Jerk Roommate (S1-S3) [End]

By adiknyasingto

13.3K 1.1K 674

{Peraya Fanfiction Lokal} Dia brengsek, tapi sialnya dia seksi. ⚠️Warning ⚠️ - BoysLove - Bahasa non-baku - B... More

2. Dia Menyebalkan
3. Dia Gila
4. Dia atau Gua yang Gila?
5. Pertama Kalinya 🔞
6. Gua Gay?
7. Gua Cemburu
8. Nyaman.
9. Sakit
10. Sembuh
11. Hiling
12. Sugar Baby
13. Maaf
14. Persiapan
15. Sakit Sing! Tahan Krist! 🔞
16. Pelan-Pelan Sing! 🔞
17. Gak Seharusnya
18. Berantem
19. Gua Capek
20. Gimana Gua Selama Ini
21. Tentang Dia
22. Bangga
23. Ending🔞
24. Epilog
(S2) 1. Prolog
(S2) 2. Kabar Bahagia
(S2) 3. Sampai Pagi
(S2) 4. Enak Bang! 🔞
(S2) 5. Udah Bang
(S2) 6. Apa Itu Ayah?
(S2) 7. Dia Bukan Ayah
(S2) 8. Kebenaran
(S2) 9. Pulang Kampung
(S2) 10. Kebenaran Lainnya
(S2) 11. Kisah Masa Lalu
(S2) 12. Kehidupan di Desa
(S2) 13. Pulang Kota
(S2) 14. Kerja
(S2) 15. Brengsek!
(S2) 16. Pergi!
(S2) 17. Krist
(S2) 18. Berakhir
(S2) 19. Epilog
Sebuah Kisah Masa Lalu
(S3) 1. Prolog
(S3) 2. Jangan Bercanda
(S3) 3. Mati!
(S3) 4. Sumber Penderitaan
(S3) 5. Adik
(S3) 6. Joss
(S3) 7. Membaik
(S3) 8. Bercinta 🔞
(S3) 9. Penyesalan Tiada Arti
(S3) 10. Rencana
(S3) 11. Permintaan Maaf
(S3) 12. Rencana Selanjutnya
(S3) 13. Titip
(S3) 14. Janji Suci
(S3) 15. Pendekatan
(S3) 16. Terakhir
(S3) Epilog
Sequel cerita Jerk Roommate

1. Prolog

1.1K 43 13
By adiknyasingto

"Huh." Gua menghela nafas lega setelah lelah harus bolak-balik ke dapur dan ke ruang pelanggan. Memberikan satu persatu makanan kepada pelanggan.

Setelah menyajikan semuanya, gua pun beristirahat, ditemani oleh teman satu pekerjaan gua yang bernama Off.

"Oy Bang Off." Ucap gua membuka pembicaraan dikala waktu istirahat ini.

"Hem, napa Krist?" Tanya Bang Off yang langsung menoleh ke gua.

"Jadi gini, gua kan ngekost sendiri kan, lu punya temen gak buat jadi teman kost gua. Bayaran kostnya gak sanggup gua Bang kalo sendiri." Ucap gua membeberkan apa maksud gua yang membuka pembicaraan.

"Lu butuh temen buat jadi temen satu kost lu gitu?" Tanya Bang Off memastikan.

"Iya Bang, lu ada gak?" Tanya gua lagi.

"Ada sih, tapi kayaknya gak bakalan cocok ama lu."

"Kenapa emangnya?"

"Dia soalnya agak bajingan." Jawab Bang Off.

"Lah terus? Kenapa kalo bajingan? Toh, cuma temen kost doang ini kan." Seberapa bajingan memangnya orang itu.

"Gua gak yakin kalo cuma temen kost doang sih Krist."

"Dih, kenapa emangnya?"

"Dia ganteng soalnya."

"Terus?" Gua berpikir sejenak mencerna apa yang Bang Off katakan. "Dih anjing enggak ya, gua masih suka cewek cantik yang punya memek anjir. Bukan cowok kekar berbatang. Apaan sih lu Bang." Nada gua meninggi seketika saat mengerti kemana arah pembicaraan Bang Off.

"Ahahaha." Bang Off tertawa kencang.

"Dah ah anjir, gak bener ngomong sama lu Bang." Gua hendak pergi meninggalkan Bang Off yang masih tertawa dan membuatku kesal. Apa maksud dia? Gua masih suka cewek bohay, bukan cowok kekar. Tangan gua pun dipegang sama Bang Off.

"Ahaha. Iya maaf maaf," Bang Off pun berhenti tertawa, "jadi mau kapan ketemunya?" Lanjut Bang Off bertanya.

"Besok, kalo enggak malam ini."

"Oke, nanti gua hubungi dia."

"Iya, thanks ya Bang." Ucap gua berterima kasih, Bang Off pun mengangguk.

"Hahhh." Gua menghela nafas ketika sudah waktunya pulang. Gua pun berjalan keluar dari restoran dan melihat Bang Off yang sedang mengobrol sama seorang cowok yang duduk di atas motornya sambil menghisap rokok.

"Oyy Krist." Ucap Bang Off ketika melihat gua yang keluar dari restoran tempat gua bekerja.

"Ya Bang." Aku membalas.

"Nih kenalin, nama dia Singto. Lu butuh temen satu kost kan." Gua mengangguk dan menghampiri orang yang dikenalkan sama Bang Off, lalu kami pun bersalaman.

"Singto." Ucap dia ketika bersalaman sama gua.

"Krist." Jawab gua memperkenalkan diri. Setelah itu, kami pun melepaskan tangan yang sedang bersalaman.

"Off." Ucap dia memanggil Bang Off yang masih berdiri melihat interaksi antara kita berdua.

"Apa?" Tanya Bang Off sambil menghampiri orang yang namanya Singto itu. Singto melambaikan tangannya dan mendekatkan bibirnya ke telinga Bang Off. Apa sih yang dia bisikin.

"Gua bilang juga apa." Ucap Bang Off sambil tersenyum ketika Singto sudah berbisik di telinga Bang Off. Singto pun mengacungkan jempolnya. Kok gua ngerasa gak enak ya.

"Ngapain sih bisik-bisik segala." Ujar gua yang ngerasa gak enak perasaan.

"Gak ada Krist," ujar Bang Off, dia pun pergi dari hadapan kita berdua, "yaudah, gua pulang ya." Lanjut Bang Off sambil menaiki motornya.

"Ya Off, hati-hati." Ujar Singto. Dan kini hanya menyisakan kami berdua. Harus ngapain ini, gua bingung harus ngomongin apa.

"Jadi lu butuh temen kost?" Tanya Singto setelah beberapa detik senyap diantara kami berdua.

"Iya." Jawab gua singkat.

"Gua juga butuh temen kost, boleh liat kostannya gak?"

"Boleh."

"Yaudah ayok naik, lu gak bawa motor kan?" Tawar dia. Tanpa menjawab, gua pun naik ke jok belakang motor dia. "Lu tunjukin jalannya ya."

"Iya, nanti gua tunjukin." Jawab gua setelah pantat gua duduk dengan sempurna di jok motornya.

"Udah?" Tanya dia.

"Udah." Jawab gua.

"Yaudah turun." Gua pun menurut dan turun dari jok motor dia. Dia pun ketawa seketika.

"Dih, napa lu ketawa."

"Napa lu turun?" Tanya dia.

"Ya karena lu suruh." Ya kan, dia yang nyuruh gua turun, jadi gua turun.

"Emangnya kostan lu disini?" Tanya dia. Kok gua ngerasa ada yang salah ya.

"Bukan sih." Jawab gua sambil menggelengkan kepala.

"Yaudah naik."

"Tadi lu nyuruh gua turun, sekarang lu nyuruh gua naik." Gua jadi bingung.

"Lu gak bisa diajak becanda, udah cepet naik, dah malam ini." Gua pun naik ke jok belakangnya lagi.

"Udah?" Tanya dia. Gua takutnya kayak tadi, waktu gua jawab udah, dia nyuruh turun. Jadi gua kasih jawaban yang lain.

"Belum," jawab gua, dia diem, gak nyalain motornya, "kenapa diem?" Tanya gua karena dia gak juga melajukan motornya.

"Kan kata lo belom." Jujur, gua jadi kesel sendiri disini.

***

Setelah banyak bicara di atas motor sebelum berangkat, kami kini sudah ada di tempat gua ngekost.

"Ini kamar kostnya," ucap gua menunjukkan kamar kost tempat yang selama ini gua tinggali, "tempatnya masih luas, bayarannya gua gak kuat sendiri, jadi gua cari temen kostan." Lanjut gua menjelaskan.

"Jadi, gua besok udah bisa pindah kesini?" Tanya Singto.

"Ya terus mau kapan lu pindah kalo bukan besok."

"Lu emang gak bisa diajak becanda."

"Emangnya gua harus jawab apa?"

"Ya terserah, misal tahun depan atau bulan depan, atau minggu depan, atau juga malam ini gitu."

"Dahlah, terserah lu mau ngomong apa." Ini orang kayaknya jago bener bikin orang kesel.

"Kaku amat lu jadi orang."

"Bodo, dah ah mau mandi gua." Gua masuk kedalam kamar kost ini diikuti oleh Singto.

"Duduk dulu." Ucap gua mempersilahkan dia buat duduk, gua pun mengambilkan air putih buat dia. Setelah itu, gua mengambil handuk yang tergantung di kastop dan hendak pergi ke kamar mandi.

"Jangan mandi malam-malam." Seketika gua berhenti.

"Terserah gua lah, lagian badan gua lengket semua." Ucap gua.

"Nanti lu rematik, masih muda masa udah rematik."

"Mana ada mandi malam bikin rematik." Gua mencekal ucapan dia.

"Lu punya HP gunain, coba searching di google kalo gak percaya." Gua pun menurut dan mengambil HP gua yang ada di dalam tas kecil.

Gua pun pergi ke google dan mengetik 'dampak mandi malam'. Setelah itu gua membaca apa yang google jelaskan.

Efek dari mandi malam selain menyebabkan rematik, nyeri otot, hidung menjadi meler juga bisa menyebabkan asma kambuh. Dengan perubahan suhu yang mendadak bisa memicu terjadinya gangguan pada pernapasan. Tidak hanya asma saja ya grameds, sering mandi di malam hari juga dapat menyebabkan penyakit pernapasan lain.

"Anjir, ternyata serem juga," Ucap gua setelah membaca artikel itu, "terus gua harus ngapain, ini badan gua gak enak, udah lengket semua."

"Ganti baju aja udah, gak usah mandi. Cuci muka kalo enggak." Jawab Singto.

"Yaudahlah." Gua pun menggantungkan lagi handuk di kastop yang tadi.

"Jangan liatin gua, gua mau ganti baju." Ucap gua.

"Yaelah, sama-sama cowok juga." Ya iya sih sama-sama cowok.

"Gua gak terbiasa anjir, balik badan lu sono."

"Kalo malu kan lu bisa ganti di kamar mandi, ribet amat hidup lu." Tanpa menjawab, gua pun pergi ke kamar mandi untuk ganti baju.

"Gua malam ini nginep disini dulu ya, males gua harus pulang ke kost, badan gua udah capek." Ucap Singto setelah gua keluar dari kamar mandi.

"Lu mau tidur dimana? Kasurnya cuma satu." Gua menolak permintaan dia.

"Yaudah satu kasur aja, ribet amat."

"Enggak mau anjir, lu belum mandi, baju lu kotor, badan lu pasti bau juga. Enggak-enggak." Gua masih menolaknya.

"Enggak, badan gua gak bau, seenak jidat aja lu ngomong." Singto gak terima gua bilangin badannya bau. Memang gak bau sih, tadi aja pas di motor, tubuh dia wangi, gak ada bau sama sekali. "Boleh ya gua malam ini tidur disini, males pulang gua." Dia memohon.

"Yaudah deh iya. Tapi baju lu ganti dulu."

"Gua gak ada baju." Ucap dia, gua pun pergi mengambil satu baju dan satu celana di dalam lemari, setelah itu gua pun memberikan baju ke dia.

"Nih pake baju dia." Dia pun berdiri dan mengambil baju yang gua kasih. Dia membuka baju yang dia pake tanpa sungkan.

"Lu ganti baju di kamar mandi kek sono anjir jangan disini." Ucap gua memarahi dia yang mau ganti baju di depan gua.

"Dih, sesama cowok, ribet amat." Dia memakai baju yang gua kasih, setelah itu membuka celana jeans yang dia pake, gua melihatnya. Asli gua liat woy.

"Arghhh anjir mata gua ternoda." Gua pun membalikkan badan. Gila anjir, gua liat gundukan kontol dia, ngeri anjir ngeri.

"Lu kenapa sih?"

"Itu kontol lu menonjol anjir." Ucap gua.

"Lu liatin kontol gua? Lu demen ama kontol gua ya."

"Dih anjing enggak ya, gua masih suka memek, gua gak suka kontol." Gua pun mengambil satu bantal dan melemparkan bantal itu ke arah dia. Dia dengan sigap mengelak lemparan bantal dari gua.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

70.9K 4.5K 29
[ GEMINIFOURTH ] Sassy Love | End Fabian Natawat, Seorang Playboy Tampan dengan sikap tengilnya memiliki ambisi untuk mendapatkan tahta pertama dalam...
9.3K 703 16
bl story couple meanplan kisah seorang mean dan juga plan,disaat plan telah benar benar mencintai mean lalu dengan sebuah datangnya perisitiwa dimana...
5.5K 294 38
Judul asli: แฟนผมเป็นประธานนักเรียน Judul lain: My Boyfriend is the School President, My Boyfriend is the Student Body President, Faen Phom Pen Prath...
76.3K 5.7K 35
"Menurutku tak ada orang yang lebih baik dibandingkan dirimu." ❃.✮:▹ ◃:✮.❃ Wajahnya, tatapannya, suaranya, menghipnotis Gun sejak awal mereka bertemu...