Beauty In The Dark (Yizhan) E...

By oniezhan1421

310K 29.1K 8.3K

Peringatan 21+ Xiao Zhan seorang istri beranak satu, harus berurusan dengan seorang Mafia yang bernama Wang Y... More

PENGENALAN TOKOH
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
INFO PDF NEW STORY
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 38 - END
Extra Capt

BAB 37

3.4K 359 115
By oniezhan1421

--- Beauty In The Dark ---

***

Kilas balik di saat Wangyi dan Sean keluar dari hutan.

Cahaya aram mulai menampakkan diri tatkala fajar menjemput datangnya pagi. Matahari mulai merangkak naik dari cakrawala diiringi oleh kicauan burung-burung.

Akan tetapi suara merdu mereka terusik oleh alunan musik rock yang terdengar dari mobil pick up yang melintas di jalan raya di tengah hutan. Seorang pria bertato tengkorak, dan rambut panjang terikat, tengah asyik bernyanyi mengiringi lagu yang diputar dengan suara keras.

Namun kesenangannya terhenti saat melihat ada seseorang yang tergeletak di tengah jalanan dengan posisi telungkup di atas aspal.

Ban mobil berdecit ketika berhenti secara tiba-tiba. Pria itu mengerutkan kening melihat sosok yang tergeletak di tengah jalan. "Siapa orang itu? Apa dia sudah mati?"

Pria itu keluar dari mobil dan sengaja tidak mematikan mesin. Dengan hati-hati ia berjalan mendekati sosok yang tergeletak di atas aspal.

Baju serba hitam membungkus tubuh orang yang tergeletak tersebut. Ketika ia hendak berjongkok untuk melihat keadaan orang itu, tiba-tiba ia merasakan ada seseorang di belakangnya.

Pria bertato itu menoleh ke belakang, suara terkesiap meluncur dari mulutnya saat melihat seorang pria menyeringai kepadanya. Belum sempat bereaksi, sebuah benda tajam sudah menusuk lehernya beberapa kali.

Beberapa detik kemudian, pria itu pun langsung roboh dan tak sadarkan.

Sean yang tadinya berpura-pura tergeletak di aspal terkejut melihat pria itu terbunuh oleh Wangyi.

"Kenapa kau membunuhnya, Sir?"

Wangyi mengusap pisau bedahnya yang terkena darah ke pakaian pria bertato. Ia tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sean.

Setelah memasukkan pisau bedahnya kembali ke saku, ia segera menyeret pria bertato ke dalam hutan.

Sean hanya terdiam melihat Wangyi menyeret pria bertato ke dalam hutan. Ia menoleh menatap mobil yang mesinnya masih menyala. Bisa saja ia kabur dengan mengendarai mobil tersebut, tetapi ia tidak bisa. Sean harus menyelesaikan rencananya.

"Masuk ke dalam mobil."

Suara berat dan dingin menyentak Sean dari pikirannya. Ia segera masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang.

"Kau sudah siap, My dear?" tanya Wangyi yang berubah manis seraya menyentuh pipi Sean dengan menggunakan jemarinya.

Sean menghindari sentuhan itu dan menjawab. "Aku tidak ada pilihan lain, bukan?"

Tawa renyah Wangyi membahana. "Good boy."

Sean mengeratkan rahang lalu segera memakai seatbelt-nya.

Mobil melaju dan suara musik rock itu tak terdengar lagi, digantikan dengan musik rap.

Sean diam-diam melirik Wangyi. Pria tampan yang duduk di sampingnya itu terlihat seperti pria normal biasa. Tidak akan ada yang pernah mengira jika pria itu adalah seorang psikopat gila. Sean kembali mengalihkan perhatiannya ke jalanan.

.

Sesampainya di tempat tujuan, Sean tak segera keluar dari mobil. Ia bergeming menatap rumah besar di depannya.

"Dari mana kau tahu tempat tinggal mereka?" tanya Sean seraya menoleh menatap Wangyi.

Wangyi berpaling menghadap Sean, lalu mengangkat jari telunjuknya ke arah pelipisnya. Mengetuk beberapa kali sembari menyeringai.

Sean terdiam tak bisa berkata-kata. Ia tidak tahu dari mana pria sinting ini mendapatkan alamat Wang Yibo dan Zhan yang baru. Bahkan pria itu juga tahu kalau hari ini adalah hari pernikahan mereka.

"Ayo keluar, My Dear, jangan mengulur-ulur waktu."

Sean segera turun dari mobil. Ia berhasil masuk ke dalam dengan mudah karena memiliki wajah yang sama dengan pria bernama Zhan. Seperti kata Wangyi, para penjaga itu akan langsung percaya begitu saja saat ia masuk dan berpura-pura sebagai Zhan.

Sedangkan Wangyi tetap menunggu di dalam mobil, dan akan muncul setelah Sean berhasil menjalankan rencananya.

Dan di sinilah Sean, berdiri di depan pintu kamar ganti milik Zhan. Setelah melihat beberapa orang keluar dari ruangan itu, Sean pun keluar dari tempatnya bersembunyi.

Menghirup napas dalam-dalam, Sean segera membuka pintu ruangan.

Tubuh Sean mematung di tempatnya berdiri saat melihat sosok pria ber-tuxedo putih. Mulutnya menganga di balik masker hitam yang menutupi identitasnya.


"Ya, Tuhan. Wajahnya ...." Sean berbisik lirih. Ia tak bisa berkata-kata saat bertemu dengan pria bernama Zhan. Pria itu memiliki wajah yang sama persis dengannya, bahkan bisa dibilang mereka seperti pinang dibelah dua.

"Si-siapa?"

Suara ketakutan itu berhasil menyentak Sean dari keterkejutannya. Ia mencoba mengingat kembali tujuannya datang ke tempat ini.

"Apakah kau yang bernama .... Xiao Zhan?" Suara Sean terdengar serak.

Pria itu terlihat ketakutan, dan kembali bertanya. "Siapa kau?"

Sean mengepalkan tangan. Ia tidak bermaksud membuat pria itu ketakutan. "What the---"

"Kenapa kau bisa lolos dari penjagaan para pengawal?"

Sean mengedikkan pundak tak acuh. Ia tak akan menjelaskan kenapa ia bisa berhasil masuk ke dalam, karena akan memakan waktu dan ia tak berniat berlama-lama di tempat ini. Sean melangkah mendekat.

"Berhenti!! Atau aku akan memanggil para pengawal!!"

"Kuharap kau tidak berteriak ..., Zhan."

"Kenapa aku tidak boleh berteriak?"

Sean menghentikan langkah lalu mendesah parau. Ia dirundung keresahan saat melihat ketakutan di mata hazel Zhan.

"Maafkan aku .... Aku harus melakukan ini, Zhan."

"Me-melakukan apa?"

Sean melepaskan masker hitam yang menutupi mulut hingga batas hidungnya. Kemudiaan mata hazelnya menatap lurus mata hazel milik Xiao Zhan.

Pria itu melangkah mundur dengan kaki gemetaran, lalu ambruk ke lantai. "Ya, Tuhan ...."

Dengan hati-hati, Sean segera menjelaskan rencana yang ia susun kepada Zhan.

Setelah menjelaskan semuanya kepada Zhan, pria itu berdiri dan berjalan pelan mendekati Sean.

Sean menegang saat Zhan berdiri di hadapannya.

Tangan Zhan menyentuh wajahnya. "Entah siapa dirimu, tapi aku berterima kasih padamu, Tuan."

Sean memegang tangan halus itu lalu merematnya lembut. "Maafkan aku---"

"Kenapa kau meminta maaf, Tuan. Seharusnya aku yang meminta maaf kepadamu. Karena diriku, kau mengorbankan diri untuk mengelabui Wangyi," ucap Zhan.

Itu tugasku, pikir Sean. Melindungi warga yang dalam keadaan bahaya adalah tugas seorang polisi. Sean hanya diam lalu berbalik hendak pergi, tetapi langkahnya terhenti saat Zhan meraih lengannya. Sean menoleh menatap Zhan dengan ekspresi bingung.

Xiao Zhan tersenyum sendu kemudian menarik Sean ke dalam pelukannya. "Terima kasih, semoga Tuhan melindungimu, Tuan. Jika berjodoh kita akan bertemu kembali."

Sean mematung, ia terkejut mendengar ucapan Zhan. Baru kali ini ada orang asing mendoakannya. "Ehem, te-terima kasih."

Setelah melepaskan diri dari pelukan Zhan, Sean segera keluar dari ruangan dan mulai menjalankan rencananya. Berpura-pura menjadi sosok Zhan.

Dan di sinilah ia telah berhasil, kembali ke dalam hutan dengan berpura-pura menjadi Zhan.

"Sayang sekali, Sir, aku tidak berniat untuk bercinta denganmu."

Sean sangat puas melihat ekspresi mengerikan di wajah Wangyi yang terkejut karena ia berhasil mengelabuhinya.

Mengambil kesempatan saat melihat Wangyi lengah karena masih syok, Sean langsung menyerang pria itu dengan menendang kepalanya cukup keras.

Duakk

Tendangan itu tak berhasil menumbangkan Wangyi, tetapi berhasil membuat pria itu terhuyung ke belakang.

Sean segera melompat turun dari meja, lalu menyerang Wangyi. Ia melayangkan pukulan ke arah kepala pria itu. Dan berhasil mengenainya dua kali, tetapi saat Sean akan memukul lagi, Wangyi menangkap tangan Sean.

Akan tetapi hal itu tidak menghentikan Sean, ia kembali menyerang dengan menggunakan tangan satunya yang  bebas. Pukulannya berhasil mengenai sisi wajah Wangyi dengan keras. Namun lagi-lagi pukulannya tak berhasil membuat Wangyi tumbang dan melepaskan cekalan tangannya.

"Shit!!" Sean mengumpat dalam hati karena tak berhasil melumpuhkan si psikopat.

Kali ini Sean menggunakan tendangan samping dengan sekuat tenaga ke arah leher Wangyi.

Duak

Cekalan di tangannya terlepas, tubuh Wangyi terhuyung ke belakang. Sean segera mengambil kesempatan untung menyerang pria itu dengan menggunakan tendangan lurus, berharap kali ini ia akan berhasil membuatnya terjatuh.

Tetapi sayang sekali usahanya gagal. Karena Wangyi berhasil menangkap kakinya. Pria itu mengangkat pandangannya ke wajah Sean. Seringaian sinis membingkai bibir pria itu.

"Aku akan membunuhmu, bitch," geram Wangyi. Kemudian ia melempar tubuh Sean hingga membentur meja bedah.

Brakkk

"Arghh, fuck!" Sean meringis kesakitan saat merasakan punggungnya membentur pinggiran meja. Ia merangkak mencoba untuk berdiri dengan menahan rasa sakit yang luar biasa pada punggungnya. Tetapi belum berhasil berdiri, tubuhnya kembali terpental karena terkena tendangan Wangyi.

Sean meraung kesakitan pada tulang rusuknya. Tiba-tiba saja ia kesulitan bernapas karena terlalu sakit.

"Berani sekali kau membohongiku." Wangyi menyeret sebuah kursi tua lalu menghantamkannya ke tubuh Sean.

Brakkk

Sean hampir terjatuh pingsan saat kursi itu menghantam tubuhnya. Pandangannya mulai mengabur. "Sial." Niatnya mengulur waktu sampai polisi datang sepertinya tidak berhasil. Padahal tadi ia berhasil menghubungi rekan kerjanya saat berada di kediaman Wang Yibo.

Wangyi mengeluarkan pisau bedahnya, lalu berjalan mendekati Sean yang tergeletak dalam keadaan setengah sadar.

"Kali ini aku akan menghabisimu, jalang," gumam Wangyi. Ia kembali menendang perut Sean hingga membuatnya telentang.

Sean merintih kesakitan, ia tak bisa bergerak saat Wangyi menduduki tubuhnya. "Apa ini akan menjadi akhir hidupku?"

Tiba-tiba saja Sean teringat ucapan Zhan.

"Jika kita berjodoh, kita akan bertemu kembali."

Senyuman samar terlintas di bibir Sean yang berdarah. "Sepertinya takdir kita sampai di sini ..., Zhan."

"Mati kau, jalang."

Sean memejamkan mata saat Wangyi mengangkat tangannya yang menggenggam pisau bedah.

Namun detik-detik berlalu Sean tak merasakan tikaman di tubuhnya. Perlahan ia membuka kedua matanya. Sean sangat terkejut saat melihat Wangyi terdiam menatapnya dengan tatapan sulit dijelaskan.

Ekspresi Wangyi berubah mengerikan saat melucuti celana Sean.

"Ka-kau mau apa?" Sean mencoba menahan celananya yang ditarik paksa oleh Wangyi.

Wangyi menyeringai. "Saatnya kita bersenang-senang, Zhan sayang."

"Tidak. Ja-jangan .... Tidaaakk!!"

--- To be continued ---

***

Continue Reading

You'll Also Like

110K 10.6K 25
[SEDANG DIREVISI] Wang Yibo sang Alpha dominan dan Xiao Zhan sang Beta merupakan teman lama yang juga merupakan partner seks, dikarenakan yibo lebih...
144K 16.5K 27
Mpreg (TAMAT) Comedy, family and Romance. 20 Chapter. Total jumlah Chapter : 27 Setelah dua tahun lamanya, Wang Yibo baru menyadari kesalahan pahama...
ElgaZa By Saha Ria

Mystery / Thriller

27K 1.8K 31
(DILARANG PLAGIAT!!!) (FOLLOW DULU DONG!!) Elgara Alexander Graham harus menikahi seorang gadis bernama Zahra Aurelia Rahman. Mereka menikah bukan ka...
19.2K 1.4K 32
"Ayah bisa melihat langit biru Mew, luas dan tak ada ujungnya. Ayah hanya ingin hatimu seluas langit Mew, tapi tetap memiliki ujung agar Ayah dan Ibu...