Chapter 18 [EDITED]

7K 755 33
                                    

Don't forget to vomments.

<><><>

"Ah, nona (namakamu)? Anda sudah ada disini." Lelaki itu membalikkan kursi dan tiba-tiba mata (namakamu) membulat sempurna.

"Kamu..."

"Hai."

"Kamu kok bisa.."

"Kejutan." Ucap lelaki yang terlihat sangat tampan dengan jas hitamnya.

"Katanya lo dapet beasiswa ke Jerman?" Sahut (namakamu) heran.

"Haha, just kidding." Tawa lelaki itu menggelegar di dalam ruangan itu.

"Aldi! Jadi kata salsha lo tuh bohong karena ini?!" Geram (namakamu). Aldi berdiri lalu menghampiri (namakamu) yang berada di depan pintu.

"Gak ada salahnya kan bercanda?" Tanya aldi.

"Gak sih, tapi gak lucu kali."

"Udahlah, gak usah dibahas, lo kan sekarang jadi sekertaris gue, jadi jangan banyak bacot. Gue atasan lo sekarang." Ucap Aldi dengan penuh keangkuhan.

"Dih, kalau tau lo wakil CEO-nya, gue gak mau." Acuh (namakamu)

"Udahlah. Kerja sono lu. Gua mau santai."

"Dasar lu." (Namakamu) keluar dari ruangan itu lalau menuju meja sekertaris bersama beribu-ribu umpatan yang keluar dari mulut (namakamu) yang sudah maju 5 cm.

<><><><><><>

•Aldi's Pov•

Gue tersenyum penuh kemenangan. (namakamu)? Bentar lagi bakal jadi milik gue. Ini untungnya kalau tuh anak kaga ada disini. Tinggal perusahaan ini aja. Ari. Cowok itu sama saja kayak Iqbaal. Sama-sama mau ngambil harta papa doang. Gue janji bakal ngambil balik semuanya.

Gue heran, kenapa papa sama mama harus angkat anak lagi? Gak cukup apa si Iqbaal? Giliran udah sekarat, ribet gini kan.

'drtt..drtt..drtt..'

'Mama's Calling'

Ngapain mama nelfon gue?

'Halo ma?'

'Di, gimana perkembangan di indonesia? Kakak kamu Ari gimana?'

'Baik kayaknya, mama kapan sih kesini? Aldi heran, mama itu perhatian banget sama si Iqbaal. Dia tuh udah hampir mati, ma. Masih aja mama urusin, tinggal lepas aja tuh alat, udah langsung mati.'

'Aldi! Dia itu abang kamu!'

'Abang aku? Cih, mama kira aku mau punya abang kayak gitu. Mama gak pernah perhatian sama Aldi! Mama mikirin diri sendiri. Pertama mama adopsi Iqbaal sekarang mama adopsi si Ari gak jelas itu. Mau mama apasih maa?'

'Di, kamu...'

'tut..tut..tut..'

"Gue pusing dengerin ceramah mama yang selalu bela Iqbaal. Semua kasih sayang mama memang cuma buat iqbaal. Sekarang saat Iqbaal lagi sekarat, mama malah angkat anak lagi si Ari. Gue doain si Iqbaal cepet mati. Kapan matinya sih?" Gue hanya dapat menggerutu kesal dan tanpa gue sadari ada wanita yang telah berdiri didepan pintu ruangan gue.

"(namakamu)?" Mata gue dengan cepat membulat.

"Iqbaal.. Iqbaal masih hidup?" (namakamu) terdiam, lama-kelamaan airmatanya mulai keluar.

"(namakamu) gue.."

"Ngomong sama gue! Jujur sama gue!" Gue menghembuskan nafas berat gue. Ceroboh lo di, ceroboh.

"(namakamu), dengerin gue, Iqbaal-"

"Jangan banyak alasan, gue gak butuh itu semua! Yang gue butuh itu penjelasan lo!"

"Iya, iqbaal masih hidup! sekarang dia lagi di Jepang! Dia gak sadarkan diri selama kurang lebih 9 bulan. Sebenarnya dia dulu sudah sembuh tapi dia koma lagi. Aneh."

•(namakamu)'s Pov•

Ada beberapa laporan yang baru aku terima. Dan itu, pasti untuk aldi. Aku bergegas menuju ruangannya, terdengar samar-samar suara.

'Halo ma?'

'...'

'Baik kayaknya, mama kapan sih kesini, aldi heran, mama itu perhatian banget sama si iqbaal. Dia tuh udah hampir mati ma. Masih aja mama urusin, tinggal lepas aja tuh alat, udah langsung mati.'

'...'

'Abang aku? Cih, mama kira aku mau punya abang kayak gitu. Mama gak pernah perhatian sama aldi! Mama mikirin diri sendiri. Pertama mama adopsi iqbaal sekarang mama adopsi si ari gak jelas itu. Mau mama apasih pa?'

'tut..tut..tut..'

Aku terkejut. Jadi iqbaal masih hidup? Tapi kenapa aldi bohong? Kenapa aldi bohong sama aku?

Aku mengendap-endap ke dalam ruangan aldi dan sekarang di sinilah aku, didepan pintu ruangan milik seorang Alvaro Maldini.

"Gue pusing dengerin ceramah mama yang selalu bela iqbaal. Semua kasih sayang mama memang cuma buat Iqbaal. Sekarang saat iqbaal lagi sekarat, mama malah angkat anak lagi si Ari. Gue doain si Iqbaal cepet mati. Kapan matinya sih?" Aku mendengar kata-kata Aldi secara langsung. Jadi selama ini Aldi bohongin gue? Kenapa?! Tiba- tiba Aldi menatap ke arahku.

"(namakamu)?" Ia terlihat sangat gelisah.

"Iqbaal.. Iqbaal masih hidup?" Aku terdiam, lama-kelamaan airmataku mulai keluar.

"(namakamu) gue.."

"Ngomong sama gue! Jujur sama gue!" Aku terus menangis, sampai akhirnya Aldi menghembuskan nafas beratnya.

"(namakamu), dengerin gue, iqbaal-"

"Jangan banyak alasan, gue gak butuh itu semua! Yang gue butuh itu penjelasan lo!"

"Iya, Iqbaal masih hidup! sekarang dia lagi di Jepang! Dia gak sadarkan diri selama kurang lebih 9 bulan. Sebenarnya dia dulu sudah sembuh tapi dia koma lagi. Aneh." DEG.. Iqbaal? Koma? Selama itukah? Air mataku terus mengalir. Ada rasa senang dan sedih dihatiku. Senang karena iqbaal masih hidup. Dan sedih karena iqbaal masih terkapar di rumah sakit dan aldi membohongiku soal ini.

"Kenapa.. Kenapa lo bohongin gue, di? Apa salah gue sama lo? Apa?!" Tanyaku dengan berteriak. Kenapa hidupku selalu dilanda masalah Ya Tuhan, kenapa?

"Karena gue sayang sama lo, (namakamu). Karena gue cinta sama lo! Gue mau lo jadi pacar gue. Gue mau lo jadi pasangan gue kayak dulu!" Teriak aldi frustasi.

"Tapi gue gabisa di. Iqbaal, cuma iqbaal yang gue sayang sekarang. Dia yang ada di hati gue sekarang. Lo harusnya tahu itu. Kenapa lo hancurin gue dengan cara bohong kalau iqbaal udah mati?! Lo kira bercandaan lo itu lucu? Gua gak kuat sama lo! Gue berhenti dari perusahaan ini. Titik!" Aku berlari keluar dari ruangan terkutuk itu. Menyesal? Ya aku sangat menyesal bertemu dengan aldi dulu. Itu sangat membuatku menderita. Ia hanya memikirkan perasaannya sendiri. bahkan perasaanku pun dihiraukannya.

Aldi terus mengejarku, tapi aku tak peduli. Aku keluar dari perusahaan itu. Tapi tiba-tiba ada yang menarik tanganku. Dan membawaku ke mobilnya. Mataku ditutup, mulutku ditutup, dan kaki tanganku diikat. Sial aku diculik!

TBC

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang