Love Life

Od rlsjuliet

395K 34.3K 1.3K

#1 on Fanfiction at November 2015 Namanya hidup gak jauh-jauh dari cinta. Kalau hidup tanpa cinta gimana? Kay... Více

one.
two.
Chapter 3
Chapter 4 [EDITED]
Chapter 5 [EDITED]
Chapter 6 [EDITED]
Chapter 7 [EDITED]
Chapter 8 [EDITED]
Pengumuman
Chapter 9 [EDITED]
Chapter 10 [EDITED]
Pengumuman
Chapter 11 [EDITED]
Chapter 12 [EDITED]
Chapter 13 [EDITED]
Chapter 14 [Edited]
Chapter 15 [Edited]
Chapter 16 [EDITED]
Chapter 17 [EDITED]
Chapter 18 [EDITED]
Chapter 19
Chapter 20
PENCARIAN PERAN
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
The End?!
Chapter 36
Chapter 37
TOLONG DIBACA DEMI KELANGSUNGAN HARD LIFE!!!
Chapter 38
Chapter 40
Free Chapter
Penting! Tentang HL2
HA - EL

Chapter 39

6.7K 684 41
Od rlsjuliet

Ngantuk gak nih?

Maaf ganggu malam-malam wkwk.

Di chapter 40 diperkirakan HL tamat. Berarti 1 chapter lagi dong. Iya wkwkwk. Untuk HL 2 akan aku pikirkan lagi😂😂

<><><>

•Author's Pov•

"siapa (namakamu)?" Tanya steffi

"Romeo. Katanya dia gak bisa dateng. Gue lupa kalau dia udah balik ke jepang." Kata (namakamu) dengan senyum yang merekah.

"(namakamu)!" Teriak seseorang di keremunan orang. (Namakamu) langsung membalikkan badan dan..

"Vina?!" Teriak (namakamu) girang. Gadis cantik itu terlihat gembira. Ia langsung berlari pelan ke arahnya. Bisa dibilang berjalan. Dan akhirnya mereka berpelukan seperti tidak akan pernah bertemu lagi.

"Ah gue kangen!" Teriak vina pada (namakamu).

"Gue juga."

"How are you?" Tanya vina cepat.

"i think, bad. You?" Vina menyergit bingung.

"Bad? Why? Ah i'm fine."

"You know. It's about love." Vina kini kebingungan.

"Bukannya lo..." Tiba-tiba salsha menyambar pembicaraan vina dan (namakamu).

"Vin.. Gue denger dari (namakamu) pacar lo namanya kiki ya?" Tanya salsha. Vina yang ditanya tentang kekasihnya langsung bersemangat empat lima.

"Yes!" Pekik vina.

"Kenalin dong sama kita-kita. Kapan nikah nih?"

"Dia ada di sana nanti gue jemput. Rencananya sih 2 bulan lagi LA. Kalian ikut ya, please." paksa vina. Semua yang ada disana hanya mengangguk.

"Gue panggil kiki dulu ya." Vina dengan cepat pergi. (namakamu) hanya diam.

"Vina kok heboh banget ya?" Tanya (namakamu) heran.

"Lo kalau di tanya soal cinta juga pasti heboh (namakamu)." Sahut aldi. (namakamu) merasa tersinggung saat aldi berbicara soal cinta. Kini (namakamu) hanya tersenyum penuh paksaan.

"gue harap gitu al, tapi sayangnya gak deh. Gue pamit ya, lama gak ketemu nyokap nih." (namakamu) berjalan pelan keluar dari gedung ini.

"Liat nih! Gara-gara lo kan!" Teriak salsha.

"Apaan sih, gue kan cuma kasih tau. Emang bener kan?" Teriak aldi tidak mau disalahkan.

"Apaan bener?! Liat tuh (namakamu) malah pergi. Gimana dong. Makanya kalau kamu ngomong itu pikir dulu." Pekik salsha dengan emosi.

"Gue udah bener. (namakamu) aja terlalu di ambil hati."

"Lo tuh ya.. Jangan salahin temen gue!"

"Gue gak nyalahin!"

"Gak usah ngeles deh! Hari ini gak ada jatah!"

"Kalau ngambek bawa-bawa jatah. Mau lo apa sih?!"

"Mau gue lo tuh nurut!"

"Harusnya istri yang nurut sama suami.

"Kalau suaminya gak bener, ya istrinya harus menyadarkan!"

Salsha dan aldi larut dalam pertengkaran karena hal sepele. Steffi, iqbaal, dan syafa hanya diam.

"Gue yang susul (namakamu) ya. Rencana kita bisa gagal nih kalau (namakamu) beneran pulang." Sahut steffi. Iqbaal dan syafa hanya mengangguk.

"Cepet sana." Sahut syafa. Secepat kilat steffi menyusul (namakamu) yang sudah mulai menjauh.

"Gimana nih? Kira-kira (namakamu) balik gak ya?"

"Aku tahu pasti dia bakal balik. Kita tunggu steffi aja." Jawab iqbaal lembut. Syafa hanya tersenyum dan kembali menatap sepasang insan yang masih saja bertengkar.

"2 anak ini gimana?" Tanya syafa.

"Kamu tenangin si dio aja. Dio nangis tuh. Biar aku yang ngurusin 2 anak ini." Syafa mengangguk lalu membawa dio berjalan-jalan agar anak berumur sekitar 3 tahun ini dapat diam dan berhenti menangis.

"Kalian bisa gak buat gua gak malu hari ini aja? Gue mau nikah! Ini mau jadi momment spesial gua sama calon istri gua." Geram iqbaal. Aldi dan salsha tak mengubris kata-kata iqbaal. Mereka masih sibuk dengan urusan mereka.

"Lo tuh yang sok."

"Bisa ngaca gak sih?"

"Ngaca? Gue ganteng itu udah pasti."

"Cih. Pede banget lu."

"Stop atau gua ambil hak asuh dio karena orang tua dio gak ada yang becus. Liat, dio nangis gara-gara lu berdua ribut!" Teriak iqbaal yang melengking di telinga kedua manusia ini. Akhirnya mereka berdua diam.

"Bagus!" Sahut iqbaal

"Liat tuh gara-gara lo anak gue nangis."

"Please lo ngaca! Dia nangis karena lo dan dia itu anak gue bukan anak lo! Gue yang ngelahirin!"

"Kalau gak ada gue, dio gak bakal lahir kali!"

"Gue bisa sama yang lain!"

"Emang ada yang suka sama cewek cerewet kayak lo!"

"Lo ya.." Semuanya masih berlanjut. Iqbaal hanya menepuk jidatnya. Tak disangka semua masalah yang tak penting bisa menjadi bahan adu mulut pasangan ini. Iqbaal saja sampai heran. Mengapa mereka bisa menikah kalau kelakuan mereka saja seperti ini. Apa mereka nikah waktu mabuk?

<><><>

(namakamu) kini duduk di depan gedung mewah tempat acara pernikahan iqbaal berlangsung. (namakamu) menangis, sehingga make up nya sedikit luntur. Sedikit? Ya, SANGAT sedikit. Bodoh! Bahkan semua make upnya luntur.

"(namakamu)?" Dengan cepat (namakamu) menghapus air matanya dan menoleh ke arah steffi. Dia hapal semua siara milik sahabatnya terutama mantan pacarnya--iqbaal.

"Kenapa?" Tanya (namakamu) yang sekarang mencoba tersenyum.

"Jangan tersenyum kalau terpaksa. Lo kenapa keluar?" Tanya steffi yang menatap nanar wajah (namakamu). Steffi mengeluarkan tissue dan menghapus jejak air mata di wajah cantik (namakamu).
(Namakamu) menggeleng.

"Gak kok, cuma males aja didalam."

"Jujur sama gue." Steffi menatap kedua manik-manik mata (namakamu). Steffi tahu (namakamu) tidak pintar dalam hal berbohong. Kini air mata (namakamu) sudah mengalir. Steffi merentangkan kedua tangannya berniat menenangkan sahabatnya ini dengan cara memberikan sebuah pelukan hangat. (namakamu) dengan epat menyambar steffi untuk dipeluk. (namakamu) menangis di pelukan steffi.

"Cerita." Paksa steffi. Dengan segugukan (namakamu) berusaha membalas perkataan steffi.

"gu..gue ma..mau ba..bahagia stef." Kata (namakamu) pelan. Steffi mengelus pelan puncak kepala (namakamu). Steffi tahu cobaan (namakamu) sangatlah berat. Dengan cepat steffi tersenyum.

"Tuhan akan memberikan kebahagian buat lo (namakamu). Tapi itu nanti. Saat tuhan liat bahwa (namakamu) itu tegar dan mampu melewati segala cobaan yang diberikannya."

"Ta..tapi kapan stef? Gue gak ku..kuat." Steffi terdiam lalu kembali tersenyum.

"Sebentar lagi (namakamu), sebentar lagi. Percaya sama gua." (Namakamu) melepas pelukan itu lalu tersenyum dan mengangguk.

"Sekarang kita masuk. Tapi sebelumnya kayaknya ada yang butuh make up tambahan." (namakamu) merona. Pasti wajahnya sudah acak-acakan.

"Gue gabawa make up."

"Gue bawa." Steffi mengeluarkan 1 tas berisi peralatan make upnya. Aku hanya melongo menatapnya.

"Cadangan." Jawab steffi dengan cengiran.

"Udahlah kita harus cepet." (namakamu) hanya mengangguk pelan. Ia hanya dapat mengikuti semua perintah steffi karena otaknya sekarang sedang tidak bekerja maksimal.

"Mana salsha?"

"Lo tahu? bad couple itu berantem karena lo keluar. Pasangan aneh kan?" (namakamu) hanya tersenyum terpaksa. Karenanya pasangan itu bertengkar lagi.

"Ini bukan salah lo, tapi ini salah mereka yang kekanak-kanakan." Sahut steffi sambil terus memupuk bedak itu di wajah mulus (namakamu).

"gue nyusahin ya stef?" Tanya (namakamu) yang kembali menangis. Steffi yang melihatnya langsung menghapus air mata (namakamu).

"Itu karena mereka yanh gak dewasa (namakamu). Jangan nyalahin diri lo terus. Udah jangan nangis. Liat nih make upnya luntur lagi. Sekarang diam oke." (namakamu) hanya mengangguk.

Tanpa mereka berdua sadari, seorang laki-laki berdiri agak jauh dari mereka. Menatap nanar gadis dengan gaun putihnya itu.

"Maafin aku (namakamu)." Katanya dengan air mata yang membasahi kedua pipinya. Salah. Ya dia salah. Dia menyakiti wanitanya. Itu kesalahan terbesarnya dan mungkin tak akan bisa di maafi oleh (namakamu)-nya itu.

"Gue janji gak akan buat lo nangis lagi."

TBC

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

369K 30.7K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
54.4M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
8.3M 517K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...