My Frenemy ( AS 10 )

By Salwaliya

3.1M 289K 121K

Ikara sama Leo kalo disatuiin? Kacau balau. Ikara tau banget Leo nggak suka sama dia karena kerap dijadikan b... More

Cast AS 10
Prolog
1. πŸ₯‡πŸ₯ˆπŸ₯‰
2. ⛳️ πŸ“ΈπŸ“²
4. 🚬
5. πŸ“š
6. πŸ‘©πŸΌβ€β€οΈβ€πŸ’‹β€πŸ‘¨πŸΌ ?
7. πŸ‘šπŸ€¦πŸ»β€β™€οΈ
8.
9. πŸ“˜πŸ“•
10
11. πŸ₯ŸπŸ“²
12. πŸ«—
13. 😑
14. πŸ“–
15.
16.πŸ“₯
17. πŸŠπŸ»β€β™€οΈπŸšŒ
18. πŸ“πŸ“Έ
19. ♨️
20. πŸš‘
21
22. ❀️‍πŸ”₯
23.
24. πŸ›€
25.
26. 🚲
27.
28
29
30.
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44 ( kebalik $
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72. END

3. 🀳

22.7K 3.9K 1.5K
By Salwaliya

gue lagi mandi sampe kaget sama notif kalian.




bentar, waktu itu gua bilangnya ela tuh kembaran ale apa lebih muda???

ini dedek kecilnya ale sama dilla, haidar hehehhe





3. Lambe Alega


dessert family.

Ale : leo

Ale : kamu kalo sm cewek jangan aneh aneh deh

Dilla : kenapa ini

Ela : ha

Ela : papah tau?

Ale : iya lah

Ale : tadi ngechat nganjing anjingin leo

Ale : kamu mengonggong di depan dia apa gimana le?

Ela : dia punya nomer papah???

Leo : apasih?

Dilla : mamah gapaham

Ale : NAH INI ORANGNYA

Ela : mampus wkwkwkwkwkkwkw

Ale : harus gentle kayak papah dulu le..

Dilla : ha?

Ela : WKWKWKWKWKKW

Ela : GAUSA GITU PAH

Ela : kita udah tau sejarah kalian dari awal pdkt sampe sekarang

Ale : kalo ceritanya dari ical luna hoax 100% :)

Dilla : percaya sm mereka

Ela : HAHAHAHAHAH

Ela : tp kayaknya leo lebih parah

Ale : bagusan gausa banyak interaksi sm anak tetangga le

Ela : loh

Ela : wait

Dilla : anak tetangga?

Ela : kiraiin bahas cewek lain

Ale : ADA YG LAIN LAGI?

Ale : ampun

Ale : bukan papah bgt huh

Leo : diem la gausa ngompor

Ela : gpp lah biar panas

Leo : haha lucu

Ela : yh mksh

Ale : yh

Dilla : whats wrong @leo

Ale : ditanyaiin tuh

Ela : WOI PADAHAL PEGANG HP

Ela : SUSAHNYA NGERESPON APA SIH???

Leo : gapapa

Leo : cm salah paham biasa

Dilla : 5 menit lagi turun makan malem

Dilla : yang telat gadapet jatah sandwich

Ela : @ale

Leo : @ale

Ale : mau jatah yang lain aja bleh?




💞💞💞💞💞💞



Di Alega Highschool ada peraturan ketat, jika murid datang ke kelas saat guru sudah di dalam maka akan mendapat 1 point. Meski ringan, jika dilakukan kedua kalinya, maka tambahan point menjadi 2. Begitu seterusnya. Kadang ada beberapa guru yang tidak mempermasalahkan soal point, tapi ada guru yang sangat peduli dengan point siswa.

Kelas pagi dimulai jam 8, jadi Leo berangkat dari rumah jam 7.45. Dia nggak mau bareng sama Ela, jadi kalau pagi adiknya akan diantar papah atau mamah. Sementara Willy dan Abel berangkat bersama.

Ela sama Abel emang beban keluarga. Ya walaupun yang melarang Ela bawa kendaraan sendiri adalah Leo. Tapi kalau si Abel emang dasarnya mager, terus minta tolong sama Willy yang sabar dan jarang marah.

Leo memarkirkan motornya di parkiran bawah yang belum penuh, lalu menatap jam tangan yang menunjukkan pukul 7.50

Dia meraih tasnya dan melangkah keluar dari parkiran, saat lewat sempat melihat penjaga parkir, Pak Somadi, yang tubuhnya makin kurus hari demi hari, sedang memindahkan motor-motor yang diparkir sembarangan oleh murid.

"Murid goblok," gumam Leo sambil menghampiri Pak Somadi.

"Kok belum masuk Mas Leo?" tanya Pak Somadi yang hafal hampir sebagian besar murid Alega.

Leo menggaruk alisnya sesaat. "Pak," panggilnya.

Pak Somadi berhenti mendorong motor. "Ya?"

"Dipanggil," Leo mengusap hidungnya. "Dipanggil Bu Atun di kantin."

Mendengar nama istrinya disebut Pak Somadi langsung sumringah. "Beneran Mas Leo?" tanyanya.

"Hm,"

"Padahal tadi abis ngomel-ngomel,"

"Dia jaga kantin sendiri," Leo mengambil alih motor yang dipegang Pak Somadi. "Temenin."

"Beneran dia manggil saya??"

"Hm,"

"Tapi dia masih ngambek sama Bapak...."

"Dibujuk lah,"

Pak Somadi cengengesan. "Gitu, ya?"

"Cepet keburu ngambek lagi," suruh Leo.

"Duh istriku," Pak Somadi tersenyum senang membuat Leo mendengus. Pria paruh baya itu berlari kecil masuk ke dalam gedung.

Leo menatap jam tangannya sesaat, kemudian mendorong motor tersebut masuk ke barisan. Lalu memindahkan motor-motor yang masih berantakan lainnya masuk ke barisan juga. Prihatin karena pihak sekolah memilih korupsi daripada menyisihkan uangnya untuk memberi gaji lebih pria tua malang itu.




07. 56




Willy : dimana le

Willy : bu ayak bentar lagi masuk




"Cepet heh telat woi cepet,"

"Sabar ege masih parkir juga,"

"Udah sembarangan aja lah tar ada yang benerin. Pak Abri woi Pak Abri yang ngajar!"

Leo menoleh, mendapati dua murid baru saja masuk dan memarkir asal motornya. "Woi tolol," panggilnya.

Dua murid yang baru saja lewat langsung berbalik. "Halo, Bang—aduh!" Mereka mengasuh saat Leo menempeleng kepalanya. Dari badge yang dipake ternyata masih kelas 10.

"Kok diketok pala gua, Bang??"

Leo tak bicara melainkan menarik kedua tas bocah itu kembali ke motornya. "Parkir yang bener,"

"Telat gueee sumpah dah tar istirahat gua pindah—"

"Sekarang."

"Bang..." Adik kelasnya mulai menunjukkan wajah melas.

"Pindah sekarang anjing."

"Pindah aja lah woi buru..." Teman satunya berusaha membujuk karena takut melihat ekspresi Leo yang kelewat seram.

"Nyet, ini udah jam—"

"Cepet," sentak Leo. "Gue tendang motor lo mau?"

"Iya iya Bang ampun," Bocah tadi mendorong motornya masuk ke barisan parkiran dan Leo masih mengawasi.

"Udah Bang," Bocah tadi membungkuk sambil cengengesan saat lewat.

"Buru cepet masuk telat kita woi,"

"Sabar ege, Bang Leo duluan, ya! Gue sekelas sama Ela adek lo!"

"Duluan ya Kakak Ipar!" Salah satunya melambaikan tangan sambil berjalan mundur.

"Dih najes Ela nggak demen sama wibu."

"Ela kan suka Blackpink."

"Hubungannya apa nyet sama manusia lo yang gepeng itu???"

"Blackpink dari Jepang kan?"

"Dari Depok, Yo, dari Depok."




Leo memandang mereka tanpa ekspresi, kemudian menatap jam tangannya.




08.04




Willy : lo dapet point Le

Willy : gue udah bilang lo lagi pup bu Ayak gamau percaya

Leo : pinter

Willy : mks



💞💞💞💞💞💞💞






Bel baru saja berbunyi, semua murid berhamburan ke dalam bersamaan dengan guru yang hadir. Ikara sudah keluar dari ruang kesiswaan setelah mendapat omelan dari guru karena diduga cabut. Bayangkan semalu apa tadi karena imagenya sebagai murid teladan tercoreng. Hrusnya Ikara menolak tawaran temannya untuk menolong kucing.




Leo sialan.



Akan ia balas cowok itu.



Sekarang mending fokus pada pelajaran hari ini saja.

Bersekolah di Alega Highschool menjadi salah satu keberuntungannya karena dia memiliki privilege sebagai murid pintar. Dia disegani banyak guru sebab sering mengharumkan nama sekolah dengan memenangkan banyak lomba debat.

AHS sangat berani mengeluarkan fasilitas canggih yang bisa membuat para murid nyaman singgah. Seperti tiap murid akan disediakan Ipad masing-masing untuk belajar dan membuat catatan, jadi buku tulis tak terlalu berguna. Mengumpulkan tugas pun sekarang lewat file dan dikirimkan ke email para guru yang mengajar. Menantangnya mereka punya alat untuk menditeksi copypaste jadi agak sulit untuk mencontek.

"Folder wajib diberi nomer absen ya, nggak perlu nama panjang-panjang nanti Ibu kesusahan nilainya," ucap Bu Aini, guru Sejarah yang hobi sekali berdongeng.

"Baik, Bu!!!"

"Kan ini lagi siapa? Abel? Kok masih pake nama, ya? Kamu mendengarkan Ibu bicara nggak?"

Ya, salah satu sahabat Leo berada di kelasnya. Nggak ada yang percaya waktu dia bilang mereka cabut karena memang fotonya tidak jelas. Mereka cerdik keluar saat jam kosong, jadi langsung kembali di pelajaran terakhir.

"Dengar, Bu..."

"Terus kenapa nggak diterapkan?"

Abel menghela napas berat. "Manusia nggak luput dari kesalahan—"

"AAAAAA!" Seisi kelas langsung menyoraki.

"BEL BAGI NOMER LEO NAPA BEL."

"Bel, kirim salam ke temen lo sabi kali,"

"Minta sendiri lah mandiri, lagian cowok kayak Leo di pasar malem bertebaran, nggak usah norak." dumel Abel.

"YAAAAA MANA ADA ANJIR,"

"HUUUUUU!"

"Anak-anak tolong dong jangan ribut," Bu Aini menghela napas lelah.







Ting!

Ting!

Ting!




Semua murid menunduk, mengalihkan perhatian mereka pada hp. Ikara yang sadar gerak-gerik tersebut langsung diam.




Oh, ada satu hal lagi soal Alega Highschool.




"Mampus! Gema kena!"




Alega Highschool punya akun gosip keramat, namanya Lambe Alegars. Yang pengikutnya hampir 90% murid Alega, Ikara salah satu dari 10% nya.


Dan beberapa jam lalu dia masuk di dalamnya, karena Leo.



Kata alumni dari dulu emang udah serem, semua aib tentang murid diumbar di situ. Bahkan aib guru yang pernah korupsi juga dituntas abis, katanya dulu yang pegang kendali anak-anak mading. Intinya semua berita akan ada di organisasi itu.


Tapi sekarang beda.


Admin Lambe Alegars tidak diketauhi identitasnya. Guru pun sampai lelah mencari tau karena tidak ada satupun murid yang mengaku. Akun itu selalu disebut keramat karena siapapun nama yang diposting, riwayatnya akan tamat.



"Gema anak 12 IPA 3 nggak sih??"

"Iya anjir diaaaaa,"

"Padahal keliatan anak alim woi,"

"Pacaran sama guru busetttt,"

"Siapa gurunya??!"



Bu Aini mengangkat kepalanya, garis wajah langsung menurun melihat kelasnya heboh. Bahkan beberapa murid ada yang menatapnya tak percaya. Bolfoin di tangannya sampai jatuh ke lantai.


"Itu... kayak Bu Aini nggak sih?"


Kelas hening langsung. Mereka memeriksa ulang postingan guru dan murid yang sedang berciuman di belakang perpustakaan, dan dilihat dari ciri-cirinya tidak jauh dari guru sejarah mereka.




"SEMUAN DIAM! NGGAK ADA YANG RIBUT ATAU SAYA KURANGI NILAI KALIAN!" bentak Bu Aini dengan wajah kalutnya.



Kelas hening langsung, meski beberapa masih ada yang berbisik.



"Bu Aini?"



Wakil Kepsek mendatangi kelas membuat suasana makin mencekam. Bu Aini langsung syok bukan main. Tak perlu banyak bertanya guru sejarah itu melangkah keluar dari kelas.




Berita besar tadi langsung merambat di seluruh penjuru sekolah. Nama Bu Aini dan Gema menjadi trending di akun yang pengikutnya hampir 300 ribu itu. Gema murid yang dikenal alim dan kalem itu mengejutkan semua orang.




Tiga hari kemudian, Bu Aini dikeluarkan dari Alega Highschool. Sementara Gema diskors 2 minggu dan terancam tidak bisa ikut ujian.





💞💞💞💞














"Kan anjir feeling gue bener, Bu Aini emang mencurigakan," Berlina bawel banget begitu bel istirahat berbunyi. "Ini pengalihan isu banget nih, berita lo langsung ketimbun, Ra."

"Berita gue juga nggak penting," balas Ikara. Mereka yang norak apa-apa dimasukin Lambe Alega.

Berlina itu anak kelas 11 IPA, bisa dibilang pentolan sekolah karena hobinya bantuin murid yang pengen cabut dengan bayaran cepek per anak. Minta tolong titip absen Berlina bisa, kasih jebolan soal ujian bisa, nyamar jadi Kakak buat ngelabrak orang bisa, bahkan joki tugas juga bisa.

"Kok mau ya, padahal jarak umur jauh?" tanya Geffin tak habis kira.

Kalau Geffin beda tipis sama Berlina, anaknya super kacau. Terakhir kali dilabrak om-om berotot karena macarin anak ceweknya, dan dengan santainya minta restu buat dinikahin abis lulus. Itu mantannya tahun lalu, yang sekarang udah beda orang lagi.

Kalo kata orang jaman sekarang, Geffin tuh red flag abis.


"Menurut lo yang salah siapa?" tanya Ikara. "Guru apa muridnya?"

"Muridnya sih padahal cewek cantik banyak," celetuk Geffin.

"Tergantung siapa yang mulai duluan," sahut Fai. "Kalo Bu Aini yang godaiin duluan?"

"Malah nggak yakin gue Bu Aini godaiin duluan," sahut Berlina.

"Tapi bisa aja mereka emang deket karena saling suka, kayak, ya kita pada umumnya kalo pdkt," sahut Ikara. "Cuman salahnya Bu Aini mau ngasih akses, padahal Gema masih minor."

"Padahal dia yang lebih tua harusnya paham," tambah Fai.

"Masuk sih," Berlina mengangguk. "Harusnya dia bisa mikir buat jaga jarak."

"Balik lagi lah, cinta itu buta," celetuk Geffin. "Cuma 3 dari 5 orang yang pake logika dan akal sehat waktu jatuh cinta."

"Lah? Banyakan yang pake akal sehat dong," celetuk Ikara.

"Eh, 5 dari 10 orang ya harusnya?" tanya Geffin sambil cengengesan.

"Setara berarti," celetuk Fai.

"Si anjir Geffin goblo banget nggak punya otak," dumel Berlina yang sewotan. "Ya 2 dari 5 orang gitu loh, Fin... elah!"

"Ya gitu deh," decak Gaffin. "Set dah salah angka doangggg, iyaiin aja kek, udah tau gue dongo!"

"Geffin membuktikan dia salah satu dari yang nggak pake akal sehat," celetuk Fai membuat mereka tertawa.

Ikara ikut tertawa kecil, walau sebelumnya risau karena mendapat point, rekor pertama kali selama ia berada di AHS.

Senyum Ikara langsung memudar saat ia melihat Leo dan teman-temannya masuk ke dalam kantin. Ikara sengaja tidak memberi tau Fai atau Gaffin siapa yang membuatnya mendapat point hari ini.

Karena kalau sampe mereka tau, bakal ada yang berantem. Fai sama Leo musuhan sejak awal masuk. Singkat cerita karena dulu mantan Fai pernah selingkuh sama Leo, itu sih yang dia denger nggak tau berita mana yang bener, jadi sampai sekarang mereka berdua tidak akur.

Fai yang melihat kehadiran Leo yang mendengus sinis. Ikara yang sadar tatapan itu menepuk tangannya. "Pulang nanti main, yuk?"

"Nggak bisa," sahut Berlina. "Gue sama Gaffin mau ngertrhift."

"Gue ngajakin Fai bukan kalian," cibir Ikara.

"Idih idihhh??"

"Kita dipake pas butuh doang, Ber." bisik Gaffin.

"Fai hari ini ngajar les kan? Apa besok?" tanya Ikara.

Fai mengangguk. "Iya ngajar les, lain kali aja, Ra."

Ikara menghembuskan napas berat. "Yaudah,"

"Besok aja deh besok," Fai menusuk pipinya. "Lo prepare dulu hari ini disidang bokap lo abis kena point."

"Dih jahat banget," decak Ikara membuat mereka tertawa. "Kenapa harus pulang dari luar kota hari ini sih..."

"Pasti doi udah dikabarin Pak Abri dulu," ucap Berlima

"Asli tuh guru sehari nggak ikut campur nggak bisa kayaknya," balas Gaffin.


Ikara menopang pipinya dengan telapak tangan, tadinya sedang melirik ke bawah, lalu tak sengaja bertemu tatapan dengan sepasang mata Leo yang terarah kepadanya.


Dan debaran itu masih ada.




💞💞💞💞💞💞💞




Para Jompo

Abel : si anj leo parah

Abel : saingan lo kena point

Willy : tadi leo juga kena

Abel : serasi emang

Ela : HA?

Ela : kenapa???!

Abel : anj salah grub

Abel : dimana mana ada elu dah @ela

Ela : lah gue adiknya plz??????!

Willy : grub kita satunya ganti nama

Ela : oh...

Ela : ada grub lain ://///

Abel : willy anj gabisa diajak kerjasama

Ela : cukup tau sih

Leo : ga semuanya hrs ada elo

Abel : BUKAN GUE YA LA BUKAN

Ela : Issoke :)

Ela : UDAH BIASA

Ela : tadi ngomongin siapa sih?

Willy : ikara

Abel : dia sekelas sama gue kan terus tadi kena tegur guru

Leo : salah sendiri rese

Ela : lo kalah saing le?

Abel : iya sih menurut feeling gue

Leo : dih ga

Ela : gue untung belum pernah kena point

Ela : kena jg gapapa sie

Abel : iya ranking lu di bawah

Abel : abang lo kena point bisa ketar ketir

Leo : gajuga

Willy : waktu itu sampe nahan nangis

Abel : WKWKKWW INGET BANGET ANJ

Leo : tai

Ela : emang resikonya apaan?

Abel : nilai turun

Abel : susah dapet A

Abel : yg ranking 1 kan kalo mau bertahan nilai gabisa turun

Abel : parah lu @leo

Ela : sumpah ya le

Ela : pantes papah heran...

Leo : dia rese duluan

Willy : Matius 6:14-15
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Abel : langsung kena ulti

Ela : kalo ak sih kena mental

Willy : cuma sharing

Abel : WILLY ANJENG WKWKWKKWWK

Abel : untung leo ga di samping lo

Ela : hadeh meributkan itu itu saja

Abel : jadian aja udah

Ela : WKWKWKKWWK

Willy : ga cocok

Abel : WKWKWKWKWK kenapa will kenapa???

Willy : kasian ikara nya

Abel : WKWKKWKWKWKW

Ela : WKWKWKKWKWKWWK

Willy :

Ela : apasiii :(((

Ela : kebanyakan ngelem

Leo :





🐯🐯🐯🐯🐯🐯🐯




Ikara masuk ke dalam kamarnya dengan mata sembap, ia langsung menutup pintu dan naik ke kasur sambil menangis. Sakit hati banget sama omelan papah setelah tau soal point yang ia dapat di sekolah karena ketauhan cabut. Pak Abri langsung lapor hari itu juga.


Kayak, kurang gimana lagi sih dia di mata mereka? Harusnya kan kesalahan kecil kayak gini dimaklumin.

Ting!

Ting!


Ikara yang sedang menangis masih mau membuka hpnya, ternyata notif grub dari teman-teman yang sudah menunggu kabarnya.



Gaffin : gimana? mental aman?

Berlina : gue takut dia kabur dr rumah



Ikara langsung tertawa, pengen marah tapi emang gini watak temen-temennya. Mereka cuma berusaha membuat dia terhibur, dan berhasil.

Ikara : jahat lo pada

Fai is typing...

Gaffin : oh masih idup

Berlina : ah kurang menantang

Berlina : padahal pengen bikin twitt #semangatikara

Fai : pasti lagi nangis

Ikara : BISA GA NYENENGIN DIKITTT

Gaffin :


Berlina : pengen ngehibur tp mental gue juga kena :)

Gaffin : kena apa lin?

Berlina : haha lucu

Fai : yg mau ke dokter gue anter

Ikara : HAHAHAHAH

Gaffin : telat ketawa lu

Berlina : gue sampe bingung ikara ngetawaiin yg mana

Ikara : yang itu eyang ini ayang

Gaffin : oh salkir itu

Ikara : fak

Gaffin : tapi gapapa deh asal lo ketawa ra :)

Fai : mau dikirim ke mba atikah

Gaffin : o ya jelas

Ikara : jadi pilih aku apa mba atika :(

Gaffin : jelas kamu syg

Gaffin : tapi abis mba atika, ngantri ya

Berlina : dia udah punya pacar anj sadar

Gaffin : selagi belum halal, akan kuterobos

Fai : terobos gapapa fin

Fai : tapi ngaca itu penting

Ikara : wkwkwkwk

Berlina : AWKWKWKKWKWW

Gaffin : info ngantemin fai

Berlina : nitip

Gaffin : gacukup lanjut part 2

Ikara : apasih ihhhhhhhhh :(((

Berlina : ohiya lupa ada yang lagi sedih

Fai : buka balkon cari angin

Gaffin : enak ya jadi angin dicariin mulu

Berlina : gue main??

Fai : jgn sekarang dulu lah

Ikara : jangan

Ikara : lagi ga enak suasananya



Ikara melihat ke arah jendela, ia memutuskan bangun dan keluar menuju balkon. Mengikuti saran Fai untuk menghirup angin segar agar pikirannya tenang.



"Depresi?"


Begitu mendengar suara Leo, Ikara menoleh dengan tatapan sinis bersama dengan suara petir dari langit yang tiba-tiba menyambar karena sejak sore mendung.

Leo duduk di kursi sambil memegang puntung rokok. Ia letakkan barang itu di asbak kemudian menoleh pada Ikara. Salah cewek itu sendiri main-main dengannya, jelas Leo balas.

"Lo ada masalah apa sih sama gue??" tanya Ikara.

"Banyak,"

"Nggak ada rasa bersalah sama sekali abis cepuiin gue?"

"Pengennya ada,"

"Nggak lucu Le,"

"Siapa yang ngelawak bego," Leo terkekeh heran. Ia menatap langit rumah tanpa ekspresi.

"Gue tau lo cuma mau ngejatuhin gue,"

Leo pun melirik. "Apa?"

"Biar lo bisa ranking 1,"

Leo berdecih geli karena bukan itu niatnya, dia cuma nggak suka diganggu. "Takut banget kesaing,"

"Dari awal emang kita saingan kan?"

"Target gue ranking satu, bukan elo."

"Tapi gue lagi nempatin posisi itu,"

"Tunggu aja tanggal mainnya,"

Ikara memicingkan matanya kesal. Kalau boleh jujur ia agak terancam oleh Leo, karena Ikara akui cowok itu sangat cerdas, cuma ketutup aja sama sifat nakalnya di sekolah.

"Perbaikin dulu sikap lo baru mau ngelangkahin gue,"

Leo menaikan alis. "Secara nggak langsung lo ngaku gue mampu,"

Ikara diam.

Leo memutuskan untuk berdiri, ia mendengus puas melihat ekspresi kekalahan di wajah cewek songong itu.


Krek!


Ekspresi Leo berubah. Ia menoleh cepat, melihat Ikara sudah tersenyum puas. "Ngapain lo?"

"Nyokap lo bakal semarah apa nih tau anaknya ngerokok?"

"Hapus," Nada bicara Leo langsung berubah.

Ikara tersenyum puas. Keliatan banget takut bakal ketauan.


Semua juga tau, Leo tunduk sama mamahnya.



Ikara melengos tak peduli, ia memperlihatkan hasil fotonya pada Leo dari kejauhan. "Udah kekirim, tinggal nunggu dibaca aja."

"Sialan lo,"

"Kenapa? Masih mikir gue nggak mampu ngalahin elo??"

Leo mengepalkan tangannya kuat-kuat, menatap Ikara dengan tatapan tak suka. Belum pernah sebenci ini dengan lawan jenis, ia pikir kejadian kemarin sudah membuat cewek itu jera.

Tok Tok Tok!


Leo menatap pintu kamar sebelum menoleh lagi pada Ikara yang kembali ke kamarnya dengan senyuman puas.



"Kamu nggak buka pintu sekarang, Mamah dobrak."



Ikara akan menyesal karena berurusan dengannya. Leo pastikan.






TBC

pppppp kasih 1 saran nama cewek yang bagussss gua keabisan ide

besok 1 bab?

lusa 2 bab?

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 98.2K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
252K 5.2K 17
Kesepakatan gila yang diberikan Gavriel lalu disetujui penuh oleh Baek Dahyun, secara singkat membuat hidup Dahyun berubah drastis. Keduanya menjalin...
941K 86.1K 32
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
1.8M 193K 51
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...