BROKEN (MARRIAGE LIFE)

By NaraGirlz

20.1K 2.1K 846

Nomor urut peserta : 001 Tema : Marriage Life AMAZING COVER BY @GENIUS__LAB Baek Seokjin dan Park Hana adalah... More

01. Pernikahan + Trailer
02. Tetaplah Bersamaku
03. Penantian
04. Sokcho
05. Kenangan
06. Kembalinya Masa Lalu
07. Satu Atap
08. Bukan Aku
09. Memori
10. Karma
11. Sebuah Fakta
12. Gelisah
13. Sebuah Rahasia
14. Bukan yang pertama
15. Maaf
16. Tak Biasa
17. Tak asing 🔞
18. Parfum
19. Kejujuran
20. Semakin Dekat
21. Pertanyaan
22. Peringatan
23. Harga diri
24. Hangat
25. Kejutan
26. Curiga
27. Keliru
28. Malam Yang Panas 🔞
29. Karena Dia
30. Sebuah Pesan
31. Mariposa
32. Sisa Rasa
33. Goyah
34. Bimbang
35. Pilihan
36. Bohong
37. Aku Tidak Mau
38. Cukup Tahu
39. Permohonan
40. Saranghae
41. Harus Bagaimana
42. Setelah Sekian Lama
43. Sebuah Tanda
44. Pura-pura
45. Aku Lebih Bernilai
46. Ucapan
47. Empat Mata
48. Rapuh
49. Keberanian
51. Tekad
52. Motivasi
53. Pembalasan
54. Jarak
55. Proses
56. Pergi
57. Ingin Bersmamu
58. Curahan Hati
59. Terungkap
60. Tidak Mungkin
61. Sumpah
62. Tak masuk akal

50. Semakin Berat

153 25 25
By NaraGirlz

"Bolehkah kita bicara di dalam saja," pinta Namjoon.

Tak ada alasan bagi Hana untuk menolak permintaan mantannya. Apalagi ini ada kaitannya dengan sang suami. Dengan jantung berdebar, Park Hana membuka pintu pagar rumah. Dia sama sekali tak ada gambaran tentang apa yang ingin Namjun bicarakan tapi jika boleh menebak mungkin ini ada sangkut pautnya dengan Hyeri. Usai membuka pagar, Hana melanjutkan langkahnya menuju rumah, membuka pintu, lalu memasuki ruang tamu. Pria berlesung pipi itu duduk di sebuah sofa tanpa diminta sedangkan Hana pergi menuju dapur untuk membuatkan Namjun minuman.

Selama di dalam rumah Hana, Seo Namjun mengedarkan netranya ke dinding yang berhiaskan potret keluarga berukuran besar, beberapa foto Hyunjin, dan tak ketinggalan satu foto pernikahan berukuran paling besar. Helaan napas panjang dari dosen muda itu seolah menggambarkan perasaannya perihal rumah tangga sang sahabat. Ia turut prihatin dengan apa yang terjadi. Hatinya ikut tersayat ketika melihat senyum Hana yang bahagia di foto pernikahannya. Karena hal ini sempat ada keraguan dalam diri Namjun. Apakah keputusannya untuk memberitahu Hana tentang perselingkuhan Seokjin sudahlah bijak dan benar? Apalagi efek kedepannya tidak bagus. Pergulatan batin pria manis itu pun berakhir kala Hana datang dengan secangkir coklat hangat.

"Maaf jika menunggu lama," ujar Hana seraya meletakkan cangkirnya di meja.

"Tidak apa-apa," jawab Namjun singkat.

"Jadi Namjun-ssi, apa yang ingin kau katakan padaku tentang suamiku?" ucap Hana yang to the point. Ia tak suka banyak basa-basi apalagi pada Namjun. Pria itu tak langsung bicara, ia butuh waktu untuk mengungkapkan semua. Namun, bagaimana lagi kebenaran harus ditegakkan.

"Aku tak tahu harus bagaimana memulai bahasan ini denganmu. Sebelumnya aku minta maaf karena baru memberitahumu hari ini. Tak ada niat bagiku untuk melindungi atau membenarkan perilaku Seokjn. Aku hanya-"

"Langsung saja ke intinya, Namjun-ssi," perintah Hana. Sempat beberapa detik mereka saling tatap mata namun akhirnya Namjun angkat bicara."

"Seokjin selingkuh dengan Jung Hyeri," jawab Namjun dengan mata berkaca-kaca. Ia sungguh tak tega melihat Hana disaat dia mengatakan hal semenyakitkan ini.

Dibayangan pria berlesung pipi itu, Hana pasti menangis histeris dan mengamuk sejadi-jadinya mendengar kabar tak terduga ini. Tapi itu hanyalah sebuah dugaan yang tak akan menjadi kenyataan. Justru reaksi Hana sangat berbeda dari bayangannya. Wanita yang dicintainya ini hanya terdiam memandang Namjun, tanpa menangis, dan tersenyum sinis padanya. Bahkan, dengan santainya istri Seokjin ini menyesap teh buatannya sendiri. Bagaimana bisa Hana sesantai ini mendengar kabar suaminya selingkuh? di balik keheranan Namjun, ada Hana yang terluka. Hatinya begitu sakit, tapi ia sudah tak bisa lagi menangis. Ibarat, dirinya sudah kebal dengan apa yang sudah terjadi. Air matanya sudah kering. Satu yang pasti semua asumsinya dikuatkan oleh pernyataan sahabat suaminya ini. Dengan asumsi perselingkuhan saja hatinya sudah hancur lebur apalagi setelah semua terbukti benar. Hatinya sudah mati rasa.

"Aku sudah tahu, Namjun-ssi," ucap Hana. Seo Namjun tak percaya dengan apa yang ia dengar. Lalu, dari siapa Hana mengetahui ini semua? batin Namjun. "Kalau boleh tahu sejak kapan tahu tentang hubungan mereka?"

"Sejak Hyeri di rawat di rumah sakit tepat di hari jadi pernikahan kalian," jelas Namjun. Seperhatian dan se-tidak bisa move on-nya pria manis ini pada cinta masa lalunya. Sampai-sampai hari pernikahan sang mantan saja dia hafal.

"Ah, jadi itu alasan sebenarnya kenapa Seokjin tak pulang saat hari jadi pernikahan kita. Dia memilih menemani Hyeri daripada aku dan putrinya. Sungguh, pria yang luar biasa. Dasar brengsek! bajingan," umpat Hana. Seo Namjun terkejut setengah mati mendengar seorang Park Hana mengumpat karena dulu ia tak pernah melihat mantan kekasihnya ini berbicara kotor.

"Kalau boleh bertanya, darimana kau tahu tentang perselingkuhan mereka?" tanya Namjun yang kini sedang menyesap coklat hangat yang terhidang di meja.

"Dari parfum Hyeri yang menempel di baju Seokjin untuk kedua kalinya dan sebuah tanda merah di leher suamiku," jawab Hana dengan mata berkaca-kaca. Kenapa dia harus kembali nangis. Sungguh wanita itu sudah lelah. "Namjun-ssi, menurutmu sudah sejauh mana hubungan mereka? pasti sudah sejauh itu, kan?" tanya Hana kepada Namjun yang mana tak bisa pria itu jawab. Diamnya Namjun, Hana anggap sebagai sebuah jawaban yang tentu menyakitkan. Tapi Hana yakin walau Seokjin mendua namun mereka tak akan sejauh itu. Semoga saja.

Suasana di antara mereka berubah hening. Keduanya saling menatap satu sama lain. Pada akhirnya, air mata Hana yang berharga kembali menetes di kedua pipinya yang tirus. Tangis histeris Park Hana pun kembali pecah. Padahal aku sudah menduga bahwa hubungan mereka sudah sejauh itu tapi kenapa aku masih saja menangis, batin Hana. Disaat seperti ini Namjun ingin memeluk Hana. Memberi wanita itu kekuatan dan kata-kata yang bisa menenangkan jiwanya. Tapi apakah mantan kekasihnya ini berkenan? tapi melihat ia sesenggukkan membuat hati Namjun tersayat. Persetan jika Hana mendorongnya, ia hanya ingin menenangkannya Hana.

Perlahan ia mendekat ke arah istri Seokjin itu, duduk di sebelahnya seraya memperhatikan, lalu merangkul bahu kiri wanita yang ia cintai. Pelan-pelan Namjun menepuk-nepuk. Respon Hana pun tak terduga, ia menggelamkan kepalanya diantara dada bidang Namjun masih dengan tangis pilunya. Kalau ia tak salah dengar, tangisan ibu beranak satu ini semakin lama semakin kencang. Terenyuh rasanya. Perasaan Namjun pun ikut hancur berkeping-keping. Dasar bajingan kau, Baek Seokjin! umpatnya dalam hati.

Isak tangis Park Hana pun berhenti bersamaan dengan bunyi ponselnya. Ada sebuah chat dari seseorang yang membuat jantung Hana berdebar hebat karena rasa takut. Namjun hanya diam seraya memperhatikan. Saat Hana membuka pesan itu beberapa foto pun dikirim padanya. Satu per satu Hana membuka potret itu dengan tangan gemetar. Dalam foto itu menggambarkan Seokjin duduk bersebelahan dengan Jung Hyeri. Mereka terlihat begitu asyik dan tertawa. Tak hanya sebatas foto tapi Minho juga mengirim sebuah video yang berdurasi selama tiga puluh detik. Sejauh ini tingkah mereka masih dalam batas wajar. Namjun yang memperhatikan seolah meminta penjelasan pada Hana tentang itu semua.

"Aku meminta bantuan salah satu karyawan Seokjin untuk mengawasi gerak-gerik mereka. Sejauh ini semua masih biasa saja tapi aku tak bisa menjamin kedepannya bukti seperti apa yang Minho berikan padaku," jelas Hana dengan wajah sembabnya.

"Jadi, ia tahu hubungan Seokjin dan Hyeri seperti apa?" tanya Namjun. Hana pun mengangguk.

"Aku hanya ingin mengumpulkan bukti valid yang tak bisa dibantah bahkan oleh Seokjin sendiri. Bukti ini juga yang akan aku bawa untuk pengajuan perceraian," jawab Hana seraya menatap Namjun dengan air mata yang tak berhenti terurai. Sungguh, dibenak pria bermarga Seo ini ia tak pernah berpikir kalau pada akhirnya Hana memilih untuk bercerai daripada mempertahankan rumah tangganya.

"Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu untuk bercerai?" tanya Namjun. Lagi-lagi Hana pun mengangguk tanpa ragu. "Apa kau tak berpikir tentang Hyunjin?"

Hana tak bisa begitu saja menjawab pertanyaan mantan kekasihnya ini. Jujur, perkara anak adalah hal terbesar yang membuatnya ragu untuk berpisah dengan Seokjin. Apalagi putri semata wayangnya ini sangat mencintai ayahnya. Kalaupun bertahan, bukan berarti karena dia cinta buta pada suaminya. Hyujin sudah berumur tujuh tahun, sedikit tidaknya dia sudah bisa mencerna hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Apalagi Hana teringat curahan hati ibunya Sohee tentang perubahan sikap putrinya.

Dulu Sohee gadis yang sangat ceria, namun berubah menjadi pendiam dan menyendiri sejak perceraian orang tuanya. Butuh waktu yang lama untuk mengembalikan Sohee seperti dulu dan berkat Hyunjin lah Sohee menjadi anak yang lebih kuat dan pelan-pelan ia mau berbaur dengan yang lain. Mungkin orang di luar sana mudah memberi masukan untuk bercerai saja tapi mereka hanya fokus pada perasaan istri namun tak pernah memikirkan perasaan anak. Jika tahu akhir dari keluarga kecilnya seperti ini dan jika ia bisa memilih. Lebih baik, perselingkuhan ini terjadi saat Hyunjin masih bayi. Kenapa demikian? karena anak bayi masih tak tahu apa-apa. Bahkan rasa lapar pun mereka tak paham. Jika kondisinya seperti itu, Hana pasti bercerai dan tak perlu memikirkan perasaan putrinya.

"Jika aku memilih untuk bertahan. Apa kau bisa menjamin Seokjin tak mengulangi kesalahan yang sama?" tanya Hana. Lagi-lagi Namjun tak tahu harus mengatakan apa. Dia hanya berharap semoga masalah rumah tangga Hana bisa terselesaikan dengan cara terbaik.

*****

Perjalanan Seoul ke Pulau Jeju tak menghabiskan waktu lama. Hanya dalam waktu satu jam semua rombongan sudah sampai ke tempat tujuan. Hari pertama mereka gunakan untuk bersantai sebelum besok benar-benar bekerja keras untuk mempersiapkan semuanya. Karena mereka menginap di hotel yang baru dibuka. Anggaran perusahaan sedikit lebih hemat karena hotel mengadakan promo untuk menarik pelanggan. Walau baru, Hotel ini tergolong sangat bagus dengan fasilitas yang memadai. Tentu di antara semua kru perusahaan DiamondSkin kamar terbagus dan termahal adalah kamar untuk Baek Seokjin yang menjabat sebagai CEO perusahaan.

Memiliki pekerjaan di Jeju merupakan hal yang di idamkan oleh semua karyawan. Namun, ada dua insan yang paling bahagia di antara semua. Siapa lagi kalau bukan Seokjin dan Hyeri karena kerjaan kali ini macam bulan madu bagi mereka. Apa Hyeri satu kamar dengan Seokjin? tentu saja. Memangnya mereka mau cari mati di depan karyawan yang lain. Jung Hyeri satu kamar dengan Minji. Walau begitu Hyeri bebas keluar masuk ke kamar Seokjin tanpa satu orang pun yang tahu. Bahkan, dua jam setelah sampai hotel mereka bertemu di kamar Seokjin. Apalagi yang mereka lakukan kalau tidak untuk berhubungan sex. Entah sehari bisa berapa kali karena merasa leluasa. Baek Seokjin seakan lupa ucapan Hana sebelum berangkat ke Jeju. Jika dia terus seperti ini berarti dia siap kehilangan istri dan putrinya.

Cinta buta sekaligus nafsu yang menggebu diantara Seokjin dan Hyeri membuat mereka menjadi manusia yang hilang nuraninya. Kini mereka berdua sedang berada di sebuah kolam renang indoor di tempat hotel mereka menginap. Di antara birunya air di kolam, tampak Baek Seokjin sedang berenang dengan santai. Basahnya seluruh tubuh dan wajah tampannya membuat kesan seksi dan panas tersendiri. Baek Seokjin benar-benar tampan malam ini. Sangat tampan. Siapapun kaum hawa yang melihatnya pasti akan tergila-gila layaknya Hyeri hari ini.

"Sayang," panggil Hyeri dari pinggiran kolam renang dengan tubuh yang berbalut piyama handuk berwarna putih.

Dari dalam kolam Seokjin tersenyum, seraya menatap Hyeri dengan mata berbunga-bunga. Pria itu menggigit bibir bawahnya, pikiran Seokjin menerawang jauh membayangkan keseksian tubuh pacarnya yang mengenakan bikini di balik piyama handuk itu. Dengan senyum nakal, Jung Hyeri mulai melepas ikat piyamanya. Sebagian besar kemolekan tubuhnya sedikit terekspos. Sampai pada akhirnya Hyeri membuka seluruh piyama handuknya yang ia tergeletak begitu saja di tepian. Seokjin tampak menghela napas melihat keindahan yang Hyeri miliki. Wanita itu perlahan turun melalui tangga kolam lalu berjalan menuju Seokjin. Ketika tubuh mereka berdekatan. Hyeri menyilangkan kedua tangannya di leher Seokjin, sedangkan pria itu melingkarkan tangannya di pinggul kecil Jung Hyeri. Semakin lama wajah mereka semakin mendekat dan ciuman panas pun terjadi. Sebuah ciuman yang membuat mereka mabuk kepayang.

Tak hanya sekedar ciuman, Seokjin mulai menggerakkan tangannya dan melepas tautan tali yang ada di leher dan di punggung Hyeri. Kain tipis itu pun terjatuh dan memperlihatkan bagian dada wanita itu. Ciuman Seokjin beralih dari bibir ke leher lalu menuju ke area sensitif tubuh bagian atas milik Jung Hyeri. Erangan-erangan kenikmatan pun tak bisa Hyeri hindari setiap lidah kekasihnya ini menyentuh bagian yang paling sensitif. Birahinya pun membuncah begitu pula dengan Seokjin yang sudah terbawa nafsu. Jika mulut Seokjin bermain di bagian kanan maka tangan kirinya meremas lembut aset bagian kiri yang Hyeri punya. Mulai dari foreplay sampai intercourse, mereka lakukan di dalam kolam renang dengan sensasi yang tak biasa namun terasa sangat mengagumkan.

Saking nikmatnya dengan permainan sex yang mereka lakukan. Keduanya tak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang merekam aktivitas mereka di balik dinding. Tangan pemuda itu bergetar hebat, bahkan ia menangis dalam diam menyaksikan kejadian yang tak pernah ia duga. Batinnya yang sudah tak sanggup untuk melihat perbuatan bejat orang lain memilih untuk menghentikan rekamannya. Air matanya berjatuhan, seolah tak percaya pimpinan yang ia kagumi bertindak sejauh itu dengan sekretarisnya sendiri. Ada rasa ragu yang amat besar pada diri Minho. Apakah ia harus mengirim rekaman ini pada Nyonya Park atau tidak? Namun, ia kembali mengingat pesan dari wanita itu.

Minho-ssi, apapun yang mereka lakukan rekam, fotolah, dan kirimkan. Jangan pedulikan perasaanku. Aku siap untuk menerima segala kemungkinan terburuk yang sudah suamiku dan sekretarisnya lakukan. Jangan kasihani aku.

Minho ingat, Nyonya Park mengatakan hal itu sambil menahan tangis. Dengan sangat berat hati, serta tangan yang bergetar hebat, ia mengirimkan rekaman kejadian hari ini kepada istri atasannya itu. Video pun terkirim.

TO BE CONTINUE

Halo gais. Maaf kemarin nggak upload soalnya lagi gak enak badan. Sebagai permintaan maaf aku panjangin ceritanya untuk bab ini. Semoga kalian suka dan terus menanti cerita ini ya hehe.

Continue Reading

You'll Also Like

359K 37.8K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
76K 3.5K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
210K 23.2K 16
[Brothership] [Re-birth] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kem...
1.2M 63.1K 66
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...