50. Semakin Berat

151 25 25
                                    

"Bolehkah kita bicara di dalam saja," pinta Namjoon.

Tak ada alasan bagi Hana untuk menolak permintaan mantannya. Apalagi ini ada kaitannya dengan sang suami. Dengan jantung berdebar, Park Hana membuka pintu pagar rumah. Dia sama sekali tak ada gambaran tentang apa yang ingin Namjun bicarakan tapi jika boleh menebak mungkin ini ada sangkut pautnya dengan Hyeri. Usai membuka pagar, Hana melanjutkan langkahnya menuju rumah, membuka pintu, lalu memasuki ruang tamu. Pria berlesung pipi itu duduk di sebuah sofa tanpa diminta sedangkan Hana pergi menuju dapur untuk membuatkan Namjun minuman.

Selama di dalam rumah Hana, Seo Namjun mengedarkan netranya ke dinding yang berhiaskan potret keluarga berukuran besar, beberapa foto Hyunjin, dan tak ketinggalan satu foto pernikahan berukuran paling besar. Helaan napas panjang dari dosen muda itu seolah menggambarkan perasaannya perihal rumah tangga sang sahabat. Ia turut prihatin dengan apa yang terjadi. Hatinya ikut tersayat ketika melihat senyum Hana yang bahagia di foto pernikahannya. Karena hal ini sempat ada keraguan dalam diri Namjun. Apakah keputusannya untuk memberitahu Hana tentang perselingkuhan Seokjin sudahlah bijak dan benar? Apalagi efek kedepannya tidak bagus. Pergulatan batin pria manis itu pun berakhir kala Hana datang dengan secangkir coklat hangat.

"Maaf jika menunggu lama," ujar Hana seraya meletakkan cangkirnya di meja.

"Tidak apa-apa," jawab Namjun singkat.

"Jadi Namjun-ssi, apa yang ingin kau katakan padaku tentang suamiku?" ucap Hana yang to the point. Ia tak suka banyak basa-basi apalagi pada Namjun. Pria itu tak langsung bicara, ia butuh waktu untuk mengungkapkan semua. Namun, bagaimana lagi kebenaran harus ditegakkan.

"Aku tak tahu harus bagaimana memulai bahasan ini denganmu. Sebelumnya aku minta maaf karena baru memberitahumu hari ini. Tak ada niat bagiku untuk melindungi atau membenarkan perilaku Seokjn. Aku hanya-"

"Langsung saja ke intinya, Namjun-ssi," perintah Hana. Sempat beberapa detik mereka saling tatap mata namun akhirnya Namjun angkat bicara."

"Seokjin selingkuh dengan Jung Hyeri," jawab Namjun dengan mata berkaca-kaca. Ia sungguh tak tega melihat Hana disaat dia mengatakan hal semenyakitkan ini.

Dibayangan pria berlesung pipi itu, Hana pasti menangis histeris dan mengamuk sejadi-jadinya mendengar kabar tak terduga ini. Tapi itu hanyalah sebuah dugaan yang tak akan menjadi kenyataan. Justru reaksi Hana sangat berbeda dari bayangannya. Wanita yang dicintainya ini hanya terdiam memandang Namjun, tanpa menangis, dan tersenyum sinis padanya. Bahkan, dengan santainya istri Seokjin ini menyesap teh buatannya sendiri. Bagaimana bisa Hana sesantai ini mendengar kabar suaminya selingkuh? di balik keheranan Namjun, ada Hana yang terluka. Hatinya begitu sakit, tapi ia sudah tak bisa lagi menangis. Ibarat, dirinya sudah kebal dengan apa yang sudah terjadi. Air matanya sudah kering. Satu yang pasti semua asumsinya dikuatkan oleh pernyataan sahabat suaminya ini. Dengan asumsi perselingkuhan saja hatinya sudah hancur lebur apalagi setelah semua terbukti benar. Hatinya sudah mati rasa.

"Aku sudah tahu, Namjun-ssi," ucap Hana. Seo Namjun tak percaya dengan apa yang ia dengar. Lalu, dari siapa Hana mengetahui ini semua? batin Namjun. "Kalau boleh tahu sejak kapan tahu tentang hubungan mereka?"

"Sejak Hyeri di rawat di rumah sakit tepat di hari jadi pernikahan kalian," jelas Namjun. Seperhatian dan se-tidak bisa move on-nya pria manis ini pada cinta masa lalunya. Sampai-sampai hari pernikahan sang mantan saja dia hafal.

"Ah, jadi itu alasan sebenarnya kenapa Seokjin tak pulang saat hari jadi pernikahan kita. Dia memilih menemani Hyeri daripada aku dan putrinya. Sungguh, pria yang luar biasa. Dasar brengsek! bajingan," umpat Hana. Seo Namjun terkejut setengah mati mendengar seorang Park Hana mengumpat karena dulu ia tak pernah melihat mantan kekasihnya ini berbicara kotor.

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Where stories live. Discover now