Jerk Roommate (S1-S3) [End]

adiknyasingto

13.7K 1.1K 674

{Peraya Fanfiction Lokal} Dia brengsek, tapi sialnya dia seksi. ⚠️Warning ⚠️ - BoysLove - Bahasa non-baku - B... Еще

1. Prolog
2. Dia Menyebalkan
3. Dia Gila
4. Dia atau Gua yang Gila?
5. Pertama Kalinya 🔞
6. Gua Gay?
7. Gua Cemburu
8. Nyaman.
9. Sakit
10. Sembuh
12. Sugar Baby
13. Maaf
14. Persiapan
15. Sakit Sing! Tahan Krist! 🔞
16. Pelan-Pelan Sing! 🔞
17. Gak Seharusnya
18. Berantem
19. Gua Capek
20. Gimana Gua Selama Ini
21. Tentang Dia
22. Bangga
23. Ending🔞
24. Epilog
(S2) 1. Prolog
(S2) 2. Kabar Bahagia
(S2) 3. Sampai Pagi
(S2) 4. Enak Bang! 🔞
(S2) 5. Udah Bang
(S2) 6. Apa Itu Ayah?
(S2) 7. Dia Bukan Ayah
(S2) 8. Kebenaran
(S2) 9. Pulang Kampung
(S2) 10. Kebenaran Lainnya
(S2) 11. Kisah Masa Lalu
(S2) 12. Kehidupan di Desa
(S2) 13. Pulang Kota
(S2) 14. Kerja
(S2) 15. Brengsek!
(S2) 16. Pergi!
(S2) 17. Krist
(S2) 18. Berakhir
(S2) 19. Epilog
Sebuah Kisah Masa Lalu
(S3) 1. Prolog
(S3) 2. Jangan Bercanda
(S3) 3. Mati!
(S3) 4. Sumber Penderitaan
(S3) 5. Adik
(S3) 6. Joss
(S3) 7. Membaik
(S3) 8. Bercinta 🔞
(S3) 9. Penyesalan Tiada Arti
(S3) 10. Rencana
(S3) 11. Permintaan Maaf
(S3) 12. Rencana Selanjutnya
(S3) 13. Titip
(S3) 14. Janji Suci
(S3) 15. Pendekatan
(S3) 16. Terakhir
(S3) Epilog
Sequel cerita Jerk Roommate

11. Hiling

212 22 19
adiknyasingto

Gua jalan kaki buat pulang dari tempat kerja. Untung gak ujan, kalo ujan bisa berabe lagi kayak yang dulu itu. Gua juga udah bisa nebak kenapa Singto gak jemput gua.

Setelah sampai kost, gua membuka pintu dan ngeliat yang biasa, Singto lagi ngewe sama cowok yang lain lagi. Dia demen banget ganti-ganti cowok. Dan entah udah berapa lama gua gak liat Singto ngewe, dan gua sekarang liat dia ngewe lagi. Gua masuk dan hanya bisa gelengin kepala, sedang mereka berdua cuma cuek aja liat gua, gua juga cuek aja liatin mereka berdua. Ini bukan hal aneh lagi kan, Singto udah sering ngewe disini, di kost ini.

Gua ganti baju di kamar mandi habis itu tiduran, desahan mereka gua abaikan, gua cuma pengen tenang buat sekarang ini walaupun hati gua sakit dengernya. Gua cemburu, dan gua cuma bisa pendem aja perasaan ini dan entah mau sampai kapan.

Setelah Singto selesai ngewe, cowok yang ngewe sama dia pun pergi. Gak pernah tuh Singto bawa nginep cowok di kost ini sekalipun.

***

"Sing." Ucap gua membuka pembicaraan di malam ini, udah 3 bulan lamanya gua sama Singto satu kost dan hubungan kami sama sekali gak ada kemajuan. Gua cuma tidur sambil dipeluk dia dan itu pun enggak sering. Udah cuma sebatas itu aja, gak sampe ngelampaui batas kayak saling sepong dan saling coliin kontol kayak dulu lagi.

"Hem." Jawab dia sambil ngelus rambut gua lembut.

"Enggak jadi." Jawab gua. Gua membenamkan kepala gua di dada bidang dia.

"Lu jangan bikin gua penasaran Krist, cepet bilang kenapa?" Ucap Singto.

"Gak ada, gua cuma pengen nyapa aja, gak ada yang mau diomongin." Ucap gua boong.

"Jangan gitu K-." Ucapan Singto terpotong kala gua menarik wajah dia dan mencium bibir dia. Dia pun diem, sedangkan gua melumat bibir dia yang lembut. Dia membalas lumatan gua, ciuman ini begitu nikmat hingga akhirnya lidah kami berdua menari di dalam mulut. Gua pun menarik wajah gua dan membenamkan lagi wajah gua di dada Singto.

"Lu kenapa Krist?" Tanya dia yang mungkin bingung dengan sikap gua.

"Gua gak apa-apa, cuma pengen cipok bibir lu aja." Jawab gua sambil gelengin kepala. Singto pun diem lagi.

"Kelakuan lu bikin gua sange." Ucap Singto, gua cuma diem aja gak balas lagi ucapan dia sampe gua akhirnya tidur.

***

Gua terbangun kala ngerasain Singto gak ada di samping gua. Gua ngeliat Singto yang berjalan ke arah pintu lalu kembali dengan menenteng makanan.

"Krist bangun, sarapan." Ucap Singto sambil nyiapin makanan buat sarapan kita pagi ini. Gua pun bangun dan duduk bersila menghadap makanan yang lagi dia susun. Hari ini gua libur kerja, jadi bebas dah gua gak mandi pagi-pagi.

"Krist." Ucap Singto disaat nyusun makanan.

"Hem." Jawab gua singkat.

"Lu hari ini kan libur, gua juga libur." Ucap Singto.

"Ya terus?" Gua menanyakan maksud dia.

"Jadi, hari ini jalan-jalan yok." Ajak Singto.

"Jalan-jalan kemana?" Tanya gua.

"Ya kemana aja gitu, keliling-keliling, pergi ke mall, atau kemana aja dah." Ucap dia lagi, dia pun bersila menghadap makanan di depannya.

"Gua sih ayok ayok aja." Jawab gua seadanya. Itung-itung hiling gitu kan.

"Yaudah, abis sarapan kita mandi bareng ya, habis itu kita jalan-jalan."

"Iya." Ucap gua menyetujuinya.

Sesuai kesepakatan yang tadi, kami kini lagi mandi berdua, untuk yang kedua kalinya kami mandi berdua. Gua udah gak canggung lagi buat telanjang di depan dia. Dia apalagi, mana mungkin dia canggung telanjang di depan gua, orang dia aja sering ngewe di depan gua.

"Sing, gosokin badan gua lagi." Pinta gua sambil menyerahkan penggosok badan yang udah dituangin sabun dan ngeluarin busa.

"Iya." Singto pun mengambil penggosok badan itu dan ngegosok badan gua dengan lembut kayak dulu waktu gua dimandiin sama dia yang habis coli. Ini gosokan dia lembut banget kayak pake perasaan. Dia gosokin badan gua, sedangkan gua nyampoin rambut dia dan sedikit memijat kepala dia, ini posisi kita lagi hadap-hadapan ya.

"Euh, enak banget Krist." Ucap dia dengan tangan yang terus gosokin badan gua.

"Krist mata gua perih." Ucap dia sambil meremin mata, karena kena busa dari sampo. Gua pun segera ngambil segayung air buat siram muka dia.

Kami berdua pun masih hadap-hadapan dan saat ini kita lagi gosok gigi. Menatap satu sama lain dan seketika kami tertawa kala melihat mulut yang putih oleh busa pasta gigi.

Selesai mandi, kami keluar berdua dengan handuk yang melingkar di perut masing-masing. Dan kami milih-milih baju yang mau dipake.

"Yang ini bagus gak?" Ucap gua sambil ngepasin baju di badan gua dengan kita berdua yang cuma pake sempak aja. Singto menggelengkan kepalanya.

"Enggak, coba yang lain." Ucap Singto. Gua pun melemparkan baju itu ke kasur gua dan ngambil baju yang lain. Sampe akhirnya kami menemukan baju yang cocok buat dipake, tapi bukan baju couple ya.

"Lu ada helm kan Krist." Tanya Singto saat kita berdua udah siap berangkat.

"Ada tuh." Ucap gua sambil nunjukkin helm yang ada di atas lemari baju.

"Yaudah ayok berangkat." Lanjut gua setelah ambil helm.

"Tunggu dulu, pake sunblock dulu, supaya muka lu gak kebakar matahari." Ucap Singto, dia pun ngeluarin sebuah botol dari tas kecilnya dan nuangin sedikit cairan yang berwarna putih ke tangannya. Bukan cairan, teksturnya kayak body lotion gitu.

Dan dia mengoleskan itu ke muka dan tangan gua dengan lembut. Ini cuma perasaan gua atau emang bener gitu, setiap sentuhan dia ke gua begitu lembut, mau pas tidur dia elus rambut gua, pas mandi gosokin badan gua, sekarang pakein sunblock juga lembut banget.

Setelah kami berdua selesai pake sunblock, saatnya berangkat.

Pertama keliling kota, menikmati debu jalanan dan asap kendaraan. Terus Singto membelokkan motornya ke arah parkiran pantai. Gua dan dia pun turun dan seorang petugas parkir ngasih nomor parkiran ke Singto. Karena ini bukan weekend ataupun hari libur, jadi pantai ini gak terlalu rame. Cuma ada beberapa pengunjung aja.

Kami pun duduk di bangku yang ada payungnya.

"Tunggu bentar disini ya." Ucap dia, gua mengangguk dia pun beranjak. Tak lama kemudian dia pun membawa dua buah kelapa.

"Nih, minum es kelapa emang nikmat kalo di pantai." Ucap dia sambil nyerahin satu buah kelapa itu ke gua. Gua pun menerimanya dan meminumnya lewat sedotan. Beuh, rasa air kelapa yang manis dengan air yang dingin nyegerin banget ke mulut.

Gua terdiam sejenak karena teringat waktu dulu kami di pantai ini malam-malam dan kami berciuman. Gua menatap luasnya laut biru yang terbentang seluas mata memandang, deburan ombak dan tiupan ini begitu menenangkan.

"Nih rokok." Ucap Singto sambil naro sebungkus rokok di dekat kelapa. Dan dia pun menyulut sebatang rokok itu lalu menghembuskan asapnya ke udara. Gua pun mengambil sebatang rokok dan ngelakuin hal yang sama dengan Singto. Pikiran gua begitu rileks setelah menghisap rokok ini.

"Sing." Ucap gua.

"Hem, apa?" Tanya Singto.

"Lu kan perokok, kenapa lu gak pernah ngerokok di kost?" Tanya gua, karena emang dia gak pernah sekalipun ngerokok di kost.

"Enggak lah, nanti kalo gua ngerokok, asap rokoknya menuhin seluruh isi ruangan kost, sedangkan jendela kost sama pintu gak pernah dibuka sama sekali." Jawab Singto. Ada benarnya juga sih omongan Singto. Gua mengangguk faham alasan dia, kalo ruangan kost penuh sama asap rokok nanti bau dan bikin gak betah buat diem di kost.

Tanpa niat pengen beranjak dari sana, kami berdua hanya menikmati pemandangan ini.

"Krist, gua laper nih. Beli ikan bakar yok." Ucap Singto setelah lama kita berdiam di pantai tanpa melakukan apapun. Jujur aja, gua juga udah laper.

"Ayok lah, gua juga udah laper ini." Jawab gua, kami pun beranjak dari sana menuju motor dan Singto melajukan motornya menuju restoran seafood.

TBC

Продолжить чтение

Вам также понравится

PLAN IS MY WORLD ༺𝙯𝙮𝙭𝙘✧

Подростковая литература

9.3K 703 16
bl story couple meanplan kisah seorang mean dan juga plan,disaat plan telah benar benar mencintai mean lalu dengan sebuah datangnya perisitiwa dimana...
Figuran Menjadi Tunangan Protagonis SecretNim

Подростковая литература

1.6M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
139K 11.6K 42
Pemuda yang memiliki pamor playboy dan berandal tak pernah membayangkan menjadi pihak bawah. Namun, seorang pria berbuntut satu membalikan dunianya b...
11.8K 1.2K 10
Tidak ada yang salah. Tuhan mempertemukan keduanya di waktu dan tempat yang tepat. _______________ Langsung selesai! Published and Done on Saturday...