🍁 13

884 120 38
                                    

🤍💙
Terima kasih sudah kasih feedback

Maaf untuk kesalahan penulisan.

Maaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁APA KAU BODOH?🍁


Satu hari berada di Tokyo membuat Felix sedikitnya memahami jika sang suami itu super workaholic. Ada kala Felix berpikir tentang Hyunjin yang lebih memilih bekerja daripada berlibur. Bahkan ketika suaminya itu sudah di hotel, kerjanya dilanjut sampai dini hari.

"Aku rasa status laptop itu jauh lebih penting daripada aku." ujar pria manis itu ketika melirik laptop yang masih terbuka di pagi hari.

Tadi dia inisiatif membantu Hyunjin membawa jas dan kemeja ke laudry hotel agar dapat kembali dipakai. Hyunjin ternyata tak membawa ganti jas dan hanya membawa 3 kemeja dengan tiga warna seperti, putih, biru dan hitam. Pagi ini sang suami masih memakai piyama hotel yang kemarin dipakai hanya 2 jam saja.

Usai mandi dan berganti pakaian, Felix menerima sarapan pagi yang diantar langsung ke kamar mereka. Sesaat kemudian, Hyunjin bangun dengan wajah bantalnya. Entah seperti orang linglung dia mengusak rambutnya sampai berantakan lalu turun dari kasur.

Felix menatap ke sang suami. Menikmati setiap hal yang baru pertama kali dirasakan ketika sudah menikah bersama orang yang dicinta. Cukup lama hingga mereka sarapan bersama.

Kali ini suaminya memakai kemeja hitam dengan celana bahan berwarna senada. Sepertinya tak ditambahi dasi karena dua kancing atas terlihat dibiarkan tanpa dikancing.

"Hyunjin pulang jam berapa?" tanyanya ketika memusatkan perhatiannya penuh pada Hyunjin.

Hyunjin menoleh ke sang istri ketika minum kopi. "Tidak tahu."

Felix otomatis lesu, hari ini dia sudah berjalan sedikit normal dan entah kenapa muncul rasa semangat untuk menjelajah sekitar hotel walau hanya sebentar. Semua itu ingin dilakukannya dengan Hyunjin.

"Jika merasa bosan, keluar saja." sarannya ketika memakai jas.

"Baik."

"Tapi jangan lupa mengabariku kemana kau mau pergi."

"Baik.."

"Aku akan berangkat sekarang." katanya lalu bersiap memasukkan laptop ke tas ransel.

"Hati-hati Hyunjin.."

Felix mengantar sampai ke depan pintu kamar hotel lalu menutup pintu setelah Hyunjin menaiki lift. Felix cukup bosan, terlebih dia tak tahu berapa lama mereka berada di Jepang. Menyalakan televisi dan mencari di maps tempat apa saja yang dapat dikunjunginya, Felix akan izin keluar siang nanti.

Felix sedari tadi tengah menimbang apakah cara berjalannya sudah kembali normal atau belum. Pasalnya semenjak tadi ada kalanya dia berjinjit ketika jalan atau sedikit mengangkang ketika harus berjalan cepat di tengah kerumunan. Tak menyangka akhirnya dirinya akan merasakan diposisi seperti ini.

Kisah Kita | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang