Kisah Kita | HyunLix

By June_arshi

48.9K 6.3K 2.2K

Tamat. Slice of Life. Perjalanan nona dan tuan Hwang. Dia yang jauh di hati itu, perlahan mendekat. Dia yang... More

🍁 KARAKTER
🍁 PROLOG
🍁 1
🍁 2
🍁 4
🍁 5
🍁 6
🍁 7
🍁 8
🍁 9
🍁 10
🍁 11 🚫
🍁 12
🍁 13
🍁 14
🍁 15
🍁 16 🚫
🍁 17
🍁 18
🍁 19
🍁 20
🍁 21
🍁 22
🍁 23
🍁 24
🍁 25
🍁 26
🍁 27
🍁 28
🍁 29
🍁 30
🍁 31
🍁 32
🍁 33
🍁 34
🍁 35
🍁 36
🍁 37
🍁 38
🍁 39
🍁 40
🍁 41
🍁 42
🍁 43
🍁 44
🍁 45
🍁 46
🍁 47
🍁 48
🍁 49
🍁 50
🍁 51
🍁 52
🍁 53
🍁 54
🍁 55
🍁 56
🍁 57
🍁 58 Ekstra Chapter

🍁 3

782 116 36
By June_arshi

Kutunggu kalian tertarik baca ☺

Maaf untuk kesalahan penulisan


🍁PINTU YANG TERKUNCI RAPAT🍁



Satu bulan, bukanlah waktu sebentar untuk Felix jalani bersama sang suami. Usai bertengkar karena pertanyaan mengenai kerja sambilan, Felix tetap bersikap seperti biasa. Bedanya dia mengubah semua kalimatnya menjadi formal.

Belajar mengenal karakter Hyunjin yang selama ini hanya nampak dari luar, cerita dari Sam dan desas-desus teman masa SMA. Dia sekarang dapat sedikit mempelajari bagaimana seorang Hwang Hyunjin berprilaku.

Hyunjin besar dengan didikan otoriter. Apapun yang dilakukan suaminya itu selalu memakai etika dan terkesan kaku. Bukannya Felix tak menerapkan sopan-santun. Hanya saja dia ingin lebih luwes dalam kehidupan berkeluarga.

Tak ada yang spesial dari keseharian selama satu bulan menikah. Felix yang ikut sibuk di perkuliahannya itu juga tak melewatkan banyak waktu bersama Hyunjin. Pagi berangkat, sore pulang lalu malamnya masih dilanjut belajar dan mengerjakan tugas.

Hanya saja malam itu, ketika Felix keteteran dengan tugas awal semester yang membludak. Sehingga dia menghabiskan banyak waktu di kamarnya setelah pulang dan makan buah. Felix masih menerapkan diet ketatnya. Dia tak ingin nampak berisi dan terlihat jelek. Semua demi keinginannya.

Dini hari terasa amat cepat untuk Felix yang masih berkutat dengan laptopnya. Dengan fokusnya dia mengetik dan tak terusik saat pintu kamar dibuka pelan. Bahkan ketika orang di belakangnya itu mendekat, Felix setia menatap layar laptop agar tak ada kesalahan yang mengakibatkannya dua kali kerja.

Hyunjin yang merasa diabaikan itu segera berjalan ke samping kiri meja belajar milik Felix. Selang dua detik Felix terlonjak di tempat. Dia pikir ada hantu di dekatnya. Dia sampai memegangi dada karena terkaget.

"Tutup laptopmu. Kembali ke kamar." ucap Hyunjin.

Felix memandang Hyunjin lalu kembali ke layar laptop. Dia seperti enggan tidur sebelum tugasnya selesai. Tapi kemudian menatap Hyunjin lagi. Akhirnya memilih menutup laptop lalu berjalan menuju kamar mereka untuk tidur.

Sebelum tidur, Felix ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan menuntaskan hajat. Entah kenapa dia jadi dapat cara agar dapar melanjutkan tugasnya. Rencananya Felix akan berpura-pura tidur dan keluar kamar setelah mendengar suara tidur sang suami. Pintar sekali pikirnya, mendapatkan ide cemerlang di kamar mandi.

Setengah jam setelah dirasa Hyunjin tertidur dan sekarang sudah jam 2 pagi. Felix menyibak selimut dengan pelan. Menuruni kasur pun dengan hati-hati agar tak menimbulkan suara. Dan sampailah dia di depan pintu. Mendorong ganggang pintu tapi tak terbuka.

Felix mulai kelabakan saat menyadari pintu kamar mereka di kunci. Membalik badan untuk kembali, lagi-lagi Felix terkaget di tempat melihat Hyunjin sudah duduk di ranjang menatapnya tanpa ekspresi.

"Aku haus." ujarnya agar tak dimarahi.

"Minum besok. Cepat tidur."

"Baik."

Mau tak mau dia kembali menaiki kasur dan tidur membelakangi Hyunjin smbil meruntuki perbuatannya barusan. Felix gagal keluar kamar. Untungnya dalam keadaan mendesak dia sudah terlatih mencari alasan lain. Semua berkat hidup bersama Hwang Hyunjin.

Satu bulan kemarin membuat pria manis itu belajar banyak hal tentang pernikahan. Sayangnya tak ada satu pun yang terlaksana. Tiga hari sudah dia ditinggal di rumah besar yang akan dibersihkan oleh pembantu di dua kali seminggu.

Untungnya Hyunjin adalah orang yang rapi dan teratur. Rumah yang suasananya selalu dingin itu perlahan di dua hari ketika pembantu datang ke rumah. Saat itu juga suasana rumah menjadi hangat. Felix akan bercakap dan mengajak pembantu mencoba berbagai masakan yang belum pernah dibuatnya.

Felix sedang berkebun di temani pembantu ketika selesai mengerjakan bebersih rumah. Belakangan Felix hobi menanam banyak sayur dan tomat untuk dikonsumsi sendiri. Soal makan untuk Hyunjin, dia tak lagi memasakkan apapun untuk suaminya itu. Setiap pagi, Hyunjin akan makan di kantor yang sudah di siapkan oleh koki begitu juga untuk siang dan malam.

Di rumah pun Hyunjin akan dimasakkan oleh pembantu juga, jadi Felix memilih untuk masak untuk dirinya sendiri.

"Nona Hwang.. cobalah masak untuk tuan Hwang."

"Aku tidak bisa."

"Apa maksud nona berkata seperti itu? Aku sudah mencicipi masakan nona dan itu enak."

"Hyunjin harus mengukur makanan yang di makan dan yang paling tahu kan bu Kim."

"Aku akan mengajari nona."

"Iya. Tolong ajari aku besok ketika bu Kim kesini lagi." balasnya dengan tersenyum.

Walaupun sejatinya Felix tak akan melakukannya alias sebatas perkataan saja. Sudah beberapa kali dia mencoba memasakkan makanan untuk Hyunjin dan berakhir hanya dimakan sendiri.

"Dulu.. tuan Hyunjin selalu makan bersama tuan Sam. Dan.. ada satu teman yang sering datang kemari juga masak untuk tuan Hyunjin."

"Benarkah?"

"Iya. Dulu suasana di rumah ini sedikit hangat. Lalu menjadi suram karena tuan Hyunjin lebih sering di luar dibanding di rumah. Umn.. kalau tidak salah nama temannya dulu itu.. nona Wonyoung."

"Wonyoung?"

"Iya. Kata tuan Sam, mereka sudah berteman sejak kecil."

"Ooh begitu."

"Tapi.. semenjak nona Hwang ada disini. Suasananya menjadi cerah."

Felix tersenyum lembut. "Syukurlah."

Seiring berjalannya waktu, Felix merasa amat iri. Iri dengan kedekatan suaminya pada orang lain. Padahal posisinya saat ini adalah seorang istri. Berselang beberapa saat bu Kim izin pulang dan Felix memilih memasak roti.

Harum ruangan yang dipenuhi oleh aroma roti yang baru masak itu membuat Felix lupa akan hal-hal yang terpintas tentang masa lalu. Tak disangka Hyunjin telah kembali dengan menarik koper ke dalam ruangan. Seperti biasa, ketika Felix lebih dulu berada di rumah, dia akan menyambut kedatangan Hyunjin.

Tersenyum cerah karena akhirnya dia bisa melihat suaminya pulang dalam keadaan selamat.

"Kau membuat apa?" tanya Hyunjin yang baru saja menghirup aroma coklat.

"Roti.. coklat." jawab istrinya dengan semangat setelah Hyunjin menyadari jika dia memasak sesuatu.

"Jangan sampai menyia-nyiakan makanan."

"Baik. Hyunjin mau sepotong? Kata Sam, Hyunjin juga suka roti coklat." tawar si manis itu sambil berharap.

"Tidak"

Senyuman yang awalnya cerah itu perlahan memudar.

"Baiklah." Felix mengakhiri pertanyaannya karena Hyunjin terlihat amat lelah. "Aku akan membereskan dapur." katanya langsung berbalik ke dapur untuk mencuci piring.

Dia terlanjur membuat dua loyang roti dan besok sepertinya dia harus bagi-bagi ke teman-temannya. Lewat room chat Felix menawarkan roti yang untungnya semua temannya ingin mencoba.

Semenjak Hyunjin yang tiba-tiba sudah berada di kamarnya, Felix jadi sering menulis diari di walk in closet dengan mengunci pintu. Seperti sekarang, dia berjongkok sambil menghembuskan napas. Felix memulai goresan ceritanya di buku.

Hari-hari berjalan seperti biasa dan tak ada yang spesial. Tak terasa Felix sudah berada di penghujung semester 3. Dia tak lagi menyibukkan diri dan bahkan sangat sibuk sampai-sampai meminta izin pada Hyunjin untuk menginap di apartemen Chenle yang dekat dengan Universitas.

"Lix?"

"Iya?"

"Aku sebenarnya penasaran."

"Huh?"

"Kamu.. sudah nikah?"

Felix mematung, dia tak bisa memberi jawaban tentang hal itu.

"Lix?"

"Aku.."

"Aku pernah lihat kamu sama Hwang Hyunjin di acara awal musim panas kemarin. Terus baru minggu kemarin aku tanya tentang Hwang yang ternyata sudah menikah dan nama istrinya itu Hwang Felix."

Felix mengangguk. "Tolong jangan kasih tau yang lain." pintanya dengan menunduk.

"Kamu harus cerita tentang ini Lix."

"Kalau aku sudah siap ya."

"Iya.. tenang aja aku tidak akan berisik seperti Haechan."

Besoknya, ketika sore menyapa dengan warna jingga, Felix kembali ke rumah dengan tubuh super lelah dan mata panda. Ketika masuk ke dalam, dia melihat ada sepatu wanita dan langkahnya maju menuju dapur sembari mendengar suara wanita sedang bercakap bercampur dengan suara sang suami.

Sampai di dapur, betapa terkejutnya dia melihat kakak tingkatnya dulu sedang memasak di dapur ditemani Hyunjin. Wanita cantik itu tertawa dengan bahagianya. Sedetik kemudian pandangan mereka mengarah pada Felix yang baru datang.

"Ah.. apa dia istrimu?" tanyanya lalu berjalan mendekati Felix.

Hyunjin mengangguk dengan tersenyum.

'Apa itu?'
'Apakah suamiku baru saja tersenyum lembut padanya?'
'Aku bahkan belum pernah melihatnya'

"Halo Felix. Perkenalkan aku Wonyoung, teman kecil Hyunjin." Sapanya dengan amat ramah.

"Felix?" panggilnya lagi karena sedari tadi Felix tak bersuara.

"Selamat malam." sapanya balik dengan membungkuk.

"Aku baru saja memasak nasi goreng kimchi. Ayo ikut makan." Wonyoung menawarkam masakannya sambil memegangi tangan kiri Felix. Felix rasa, Wonyoung adalah tipe orang yang amat ramah.

"Ah terima kasih. Mohon maaf menolak, tapi tadi saya baru saja makan." tolak Felix dengan berbohong.

"Iya tidak apa. Kamu nampak lelah. Istirahatlah." saran Wonyoung dengan wajah perhatian.

"Baik. Permisi."

Felix berjalan menaiki tangga dengan bergumam.

'Dia baru saja memakai peralatan masakku'

Sampai di kamarnya, Felix mengunci pintu. Tubuhnya lelah dan dia menaruh tasnya di lantai dan menaiki kasur. Tak berniat membersihkan badan ataupun mengisi perut yang terus berbunyi karena lapar. Felix terlalu lelah untuk menangis. Lagi-lagi harus meredakan pedih dengan tidur lelap.

'Ada banyak hal yang tak kutahui tentangmu. Tapi semakin jauh aku berjalan, aku semakin ingin menutup keinginanku untuk mengenalmu'

Dalam keheningan malam, untuk pertama kalinya Felix tidur di kamarnya sendiri. Mengabaikan suara ganggang pintu yang berusaha ditarik tanpa terbuka karena Felix memilih kesendirian.


🍁 20/10/2023
🍁 JUNE_GN 

See you next chapter.

Continue Reading

You'll Also Like

17.2K 2K 36
[COMPLATE] Takdir mempertemukan Hwang Hyunjin dan Lee Felix, namun pertemuan mereka nyatanya membawa sebuah dosa besar. Tentang Lee Felix dan segala...
20.3K 2K 48
No Spoiler #bbangkyu Owh ya info ya guys, buat kalian pembaca baru, lihat bener bener halaman bukunya ya, ini gak tahu kenapa pas bukunya selesai di...
38.7K 3.5K 22
hyunjin tak menyangka orang tuanya benar-benar mengirim dirinya tinggal di sebuah asrama. Terbiasa hidup mewah tentu membuat dirinya agak susah ber...
154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...