🍁 56

410 72 84
                                    

Selamat datang di alur yang membingungkan.
Maaf pasti banyak salah tulis karena bikinnya dadakan. Akan diperbarui kalau ada waktu.

Maaf untuk kesalahan penulisan

🍁APAKAH BOLEH AKU RINDU PADANYA?🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁APAKAH BOLEH AKU RINDU PADANYA?🍁


Matahari terbit dengan cerah pagi ini. Meminta setiap manusia bersiap dengan aktivitas pagi hari. Hiruk-pikuk terdengar di setiap rumah. Ada suara seorang ibu yang bersahutan dengan anaknya. Ada suara tanda selamat jalan juga doa agar harimu bahagia.

Kecupan di kening, lambaian tangan juga pelukan.

Hanya tiga puluh menit kemudian, suara bising itu perlahan menghilang dan menjadi senyap. Usai menyelesaikan tugasnya sebagai suami dengan membantu menjemur pakaian bayi mereka, Hyunjin tertidur di teras rumah yang di sampingnya berdiri kokoh pohon ceri.

Sebelum tidurnya, Hyunjin hanya mendengar ketenangan karena anak ketiga mereka baru saja tidur. Bergantian menjaga Rowoon yang baru beberapa bulan ini lahir. Tentunya membuat Hyunjin mengerjakan pekerjaannya di rumah.

Tanpa babysitter, keduanya berbagi tugas. Yang akhirnya lebih berat untuk kepala keluarga. Sabar tak kenal batas. Kalau kata orang bagaimana bisa seorang bos menurunkan egonya untuk bekerja keras merawat keluarganya.

Tidak mudah untuk Hyunjin. Terasa berat di awal. Seperti saat pertama kali merawat Celine di masa bayinya.

Manakala takdir berkata untuk merawat keturunanmu sehingga istrimu dapat bertahan hidup maka akan Hyunjin lakukan sekuat jiwa. Sambil terisak di malam  hari ketika para malaikatnya tertidur, maka dia akan duduk di meja belajar milik sang istri.

Bersembuyi, jemari panjangnya terus menerus membuka lembaran diari. Tulisan rapi nan indah untuk dibaca. Juga dua simbol cinta berwarna putih dan biru di akhir cerita membuatnya menahan gelora bahagia.

Hyunjin terus menerus membaca diari milik Felix. Tentunya disaat sang istri sudah tertidur. Lalu entah mengapa malam ini, dari sekian banyak waktu berlalu setelah menyimpan lama diari usang. Hyunjin pun memberanikan diri membuka lembaran berwarna kuning kecoklatan dengan hati-hati.

Jemarinya bergetar. Bak diserang trauma berat, baru selembar saja halaman yang dibacanya wajahnya sudah memucat. Dia membuka lembaran secara asal kemudian tiba di halaman yang bebercak darah.

Lumpuh, tangannya tak bisa memegangi diari itu lebih lama lagi. Jatuh di lantai ketika si Hwang menangis mengingat perihnya hidup. Jika dibandingkan dengan saat ini, maka beratnya tak sebanding dengan waktu itu. Berteriak bak orang gila, memohon-mohon seperti kau orang tak berada agar orang yang kau cintai dapat bertahan hidup.

Hyunjin tak menyangka Felix dapat merubah hidupnya sampai seperti ini.

"Jadi ini cinta."

"Tuhan, jadi ini hidup."

Kisah Kita | HyunLixWhere stories live. Discover now