🍁 52

449 71 69
                                    

Bintangnya disentuh dulu
Maaf untuk kesalahan penulisan.

Bintangnya disentuh duluMaaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁CANTIK🍁



Langit malam ini terlihat terang. Bintang bertaburan menghiasi angkasa. Cuaca musim gugur tahun ini terasa begitu menyenangkan. Tak terasa lima tahun berlalu dengan cepatnya.

Dua manik kecokelatan itu tak henti bergetar disaat memandangi gerakan dua insan tersayangnya sedang berlarian di taman. Bertebaran dedaunan yang tertiup angin kencang. Disamping mereka terdapat salah satu keajaiban dunia yang berdiri tinggi dan mewah.

Tempat yang dijanjikan untuk ditemui kala dirinya perlahan sembuh dari sakit yang menyiksa. Bukan berarti sembuh total, hanya bersyukur dapat melakukan kegiatan seperti biasa lagi setelah pemulihan.

Surai panjang yang tergerai cantik itu nampak bergelombang ketika Celine bergerak bebas. Dia habis lomba lari dengan Innie dengan finish di tempat Felix duduk. Dua anak Hwang itu tertawa puas disertai deru napas yang kuat karena berlari terlalu jauh. Felix dapat melihat kilauan mata di dua pasang mata itu.

"Adik Celine kalah."

Celine mencebik lucu "kaki kak Innie terlalu panjang."

Innie tertawa "sekarang belikan kakak es krim disana." katanya memberikan selembar uang dari negara asing untuk alat pembayaran.

"Beli empat ya." ucap Felix sebelum Celine pergi. Dia ingin makan es krim tidak hanya satu.

"Baik Mama." Celine berjalan menjauh menuju penjual es krim di food truck.

Selang beberapa saat Celine kembali membawakan es krim berbagai rasa. Pipinya membentuk gundukan lucu kala gummy smile tercipta.

Di bulan Oktober, Hyunjin yang ternyata ada perjalanan bisnis ke Paris lagi itu akhirnya membawa serta keluarganya. Niatnya ingin bekerja sambil berlibur. Tapi nyatanya kepala keluarga itu belum sempat berwisata sehingga Felix pergi berlibur bersama dua anak mereka.

Innie menggandeng tangan putri Hwang dan Mamanya agar tak kehilangan jejak karena mereka sedang berjalan di kerumunan orang. Mereka berhenti sejenak di toko roti dan masuk ke dalam toko roti itu. Harumnya aroma pastry menyapa mereka dengan ramah.

Felix izin ke toilet sejenak dan meminta kedua anaknya untuk tak sembarangan pergi. Hingga Celine meminta tolong kakaknya untuk memesan satu roti untuknya, putri Hwang itu masih berada di kursinya. Ada satu anak berjalan mendekatinya. Anak laki-laki itu terlihat imut dengan bibir bawah sedikit tebal.

"Ak cancik capa namanya?" tanya anak laki-laki itu dengan semangat.

Celine terdiam dan bingung harus merespon atau tidak. Karena Felix mengajarkan untuk tidak menjawab orang asing sembarangan. Terlebih lagi dia tak tahu laki-laki itu berbicara dalam bahasa apa.

Kisah Kita | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang