The Hole [Proses Terbit]

By RZSecret05

883 80 35

Eksperimen mesin waktu dihentikan, para ilmuwan percaya lorong waktu yang ditemukan memiliki energi negatif m... More

PRAKATA
Prolog
01: Abondened Factory
02: Undead
04: School Burned
05: Little Brother
06: Ghost
07: Flower Scattering Festival
08: Prince Andrew
09: Escape
10: Sea
11: Violence
12: Happy Family
13: Perfect Boy
14: Sick
15: Big Brother
16: Mermaid
17: Mermaid Queen
18: Prisoner
19: Caught
20: Ego
21: We can't trust you
22: Go
23: Stop
24: Die
25: Normal Life
26: Gather
27: Start From Scratch
28: Dragon
29: Murder
30: Heretical Sect
31: Strange Woman
32: Final Destination
33: Another World
34: Happy Life
Epilog

03: Meet Again

43 6 2
By RZSecret05

Bandara, Ines 20XX

"Astaga ... kita tak bisa menampung anak ini lagi. Kita tidak punya *Ceta yang cukup bahkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak kita."

(Ceta adalah mata uang yang berlaku di Negeri Tora. 1 ceta = Rp.1000)

"Tapi, Kakak sudah memintaku untuk menjaganya. Kita tak bisa lepas tanggung jawab begitu saja. Tanah Kakak juga sudah tidak ada yang menyewa setelah adanya *pengembangan budidaya tanaman hidroponik."

(Hidroponik merupakan cara menanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, namun memanfaatkan air dan media tanam berupa benda padat seperti cocopeat, spons dan sebagainya.)

Gadis kecil berumur sembilan tahun dengan kunciran di kepalanya menunduk, mendengarkan pembicaraan kerabat-kerabat. Pandangannya kembali beralih pada dua foto di depan dua peti mati. "Olive tidak apa-apa. Olive bisa tinggal sendiri. Olive bisa ...."

Para kerabat terdiam, tidak tega, hati mereka terenyuh mendengarkan kata-kata Olive. Dengan segera nenek sang gadis memeluk Olive, rambut ikalnya itu berantakan, matanya yang berair berusaha ditahan mati-matian. "Nenek tahu, nenek tahu Olive kuat. Mama dan Papa sudah di surga. Olive tidak perlu khawatir."

Olive menghapus air matanya, sekarang dia sendirian. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan, yang tersisa hanyalah tanah tempat keluarganya bertani, akan tetapi itu juga sudah tidak mendapatkan keuntungan apa pun. Tapi, jelas bahkan jika kerabatnya kasihan, mereka tidak akan mau repot-repot mengurusnya, bahkan sang nenek yang memeluknya.

"Olive bisa, Olive bisa sendiri!"

Tidak ada yang menghentikan dirinya. Olive sebatang kara. Bahkan tanah warisannya diambil oleh para kerabat, Olive tida mengerti jadi hanya mengangguk jika diminta tanda tangan dokumen peralihan warisan. Sekarang dia di sini, di depan panti asuhan, samar ketika para kerabat pergi tawa mereka terdengar, munafik yang jelas.

Olive tidak mengerti, bagaimana orang tuanya bia meninggalkan dia, semuanya menyakitkan. Di panti asuhan dia memiliki banyak teman, tapi tidak. Mereka diam-diam diperintah bekerja paksa. Menjual koran, bunga-bunga, bahkan gadis-gadis dewasa di sana pegi ke club, melayani pria-pria hidung belang.

Olive mulai menyadarinya dan kabur. Hanya satu tempat yang dia ingat, sebuah bandara tidak terpakai tempat orang tuanya terbaring mati. "Huft! Olive pasti bisa!" Hanya satu yang tahu, setelah corona tidak ada kuburan lagi yang bisa menampung jenazah. Jadi sebagian besar warga yang terkena wabah disimpan di bandara ini, terisolasi.

Cukup sulit untuk masuk akan tetapi akhirnya berhasil. Di antara mayat-mayat yang tergeletak dengan kantong jenazah oranye dia mencari mayat orang tuanya. Setelah enam jam baru dia menemukan mereka, jasad yang dingin. Olive tidak mau sendiri, jadi dia terbaring di sana bersama kedua orang tuanya. Mayat yang berbau busuk dan mengeluarkan bau anyir. "Peluk Olive, Ma, Pa."

Namun, ketika malam berlangsung Olive tersadar bahwa mayat-mayat itu hidup, awalnya dia senang melihat orang tuanya bergerak, tapi tidak--- setelah mereka mengigit dan mengunyah kepalanya. Itu menyakitkan, Olive berteriak dan yang terjadi selanjutnya lubang hitam menyerap tubuhnya, ketika membuka mata di kembali ke titik awal di depan bandara, tepat pukul 14.00.

Olive juga mulai mencari cara agar keluar, tapi tak berhasil hingga akhirnya menemukan pengalih perhatian yang selalu bersuara setiap jam 19.00, berupa musik. Tentu saja itu membutuhkan banyak waktu bahkan jika dia harus digigit berkali-kali dan dikunyah hidup-hidup sebelum kembali ke waktu awal. Pada akhirnya setelah terjebak, kembali sadar dia sendiri, dia terkejut menemukan Ruby. Anak kecil lain yang terjebak oleh lubang hitam.

...

Ruby sudah menghapus sisa keringat, dia sudah berpikir mungkin semua hanyalah mimpi buruk, akan tetapi kini dia bisa merasakan rasa gurih di bibir. Itu ... rasa makanan yang sama seperti yang dia makan di bandara penuh zombie. Sebenarnya apa yang terjadi?!

Lubang hitam! Iya, lubang hitam sebelumnya!

Ruby bangkit, dia sudah ingin mengambil langkah keluar, dia tidak mau lagi berurusan dengan hal yang bisa membunuh keberlangsungan hidup, akan tetapi belum sempat keluar semua yang terjadi sebelumnya kembali dilalui. Nenek Tua itu menemukannya, kembali menggiring dia masuk melalui belt conveyor masuk ke dalam pemberhentian terakhir. Sebelum masuk, di atas ruang pengawas terlihat jam digital besar. Kini jam 14.00, lantas kembali lagi gumpalan hitam menelannya.

Ruby tersengal-sengal, tubuhnya basah keringat masuk kembali ke dalam lorong kecil dan sempit. Sekarang yang dia pikirkan pertama ialah diam di sana, berpikir harus menunggu hingga gumpalan hitam membawanya. Takut dan takut adalah perasaanya, tapi setelah sekian lama menunggu, bahkan ketika mendengar suara raungan zombie, tidak ada lubang hitam yang membawanya.

Akhirnya dia memutuskan keluar, napasnya mulai memburu seperti tikus kecil. Berusaha merangkak hingga ujung, membuka ventilasi udara dengan hati-hati. Dari atas, berusaha tidak meninggalkan suara sekecil apa pun, dia kemudian menggenggam ujung lorong, turun perlahan. Hening, tenang, bisu. Jangan sampai ada yang mendengar.

Tepat saat Ruby turun, suara musik berbunyi dari speaker. Para zombie kembai meraung pergi, dengan ganas berbondong-bondong menuju sumber suara. Satu yang Ruby ingat, lift tempat Olive menuntunnya, segera kakinya melaju berusaha tidak menimbulkan suara. Ketika berbelok, kemudian mengambil koridor lain dia menemukan zombie yang berkeliaran.

Ruby menahan napas, memejamkan mata, sudah pasrah diserang, tapi zombie tidak memperhatikan. Menyeringai lebar kemudian dia tersenyum melambaikan tangan di dekat wajah zombie, dia melangkah tanpa suara, sadar bahwa makhluk-makhluk ini tidak dapat melihat. Sekarang Ruby sadar satu hal, dia melangkahkan kaki, bandara ini dingin berbau mayat busuk, karena sebelumnya tegang dia baru sadar akan bau ini.

Tepat di depan lift sebelumya, Ruby bisa melihat Olive yang tersenyum lebar. "Ruby!" serunya tertahan memeluk Ruby erat-erat. Ruby tercekat, sebelum mendesah lega menepuk kepala Olive. "Kau masih mengingatku?" bisik Ruby datar. Olive mengangguk cepat, cekatan sekali Ruby menarik Olive ke sudut lain di pinggir lift.

Sekarang dia tahu, tidak ada yang berubah bahkan jika mereka mati dan terserap lubang hitam. Mereka kembali seperti semula. Olive menatapnya dengan mata bersinar-sinar cerah, senang menatap Ruby yang melindunginya. "Ruby ... kenapa kita sembunyi?" Ruby meletakkan tangannya di bibir Olive. Gadis dingin itu memerintah untuk menutup mulut, menunggu lift berhenti, tepat ketika lift terbuka di depan, segerombolan zombie keluar.

Keduanya saling bertatapan, Ruby menggerakkan kepala membuat kode untuk beranjak berdiri masuk ke dalam lift kosong, zombie sudah keluar semua dari tempat mereka. Ruby pada awalnya hanya memperkirakan, jika semua berlalu sama seperti sebelumnya, maka jelas bahwa kejadiannya akan sama pula. Seperti saat ini kejadian di mana lagu berputar, Olive di depan lift, dan juga zombie yang keluar dari sana.

Mereka mulai memasuki lift, Olive berseru kegirangan menatap Ruby takjub. "Ruby keren!" Ruby hanya menggeleng, menutup pintu lift kemudian di bawah mereka terdapat lubang hitam lagi. Olive menatapnya tegang, Ruby bisa melihatnya, lantas gadis dingin itu menggenggam tangan Olive. Mereka kembali diserap lubang hitam, entah kemana ini akan membawa mereka pergi selanjutnya.

Bersambung ....

3 Desember 2023

Catatan

New Character Unlocked!

Nama: Olive

Umur: 09 tahun

MBTI: ENFP

Rute Awal: Bandara/Ines

Continue Reading

You'll Also Like

328 172 49
Alfa yang tidak memiliki niat lebih dari makan enak menjadi terperangkap dalam situasi penyelamatan dan peperangan. Konflik antar kerajaan pecah diik...
1.5M 78.3K 41
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
48.5K 6.5K 57
{Adventure, Mystery, Fantasy} TAHAP REVISI [Novel ini hanya tersedia di; Wattpad, NovelMe, Novelaku. Selain itu plagiat, tolong dm saya jika menemuka...
139K 11.5K 100
♡TAMAT/COMPLETED♡ Ketika Kaisar Claude de Alger Obelia dan Permaisuri Diana de Alger Obelia menunggu2 kelahiran Putri pertama mereka, namun ternyata...