Game Over

By manusiabiasaalahhh

711K 70.3K 1.9K

Hal yang paling menyedihkan adalah menyesali sesuatu yang tidak dapat terulang kembali. Hanya kata "Jika" yan... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39 - Part 1
Chapter 39 - Part 2
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Extra Chapter
Ayo di cek!

Chapter 3

19.4K 1.7K 35
By manusiabiasaalahhh

Rule No.3:

Don't trust everything you see, even salt looks like sugar

***

"Mas, kamu berharga dan berhak bahagia. Tidak perlu takut, semua akan baik-baik saja."

Kedua mata Jethro terbuka, deru nafasnya terdengar tidak teratur. Pria itu selalu saja bermimpi tentang seseorang yang ia cintai. Dirinya benar-benar belum terlepas dari kenangan masa lalunya.

Jethro menghela napas, "Jam berapa ini?" Lirihnya.

Sudah pukul 8 malam, Jethro tertidur cukup lama. Bahkan dirinya tidak sempat makan sedari pagi membuat tubuhnya sedikit lemas.

Jethro bangun dan berjalan menuju balkon kamarnya. Pria itu ingin merokok sebentar saja sebelum ia turun kebawah untuk makan.

Kepulan asap keluar dari mulutnya begitu Jethro menghisap rokok yang diapit disela jarinya. Pria itu terdiam sembari memandangi langit malam yang tidak terlihat satupun bintang disana.

"Ayana, kau merindukanku bukan?" Lirihnya begitu ia selesai merokok. Pria itu merasa cukup dengan hanya menghabiskan dua batang rokok.

Jethro masuk kedalam kamarnya lalu bersiap-siap untuk membersihkan dirinya.

"Sejak kapan anak itu merokok?" Dirgantara menatap balkon kamar putra keduanya dari lantai bawah dengan tatapan heran. Beberapa menit yang lalu, dirinya tidak sengaja melihat Jethro yang sedang merokok disana. Dirgantara benar-benar dibuat terkejut oleh perubahan Jethro untuk yang kedua kalinya.

Dirgantara menghela napas, "Tidak mungkin seseorang berubah sedrastis itu bukan?" Lirihnya.

Kembali pada Jethro, pria itu menghabiskan waktu 15 menit untuk mandi dan berpakaian. Jethro berjalan keluar kamar dan menuju lantai bawah setelah selesai dengan urusannya. Dirinya bisa mendengar suara seseorang yang sedang mengobrol begitu ia menginjakkan kaki ditangga paling akhir.

"Kak Jethro!" Suara seseorang memanggilnya begitu ia sampai di lantai bawah. Alice, sepupu perempuannya menatapnya dengan senyuman. Ketiga sepupu yang lebih muda darinya itu memang tidak sempat bertemu dengannya sore tadi disaat ia sampai.

"Sialan! Apa benar dia si pecundang?! Bagaimana dia bisa berubah menjadi sangat tampan?!" Batin Alice yang terkejut, namun masih tetap mempertahankan senyumnya.

Charles dan Jace yang juga berada disana hanya terdiam kaku dengan wajah melongo begitu mereka melihat Jethro yang baru saja datang. Niat mereka yang ingin mempercundangi Jethro lenyap begitu saja begitu melihat tubuh tinggi dan gagah itu ada di depan mereka. Mereka berdua menciut.

Jayden mendengus melihat reaksi adiknya dan Charles. Pria itu tidak senang mengetahui fakta yang ada.

"Ethan, diskusikan tugasmu dengannya." Bisik Jayden pada Ethan yang ada disampingnya terlihat sibuk dengan handphonenya.

"Rancangan yang akan kau perlihatkan pada opa, seret dia bersamamu." Jayden menatap punggung Jethro yang perlahan menghilang menuju dapur itu dengan seringainya.

"Oh ayolah kak, Jethro tidak akan mampu! Yang ada dia hanya ikut mempermalukanku juga didepan opa!" Sungut Ethan tanpa mengalihkan tatapannya dari handphone nya.

"Ck, kau bodoh! Limpahkan semua kesalahanmu padanya! Lagipula, karyamu itu buatan orang lain yang kau bayar!" Ucap Jayden dengan tatapan sinisnya.

Ethan meletakkan ponselnya nya kasar, ia menatap Jayden tajam, "Sebaiknya kau tutup mulutmu kak! Akupun mengetahui rahasiamu!"

"Pemimpin perusahaan yang meninggalkan semua tugasnya pada asistennya, lalu lebih memilih pergi bersama wanitanya entah kemana." Lanjut Ethan dengan senyuman mengejek.

Jayden yang mendengar itu menatap marah pada Ethan, dirinya berusaha menahan amarah yang meledak begitu teringat masih ada beberapa keluarganya yang lain di ruang keluarga bersama mereka.

Ethan yang melihat raut marah Jayden terkekeh. Jayden dan Jethro sama saja, sama-sama seorang pecundang.

"Jangan beri makanan apapun padanya." Bisik Adeline pada pelayan suruhannya. Dirinya melihat Jethro yang sedang melihat isi kulkas dengan tatapan kesal. Karena anak pecundang itu, dirinya harus terkena omelan ayah mertuanya.

"Wah, kau benar-benar seorang ibu yang baik, Adeline." Freya yang memang sedang mengobrol dengan Adeline dan Rosalie menggelengkan kepalanya begitu ia tidak sengaja mendengar bisikan Adeline pada pelayannya. Rosalie yang merupakan istri Diego ikut menatap tidak percaya pada Adeline. Bagaimana bisa seorang ibu begitu kejam pada anaknya?! Rosalie memang tipe orang yang begitu pendiam, wanita itu selalu menghindar dari permasalahan rumit keluarga suaminya.

"Diamlah, kalian yang bahkan tidak pernah membela anak itu tidak berhak menatapku seperti itu!" Seru Adeline.

"Mom!" Alice berlari menghampiri Rosalie dengan tangisnya.

"Ada apa sayang? Mengapa kau menangis?" Rosalie memeluk tubuh Alice yang bergetar.

"Hiks..a-apa ka Jethro tidak menyukaiku? Aku menyapanya, n-namun kak Jethro tidak menjawabnya....." Jawab Alice dengan isaknya.

Rosalie mengusap rambut putrinya lembut, "Bukan begitu sayang, mungkin kak Jethro masih sedikit canggung denganmu."

"Ck, mengapa mommy begitu bodoh sih?!" Batin Alice yang kesal begitu melihat respon Rosalie. Dirinya ingin sekali Rosalie marah pada Jethro, dengan begitu keluarganya yang lain akan ikut membelanya!

"Rosalie! Bukankah kau seharusnya marah?! Jethro seharusnya tidak bersikap seperti itu pada adiknya ketika baru bertemu!" Suara Freya yang cukup keras menarik perhatian yang lainnya.

"Hei sadarlah! Aku yakin hanya penampilannya saja yang berubah. Pecundang tetaplah pecundang!" Ucap Jace yang menyadarkan Charles dari lamunannya.

Charles menatap Jace dengan tatapan bengongnya, "Tidak, kurasa Jethro benar-benar berubah."

Jace menatap Charles aneh, ada apasih dengan sepupunya itu?!

"Kau kenapa sih?!" Kesal Jace pada Charles.

Charles terdiam begitu dirinya teringat dengan tatapan yang diberikan Jethro begitu kedua mata mereka bertemu. Tatapan itu bukanlah tatapan biasa! Dirinya bisa merasakan tatapan amarah yang cukup kuat keluar dari dalam sana. Ia yakin dirinya tidak berkhayal!

"Benar Charles, tetaplah seperti itu. Jethro bukanlah seseorang yang bisa kau permainkan seperti dulu." Batin Dante sembari memperhatikan tingkah laku keponakannya. Sedari awal, sepertinya hanya Dante dan juga Gideon yang menyadari tatapan amarah yang begitu kuat dari Jethro. Kedua mata yang dulunya hanya memancarkan kepasrahan berubah menjadi tajam dan penuh keyakinan juga amarah yang kuat.

Mengingat itu, Dante tiba- tiba saja teringat dengan Ethan. Ia berharap anaknya yang keras kepala itu menyadari perubahan Jethro dan tidak meremehkannya. Ia tidak ingin anaknya hancur karena kesalahannya sendiri.

"Jethro! Sebenarnya apa yang kau lakukan pada Alice, hah?!" Teriak Adeline.

Jethro mengeraskan rahangnya. Setelah tadi ia dilarang mengambil makanan dari kulkas oleh pelayan, sekarang dirinya harus mendengarkan teriakan dari seorang wanita yang telah melahirkannya. Apakah mereka tidak pernah mengetahui jika orang lapar akan berubah menjadi garang jika diusik?!

"Apa?"

Adeline yang melihat respon acuh dari Jethro menghampiri anaknya dengan langkah tergesa.

PLAK

"Hanya karena penampilanmu yang berubah, kau menjadi semakin kurang ajar ya! Sedari dulu kau memang tidak tahu berterima kasih!" Tunjuk Adeline tepat pada wajah Jethro.

Alice diam-diam tersenyum lebar begitu melihat Jethro ditampar. Rencananya berhasil!

"Kau benar mom, kakak menjadi sedikit angkuh hanya karena penampilannya!" Sahut Jace yang ikut-ikutan.

Jethro terdiam tidak meringis sedikitpun, ia hanya terus menatap Alice yang berdiri dibelakang Rosalie dengan tatapan yang menurut Alice aneh.

"Ck, apasih?! Mengapa menatapku seperti itu?!" Batin Alice entah mengapa merasa takut.

"Hikss...a-aku minta maaf kak! Hikss....j-jangan menatapku seperti itu....aku janji tidak akan memberitahu m-mereka..." Alice dengan berani menatap Jethro dengan tatapan mengejek yang disadari oleh Jethro.

"Sayang, apa maksudmu? Tidak memberitahu soal apa, hm?" Rosalie menatap khawatir pada Alice yang sedaritadi dibelakangnya.

"Tidak apa, beritahu saja pada kami." Suara Jayden terdengar, pria itu dengan senang hati ikut bergabung dengan drama yang dibuat Alice.

Ethan memeluk tubuh Alice yang gemetar, "Bicaralah perlahan." Ucapnya.

Jethro sebenarnya sudah bisa menebak apa yang Alice pikirkan, namun sepupunya yang satu itu begitu bodoh jika dia benar-benar mengatakannya.

"Apa maksudmu tentang kau yang diam-diam masuk ke kamarku?" Semua yang ada disana langsung menengok pada Jethro begitu pria itu mengeluarkan suaranya.

"Ah tidak, Alice memakan umpan yang diberikan Jethro." Batin Dante meringis.

Rosalie menatap bingung Jethro.

"Saat itu, dia tiba-tiba saja menyentuh saya disaat saya sedang tertidur. Saya yang mudah terbangun, reflek menepisnya dengan cukup keras." Jelas Jethro dengan tatapan yang masih mengarah pada Alice.

"A-apa? Apa yang dia katakan?!" Alice terdiam dengan tangan yang terkepal. Ucapan Jethro hanya menyulut kesalah pahaman.

"Menyentuh?" Rosalie semakin dibuat bingung, bukankah Jethro baru saja sampai tadi sore?

"Kejadian lama." Ucap Jethro begitu melihat Rosalie yang kebingungan.

"Mungkin Alice ingin bertemu denganmu saat itu." Bela Ethan.

"Kau seharusnya tidak menepisnya, Jethro. Mau bagaimanapun, Alice adalah seorang perempuan." Ucap Jayden sembari menatap kasihan pada Alice.

"Keterlaluan! Pantas saja Alice selalu menangis karenamu! Apa selama ini kau melampiaskan amarahmu pada Alice?!" Adeline menatap Jethro dengan decakannya.

Alice menangis semakin kencang, gadis itu ingin membuat Jethro semakin terpojok.

Jayden menatap kecewa pada Jethro, "Kakak tidak menyangka."

"Jethro?" Rosalie benar-benar merasa kecewa, sedangkan Jethro yang melihat itu menghela napas.

"Melampiaskan amarah?" Jethro ingin rasanya tertawa sekarang. Orang-orang ini memang tidak tahu diri.

"Bukankah saya yang selalu menjadi samsak kalian?" Lanjutnya dengan senyum tipis.

"APA?!" Adeline berteriak marah.

"Dan juga, gadis itu masuk kekamar saya saat tengah malam. Jadi maksud kalian dia ingin bertemu denganku disaat waktunya sebagian orang sedang beristirahat?" Tentu saja Jethro hanya mengarangnya. Jika Alice pikir dirinya tidak bisa berbuat licik, gadis itu salah besar.

Alurnya berubah sekarang. Alice dan yang lainnya terdiam mati kutu.

Jethro menatap Rosalie yang terdiam, "Maaf, apa anak anda memang sebodoh itu? Tidak bisa membedakan waktu siang dan malam."

"B-bohong! D-dia berbohong mommy!" Teriak Alice.

"Saya pikir dia gadis yang lugu selama ini, tapi ternyata tidak." Lanjut Jethro.

Rosalie menatap Alice dengan tatapan kecewa juga merasa malu pada Jethro.

Alice menggeleng, "T-tidak....itu tidak b-benar."

Ethan dan Jayden juga tidak bisa berbuat apa-apa, seolah cerita Jethro benar-benar menembus keraguan mereka.

"Apa sudah jelas? Bisakah saya pergi sekarang?" Tanya Jethro lalu melenggang pergi tanpa perlu mendengar jawabannya, namun disaat ia akan pergi dirinya tidak sengaja berpapasan dengan Dirgantara yang baru saja masuk karena mendengar keributan yang tidak berujung.

"Tuan, berhati-hatilah. Orang-orang bermuka dua itu bisa saja menusukmu dari belakang." Ucap Jethro pada Dirgantara sebelum dirinya keluar dari mansion.

"Apa maksudnya?!" 

To Be Continued

Jangan lupa vote + comment nya ya! (‐^▽^‐)

Continue Reading

You'll Also Like

45.6K 6.8K 120
Menceritakan Seorang Pria Yang Bermain Game Virtual Reality. Namun Saat Pembuatan Karakter game, Petir menyambar alat yang dipakai pria. Yang Menyeba...
1.1M 106K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
3K 751 15
Seorang kapten pasukan khusus meninggal dengan cara yang mulia, terbunuh saat misi penyelamatan yang berjumlah ratusan orang. Tapi takdir mempermaink...
2.2M 307K 74
#Story Transmigrasi Saat ia membuka mata, ia mendapati dirinya dalam tubuh anak kecil yang dikurung disebuah sel sempit. Sampai suatu hari, beberapa...