa biskuit untuk kalian!."

Anjir.

Boboiboy dan (Name) melotot. Astaga, Yaya. Yaya baru saja masuk bersama Ying, Gopal, Fang, dan Ochobot. Dan Yaya mau membunuh mereka berdua dengan biskuit nya lagi? Yang bener aje.

Gopal melotot, dia memposisikan tubuh gempal nya di hadapan Yaya yang hendak memberi sekeranjang biskuit nya pada dua pasien itu.

"Dey! Orang baru sembuh, kau ingin membunuh mereka lagi?."

Yaya hanya menyengir. Ying dan Fang masuk dan meletakkan keranjang buah di nakas. Yaya juga menghindari Gopal lalu menyimpan biskuit nya di nakas. Boboiboy dan (Name) tersenyum saja.

"Boboiboy! Huhuhuhu aku sedih sekali." Ochobot terbang memeluk perut Boboiboy yang sedang menyender ke (Name).

Boboiboy tersenyum dan mengusap kepala robot Ochobot. "Hehe, maaf. Kami hanyut saat pesawat jatuh."

Ochobot melepas pelukan nya, lalu dia memegang dua lengan (Name). "Kau tidak apa-apa kan? Ada yang lecet?."

(Name) menggeleng sambil tersenyum. Teman-teman nya yang lain juga mendekat. Gopal menunjukkan ekspresi julid.

"Cih. Mentang-mentang sudah halal. Dirumah sakit pun satu ranjang? Huft, kapan lah jodohku datang."

Ying menertawai Gopal. Gadis chinese itu sampai memegang perut nya karena lelah tertawa. Fang tersenyum melihat Ying yang tertawa.

Yaya menyentuh pundak (Name). "Bagaimana kalian bisa begitu? Ceritakan lah. Aku penasaran sungguh."

Yang lain mulai mengambil kursi dan duduk teratur didekat ranjang Boboiboy dan (Name). Membuat (Name) tersenyum kikuk. Wanita itu menoleh kearah Boboiboy, tetapi Boboiboy berpura-pura menggeledah keranjang buah yang dibawa Ying dan Fang tadi. Oke.

"Tidak ada. Kami hanya berkunjung ke Brazil tepatnya di Brasilia dan dua hari disana kami langsung kembali. Tapi, pesawat nya mengalami gangguan pada mesin nya hingga hanyut ke perairan Ekuador. Kami tenggelam dan untung nya selamat."

Yaya dan yang lain mengangguk. "Oh ya ampun. Lalu, (Name), saat itu, apa yang dilakukan Boboiboy? Dan kamu? Apa kamu tidak panik?." Ying bertanya.

(Name) tersenyum. "Oboi cuman diam sambil peluk aku. Itu saja."

Gopal berekspresi julid. "Si anjir, lagi didatangi maut juga kalian mesra sekali."

Boboiboy merangkul istrinya lalu mencium pipi istrinya didepan teman-temannya.

"Tentu saja. Ini, ini cintaku, duniaku."

.
.
.
.
.
.
.
Tbc

.
.
.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

217K 28.8K 28
A Tokyo Revengers Fanfiction. [Mikey X Reader] "Namaku adalah Mikey, aku adalah yang paling kuat disini, siapa namamu?" dengan nada sombong. Mata mun...
54.1K 8.6K 19
Kisah Hanma Shuji, lelaki yang mendapat julukan Grim Reaper (Dewa Kematian) yang bertemu dengan gadis yang menarik perhatiannya. ⚠️WARNING!!!⚠️ [Akan...
84.9K 12.1K 23
[COMPLETED] "Hei! Kau harus bertanggung jawab karena mengetahui rahasia kami!" Tokyo Revengers © Ken Wakui
102K 16.7K 42
"Susu atau Puding?" . . . WARNING : • Bahasa kasar • Typo every where • Kesalahan dalam cerita • Remaja scene