06. Kembalinya Masa Lalu

201 30 0
                                    

"Dan aku masih mencintaimu sampai detik ini," ucap Namjun tanpa malu. Hana tak berkutik. Kini pandangannya tertuju pada Namjun yang menatapnya tanpa berkedip. Dasar pria gila, batin Hana.

"Lalu apa yang kau harapkan dariku?"

"Tidak ada. Aku hanya ingin mengungkapkan semuanya padamu. Jangan khawatir aku bukan pria bodoh yang akan merebutmu dari Seokjin. Aku tak akan pernah menyakiti sahabatku sendiri," sahut Namjun. Park Hana tak tahu lagi harus berkata apa. Daripada dia tetap disini tapi tak waras lebih baik dia segera menjauh.

"Sepertinya tak ada lagi yang kita bicarakan. Kalau begitu aku pergi."

"Tunggu, jika memang tak mencintaiku lagi. Kenapa kau terlihat benci padaku? Kau belum menjawabnya?" tanya Namjun yang masih penasaran.

"Aku hanya benci orang yang mempermainkanku dan tak jujur padaku," jawab Hana yang kini mulai melangkahkan kakinya untuk menjauh dari seorang Seo Namjun

Kepergian Hana yang meninggalkannya sendirian membuat suasana tampak sunyi dan sepi bagi dosen muda itu. Walaupun sebenarnya hiruk pikuk suara tamu undangan dan musik hiburan menjadi penghias malam yang indah ini. Sungguh, jika hatinya bisa dibelah dan dilihat. Nama Park Hana masih terukir jelas di hatinya. Dia sama sekali tak menyangka jika Hana menikah dengan sahabatnya karena memang baru beberapa bulan terakhir ia pulang ke Korea. Walaupun begitu, demi Tuhan Namjun tak akan pernah berusaha merebut Hana dari sisi Seokjin karena baginya Seokjin merupakan salah satu orang terpenting dalam hidupnya. Sayangnya, Seokjin sama sekali tak mengetahui tentang masa lalu Hana dan pria bermata tajam itu. Dan juga alasan Namjun pergi meninggalkan Hana akan sangat panjang jika diceritakan.

*****

Pagi hari pun datang. Dimana acara ulang tahun Seo Namjun diadakan. Park Hana tampil begitu cantik dengan mengenakan cocktail dress berbentuk A-line berwarna abu-abu yang sedikit memperlihatkan belahan dadanya. Rambut panjang yang bergelombang ia geraikan begitu saja menjadikan Hana seperti seorang putri. Tak lupa juga tas cantik sebagai pelengkap penampilannya hari ini. Sedangkan Seokjin berpakaian layaknya pria pada umumnya yaitu setelan jas berwarna hitam. Hyunjin juga bak putri kecil dengan dress tutu warna abu seperti sang ibu.

Semua undangan saling bercengkerama satu sama lain. Begitu pula dengan Namjun yang mencoba mengajak bicara semua undangan walau hanya sekedar ucapan terima kasih karena menyempatkan diri untuk datang. Para pelayan pun dengan senang hati membagikan minuman, kue kecil, dan makanan lain dalam nampan mereka. Suasana yang ramah, acara yang menakjubkan, dan hiburan yang Namjun suguhkan membuat undangan tampak bahagia dan tak ada satupun rasa kecewa. Namun, suasana menjadi hening sesaat ketika seorang waiters tak sengaja menyenggol Seokjin serta menumpahkan beberapa minuman sehingga membuat jas ayah Hyunjin itu basah dan kotor.

"Omo, jeosonghamnida ... jeosonghamnida," katanya sedikit ketakutan dengan wajah menunduk. Pelayan perempuan itu pun buru-buru mengambil sapu tangan dari kemejanya lalu mengelap di bagian yang kotor.

"Ah, jangan berlebihan. Aku baik-baik saja. Ini tidak apa-apa," jawab Seokjin lembut.

Pelayan itu terbelalak ketika mendengar suara yang begitu ia kenal. Suara khas yang tak akan pernah ia lupa. Dengan mengumpulkan seluruh keberanian, wanita pelayan itu mendongakkan kepala seraya memandangi Seokjin. Dan benar, pemilik suara itu adalah seseorang yang pernah mewarnai hidupnya. Keduanya saling menatap dan tertegun satu sama lain. Namun, tak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulut mereka.

Jung Hyeri, sebuah nama yang terbesit pertama kali di kepala Seokjin saat itu. Dia adalah sosok perempuan yang pernah membuatnya jatuh cinta dan sangat mencintainya. Namun, wanita ini telah mencampakkannya. Memilih meninggalkan Seokjin demi pria lain. Jujur saat itu Seokjin sangat terluka bahkan hidupnya terasa hancur karena Hyeri. Terlebih lagi ia adalah cinta pertamanya. Untunglah akal sehat Baek Seokjin masih ada. Pemuda tampan itu memilih untuk bangkit dan menjalani hidupnya dengan benar. Dan, pada akhirnya ia bertemu dengan Park Hana. Satu-satunya wanita yang bisa membuatnya lupa tentang Hyeri.

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Where stories live. Discover now