23. Harga diri

93 14 5
                                    

Semilir angin malam menyentuh wajah Namjun yang saat ini sedang duduk di depan rumah balkonnya. Di atas meja segi empat besar sudah tertata rapi ayam krispi dan beberapa bir kalengan. Dalam diam pria berlesung pipi itu menikmati pemandangan langit yang bertaburkan bintang sembari menunggu Hyeri ganti pakaian. Bukan tanpa alasan kenapa Namjun mengajak Hyeri minum. Ada banyak hal yang ingin dibicarakan. Suara decit pintu tua terdengar jelas setelah lima menit kemudian. Terlihat Jung Hyeri dengan kaos oblongnya yang kebesaran, kaki yang dibungkus celana trining hitam, serta rambut pendek yang ia biarkan tergerai. Gadis itu memberi Namjun seulas senyum manis sembari duduk di hadapan Namjun dengan meja besar yang penuh dengan makanan.

"Mau bersulang?" ajak Namjun yang kini sibuk membuka dua kaleng bir untuk dirinya dan Hyeri.

Tak ada alasan untuk menolak bagi mantan kekasih Seokjin itu. Ia hanya mengangguk dan mengikuti semua yang Namjun ucapkan. Seteguk, dua teguk, tiga teguk, mereka berdua sangat menikmati momen seperti ini. Ditambah dengan ayam krispi yang crunchy dengan bumbu yang sangat enak.

"Ayamnya enak sekali. Namjun-ah, kau sangat pintar memilih makanan," puji Hyeri. Namjun hanya tersenyum menanggapi pujian dari orang di depannya.

"Sepertinya kau sudah mendapat pekerjaan. Syukurlah, aku senang melihatnya. Kalau boleh tahu dimana tempat kau bekerja?" Tanya Namjun.

Asal tahu saja sebenarnya pria ini sudah mengetahui banyak hal dari Seokjin tapi ada yang ingin ia katakan maka dari itu Namjun basa-basi dulu. Jung Hyeri diam sejenak mendengar pertanyaan Namjun. Wanita itu pun bingung harus berkata jujur apa tidak. Matanya yang terlihat lelah menatap wajah dosen muda itu dengan penuh perasaan. Banyak hal yang ingin Hyeri ungkapkan agar beban hatinya berkurang. Kejujuran adalah sebuah keputusan akhir Hyeri untuk menceritakan semuanya tanpa ditutupi.

"Jika aku mengatakan dimana aku bekerja. Aku yakin kau akan terkejut," ujar Hyeri dengan senyum. Namjun memasang ekspresi datar menanti wanita ini melanjutkan ucapannya. Dia tidak akan terkejut tapi akan pura-pura terkejut. "Aku bekerja di DiamondSkin sebagai sekretaris," tutur Hyeri. Seo Namjun mulai beraksi. Ia menyemburkan bir dalam mulutnya seolah shock. Tentu saja itu hanyalah akting. Hyeri hanya tertawa melihat reaksi temannya yang di luar dugaan.

"Jangan bercanda Jung Hyeri!" tutur Namjun. Lagi-lagi wanita itu tersenyum seraya menggelengkan kepala.

"Aku serius. Seokjin adalah atasanku sekarang. Sebenarnya mudah-mudah saja melakukan banyak pekerjaan di kantor tapi yang membuat semuanya menjadi sulit adalah sikap Seokjin. Dia tidak bisa membedakan mana masalah pribadi dan mana yang bukan. Jadi banyak sekali kesalahpahaman antara aku dan dia dalam urusan perusahaan. Kau tahu sendiri sekretaris harus memiliki komunikasi paling intens dengan pimpinannya," jelas Hyeri panjang lebar. Namjun mengangguk pelan. Ia paham betul bagaimana keadaan Hyeri saat bekerja itu pasti tersiksa.

"Lalu, apa kau berencana untuk keluar dari pekerjaanmu sekarang?" tanya Namjun serius. Mendengar pertanyaan itu membuat Hyeri tersenyum tipis. Mulut yang belepotan dengan saos dari ayam krispi tak membuatnya malas untuk menyanggah.

"Jika aku keluar dari pekerjaanku. Lalu bagaimana aku bisa bertahan hidup di negara yang keras dan individualis ini? Perlahan aku akan mati. Bahkan uang berada di atas Tuhan. Kau akan dihargai dan dihormati jika kau punya banyak uang disini," ujar Hyeri.

Lesung yang bersembunyi di pipi Namjun terlihat samar ketika ia mendengar jawaban mantan kekasih sahabatnya ini. Semua yang dikatakan wanita ini benar. Uang sudah seperti Tuhan. Bahkan kebahagiaan seseorang diukur dengan uang jika kau hidup di Korea. Tak heran jika banyak orang yang stress, depresi, bahkan bunuh diri karena merasa tak bahagia jika tak memiliki banyak uang.

"Hyeri-ya, apa kau masih mencintai Seokjin? Aku tahu aku sudah kedua kalinya bertanya ini padamu. Hanya saja aku ingin mendengar jawaban langsung darimu.

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Where stories live. Discover now