🍁 8

766 112 27
                                    

Terima kasih sudah kasih feedback dan suka sama cerita ini 🤍💙

Maaf untuk kesalahan

🍁APA ITU KOMUNIKASI?🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁APA ITU KOMUNIKASI?🍁



Felix dibuat stres awal semester baru. Judul tesis yang diajukannya barusan ditolak mentah-mentah oleh dosen pembimbingnya. Dosen yang terkenal killer itu ditakdirkan tertulis sebagai dosen pembimbingnya.

Belakangan dia mengurung diri dan membuat alasan pada Hyunjin bahwa dia akan bersungguh-sunghuh mengerjakan tugas akhir. Tapi semua runtuh semenjak tadi pagi setelah berkonsultasi, judul yang diupayakannya itu ditolak.

Sialnya lagi Felix harus terima mengulang semua yang sudah disiapkannya dari awal dengan judul baru. Rasa putus asa dan kesal seketika menguasai diri. Duduk di kantin dan menegak minuman dingin dilakukannya agar bisa mendinginkan kepala.

Hyunjin belakangan sering pulang kerja lebih awal. Sepertinya setelah kesibukan diakhir tahun, suaminya itu lebih lenggang waktunya. Sampai di rumah dan berniat untuk menenanglan diri tapi ternyata Felix mendengar suata tawa bayi dari dalam rumah.

Menatap ke bawah, Felix baru sadar ada dua sepatu perempuan yang dilepas. Dia memijat pangkal hidungnya, Felix lelah batin dan sekarang ditambah lagi.

"Sepertinya aku harus tidur di luar malam ini." ucapnya dengan menghela napas.

Felix membalik badan. Dia belum siap untuk berinteraksi dan memasang wajah bahagia diantara orang lain. Untungnya tadi pagi dia berangkat dengan berjalan kaki. Sekarang, Felix sudah jalan menjauh dari rumah sang suami.

Dia memilih ke penginapan di dekat stasiun. Namun tiba-tiba Chenle mengajaknya untuk bertemu. Dan disinilah Felix berada, di apartemen milik Chenle.

"Chenle, bolehkah aku menginap?" tanya Felix ketika mereka selesai makan malam bersama sambil membahas tugas akhir.

"Boleh.." Chenle menjeda dan bertanya "ada apa? Apa kau bertengkar dengan suamimu?."

"Tidak. Aku hanya lelah harus kembali. Tadi dosenku menolak pengajuan judul tugas akhirku." jawab Felix yang tak sepenuhnya karena hal itu.

"Wah.. aku bisa membantumu. Tapi buatkan aku brownies besok." canda Chenle dengan cengiran lebar.

"Aku tidak janji."

"Aku bercanda. Tidurlah. Sepertinya kau stres sekali."

"Iya. Aku stres sekali sampai ingin mati."

Felix sudah mematikan ponselnya sedari tadi. Dia akan menerima semua resiko tak izin pada Hyunjin. Felix tidak peduli lagi dan memilih untuk mengistirahatkan diri sebelum menerima kerasnya hidup.

Sampai esok pagi, Felix baru menyalakan ponsel. Dia melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari Hyunjin. Felix tak tahu harus senang atau sedih. Jadi pagi ini dia pamit ke Chenle untuk pulang.

Kisah Kita | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang