Sedangkan di rumah sakit sania dan elena menatap pintu rawat devan dan melihat Alex meriksa devan dengan serius.
"Sania kita lupa mengabari mereka". Ucap elena panik.
"Hp ku tertinggal di mansion, kabari juga Robert dan anak²". Sania menatap pintu rawat devan
"Aku akan memberi tahu ke mereka semua ". Elena mengambil hp dan menelpon suami serta anaknya.
"Kau duduk dulu san, Alex pasti akan menyembuhkan anak mu". Elena menarik tangan sania untuk duduk di kursi
"Hiks hiks kau tau aku tidak pernah menangis saat anak ku sakit el, tapi dia berhasil membuat ku seperti ini". Tangisan Sania.
"Dia kuat pasti dia akan bertahan demi mu". Elena menghibur sania
Tap.tap..tap
Suara orang berlari ke arah mereka.
"Bagaimana keadaan nya sayang". Tanya Edgar ke istrinya
"Alex masih belum keluar". Jawab elena
"Bagaimana bisa adek berada di sini mom". Ucap dirga yang khawatir
"Bukankah tadi pagi adek masih baik² saja ma". Tanya Axel yang datang dengan pakaian berantakan
"Ma di mana adek". Tanya saka yang baru datang bersama temannya
"Adek masih di dalam, kalian tenang jangan buat mama kalian tambah kacau". Ucap elena tegas
"Tuan, kami sudah membawa kedua wanita itu ke tempat biasa". Lapor Aron ke axel.
"Jangan beri mereka makan dan buat mereka jadi jalang kalian semua". Ucap Axel dingin
"Baik tuan". Ucap Aron dan pergi
"Di mana dady dan papi". Tanya kai yang tidak melihat kedatangan Robert dan saga
"Mereka tidak bisa di hubungi". Ucap Elena
"Son cari kedua adikmu". Ucap Edrick
"Mereka udah besar yah". Ucap Edgar datar
"Musuh kita masih berkeliaran di samping kita". Ucap Edrick dingin
"Ck". Edgar pergi mencari kedua adiknya itu
Sedangkan di dalam mobil Robert dan saga menyadari kalau mobil mereka seperti mendengar suara seperti bom.
"Sial siapa yang melakukan ini ". Marah saga
"Jalan terus jangan berhenti, pelankan laju mobil aku akan mencoba mencari di mana letak bom nya". Ucap Robert ke saga
"Rem tidak berfungsi Robert". Saga frustasi saat menginjak rem namun tidak bisa
"Satunya cara kita selamat hanya lompat dari mobil ini, sebelum nyawa kita melayang". Robert melihat jalanan banyak orang di sekitar mereka
"Belok kiri di sana hanya ada jalan sepi". Ucap Robert dingin
Saga membelokkan mobilnya ke arah yang di perintahkan oleh Robert, mereka melihat tidak ada satupun rumah jadi aman jika Mobil mereka hancur tanpa ada korban.
"Kau lompat sekarang Robert". Teriak saga
"Bersama". Robert membuka pintu mobil dan menatap tajam ke saga.
"Kau keras kepala". Gumam saga dingin
Saga dan Robert lompat keluar dari mobil dan membiarkan mobil menabrak pohon yang depan sana
"Akh sial". Robert berdiri menghampiri Abngnya.
"Kau terluka". Tanya Robert ke saga
"Ini hanya luka kecil". Saga berdiri dan melihat ada sebuah mobil yang menuju ke arah mereka
"Sembunyi Robert". Saga menarik tangan Robert ke dalam hutan
"Ada apa". Tanya Robert
"Aku melihat ada mobil ke arah sini". Ucap saga
"Itu bagus kita bisa minta tolong ke mereka". Ucap Robert yang berdiri
"Kita tidak tau apa mereka hanya lewat atau musuh kita untuk memastikan kalau kita sudah mati". Saga menatap tajam adiknya itu
Robert hanya diam ada benarnya seharusnya dia waspada terhadap musuh yang ada di mana²
"Bagaimana apa mereka sudah mati". Ucap seseorang keluar dari mobil.
"Seperti sudah tuan, lihatlah mobilnya sudah tidak berbentuk lagi". Lapor bawahan nya
"Hahaha kerja bagus". Ucapnya tertawa
"Ayo kembali tinggalkan mayat mereka di sana". Ucapnya memasuki mobil
Robert dan saga mengepalkan tangan saat melihat seseorang yang mereka kenal,
"Bara bajingan". Gumam Robert
"Ayo kembali". Ucap saga keluar dari persembunyian
Dan di rumah sakit semua panik mendengar suara pecahan.
"Adek ini abng sayang". Ucap axel menenangkan devan
"Pergi jangan dekat dekat". Teriak devan
Melempar vas bunga di dekat meja
"Sayang jangan seperti ini hm". Bujuk sania
"Jangan dekati devan hiks pergi kalian semua". Devan terus melempar benda yang ia liat.
"Adek biar ayah mengobati tangan mu yang berdarah". Alex panik melihat revan tangan devan banyak mengeluarkan darah.
Brak, pintu kamar rawat devan di dobrak oleh Robert dan Saga yang mendengar suara teriak dari kamar devan
"Ada apa sayang". Tanya Robert ke Sania yang menangis
"Hiks kami tidak tau dari tadi devan hanya melempar semua benda ke kami". Sania memeluk suaminya.
Robert melepaskan pelukan dari istrinya dan berjalan mencoba menenangkan anaknya.
"Adek ini dady". Robert berjalan ke Devan
"Hiks pergi". Teriak devan melemparkan bantal ke Robert
"Sayang jangan buat dady khawatir seperti ini". Ucap Robert
"Cerita sama dady ada hm". Bujuk Robert meyakini devan
"Hiks hiks devan cape hiks hiks". Tangis devan menunduk kepalanya dan Robert segera memeluk putranya membuat semua lega.
"Dady di sini sayang". Robert membisikkan kata-kata yang baik ke devan.
"Hiks devan anak tidak berguna kan dady hiks devan anak pembawa sial untuk dady hiks devan benci mendengar semua mengatakan devan anak haram hiks devan cape mau nyerah, biarkan devan pergi hiks". Tangis devan melampiaskan semua perasaan yang mengganjal di hatinya.
"Jangan menyerah sayang dady sangat membutuhkan mu, anak Dady kuat kamu anak berguna untuk dady jangan dengarkan omongan mereka ke kamu". Robert menatap wajah anaknya yang masih menangis
Sedangkan keluarga Barclays mendengar semua perkataan devan mengepalkan tangannya menahan emosi.
"Hiks hiks sakit Dady di sini sakit". Ucap devan meletakkan tangannya di hatinya.
"Biar dady mengobati hm". Ucap Robert mengelus wajah devan.
"Dady tidak butuh semua kepintaran atau bakat mu sayang, dady hanya butuh kamu selalu ada sisi dady dan yang lainnya". Ujar Robert
"Lo lemah dev, trauma lo kembali menguasai lo". Batin devan
Devan terus menangis sehingga membuatnya pingsan akibat terlalu banyak mengeluarkan darah. membuat semua panik
"Alex segera obati anakku". Teriak sania panik melihat anaknya pingsan
"Aku ada urusan mom". Axel tidak tahan melihat adiknya seperti ini,
"Kami ikut". Ucap kai dan marvin karena axel pasti melampiaskan emosi ke dua jalang itu.
"Hm pergilah". Ucap Elena ke anaknya
Berbeda dengan bara dan keluarganya yang merayakan kematian Robert dan saga.
"Kau hebat sayang, sangat mudah ternyata membunuh Robert". Ujar Sonya
"Hahaha ya penantian ku tidak sia² untuk membunuh bajingan sialan itu". Tawa bara
"Dan kau dekati anak bungsunya dia pasti sedih sekarang". Ucap bara ke alia
"Itu mustahil pah, sekarang nama ku sudah jelek mereka sudah mengetahui sifatku". Ucap alia yang masih emosi
"Apa maksud mu sayang ". Ucap sonya
"Ada yang menyebarkan video ku saat bermain di bar bersama ayah sahabat ku sendiri". Ucap Alia membuat kedua terkejut
"Lupakan soal anak bungsunya Robert, sekarang kita rayakan kematiannya". Ucap sonya mengambil botol wine dan meminum nya
"Ayo bersulang merayakan kematian Robert dan saga". Ujar bara ke anak dan istrinya yang bersenang senang karena telah mencapai tujuannya.
👋👋👋