07. Satu Atap

3.9K 267 72
                                    

"Beraninya kau melukai istriku, bangsat!" ujar Seokjin yang kini menghujani Sangyeob dengan pukulan keras di wajahnya. Pria ini benar-benar murka melihat istri tercintanya disiksa

"Seokjin-ah, hentikan!" teriak Namjun yang berusaha mengingatkan sekaligus melerai Seokjin yang keasyikan duduk di atas perut Sangyeob seraya menghujami pria itu dengan banyak pukulan. Sahabatnya itu memang tak pernah kasar dan marah namun sekali ia tersulut emosi itu bisa sampai membunuh orang. "Baek Seokjin!" untuk kedua kalinya Namjun memperingatkan namun kini ia juga bertindak mengangkat tubuh Seokjin dari suami Jung Hyeri.

Seokjin terengah-engah sedangkan Sangyeob tertawa kecil dengan mulut penuh darah. Dia memang tak waras. Tak lupa juga Hana dan Hyeri yang saling membantu sama lain dan menguatkan. Seokjin sangat bersyukur bisa segera menolong istrinya. Ia benar-benar berterima kasih pada seorang cleaning service yang begitu tanggap melaporkan kejadian ini kepada Namjun dan petugas keamanan. Tak ada ampun bagi Kwon Sangyeob. Seokjin tak segan menelepon polisi dan memenjarakan pria gila itu.

*****

Walaupun ada sedikit accident di momen ulang tahun Seo Namjun tapi secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar. Para tamu undangan sudah kembali ke vila masing-masing. Ada juga sebagian yang memutuskan untuk pulang setelah acara. Salah satu orang yang memilih untuk tetap tinggal adalah Baek Seokjin sekeluarga. Tak hanya Seokjin, Hana, dan Hyunjin yang ada di tempat ini sekarang. Namun, ada juga Namjun serta satu orang baru yaitu Jung Hyeri.

Bukan Seokjin atau pun Namjun yang membawa wanita itu kemari melainkan Hana. Sebagai sesama wanita ia sangat kasihan pada Hyeri. Jiwa kemanusiaannya pun terusik. Berbeda dengan istrinya, Seokjin lebih memilih untuk bermain dengan Hyunjin tanpa mau tahu lebih lanjut hal-hal yang terjadi pada mantan kekasihnya itu. Namjun hanya tersenyum tipis melihat tingkah sahabatnya. Ia mewajarkan sikap Seokjin mengingat perpisahan mereka karena Hyeri yang berkhianat.

Hyeri lebih banyak diam dan menundukkan kepala. Sedangkan Hana terus memandangi wanita itu dalam rasa iba. Walaupun dia sendiri terluka. Apalagi Hana tahu bahwa Jung Hyeri berusaha kabur dari suaminya. Koper yang ia bawa adalah tanda bahwa wanita ini ingin pergi. Dalam helaan napas panjang Hana mengumpulkan keberanian untuk bertanya tentang hal yang sedikit bersifat pribadi.

"Hyeri-ssi, ke mana kau akan pergi?"

"Aku tidak tahu. Lagi pula aku tidak punya siapa-siapa. Entahlah, asal tidak bersamanya aku bisa hidup dengan nyaman," ujar Hyeri.

"Jadi, kau tak punya tempat untuk menginap?" tanya Hana sekali lagi. Hyeri pun mengangguk.

"Bukankah, jika kau kembali pulang sekarang semuanya akan aman. Suamimu sudah dibawa polisi mungkin juga sekarang ia ada dibalik jeruji besi."

"Tidak semudah itu. Dia punya banyak teman di kepolisian. Sebelum menjadi pengangguran suamiku adalah seorang anggota polisi. Namun skandal pelecehan seksual yang melibatkan dirinya membuat dia dipecat. Sejak saat itu dia berubah kasar dan selalu marah padaku. Aku sudah pernah melaporkannya tapi ia bisa bebas dalam tiga hari," keluh wanita berambut hitam itu. Namjun dan Hana tak bisa lagi berkata-kata jika seperti itu kasusnya.

"Kalau begitu tinggallah bersamaku," ujar Hana dengan penuh ketulusan. Seokjin terperangah, iris mata coklatnya kini melihat ke arah Namjun yang juga melihatnya seolah mengatakan bahwa ia tak suka dengan ide istrinya. "Rumahku cukup besar untuk satu orang lagi," lanjut Hana.

Tentu mendapat tawaran ini membuat Hyeri kaget. Bukan karena kebaikan Hana melainkan dengan siapa wanita bermarga Park itu tinggal. Di rumah itu ada mantan kekasihnya, Baek Seokjin. Tak bisa dia membayangkan setiap hari harus menumpang di rumah mantan kekasih. Apalagi dulu dia pernah menyakitinya. Sempat Hyeri melirik Seokjin sebentar yang tak sengaja mereka saling bertemu pandang. Pria berbibir plum itu pun langsung berpaling.

 BROKEN (MARRIAGE LIFE) Where stories live. Discover now