Tamat. Slice of Life. Perjalanan nona dan tuan Hwang.
Dia yang jauh di hati itu, perlahan mendekat.
Dia yang sedingin es itu, seiring waktu mencair.
Dia yang tak dikenal itu akhirnya mengajakku untuk sehidup-semati.
"Jika aku sudah tua dan keriput n...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
🍁HOBIMU TERSANTUK MEJA🍁
"Kak Hyunjin.. aku mencintaimu."
Kata Felix dengan lirih ketika Hyunjin sudah berlalu dengan motor besarnya. Lelaki itu amat nyentrik. Ketika orang lain diantar dengan mobil. Dia memilih membawa motor sportnya ke sekolah.
Degup jantung tak bisa terkontrol ketika Hyunjin berlalu didepannya tadi. Waktu terasa melambat ketika sosok yang dicinta itu berjalan hendak ke parkiran. Sepertinya sedikit menengok ke arahnya. Felix rasa seperti itu di kejadian sebelumnya.
Itu beberapa menit yang lalu, sampai pundaknya di tepuk dua kali. Membuatnya menoleh ke belakang dan mendapati remaja tampan yang mirip pujaan hati ada di belakangnya sembari tersenyum lebar.
"Sam.. kau membuatku kaget!." teriak Felix yang memegangi dadanya.
"Galak sekali. Cobalah bersikap lembut denganku. Bukankah aku mirip dengannya." Sam menjewer pipi Felix dengan gemas.
"Kalian tidak mirip."
"Ini mengejutkan. Bagaimana mungkin kau bisa membedakan kami. Padahal orang lain yang pertama kali bertemu pasti tidak bisa membedakan."
"Sam meragukanku.."
"Tidak. Ayo berangkat, kita jadi ke purpustakaan kota?"
"Jadi. Tolong bantu aku memahami fisika."
"Bagaimana jika kita ke rumahku saja? Aku tanyakan Hyunjin untuk membantu kita."
"Apa? Tidak-tidak.. aku tidak berani. Jangan."
"Loh bukannya bagus jika kau bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengannya ?."
"Jangan.., kau tau aku malu. Mana bisa aku bergerak jika berada di dekatnya."
"Bagaimana bisa kau jadi istrinya nanti jika seperti ini."
"Jangan membuat harapanku terlihat nyata."
"Kau tidak tau masa depan seperti apa. Lagipula dia juga manusia biasa seperti kita. Siapa tau besok kau yang berkuasa diatas lelaki dingin itu."
"Kau punya dendam dengan kakakmu?"
"Dia tak meminjamkanku motornya itu. Pelit sekali. Rasanya ingin kubuat bannya gembes supaya dia berhenti pamer barang mahal itu."
Felix tertawa dengan betapa randomnya Sam. Remaja yang sekelas dengannya dari kelas 1 SMA itu memiliki sifat yang aneh. Kadang dia introvet tapi kadang dia juga ekstrovet. Sam amat terus terang, dia akan bilang jika dia tak suka dengan orang lain dan juga alasannya secara langsung. Dia juga kerap bertengkar mulut dengan Hyunjin. Alasannya karena Hyunjin jarang merespon perkataannya.
