Chapter 23

7.3K 766 21
                                    

15k readers💁

loplop💞💞

<><><>

(namakamu) merebahkan tubuhnya di atas kasur. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia sedari tadi hanya mondar-mandir keluar masuk kamarnya. Tak ada yang dapat dikerjakan. Ia tak bisa tidur, mengingat hal yang terjadi saat ia baru pulang dari cafe.

<><><>

'ting tong..'

1 menit..

2 menit..

5 menit..

'ting tong..'

10 menit

15 menit

30 menit

"Hei apakah aku harus menunggu lama untuk ini? Come on, it's tired day!"

'ting tong.. ting tong..'

(namakamu) terus menekan bel sampai akhirnya tetangga sebelah membuka pintu. (namakamu) menghiraukan tetangga itu.

"Come on guys!" Teriak (namakamu)

"Hey you! Are you crazy?" Ucap tetangga itu. Tetapi (namakamu) tetap menghiraukannya.

"Oh god, Come on!"

'Ting tong.. Ting tong.. Ting tong..'

Tiba-tiba ada yang menarik pergelangan tangan (namakamu).

(namakamu) menutup matanya.

'Apakah ini tetangga tadi? yatuhan dari tangannya saja aku bisa memastikan kalau ini laki-laki. Apa dia om-om? Apa dia ingin.. Ah jangan!' batin (namakamu) bergejolak

Tiba-tiba tangan (namakamu) tertarik dan dibawa ke dalam apartement tetangga itu. Lebih tepatnya (namakamu) diseret. (namakamu) tetap tidak ingin membuka matanya. Ia membayangkan kalau yang menculiknya ini adalah kakek-kakek. Sial bagaimana jika kakek-kakek ini macam-macam padanya.

Sampai akhirnya (namakamu) terhempas di sofa. (namakamu) merasa tulangnya terasa mau remuk.

'Yatuhan, kakek-kakek ini kuat juga.'

(namakamu) menutup matanya dengan kedua tangan miliknya. Iya takut matanya akan memaksa terbuka sehingga menatap kakek-kakek itu.

"Ampun, kek, jangan apa-apain saya, saya maunya cuma sama iqbaal doang." Tiba-tiba hening, tak ada suara, (namakamu) heran, apa dia tuh kakek-kakek udah hilang? Bagus dong, jadi ja bisa kabur. Dengan perlahan (namakamu) membuka matanya dan..

"Iqbaal.."

<><><>

Aku masih membayangkan kejadian tadi sore, yaampun betapa malunya aku. Setelah melihat wajahnya yang terlihat bingung, aku langsung berlari ke kamar. Menyedihkan. Aku takut iqbaal mengiraku adalah wanita penggoda.

Iqbaal POV

Gue lagi santai di atas sofa ruang tamu. Lagi nyari tontonan yang bagus tapi gak ada. Ribet amat pake bahasa jepang semua. Tuh orang kira gua ngerti. Ya kagaklah.

Nafisah ada les tambahan, dan mama lagi pergi ke supermarket. Dan cewek pendek itu, sumpah gue ngerasa dia pendek banget, dia sebahu gue sedangkan nafisah? Dia sepantaran sama gue. Cantik sih tapi gue gak pernah ngomong sama dia, entah, sepertinya dia emang gak ngebuka lowongan teman. siapa sih namanya gua lupa. Gua gak tau dia dimana, lu pada kira gua maknya.

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang