The Hole [Proses Terbit]

By RZSecret05

882 80 35

Eksperimen mesin waktu dihentikan, para ilmuwan percaya lorong waktu yang ditemukan memiliki energi negatif m... More

PRAKATA
Prolog
01: Abondened Factory
02: Undead
03: Meet Again
04: School Burned
05: Little Brother
07: Flower Scattering Festival
08: Prince Andrew
09: Escape
10: Sea
11: Violence
12: Happy Family
13: Perfect Boy
14: Sick
15: Big Brother
16: Mermaid
17: Mermaid Queen
18: Prisoner
19: Caught
20: Ego
21: We can't trust you
22: Go
23: Stop
24: Die
25: Normal Life
26: Gather
27: Start From Scratch
28: Dragon
29: Murder
30: Heretical Sect
31: Strange Woman
32: Final Destination
33: Another World
34: Happy Life
Epilog

06: Ghost

18 1 0
By RZSecret05

High School, Gemma 20XX

Ketika televisi menyiarkan kebakaran di salah satu High School di Gemma. Semua menyiarkan satu hal, gedung terbakar, siswa dan guru yang tidak selamat, mewawancarai keluarga korban--- salah satunya Bing. Saat itu dia tahu betul bahwa kakak tersayangnya meninggal, itu adalah tamparan besar yang menyakitkan.

"Jangan menangis, kamu ini pria. Okay, Nak? Jangan menangis, jangan ...." lirih sang Ibu. Tak pernah Bing setakut itu dalam hidup, walau kata-kata Ibunya lembut yang dia tahu hanya satu hal, kini dia harus menjadi anak satu-satunya. Tidak lagi memiliki kakak yang melindunginya.

"Kenapa nilaimu tidak sebagus Kakak?"

"Ah, saya tidak percaya diri mengajar putra Anda. Dia tak memiliki kecerdasan seperti mendiang almarhum."

"Bing! Kau harus belajar! Kau satu-satunya harapan kami!"

Satu. Tunggal. Sendiri.

Bing jelas sekali takut, dia lelah, sedih, tidak tahu kemana harus mengadu. Tidak ada rumah, pelukan hangat, dorongan-dorongan sebagai si nomor satu membuatnya letih. "Ma- maaf ...." Bahkan sampai bicaranya gagap, dampak dari semua tekanan membuat orang tua yang kehilangan putra sulung emas mereka semakin mengamuk.

Les. Les. Les.

Belajar. Belajar. Belajar.

Menjadi seperti Kakak.

Menjadi seperti Kakak.

Menjadi seperti Kakak!

"Cu- cukup ... cukup ... Bing lelah. Ibu, Ayah, Bing ti- tidak kuat lagi. Bing mohon ...."

Apakah Bing bersedih atas kematian sang kakak? Iya, tentu. Tapi, bagaimana jika dia mengatakan bahwa dia membenci kakak juga? Karena meninggalkannya, karena menimpa semua ekspektasi tinggi--- terhadap kecerdasannya yang masih berumur sepuluh. Kesedihan orang tua mengajarkan bahwa dia harus menjadi lebih mirip, persis, serupa dengan Kakak.

Hingga pada akhirnya di sana. Dia mencari ke situs internet untuk pemanggilan arwah, iblis, setan. Semua hal-hal yang membangkitkan orang mati. Jika kakak hidup lagi bukankah dia tak akan diperlakukan seperti ini? Setiap malam setelah belajar, setelah les, setelah melakukan eskul dia akan mengumpulkan semua informasi. Mencatatnya dalam buku.

Bocah manis itu berubah menjadi gagap, rusak, tidak lagi bicara. Hingga akhirnya sore itu dia melakukannya. Tiga tahun setelah terbakarnya High School, akhirnya dia melakukan ritual, menyalakan lilin, membentuk simbol dan membacakan mantra. Dia tak tahu, tak peduli siapa yang dibangkitkan. Dia ingin lepas, seolah sudah menjadi obsesi menjadi bebas lagi.

Akan tetapi semuanya menjadi bumerang, bukan hanya kakak yang dibangkitkan. Sesuatu yang lain, asing, entitas jahat yang menginginkan darah, pembalasan dendam. Tepat sekali pukul 14.00 dimulai ritual setelah kaburnya dia dari les, Bing sadar setelah persiapan berjam-jam, terdengar raungan juga rintihan menyakitkan. Suaranya begitu banyak berasal dari sekolah.

Bing menunggu di depan sekolah, berharap, mata coklatnya yang manis mengabur seiring kerinduan pada kakaknya semakin kuat. Hingga di depan mata terdapat kakaknya yang tersenyum. Mengetuk-ngetuk pintu kaca yang menghitam. "Kak ... Kak Alfath ...." Bing menyentuh kaca. Kedua telapak tangannya hampir menyentuh sang kakak jika saja tidak terhalang pintu kaca.

Namun, yang terjadi kemudian tidak sesuai harapan, suara tangisan juga teriakan terdengar keras, bisik-bisiknya menggema. Bukan lagi senyum hangat di wajah kakak. Kini hanya ada seringai Iblis jahat. "Buka pintunya ... buka pintu ...." Bing ketakutan, dia berlari mundur, semakin langkahnya menjauh teriakan itu semakin keras. Kaca pecah dan kakaknya yang menyeringai ngeri membuka mulutnya, kemudian melahap Bing hidup-hidup.

Bing berteriak, berusaha untuk lepas dari gigitan yang mengunyah kulitnya. Tepat sebelum rasa nyeri itu semakin besar. Gumpalan hitam menyerap dirinya, dan ketika membuka mata dia kembali ke titik awal setelah membacakan mantra pemanggil orang mati.

Kejadian itu terus berulang, loop yang tidak berhenti hingga saat itu Bing mendengar seruan minta tolong dari dalam. Gadis kecil, Olive yang menghantam kaca, kemudian mengejarnya, itu hanya sesaat sebelum lubang hitam menyerap keduanya. Kini pukul 14.00 dan dia berada di depan pintu kaca High School. Di posisi kembali sudah membacakan mantra. Yang lebih mengerikan dia tak bisa keluar dari lingkaran setan, di garis-garis pembangkitan orang mati berupa simbol, sebelum orang mati benar-benar kembali hidup lagi.

...

Ruby mulai muak dengan gumpalan hitam itu, dia benci bahkan jika dia kembali seperti sebelumnya tidak terluka. Rasa sakitnya masih membekas, tidak bisa dipercaya bahkan dia kembali masuk ke sana lagi. Tak pernah bisa kabur dari Nenek Tua, kembali ke bandara bertemu Olive hingga akhirnya mereka sampai ke sekolah terbakar.

"Sekarang kau percaya hantu kan?"

Ruby mendengkus kemudian mengangguk, benci mengakuinya. Itu sudah jelas bagaimana monster itu mengunyah kakinya hingga berdarah. "Omong-omong kau bilang anak laki-laki itu bernama Bing." Mereka berjalan segera turun sebelum bertemu hantu-hantu menyeramkan.

"Itu benar. Dia bilang kakaknya ikut terbakar di sini ketika kebakaran. Dia sepertinya ingin mengenang kakaknya itu." Olive menjawab kemudian menggenggam tangan Ruby takut-takut. Sementara di sisi lain, Ruby tidak percaya hanya itu yang membuat Bing di sekolah menyeramkan. Pasti ada alasan kenapa Bing diserap lubang hitam.

"Olive, apa pun yang terjadi jangan lepaskan aku." Olive mengangguk cepat, satu tangannya menggenggam tangan Ruby yang kini membawa kapak yang dibawanya dari bandara. Itu kembali di mulai, bisik-bisik itu semakin terdengar, Ruby mempercepat langkah, kemudian turun ke anak tangga.

"BOOO!"

Ruby mengeratkan tangan pada Olive. Hingga akhirnya itu terjadi kembali, Olive jatuh dari anak tangga, terdengar teriakkan sebelum lampu menyala. Ada Olive palsu di atas langit-langit, segera saja Ruby memfokuskan pandangan pada Olive yang asli bahkan jika tidak dapat melihat. "Olive genggam tanganku, aku tidak bisa melihatmu," bisik Ruby segera turun dengan Olive yang tak terlihat.

Menyadari kedua gadis tidak tertipu, lolongan penuh kesakitan kembali terdengar. "Menunduk Olive!" Olive yang notabenenya tak bisa dilihat hanya menunduk, seperkian detik kemudian hantu itu mendekati Ruby, yang kini siap menghantamkan kapak ke kepala hantu. "BOOOOO!"

"Olive lari lebih dulu! Pastikan Bing membuka pintu!" Olive segera berlari mengikuti instruksi, suara langkah kaki terdengar sementara Ruby mengambil kapak itu. Kemudian kapak kembali melambung, kali ini mengenai mulut bertaring, darah merah menetes ke wajah Ruby. Napas gadis itu berat, tangannya kotor setelah melihat bagaimana kapaknya menancap di mulut monster, melihat monster tergeletak di lantai anak tangga, segera saja Ruby berlari turun.

Memburu waktu untuk kesekian kali akhirnya mereka sampai, sekarang yang berbeda hanyalah bocah itu sudah di sana dengan pintu terbuka. "Ruby!" jerit Olive di sampingnya terdapat Bing yang menunduk ketakutan. Seiring Ruby berlari melewati lorong, yang terjadi reruntuhan gedung mulai semakin roboh, hampir saja jatuh mengenainya.

"Menyingkir!" perintah Ruby. Olive menunggu cemas mengeratkan genggaman pada Bing. "A- awas!" Bing berseru, di belakang Ruby hantu dengan kapak di mulutnya mengejar. Setelah melihat hantu akhirnya Bing bisa bebas dari segel kemudian berlari menarik Olive. Tepat sekali Ruby sudah keluar, hantu itu lenyap selaras dengan bagaimana bangunan sepenuhnya runtuh.

"Di mana tempat tersembunyi di sini?"

"A- ada. I- ikut aku."

Ruby mengangguk, melirik Olive yang setuju. Mereka berlari ke belakang sekolah, itu adalah hal yang asing melihat langit gelap dengan arwah-arwah melayang. Dari reruntuhan muncul berbagai bentuk setan, akan tetapi mereka berlari dan terus melangkah. Berhadapan dengan bangunan kecil terpisah. "A- ayo masuk!"

Ruby berbalik, sementara kedua bocah itu membuka pintu bangunan. Mungkin itu lebih seperti gudang penyimpanan. Seiring masuk ke dalam sana, Ruby masih berjaga-jaga, masuk paling terakhir. Napas mereka tersengal-sengal, terduduk di lantai kotor, debu memenuhi ruangan membuat Bing terbatuk. "Sepertinya ini cukup aman ...." ujar Olive mendesah lega, kemudian tersenyum.

"Sepertinya belum." Ruby menengadah mendengar cakaran dari atap ruangan. Jika tidak kabur segera, Ruby tahu mereka bisa dimakan hidup-hidup. Menggosokkan tangan gelisah, suara dentuman lain kembali terdengar, Bing sudah menutup telinga sedang Olive berdiri mulai mencari tempat aman. "Ruby! Di sini ada ventilasi udara!"

Tunggu? Ventilasi udara seperti yang di bandara? Mata Ruby melebar mengangguk. "Ayo, cepat masuk ke sana." Bing mengikuti langkah kedua penyelamatnya, jika tidak ada mereka kemungkinan dia sudah mati--- yang entah keberapa kali. Masuk ke lubang ventilasi, Ruby mendesah lega melihat lubang hitam yang akan menyeret mereka bertiga masuk ke dalam pusaran.

Apakah ini konyol jika Ruby menantikan lubang ini sedari tadi?

Tidak. Dia hanya ingin pergi sebelum mati, bahkan jika lubang itu tentu saja tidak mengizinkan mereka mati. Benar, hanya itu. Akhirnya mereka bertiga kembali lenyap, menghilang dalam pusaran hitam menuju rute selanjutnya.

Bersambung ....

11 Desember 2023

Catatan

New Character Unlocked!

Nama: Bing

Umur: 10 tahun

MBTI: ISFJ

Rute Awal: High School/ Gemma

Continue Reading

You'll Also Like

484K 30.2K 60
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
5.2K 284 32
Untuk kamu yang pernah meninggalkan kenangan pahit dengan sejuta rasa sakit~
1.9M 158K 200
【Book 1】◆Chap 1-200◆ #Sumber : Ai Hrist Dream Translations (http://www.aihristdreamtranslations.com) Translator & Editor : Ai Hrist & WonderWoman Tra...
2.1M 109K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...