Beauty In The Dark (Yizhan) E...

By oniezhan1421

311K 29.1K 8.3K

Peringatan 21+ Xiao Zhan seorang istri beranak satu, harus berurusan dengan seorang Mafia yang bernama Wang Y... More

PENGENALAN TOKOH
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
INFO PDF NEW STORY
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 36
BAB 37
BAB 38 - END
Extra Capt

BAB 35

3.2K 365 52
By oniezhan1421

--- Beauty In The Dark ---

***

Dua hari disekap di dalam gudang tua di tengah hutan, Sean terbaring lemah tak berdaya di atas meja kayu dengan posisi telentang. Kakinya yang terluka setelah dijahit oleh Wangyi masih terasa nyeri dan belum bisa digerakkan. Bibirnya terkatup rapat, kering dan pecah-pecah dikarenakan tidak makan dan minum selama dua hari setelah kecelakaan itu. Ia menolak semua makanan dan minuman pemberian Wangyi yang entah didapat dari mana. Ia tidak ingin mengambil resiko dirinya diracuni.

Sean menatap langit-langit gedung tua itu dengan pandangan menerawang. Bertanya-tanya sampai kapan pria itu akan menyekap dirinya di tempat ini.

"Masih tidak mau makan dan minum?"

Suara berat seorang pria menyentak Sean dari pikirannya. Ia melirik lemah ke arah pria besar yang berdiri di sampingnya. Suara pria itu selalu membuatnya bergidik. Perlahan dengan susah payah ia membuka mulut. "Kenapa kau tidak membunuhku?" bisiknya parau.

Wangyi mendecak. "Sayang sekali, belum saatnya kau mati, My dear. Aku harus mendapatkan kembali Zhanku terlebih dulu."

"Apa?" bisik Sean lirih.

Wangyi menyeringai lalu mendekatkan wajahnya, lantas berbisik tepat di depan bibir Sean. "Aku masih membutuhkanmu untuk mendapatkan Zhan."

Kening Sean mengerut. "Apa kau akan membunuh Zhan juga? Seperti yang kau lakukan pada korbanmu yang lain?" tanyanya lemah.

"Membunuh Zhan? Aku?! Hahahaha!" Wangyi tertawa terbahak dan menjauhi Sean. Ia tertawa tanpa henti seolah kata-kata Sean adalah sebuah lelucon.

Suara tawa yang terdengar mengejek itu membuat Sean kesal. "Kalau begitu ... untuk apa kau menginginkan Zhan?"

Tawa berderai itu seketika berhenti. Wangyi kembali mendekati Sean. "Kau ingin tahu kenapa aku begitu menginginkan Zhan, Tuan Sean?"

Sean mengeratkan rahang. Ia akan mengorek rahasia kelam dari pria itu, yang sampai membuatnya berubah menjadi seorang psikopat. Dan untuk itu, ia akan mencoba bertahan dalam beberapa hari. Setelah beberapa detik kemudian Sean mengangguk kaku.

Seringaian di bibir Wangyi kian lebar. "Baiklah, aku akan menceritakan semuanya kepadamu, My dear."

.

Sementara itu di rumah baru, Wang Yibo dan Zhan tengah sibuk mempersiapkan acara pernikahan mereka. Dengan hanya dibantu beberapa anak buahnya dan Taecyeon, mereka menghias rumah.

"Kenapa Anda tidak menikah di gereja, Bos?" tanya Taecyeon.

Wang Yibo yang sedang asyik menghias pita dengan dibantu Xianxian berhenti sejenak, ia menoleh menatap Zhan yang sibuk mengarahkan anak buahnya dalam memilih bunga, lalu menjawab pertanyaan Taecyeon.

"Aku tidak ingin mengambil resiko dia diculik lagi," jawabnya. Meskipun di dalam hatinya ia sangat menginginkan pernikahan sakral yang dilakukan di gereja. Ia ingin membuat pesta besar-besaran untuk Xiao Zhannya.

Taecyeon mengangguk paham. Ia tahu mengapa bosnya begitu khawatir, dan itu disebabkan karena sampai saat ini mereka dan para polisi belum berhasil menemukan keberadaan Wangyi. Pria gila itu sewaktu-waktu bisa saja muncul kapan pun.

"Aman, capan Chanchan punya atik cecil?" tanya Xianxian tiba-tiba.

Pertanyaan spontan itu membuat Taecyeon melongo kemudian buru-buru membuang muka untuk menyembunyikan tawa dari sang bos. "Melihat begitu aktifnya Tuan Wang, kau pasti akan segera memiliki adik kecil, Tuan muda kecil," pikirnya geli.

Wang Yibo memperbaiki duduk Axian yang di kursi roda. "Secepatnya, asalkan momymu mau main kuda-kudaan bersama paman setiap waktu," jawabnya enteng.

Mata Taecyeon membelalak lebar lalu menoleh menatap Wang Yibo dengan tatapan tak percaya. Ia terkejut bukan kepalang mendengar jawaban bosnya."Yak, yakk, Anda tidak boleh berbicara seperti itu di depan anak kecil, Bos!" jeritnya dalam hati.

"Cuta-cuta?" tanya Xianxian dengan mata berbinar-binar.

Wang Yibo mengangguk. "Iya. Kuda-kud---"

"Ah, Bos!" sela Taecyeon dengan nada sedikit tinggi untuk mengalihkan perhatian.

Wang Yibo mengerutkan kening dengan ekspresi marah. Ia tidak suka jika ucapannya dipotong. "Apa?!"

"A-anu, sepertinya tadi aku mendengar Tuan Zhan memanggil Anda," ucapnya berbohong. Ia berniat mengalihkan pembicaraan tentang bayi dan kuda-kudaan yang terdengar ambigu.

Mendengar itu Wang Yibo terlihat bersemangat. "Ok, Xianxian, kita pergi ke mommymu." Wang Yibo menggendong Xianxian dan segera menghampiri Zhan.

"Hhh, semoga bos tidak mengatakan hal-hal aneh kepada Tuan muda," gumam Taecyeon.

.
.

Sean terus memperhatikan pergerakan Wangyi. Pria itu mengambil kursi kayu lalu meletakkannya di dekat meja tempatnya berbaring.

"Kau sudah siap mendengarkan ceritaku, My dear?" tanya Wangyi dengan ekspresi polos seperti anak kecil.

Sean kembali mengangguk. "Ceritakan semuanya padaku, Tuan. Ceritakan tentang kenapa kau begitu terobsesi kepada pria bernama Zhan ini," kata Sean. "Dan ceritakan padaku tentang awal mula kenapa kau bisa menjadi seorang psikopat," imbuhnya dalam hati.

Senyum cerah membingkai wajah tampan Wangyi. Matanya berbinar cerah seperti anak kecil yang mendapatkan sebuah es krim. Sesaat Sean merasa terhanyut dengan tatapan polos itu.

"Itu semua berawal saat aku berusia 15 tahun," ucap Wangyi memulai ceritanya.

Sean mencoba menjaga ekspresinya agar tetap terlihat datar, meskipun ia terkejut mendengar perkataan Wangyi.

"Saat itu ... aku pulang sekolah sendirian. Tanpa ditemani Yibo."

"Yibo? Siapa Yibo?" tanya Sean.

"Adikku, adik kembaranku," jawab Wangyi.

Sean terhenyak. Ia cukup terkejut mendengar pengakuan Wangyi yang mengatakan memiliki saudara kembar. "Di mana saudaranya itu? Kenapa di saat sidang aku tidak melihatnya? Apa dia juga psikopat seperti pria ini? Ataukah ...."

"Tidak biasanya aku pulang sendirian dan memilih untuk jalan kaki. Aku sengaja menghindari pulang bersama dengan Yibo," jelas Wangyi saat melihat Sean terdiam.

"Kenapa?" tanya Sean penasaran.

Wangyi tersenyum manis. "Sejak duduk di bangku sekolah menengah aku sudah mengalami perundungan fisik dari teman sekelasku. Keluargaku dan Yibo tak pernah tahu aku mengalami hal itu."

Sean mengepalkan tangan. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa kesal terhadap teman-teman pria itu. "Apakah mereka yang menyebabkan pria ini menjadi seorang psikopat?"

"Kau tahu, My dear? Aku menikmati perundungan itu," kata Wangyi dengan ekspresi bahagia.

"What? Dia bilang apa?"

"Melihat perlakuan mereka padaku, membuatku berhayal bagaimana rasanya membunuh orang. Membuatku ingin berbuat hal yang lebih indah daripada yang mereka lakukan padaku."

"Fuck!! Orang ini benar-benar sudah gila!!" batin Sean.

"Dan ternyata tidak hanya aku yang mendapatkan perundungan fisik. Saat aku pulang sekolah, aku melihat ada makhluk lemah sedang mengalami hal yang sama denganku. Tetapi bedanya aku hanya memilih diam saja dan membiarkan mereka melukaiku, sedangkan makhluk lemah itu dengan tubuh kecilnya melawan sepuluh pemuda yang sedang memukulinya. Meskipun pada akhirnya makhluk kecil itu kalah dan tergeletak di tanah."

Di dalam hati, Sean merasa lega sekaligus cemas mendengar si makhluk lemah itu teraniaya. "Lalu? Bagaimana keadaannya?" tanyanya khawatir.

Senyum Wangyi semakin lebar. "Setelah para pemuda itu pergi meninggalkan dia, aku menghampirinya. Kukira dia sudah mati."

Sean menelan ludah. "Apa yang terjadi padanya? Apa dia terluka parah?"

Wangyi mengangguk. "Ya, dia terluka parah. Bibir dan pelipis matanya sobek, hidungnya mengeluarkan darah. Kurasa tulangnya juga ada yang patah."

"Ya, Tuhan ...."

"Kau tahu apa yang dikatakan pemuda itu padaku saat membantunya bangun?"

Sean menggelengkan kepala dengan kaku.

"Sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang penuh dengan darah padaku, dia berkata, 'apa aku hebat?'?"

Sean mengerjapkan mata beberapa kali, tak bisa berkata-kata.

"Saat itu aku jatuh cinta padanya. Dia mirip denganku. Dia jua menikmati siksaan. Sejak itu aku ingin membuat makhluk lemah itu milikku. Aku ingin menyiksanya, dan melihat senyumnya lagi."

Sean tersentak kaget. "Kau gila," desisnya.

Tawa Wangyi menggelegar. "Aku tidak gila, My dear. Aku ini adalah orang baik," ucapnya dengan ekspresi manis.

Sean memalingkan wajah. Matanya terpejam, rahangnya mengerat menahan emosi. "Apa makhluk lemah itu adalah Zhan?"

"Iya. Dialah Zhanku. Aku mulai mencari tahu siapa dia, rumahnya di mana, dan sekolah di mana. Namun .... Setelah mengetahui siapa namanya, aku mengetahui pemuda itu pindah rumah. Sejak itu aku kehilangan dia. Aku mulai menggila. Dan aku mulai melampiaskan hasratku kepada pria cantik."

Sean membuka mata, ia bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya. "Psikopat tetaplah psikopat."

"Meskipun aku tidak tahu di mana Zhan berada, aku terus mencari tahu keberadaannya. Menginjak dewasa dan aku bekerja sebagai seorang dokter, akhirnya aku berhasil mendapatkan informasi tentangnya. Kau tahu dari mana aku mendapatkan informasi tentang Zhanku?"

Sean memilih diam. Ia mulai lelah bermain tebak-tebakkan dengan psikopat gila ini.

"Suami Zhan mendatangiku saat aku berkunjung di sebuah klub malam untuk mencari pria cantik. Si brengsek itu merengek meminjam uang padaku dengan jaminan istrinya. Pada awalnya aku tidak tertarik, tetapi saat si brengsek itu memperlihatkan foto istrinya .... Seperti sebuah takdir. Akhirnya sosok yang kucari berhasil kutemukan. Ya meskipun dia sudah menjadi istri orang. Namun begitu aku tidak peduli."

Sean terhenyak. Ia tidak menyangka bahwa suami Zhan menjual Zhan kepada seorang psikopat. "Malang sekali nasib pria itu," batinnya miris.

Wangyi terus bercerita, tak memedulikan bahwa Sean masih mendengarkan dirinya atau tidak. "Tapi sialnya Yibo mendahuluiku. Dia berhasil mengambil Zhanku dan membuat Zhan jatuh cinta padanya."

Sean tahu endingnya seperti apa. "Apa kau akan memanfaatkan diriku untuk menculik Zhan dari Yibo?" tebak Sean.

Wangyi menyeringai, lalu mendekatkan kepalanya di telinga Sean. "Cerdas," bisiknya.

--- To be continued ---

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 58.5K 72
Jangan lupa follow sebelum baca 🙏 Brutal, sadis, kejam dan brengsek adalah sifat yang melekat pada seorang pemuda tampan bernama Alison Steve Cristo...
Mine |JESBIBLE| By cyra

Mystery / Thriller

5.2K 682 15
Jespipat Tilapornputt, psikopat gila berkedok CEO. Dia lebih kejam daripada ayahnya. Tidak hanya membunuh, tapi dia lebih suka bermain-main dengan ko...
1.2M 90.2K 58
⚠️SEBAGIAN PART TELAH DI PRIVAT, FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK MEMBUKANYA⚠️ [Sedang dalam masa pengembangan cerita dan Revisi] "Heh kuman!" panggil se...
6.2K 527 8
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...