"Saya memberikan hak suara saya pada organisasi yang menaungi para power shfera yaitu Tapops. Dan Yang Mulia Hakim, Adudu lah yang menculik saya dan ingin menyalahgunakan kekuatan saya. Bukan kah kekuatan dari power shfera tidak bisa disalah gunakan? Demikian Yang Mulia,"
"Tunggu! Sialan! Kau itu power shfera ku! Jangan berbalik arah!" Adudu berteriak menunjuk Dimensibot marah.
Dimensibot mendengus. Siapa peduli.
"Tuan Adudu diharapkan tenang dan kembali duduk,"
Gugura mengangguk. "Hasil persidangan ini diakhiri oleh pihak Tapops."
Gugura mengetuk palu sebanyak tiga kali. Membuat semua anggota Tapops menghela nafas lega dan bangga. Pihak Adudu mulai meninggalkan tempat sidang, kecuali Adudu dan robot tempur setia nya si Probe.
Adudu menatap (name) dengan ekspresi tertarik. Siapa manusia berjenis kelamin perempuan itu? Sangat cantik, tegas, berwibawa, begitu luwes dalam penyampaian kata, Adudu tertarik.
Kalian ingat bukan? Bahwa Adudu memiliki sifat ambisius untuk mendapatkan sesuatu.
Boboiboy menyadari tatapan Adudu, dia menggeram pelan melihat Adudu yang berani-berani nya menatap miliknya. Dengan cekatan dia merangkul pinggang istri nya posesif, bersyukur disini hanya ada para petinggi, teman-teman nya, dan Ochobot bermisi untuk menemukan Power Shfera lain di Planet Rimbara. Kecuali Kapten Kaizo, dia hadir disini.
Kaizo? Kaget banget dia ngeliat Boboiboy ngerangkul pinggang (name) erat banget, tapi ketutup sama muka cool nya. Mana (name) kayak oke oke aja lagi dirangkul.
Mereka punya hubungan? Batin Kapten Kaizo.
Boboiboy menghadap kedepan saat merasa ada yang memperhatikannya. Dia menemukan Kaizo yang menatap mereka sedikit heran dengan tingkah posesif Boboiboy.
Boboiboy dan Kaizo bertatap, Boboiboy mengedipkan mata nya sebelah lalu mengucapkan bahwa (name) itu istri nya tapi hanya gerakan mulut.
Kaizo mengangguk paham, tidak bertanya lagi.
"Terima kasih yang sebesar-besar nya nak, kau sangat berjasa. Berkat mu Tapops tidak kekurangan kas," komandan Kokoci berujar. Alien pendek itu memberi hormat ala Tapops.
(Name) tersenyum tipis. "Sudah tugas ku Komandan, bukan kah Jaq dan Tapops memang harus saling membantu sebagai dua organisasi yang kerja sama nya tidak pernah terputus? Tidak usah merasa sungkan."
(Name) melepas pelan tangan Boboiboy dari pinggang nya, dia menoleh mendapat tatapan protes dari Boboiboy, tapi dengan cepat dia menajamkan mata nya membuat Boboiboy ciut.
"Sebaiknya kita kembali ke Stasiun,"
Semua nya bergerak kembali ke Stasiun angkasa Tapops.
**
Sedangkan di Planet Rimbara, teman-teman, dan Ochobot dari Boboiboy dan (name) sedang melakukan misi. Tim dari (name) ikut karena tidak ada kerjaan, mereka kan sedang cuti, anggap saja ini akan menambah pengalaman mereka.
Tim Boboiboy yang dipimpin oleh Fang akan mencari power shfera, sedangkan tim (name) mencari tanaman herbal disana. Lumayan, bisa dijual dengan harga tinggi ke Profesor nanti nya.
Boboiboy dan (name)? Lagi istirahat di Tapops tuh. Sedangkan teman-teman nya di Rimbara.
"Kita istirahat dulu disini, ayo kita bangun tenda." Fang berhenti lalu membuka ransel nya, dengan segera dia membangun tenda untuk nya dan Gopal.
Yang lain mengangguk lalu memasang tenda. "Aku tidak mau tidur dengan Jake, dia pasti akan mengorok keras." Harry menggeleng ribut, dia trauma tidur sama Jake saat misi.
Jake memutar mata nya malas. "Iya deh, si paling kalem kalau tidur,"
Yaya dan Ying terkekeh melihat perdebatan mereka. "Cleo, tidurlah bersama kami. Kitakan perempuan," Cleo mengangguk.
"Dey, makam dulu lah," Gopal duduk disana sambil memakan cemilan nya. Dia selalu punya bekal dimana pun dia berada.
Jake tersenyum riang. Dia ini, padahal badan seperti hulk tapi kelakuan seperti bocah. "Gopal ayo berbagi makanan, aku juga bawa banyak!"
Mereka memakan makan malam mereka, mengelilingi api unggun yang di buat oleh Harry.
"Setelah ini apa yang akan kita lakukan?" Ying memulai pembicaraan setelah makan. Dia mengelus lengan Fang yang tampak lelah. Fang menyenderkan kepala nya di bahu Ying.
"Tentu saja menemukan power shfera, kami disini hanya membantu kalian, sekalian kami ingin mengambil tanaman herbal. Hehe bisa kami jual ke Profesor dengan harga tinggi," Jake menjawab. Dia mengacak rambut nya membuat ketampanan nya meningkat.
"Cih, memangnya Profesor sombong itu mau? Dia itu kan hobi merendahkan orang. Ingin sekali aku tebas kepalanya, andai dia bukan Profesor di Jaq." Cleo berucap sebal, mimik wajah nya menandakan bahwa ia membenci Profesor itu.
"Kau berkata seperti itu seakan akan dia bukan paman mu." Kata Harry dengan nada rendah. Iya, profesor gila yang dimaksud oleh mereka adalah paman nya Cleo.
Cleo menunjuk Harry marah. "Dia bukan paman ku! Dia seorang bajingan kelas rendahan." Hina nya.
Yaya melerai. "Hei? Jangan bertengkar, ingat kita kawan." Ucap nya lembut membuat amarah Cleo perlahan surut.
Harry menatap Yaya dengan lembut, gadis ini sangat pengertian, wajah nya juga begitu cantik, sifat nya sangat kalem seperti diri nya. "Terima kasih Yaya." Yaya mengangguk.
"Hei, kita jual saja ke (name), dia kan maniak eksperimen. Dirumah nya saja ada ruangan khusus untuk bereksperimen," Jake memberi usulan.
"Ide bagus," Cleo menyahut. Haha, dia akan menguras dompet wanita yang sudah bersuami itu.
"Sudah-sudah. Ayo istirahat."
Mendengar penuturan Fang, mereka mulai memasuki tenda masing-masing. Yaya,Ying,dan Cleo satu tenda. Gopal dan Fang satu tenda bersama Ochobot. Sedangkan Harry yang sangat terpaksa tidur bersama Jake.
Dari kejauhan, terlihat dua orang sedang memperhatikan gerak-gerik mereka dengan seksama. Mereka bersembunyi dibalik semak-semak yang sangat rindang sehingga bisa menutupi dua orang itu.
"Mereka tidak membawa gadis itu, sekarang dimana gadis itu jika tidak bersama teman-teman nya?" Ujar si A.
Si B mengangguk. "Dan pemuda Boboiboy si penguasa Elemental juga tidak terlihat. Dimana mereka?"
"Ayo kita hubungi tuan dahulu." Si A menghubungi Tuan nya lewat layar hologram kecil.
Jarak mereka cukup jauh, sehingga tidak akan terdengar.
"Ada apa? Kalian menemukannya?" Si Tuan bertanya dengan menumpukan satu kaki nya di atas paha yang satu nya, tangan nya memegang segelas Wine dan menghisap nya sensual.
Dua orang itu menunduk hormat. "Maaf Tuan, dia tidak bersama dengan teman-teman nya di Rimbara ini. Bahkan pemuda Boboiboy itu juga tidak ada disini. Sekali lagi kami memohon maaf Tuan," si B menunduk hormat. Dengan sopan dan tegas dia meminta maaf atas kerja nya.
Si Tuan berdehem. "Hm, tidak apa-apa. Cari dia terus, jangan sampai aku yang harus turun tangan." Suara dingin Tuan itu membuat si A dan si B merinding.
"Baik tuan!"
Di balik sebuah pohon tidak jauh dari dua orang itu, Cleo mendengar percakapan mereka dengan jelas. Cleo itu memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam. Tadi, dia tiba-tiba saja terbangun tanpa alasan yang jelas, entahlah, mata nya tiba-tiba terbuka dan insting nya mengatakan jika ia harus berdiri di pohon ini. Insting nya memang tidak pernah salah.
"Apa yang mereka maksud itu Boboiboy dan (name)? Tapi untuk apa? Huh, untung aku sudah memvideokan mereka, jadi bisa ku tanyakan pada yang lain nanti," Cleo kembali berjalan mengendap-endap ke arah tenda nya. Dia langsung berbaring disebelah Yaya yang tidur dengan tenang nya.
Cleo memperhatikan Yaya dan Ying. Astaga, pantas saja Yaya ditaksir oleh Harry, gadis ini tidur nya saja sangat tenang tanpa dengkuran dan gerak-gerak. Ying pun sama, dia tipe yang kalem tapi bermulut pedas, tipe Fang sekali, pantas mereka pacaran.
Cleo mendengus. Yaya ditaksir oleh Harry, Ying adalah pacar nya Fang. Lalu dia?! Dia ini jomblo abadi dari dulu, orang tua nya sangat protektif pada nya sehingga lelaki yang ingin mendekati nya langsung mundur. Nasib Cleo.
Sedangkan dua insan berstatus suami-istri itu sedang berpelukan di kasur kamar Boboiboy di Stasiun Tapops. Boboiboy memainkan ujung rambut istri nya. Ia mau bermanja-manja lagi.
"Sayangku, bagaimana kalau kita 'bermain'? Aku sangat merindukan mu. Melihat mu saja sudah membuat ku 'bangun'," Boboiboy mendusel wajah nya dibelahan dada istri nya yang bulat dan padat.
Mendengar itu membuat (name) kalut. Oh tidak! Dia sedang tidak bisa untuk saat ini. Dia lupa memberi tahu suami nya.
"Em, maaf Oboi. Aku sedang tidak bisa," (name) mengecup rambut Boboiboy.
Boboiboy mendongak, raut wajah nya memelas. "Sayangku ini lagi halangan ya? Bagaimana jika aku membuatkan mu puding manis? Aku pernah search di Google jika perempuan sedang halangan maka di—"
"Aku hamil,"
" ..... "
"HAH?!" Boboiboy bangkit dengan tergesa-gesa. Dia menunjukkan wajah seperti orang bodoh. Mata nya membulat dengan mulur yang menganga.
(Name) menunduk. Apa Boboiboy tidak senang? Sampak reaksi nya saja begitu, jelas saat ini (name) gusar. Dia khawatir, apa yang akan teman-teman nya nanti katakan? Bagaimana dengan karir nya di kalangan Agen? Dia memang sangat senang saat tahu jika dia hamil tadi saat ia merasa mual-mual sepulang dari sidang.
Boboiboy kan pakai kondom pas main yang pertama doang. Seterusnya dia nggak pakai kondom lagi, mana keluar nya di dalam (name) lagi. Ya jadi kecebong lah.
Mata Boboiboy berkaca-kaca. Dia menggendong tubuh istri nya ala bayi koala lalu memeluk nya erat. "AKU AKAN JADI AYAH?! BENARKAH?!"
Boboiboy berseru senang membuat senyum terbit di wajah cantik (name). Dia kira Boboiboy gak senang. "Sssttt, pelankan suara mu."
"Tidak bisa. Hari ini aku sangat bahagia! Aku akan jujur pada teman-teman jika kita sudah menikah. Dengan begitu tak akan ada yang kamu khawatirkan. Dan nanti biar Ayah Adrian saja yang meminta pengunduran diri mu dari JAQ."
Boboiboy sangat senang, tidak menyangka dia akan menjadi seorang Ayah. Tapi dia juga takut sih, takut nanti anak nya bakal ngambil perhatian istri nya dari diri nya.
Mata (name) membola. Suami nya ini bisa tahu isi pikiran nya. "Aku tidak ingin berhenti dari Jaq." Lirihnya.
Boboiboy mendudukkan istri nya diatas ranjang. Dia menunduk lalu mengecup bibir istri nya singkat dan mengelus perut rata istri nya.
"Sayangku tenang saja okay? Kamu memang akan berhenti menjadi Agen. Tapi jika ada misi yang sangat genting, Ayah Adrian akan mengizinkan mereka untuk memanggilmu."
(Name) tersenyum lebar. Baiklah, tak apa. Lagipula dia ingin berkarir juga menjadi CEO kan?
Tangan kecil (name) memeluk Boboiboy. "Terima kasih, aku mencintai mu,"
Boboiboy tersipu. Dengan erat dia membalas pelukan istri nya. "Aku lebih mencintai mu sayang. Astaga bagaimana tangan mungil ini memegang senjata tajam dan bom? Haha aku akan memberi kabar membahagiakan ini pada Ayah."
"Jangan mengejek tanganku!" (Name) berseru marah membuat Boboiboy tertawa lepas lalu menggigit pelan pipi istri nya.
"Aku akan selalu mencintai mu dan anak kita."
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.
See you in the next chapter!
I hope u like my story, bersenang-senanglah para pembaca!
Aku mencintai kalian.
.
.
.