BROKEN (MARRIAGE LIFE)

NaraGirlz

20.1K 2.1K 846

Nomor urut peserta : 001 Tema : Marriage Life AMAZING COVER BY @GENIUS__LAB Baek Seokjin dan Park Hana adalah... Еще

01. Pernikahan + Trailer
02. Tetaplah Bersamaku
03. Penantian
04. Sokcho
05. Kenangan
06. Kembalinya Masa Lalu
07. Satu Atap
08. Bukan Aku
09. Memori
10. Karma
11. Sebuah Fakta
12. Gelisah
13. Sebuah Rahasia
14. Bukan yang pertama
15. Maaf
16. Tak Biasa
17. Tak asing 🔞
18. Parfum
19. Kejujuran
20. Semakin Dekat
21. Pertanyaan
22. Peringatan
23. Harga diri
24. Hangat
25. Kejutan
26. Curiga
27. Keliru
28. Malam Yang Panas 🔞
29. Karena Dia
30. Sebuah Pesan
31. Mariposa
32. Sisa Rasa
33. Goyah
34. Bimbang
35. Pilihan
36. Bohong
37. Aku Tidak Mau
38. Cukup Tahu
39. Permohonan
40. Saranghae
41. Harus Bagaimana
42. Setelah Sekian Lama
43. Sebuah Tanda
44. Pura-pura
45. Aku Lebih Bernilai
46. Ucapan
47. Empat Mata
49. Keberanian
50. Semakin Berat
51. Tekad
52. Motivasi
53. Pembalasan
54. Jarak
55. Proses
56. Pergi
57. Ingin Bersmamu
58. Curahan Hati
59. Terungkap
60. Tidak Mungkin
61. Sumpah
62. Tak masuk akal

48. Rapuh

132 17 39
NaraGirlz

Play this song ( Yesung - it has to be you)

"Ehm, sudah waktunya aku pergi untuk menjemput Hyunjin. Terima kasih atas traktirannya. Kapan-kapan ayo kita mengobrol lagi," ajak Hana yang hanya sekedar basa-basi. Duality seorang Park Hana memang tak main-main. Hanya dalam sekejap ia bisa mengubah ekspresinya dengan raut wajah yang lebih menyenangkan. "Aku bawa jas suamiku. Terima kasih kau sudah mau mengembalikannya," senyum Hana untuk kesekian kalinya. 

"Park Hana-ssi," panggil Hyeri. Hana pun menghentikan langkahnya dan berbalik melihat ke arah wanita itu. Kedua alisnya terangkat, seolah mengatakan ada apa pada sekretaris suaminya ini. "Entah kenapa aku merasa kau bukan seperti Hana yang aku kenal hari ini. Apa ada hal yang mengusikmu?"

"Benarkah, tapi aku merasa semua baik-baik saja. Ehm, tidak ada hal yang mengusikku tapi jika memang itu terjadi. Aku tidak akan tinggal diam dan membuat pembalasan setimpal pada orang yang mengganggu ketentraman hidupku terlebih rumah tanggaku!" jawabnya tegas. Seolah ucapannya sebuah kode pada Hyeri untuk segera menjauh dari suaminya sebelum ia bertindak kasar. 

 Jung Hyeri terdiam menatap Hana dengan tatapan tak bersahabat. Pandangan mata sinisnya seolah mengajak ibu dari Hyunjin itu untuk berkelahi. Jika ia mau, Hana bisa melayani ekspresi tak menyenangkan wanita bermarga Jung itu. Namun, Hana memilih untuk berbalik, berjalan jauh meninggalkan Hyeri sendirian di salah satu meja cafetaria. Senyuman yang ia sunggingkan pun menghilang karena memang sedari awal itu hanyalah sebuah kepalsuan. Entah sudah berapa kali ia membuang dan menarik napas untuk menenangkan diri. Park Hana butuh tempat sendiri untuk meluapkan segala rasa sakit yang sudah menggerogoti seluruh hatinya yang terluka. Ia sudah tak sanggup untuk berpura-pura lagi, pertahanannya pun hancur. 

Tak ingin menjadi pusat perhatian karena matanya yang memerah menahan tangis. Park Hana segera memasuki sebuah pintu tangga darurat yang sepi dari lalu lalang banyak orang. Bersamaan dengan tertutupnya pintu, Hana menyandarkan tubuhnya di dinding. Luka yang ia tahan akhirnya bisa sedikit terobati dengan tangis yang memilukan. Wanita itu membekap mulutnya dengan kedua tangannya sendiri agar tak bersuara. Banyaknya air mata yang berlinang membuktikan betapa besar cintanya pada Seokjin. Tapi kenapa Seokjin tak memiliki perasaan yang sama padanya? apa yang kurang dalam dirinya? Banyak hal yang ia korbankan untuk suaminya namun inikah balasannya? Jika memang cintanya sudah tak berpihak padaku apa yang bisa aku lakukan? Jika hatinya tak lagi tertuju padaku apa yang bisa aku usahakan? Jawabnya tak ada, Batin Hana.

Semakin Hana meluapkan semua yang ia rasakan, sayatan dalam hatinya semakin terbuka lebar. Ia berpikir dengan menangis maka semuanya akan selesai. Namun, pemikiran itu salah besar. Park Hana sudah tak sanggup, kakinya pun mulai melemas. Ia terduduk tak berdaya di lantai ruang tangga darurat. Tangisnya tak lagi ia tahan. Peduli setan jika memang ada orang di luar sana yang mendengarnya. Ini kali pertama seumur hidup Hana menangis sehisteris itu. Dan, apa yang menjadi rasa khawatirnya pun terjadi. Seseorang laki-laki dari luar masuk ke dalam ruang tangga darurat untuk mengecek apa yang terjadi. Apakah dia tidak salah dengar? Betapa terkejutnya pria itu ketika mengetahui Hana menangis seorang diri dengan tas jinjing putih berisikan jas yang berserakan. 

"Omo, Nyonya Park, Apa yang terjadi? kenapa Anda menangis?" tanyanya.  

Pernah mendengar tidak jika kau menanyakan keadaan orang yang sedang bersedih atau menangis, bukannya berhenti tetapi malah membuat mereka lebih menangis lagi. Begitulah, yang dirasakan oleh pria itu. Berkat kedatangannya, Hana seolah menemukan orang yang mau mengerti kesedihannya. Alih-alih panik, wanita itu menatap sendu pria ini dengan wajah sembabnya. Merasa orang inilah yang dapat menolongnya dan bisa dipercaya. Dan Hana pun  meminta bantuan Minho.

"Minho-ssi, apa kau mau membantuku?" ujar Hana yang masih berlinang mata dengan raut wajah yang begitu menyedihkan. Minho itu tak tahu harus bagaimana dan menjawab apa menghadapi istri bosnya yang sedang menangis tersedu ini. Sebelumnya baik-baik saja tapi kenapa sekarang Nyonya Park seperti ini? ucapnya dalam hati.

*****  

Di sebuah halte yang ada di dekat perusahaan, tampak seorang Jung Hyeri yang sedang berdiri sendirian di sana. Jam lembur pun sudah usai dan dia memutuskan untuk segera pulang. Bersyukurlah, karena ia tak perlu menunggu lama  bus pun datang. Hari ini suasana hatinya begitu kacau karena Park Hana. Semua ucapan dan gesture istri dari Seokjin itu membuat ia overthinking. Bahkan sampai tak fokus dalam mengerjakan pekerjaan kantor karena hampir seluruh pikirannya terfokus pada wanita itu. Dalam hati kecilnya, Hyeri takut jika hubungan gelapnya dengan Seokjin sudah di ketahui Hana. Firasatnya tak enak. Ada perasaan takut dalam diri Hyeri jika harus berhadapan dengan Hana. Tapi jika memang takdir mempertemukan mereka lagi. Ia akan hadapi itu dan mempertahankan Seokjin agar selalu bersamanya.

Prasangka-prasangka yang yang berkeliaran di otaknya membuat Hyeri tak menyadari seberapa lama perjalanan yang sudah ia tempuh dan sampailah ia di apartemen milik Seokjin bersama istrinya. Sungguh, Hyeri berhasil menjadi wanita jalang yang tak tahu malu. Mental Hyeri tak lagi sama sejak kedatangan Hana di kantor. Bahkan, di apartemen pun Hyeri mondar-mandir memikirkan semuanya. Ia butuh ketenangan dan satu-satunya hal yang bisa membuatnya rileks adalah kehadiran kekasihnya, Baek Seokjin. Hati Hyeri merasa lega, seolah ada beban besar yang hilang dari pundaknya ketika ia mendengar seseorang sedang menekan beberapa tombol angka di pintunya. 

"Omo, Seokjin-ah," ujar Hyeri yang langsung mendekap erat Seokjin saat ia memasuki apartemen. Tentu tingkah Hyeri membuat pria itu heran sekaligus bingung. Apalagi ekspresi wanita yang ia cintai ini terlihat begitu panik. Memang laki-laki ini brengsek ya. Pulang kerja bukannya langsung ke rumah tapi malah berkunjung ke tempat selingkuhannya. 

"Ada apa, Hyeri-ya'" tanya Seokjin seraya menenteng sebuah pizza dan sebotol cola besar.. Wanitanya ini tak langsung menjawab. Hyeri diam sesaat sebelum menjawab ucapan Seokjin. 

"Dari tadi pagi pikiranku tak tenang dan ini semua tentang istrimu, Hana," jawab Hyeri masih dalam dekapan Seokjin. Mendengar nama istrinya disebut. Seokjin melepas pelukannya dari Hyeri untuk mendengar penuturan kekasihnya lebih lanjut. 

"Ada apa dengan Hana?" Tanya Seokjin. 

"Ehm, entah kenapa aku merasa dia tahu tentang hubungan kita. Tingkahnya di kantor tadi pagi membuatku selalu berpikir karena setahuku Hana tak semenyeramkan itu. Apa kau juga menyadarinya?" tanya Hyeri. Seokjin terkejut dengan pertanyaan Hyeri. Ternyata kekasihnya ini menyadari bahwa ada yang tak beres dengan Park Hana. "Apalagi segala ucapannya padaku terasa bermakna lain." 

"Omo, ternyata kau juga merasakan hal yang sama, Hyeri-ya. Tapi jika memang seperti itu darimana dia tahu tentang hubungan kita?" Seokjin menjeda ucapannya seraya berpikir keras satu-satunya orang yang patut ia curigai adalah Seo Namjun, tapi benarkah ia setega itu? Tapi jika menelisik perasaan pria berlesung pipi itu pada Hana semuanya menjadi masuk akal. Sungguh, Seokjin masih tak sanggup jika istrinya mengetahui perbuatan busuknya. Tapi Namjun tak akan pernah menceritakan apa yang ia ketahui karena rasa cintanya pada Hana begitu besar sehingga ia tak mau melukai perasaan Hana dalam hal apapun termasuk sebuah kebenaran.

"Apa yang harus kita lakukan Seokjin-ah, jika Hana mengetahui segalanya?" tanya Hyeri. Walau ada sisi dalam hatinya yang merasa bahagia jika istri Seokjin tahu tentang hubungan gelapnya bersama pria yang ia cintai. Namun, ada satu sisi lain juga yang membuat dirinya takut. Takut jika wanita itu nekat melakukan hal-hal ekstrim kepadanya. Seokjin tak lantas menjawab pertanyaan sang kekasih. Ia berusaha menenangkan wanita itu dengan segala kalimat-kalimat manisnya. 

"Kau tidak perlu khawatir, sayang. Aku jamin Hana masih belum tahu tentang hubungan kita. Jangan berpikir macam-macam. Lebih baik kita makan dulu. Aku sudah membawakan soda colla kesukaanmu," kata Seokjin yang kini terlihat sibuk menata dua menu makan malamnya itu di atas meja. Jung Hyeri membuang napas pelan seraya memandang Seokjin dengan perasaan tak menentu. Iya, mungkin kekasihnya ini merasa siap jika Hana mengetahui semuanya. 

"Sayang, ada yang ingin aku tanyakan padamu," ujar Hyeri yang berjalan pelan menuju sofa dan duduk manis di samping Seokjin. "Jika Hana tahu kita menjalin asmara, tentu hubunganmu dan Hana pasti tak baik-baik saja. Mungkin keputusan fatalnya dia meminta perceraian. Jika seperti itu, siapa yang lebih kau pilih? aku atau Hana?" tanya Hyeri. 

Seokjin menghentikan aktivitasnya sejenak, matanya berbalik menatap Hyeri dengan pandangan tajam. Sedangkan wanita bermarga Jung itu merasa was-was dengan jawaban yang akan diberikan oleh Seokjin.

    "Aku mohon jangan bertanya hal konyol seperti itu, Hyeri-ya," ujar Seokjin yang kini sibuk memakan pizza yang ia beli. 

    "Hal konyol katamu? ya, Baek Seokjin apa kau sadar apa yang kau katakan? pertanyaanku bukan sebuah lelucon. Aku serius. Kenapa? apa kau tak bisa meninggalkan Hana demi aku? atau bahkan kau memang tak berniat serius menjalin hubungan denganku?" tanya Hyeri dengan amarah yang tak bisa lagi ia pendam. Seokjin memandang kekasihnya ini dengan sepenuh hati. Mencoba bersikap lebih tenang agar jawaban yang ia berikan bisa membuat Hyeri tenang. 

    "Hyeri-ya, menjalin hubungan denganmu dari awal disaat statusku sebagai suami wanita lain itu bukanlah jalan dan keputusan yang mudah. Apalagi aku sudah memiliki seorang putri. Apa yang aku pertaruhkan lebih besar. Dengan segala resiko yang aku dapat nanti, apa menurutmu akan setimpal jika aku hanya main-main saja denganmu. Ini bukan perkara yang mudah, Hyeri-ya," jelas Seokjin yang tentu berhasil membuat Hyeri lebih tenang. Tak ada bualan dalam kalimat yang keluar dari laki-laki itu. Semua yang Seokjin ucapkan adalah sebuah ketulusan. Ia pun tak bisa jika berpisah dengan Hana karena ia masih sangat mencintai istrinya. 

    "Tapi aku tidak mau jika hubungan kita hanya sebatas ini saja, Seokjin-ah. Kita harus menikah karena aku tak sanggup jika harus berpisah denganmu lagi. Tidak akan ada orang yang bisa memisahkan kita selama kau dan aku merupakan sepasang suami istri yang sah. Termasuk Hana. Sekali lagi, cepatlah nikahi aku." 

TO BE CONTINUE 

OALAH HYERI UDAH JADI PELAKOR. NUNTUT MINTA DINIKAHIN. WARAS KAH KAU ITU, HAH?!!
Btw gais waktu aku nulis adegan saat  Hana nangis sendirian di tangga darurat. Gak sengaja keputer lagu ini. Sumpah aku nangis. Nyesek banget. Entah kalian bisa ngerasain kesedihanku apa gak. 😭

Продолжить чтение

Вам также понравится

304K 25.5K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
95.3K 10.6K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
Adopted Child k

Фанфик

220K 33.2K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
70.9K 14.5K 161
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...