Guys!!!
Welcome back to my story!
Sebenarnya aku tulis book ini krna dapet dare dari permainan TOD, dare nya itu ya ini, bikin cerita fanfic gitu, aku main tod sm temen temen ku itu pas tanggal 17 feb, jadi aku mulai laksanakan dare nya pas 18 feb waktu aku publish cerita ini. Dikasi waktu buat laksanakan dare nya itu dari 18 february sampai 30 maret, makanya aku maksain ending kemarin. I say sorry.
Aku dari awal publish emang udah sayang banget sama cerita ini. Aku memang bikin ending untuk cerita ini kemarin, tapi aku pikir pikir lagi, dan ya setelah aku pikir pikir lagi, aku akan secara pribadi melanjutkan cerita ini tanpa alasan 'karena dare' lagi.
Happy Reading guys!!
**
"BAGAIMANA BISA HAH!? LAKUKAN PENCARIAN SEKARANG JUGA! AKU TIDAK MAU TAU. PUTRA DAN MENANTUKU HARUS SELAMAT!"
Suara Amato menggelegar di ruangan. Urat-urat leher nya menonjol pertanda amarah, dia mencekik bawahannya hingga bawahan nya hanya bisa pasrah di cekik.
Amato menghempas bawahan nya itu, mengibas tangan nya. Demi nyawa, bawahan itu segera keluar dari lari terbirit-birit. Amato mengambil kunci mobil untuk segera menyusul ke Ekuador mengikuti Adrian yang sudah duluan ada disana.
Berita kecelakaan Pesawat Mountain Airlines di perairan Ekuador menyebar dengan cepat. Tepat pada jam dua pagi, para warga berhamburan keluar saat mendengar suara dentuman yang sangat keras berasal di Pantai bagian dalam, para warga mulai menghubungi pihak keamanan dan kepolisian setempat.
Pada jam tiga pagi, pesawat itu hanyut dan hanya memperlihatkan ekor pesawat yang masih mengambang. Pihak Tentara segera menyelam demi menyelamatkan manusia-manusia yang tenggelam disana. Beberapa yang menyelam itu adalah suruhan Adrian. Adrian sudah menangis karena mengira anak-menantu nya sudah meninggal. Tetapi, karena jam Kuasa nya Boboiboy memiliki sinyal yang kuat dari ponsel canggih Adrian, Adrian jadi memiliki harapan.
Beberapa perusahaan media mengirimkan Reporter ke tempat kejadian untuk memberitakan berita hangat dan genting ini. Tetapi, meskipun sinyal Boboiboy kuat, sampai sekarang mereka berdua belum ditemukan. Padahal, hampir sebagian penumpang sudah diselamatkan pada jam tiga pagi itu. Adrian mencak-mencak sendiri, dia menghampiri salah satu Komandan Tentara untuk meminta agar putri dan menantu nya segera ditemukan.
"Pak!" Adrian berlari pelan dengan wajah paniknya.
Pria tinggi nan kekar dengan seragam militer nya menoleh dan tersenyum tipis. "Siap. Iya."
Adrian masih panik. "P-putriku! Putriku dan menantuku masih belum ditemukan! Temukan mereka, pak." Adrian, memohon.
Dengan kekuatan apa dia bisa menyelam kelaut dan menyelamatkan dua anak nya?
Komandan Tentara itu memberi hormat lalu mengangguk tegas. "Baik!" Dia pergi untuk mengarahkan anak didiknya mencari dua orang yang dimaksud.
Adrian mengusap wajah nya gusar. Dia melihat sekelilingnya, para warga tengah memberi kehangatan pada para penumpang dan pramugari yang selamat.
Adrian mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi Amato. Adrian tak berani menghubungi Tok Aba untuk masalah ini, ia takut kakek tua itu akan jantungan. Karl sendiri sudah pergi dengan jet pribadi untuk berkeliling di perairan itu dari atas untuk melihat apakah mereka ada atau tidak.
Haish. Amato kenapa tak menjawab hah!? Kemana Ayah dari menantu nya itu? Ya Tuhan!
Sementara itu, di pesisir pantai bagian selatan, Amato dengan nafas terengah-engah menarik dua tubuh anak nya. Amato mengulas senyum lega. Bahkan Amato tertawa dengan air mata yang mulai keluar. Dia menepuk pipi Boboiboy dan (Name) yang kini wajah mereka sudah sangat pucat.
Mechabot melepas diri dari Amato. Iya. Amato bermechanize dengan menggunakan pakaian renang dan penutup kepala yang mengamankan kepala dari air, cerdas. Amato dari arah utara menyelam selama tiga puluh menit di perairan dalam, menemukan putra dan menantunya yang meskipun dalam keadaan maut menjemput, mereka berpelukan dalam air, hal itu membuat Amato menangis dalam air dan mulai menyelam lagi menghampiri mereka dan membawa dua tubuh anak nya ke pesisir pantai bagian selatan.
Bahkan sekarang, tangan dingin Boboiboy masih senantiasa menggenggam erat tangan dingin (Name). Amato terharu, pemimpin klan mafia terbesar di Asia itu menangis tersedu-sedu di hadapan dua tubuh dingin nan pucat yang ia baringkan di pasir.
Amato mendekatkan telinga nya ke dada Boboiboy, jantung putra nya berdetak sangat lambat. Dia mengambil tangan Boboiboy dan memeriksa nadi nya, lalu memposisikan tangan nya di leher untuk memeriksa tanda kehidupan anaknya. Anaknya ... Masih hidup. Tapi, lemah, sangat lemah.
Beralih ke menantu nya, Amato mendekatkan telinga nya ke dada (Name), sama, jantung nya juga berdetak sangat pelan, nadi nya juga begitu.
Mechabot diam, andai dia manusia, dia akan menangis sekencang-kencangnya. Tangan robot nya berinisiatif memompa dada (Name), berusaha mengeluarkan air dalam tubuh wanita yang selalu membagikan nya karipap secara diam-diam kala Amato menyita nya.
"Bangun, bangun, bangun, ku mohon bangun. Bangun, sialan!" Amato memekik di telinga Boboiboy. Dia memompa dada anak nya hingga Boboiboy terbatuk dan mengeluarkan air. Amato semakin menangis haru, dia memeluk Boboiboy.
Mechabot tersenyum lega saat (Name) mulai terbatuk-batuk dengan mulai memuntahkan air dari dalam tubuh nya. Tangan Amato juga bergerak memeluk wanita yang ia anggap sebagai putri nya itu.
"Kalian, kalian bangun. Aku mewek."
"Amato shibal shekkiya. Lepaskan mereka! Merek masih harus memuntahkan air!" Mechabot melepas paksa tangan Amato yang masih memeluk dua anaknya.
Tiba-tiba bunyi mesin dari Jet pribadi milik Karl terdengar. Dalam ketinggian yang sedang, Karl tanpa ragu melompat dan berteriak kesenangan kala menemukan tubuh dua ponakan nya. Karl berlutut sambil menangis.
Adrian juga turun dari Jet, dia mengambil alih putri nya dan memompa dada putrinya lagi. (Name) batuk air lagi.
Mata Boboiboy perlahan terbuka sempurna, dia menangkap eksistensi ayah nya yang menangis dan Karl yang menangis. Mechabot memeluk perut Boboiboy duluan.
"Oboi sialan! Aaaa aku kira kamu akan kembali ke Neraka! Huhuhu andai aku manusia aku akan mengeluarkan air mata ku." Mechabot terus saja bersedih dipelukan Boboiboy.
Boboiboy tak memiliki tenaga untuk membalas racauan Mechabot. Dia menoleh pelan kearah kiri nya, disana, tepat disampingnya, (Name) masih dipeluk oleh Adrian. Amato merangkul Boboiboy dan Karl.
Boboiboy melepas tangan Amato, dia bergeser pelan kearah kiri agar lebih dekat dengan istrinya. Tangan nya yang pucat dan dingin menyentuh tangan istrinya.
"(N-name) gimana? M-masih s-sakit? Masih s-susah n-nafas?."
Tuhan. Adrian semakin terharu. Disaat menantunya itu masih sangat lemah karena tenggelam dilautan yang dalam, keadaan tubuh masih pucat dengan suhu yang sangat dingin, bahkan nafas nya masih terengah-engah dengan mata yang memerah karena terkena air asin di laut---menantunya itu masih tetap memprioritaskan kabar dan keselamatan (Name).
Adrian mengangguk. Dia memperlihatkan wajah (Name) yang masih belum sadar tetapi masih bernafas. Tangan Boboiboy bergerak membelai pipi wanitanya.
Amato, Karl, dan Mechabot masih menangis. Amato bahkan memeluk Karl. Mereka menangis terharu melihat perlakuan romantis dari superhero Bumi itu.
**
Seluruh penumpang telah dilarikan ke rumah sakit terdekat di perairan Ekuador. Pihak Maskapai meminta maaf dan memberikan kompensasi. Pihak perusahaan penerbangan juga menyampaikan bahwa kerusakan teknis ini sudah terjadi sebelum penerbangan Mountain Airlines diterbangkan. Ini kecelakaan pesawat yang disengaja. Siapapun dalangnya itu, akan Adrian dan Amato kuliti hidup-hidup.
Karl pergi, mencari tau dalang dibalik semua ini. Paman gila itu mengerahkan beberapa detektif terkemuka yang jam terbangnya sudah sangat tinggi. Memeriksa ke mesin pesawat, para detektif itu menemukan sebuah kain hasil sobekan di kabel yang dilindungi besi. Detektif itu menyerahkan sobekan kain itu pada Karl. Karl melihat ada sebelah dari lambang salah satu klan mafia yang bermusuhan dengan mereka. Sialan. Ini ulah si Ular itu. Bajingan. Biadab. Setan. Bangsat. Sialan. Anjing. Babi.
Karl mengarahkan detektif itu untuk melanjutkan pencarian. Karl pergi ke rumah sakit yang masih berada di kawasan Ekuador. Karl berlari kecil melewati para keluarga korban yang sesekali ditabraknya.
"Bang! Bang!." Karl berlari, dia melempar kain itu hingga Amato refleks menangkapnya.
Amato membolak-balik sobekan kain dengan lambang sebuah klan mafia yang sudah rusak sedikit. Adrian juga melihatnya. Mechabot pun.
Mechabot berekspresi julid, dia menunjuk sobekan kain di tangan Amato dengan wajah dongkol. "Ih, itu kan lambang Mafia Filipina!."
Adrian mengepal tangan nya erat hingga urat-urat tangan nya terlihat. Si Grace sialan itu! Dia dan keluarga nya mencari gara-gara dengan Adrian heh? Baik. Akan Adrian ladeni.
Mata Amato berkobar marah. Mafia sampah itu ingin bermain-main dengan mereka? Akan Amato buat mereka bertekuk lutut memohon ampun pada dia nanti.
Karl bergidik ngeri melihat ekspresi murka dari wajah Adrian dan Amato.
"Karl. Kirim surat resmi peperangan ke Mafia mereka. Perang senjata, perang dagang, perang alutsista, aku tidak peduli. Intinya kirim semua surat resmi untuk perang dan persiapkan segala urusan nya." Suara dingin nan desiran tajam dari Adrian.
Karl mengangguk. Dia berbalik badan dan pergi untuk melaksanakan titah dari kakaknya.
Amato duduk di sofa ruangan VVIP. Menatap pasutri yang masih dalam keadaan di infus. Boboiboy tidur, (Name) tadi sudah sadar dan kembali tidur setelah dicekoki obat. Bahkan, mereka satu ranjang. Boboiboy menginginkan agar dia dan istrinya tidak pisah ranjang. Adrian dan Amato sih mengiyakan saja.
Saat mendengar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi oleh Boboiboy dan (Name) jatuh diperairan Ekuador, Amato dan Adrian langsung menuju ke Ekuador. Tetapi, Adrian yang duluan ke Ekuador, Amato menyusul karena ingin mengarahkan anak buah nya mencari tau siapa dalangnya.
Adrian memandang ke langit-langit, otaknya membayangkan wajah kecewa Nizzy karena dia yang hampir gagal melindungi putrinya. Huft.
**
"INTINYA AKU MAU KESANA!" Teriakan Cleo menggelegar di ruangan pribadi mereka di Jaq. Berita pesawat jatuh itu sampai ditelinga para tim Jaq. Dan Jaq mengkonfirmasi jika dalam daftar penumpang pesawat itu, ada nama (Name) dan Boboiboy.
Detik itu juga, Cleo menghancurkan seluruh barang diruang pribadinya. Melampiaskan emosi, dia berduel dengan seluruh pengawal di Jaq hingga Jake dan Harry sangat kesulitan menghentikan kemarahan Cleo.
Harry sendiri kelimpungan, dia meminta pada Jaq agar mengizinkan mereka untuk pergi ke Ekuador dan mencari dua orang yang hanyut bersama para penumpang lainnya itu. Tetapi, Jaw tidak mengizinkan. Jaq mengkonfirmasi jika (Name) sudah selamat, di infokan oleh Karl.
Jake saat ini tengah berduel dengan Cleo. Jake yang kesusahan menahan amarah Cleo, akhirnya dia juga ikut menjadi sasaran duel nya Cleo. Di arena tinju di ruang latihan Jaq, mereka berdua bukannya tanding tinju, malah saling pukul dan saling tendang menendang dengan emosi yang meluap-luap. Cleo, meskipun tubuhnya yang langsing dengan otot bisep yang sempurna, dia mengimbangi Jake yang memiliki penghargaan Boxing terbaik di Jaq.
Harry menghela nafas, dia meraup wajahnya kasar. Harry kalut. Adik kecil kesayangan nya jatuh di pesawat bersama suaminya. Cleo dan Jake yang berduel melampiaskan emosi mereka masing-masing karena amarah yang timbul akibat Jaq yang tidak mengizinkan mereka untuk pergi.
Ponsel Harry bergetar tanda notifikasi pesan masuk. Harry yang duduk selonjoran sambil memijat pelipis, meraih benda pipih persegi panjang yang canggih itu. Melihat di pop-up notifikasi yang berisi nama 'Paman Karl'.
Paman Karl:
*Send location.
Datang bersama teman-teman mu.
Mari ikut aku membalas perbuatan pelaku yang menyebabkan keponakan ku terluka.
Harry tersenyum miring, dia mengetik pesan balasan untuk Karl. Setelah itu, dia bangun dengan bersiul dan menaiki arena pertarungan itu. Dapat dia lihat jika wajah Jake dan Cleo sudah sama-sama lebam. Mereka masih bertarung dengan Cleo yang menggunting kaki Jake hingga Jake tersungkur. Harry berdecak, dia mengambil pistol di saku dan menembak keatas.
Dor
Pertarungan berhenti, mereka melihat kearah Harry dengan pandangan garang. Harry tersenyum kikuk di tatap seperti itu.
"Jangan berkelahi. Paman Karl mengajak kita untuk membalas perbuatan pelaku yang membuat (Name) dan Boboiboy jatuh bersama pesawat. Itu bukan kesalahan teknis, itu kerusakan yang disengaja."
Detik itu. Jake merangkul Cleo dan Harry. Mereka pergi menuju lokasi yang Karl kirim tanpa memperdulikan Jaq yang tidak mengizinkan. Asal Karl sudah memberi perintah, maka apapun akan mereka lawan.
Demi adik tersayang mereka. Mereka siap membantai siapapun itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.
see you in the next chapter guys! Di chapter berikut nya akan ada pertumpahannnn darah. Hihi aku suka banget klo bikin scene ngebunuh orang.
.
.
.