Chapter 19

6.9K 782 26
                                    

9k readers<3

22 likes is done. Thank you very much guys:*

kurang greget? Belum greget itu guys.

<><><>

Aldi terus mengejarku, tapi aku tak peduli. Aku keluar dari perusahaan itu. Tapi tiba-tiba ada yang menarik tanganku. Dan membawaku kemobilnya. Mataku ditutup, mulutku ditutup, san kaki tanganku diikat. Sial aku diculik!

"Mmmm!mhhhhh!" Aku terus berontak, tapi tak ada gunanya. Aku merasakan kepalaku sangat pusing. Sapu tangan di mulutku pasti sudah diberikan bius. Lama kelamaan semuanya putih.

<><><>

Aku merasakan kepalaku sangat pusing, aku membuka mataku. Tiba-tiba..

"Kejutan!!" Aku menatap banyak orang disana.

"Happy Birthday (namakamu)!!" Ada papi, mami, kak fira, aldi, mama aldi, papa aldi. Sebentar, kalau ada mama dan papa aldi, dimana iqbaal?

"Kalian.."

"Kami buat pesta kejutan buat kamu sayang." Kata mami sambil berjalan kearahku.

"Mami.." Aku memeluk mami yang sedang membawa kue, hampir saja kue itu jatuh, tapi dengan sigap, papi menangkapnya.

"Hati-hati." Aku menangis tersedu-sedu. Aku jarang mendapatkan kasih sayang seperti ini dari kedua orang tuaku.

"Anak mami sudah dewasa sekarang. Mami sayang sama kamu, jaga diri kamu baik-baik sayang. Mami mungkin gak bisa jagain kamu kayak dulu lagi tapi mami akan selalu ada didiri kamu." Aku terus menangis di pelukan mami. Ini pertama kalinya saat ulang tahun aku menangis. Ini pertama kalinya aku mendapat kejutan ulang tahun dari kedua orang tuaku.

Aku masih termenung. Sialan, sepertinya pernyataan bahwa iqbaal masih hidup hanya bagian dari kejutan ulang tahunku. Sebagain tangisanku, adalah memikirkan bagaimana kabar berita tentang iqbaal

<><><>

"Ahh capek banget." Aku berbaring di atas kasur milikku. Tiba-tiba ada yang memasuki kamarku, aku menatap ke arah pintu. Itu mama iqbaal dan aldi. Ada apa ia datang kesini.

"Eh tante, kenapa nih tante?" Wajahnya terlihat sangat khawatir. Ia mengunci pintu lalu berjalan ke arah kasurku.

"(namakamu)" sahut mama iqbaal ke arahku. Matanya terlihat penuh dengan ketakutan dan kekhawatiran. Aku merasa sangat penasaran.

"Iya tan, kenapa? Ada yang gak beres?" Mama iqbaal menghembuskan nafas terakhirnya.. Eh bukan-.- nafas beratnya maksudnya wkwk.

"Kamu janji jangan bicara sama aldi ya." Aldi? Ada apa sama aldi. Aku terlanjur penasaran sehingga dengan cepat aku mengangguk.

"Aldi selama ini bohong sama kamu." Aku menyergitkan dahiku. Bohong? Tentang apa?

"Maksud tante apa?"

"Tante udah duga, aldi pasti memanfaatkan keadaan kamu yang gak tahu posisi iqbaal sekarang." Iqbaal? Maksudnya? Ini membuatku sangat pusing.

"Tante aku gak ngerti."

"Baiklah, tante akan jelaskan. Setelah kalian kecelakaan, kalian dibawa ke rumah sakit. Kalian koma tidak sadarkan diri. sampai akhirnya setelah 1 bulan, iqbaal kami bawa ke jepang karena kondisi iqbaal semakin memburuk sedangkan kondisimu semakin lama semakin membaik. Kondisi iqbaal lumayan membaik disana , sampai akhirnya ia sadar." Aku tersenyum. Jadi iqbaal sudah sadar? Benarkah?

"Tapi iqbaal hanya mengingat kejadian sebelum kalian bertemu, tepatnya saat ia masih bersama tiara, mantan pacarnya. Kami sudah menjelaskan semuanya pada iqbaal, tapi iqbaal tetap tak percaya dan terus meminta kami menjemput pacarnya, tiara, yang jelas-jelas tak ada lagi di dunia ini. Kami selalu bilang kalau tiara sedang sibuk dan akan datang kesini saat ia tak sibuk. Tapi iqbaal terus menunggunya. Dan ia terus bertanya dan meminta kami untuk menepati janji menjemput tiara di indonesia." Lama-kelamaan aku mengeluarkan air mata. Apa iqbaal sampai seperti itu kepada tiara. Aku banyak mendengar berita kalau orang amnesia sebagian, sebagian ingatannya adalah hal-hal yang sangat tidak ingin, sang penderita lupakan. Nyeri. Rasanya sangat nyeri mendengar semua ini. Rasanya sama saja jika iqbaal mati dan jika iqbaal amnesia. Keduanya tidak akan mengenal lagi namanya (namakamu) yang selalu ada untuknya. Aku menangis. Tentu aku menangis. Siapa yang tak menangis mendengar kenyataan pahit ini.

"Hei, (namakamu) kamu kenapa sayang? Semuanya belum selesai." Mama iqbaal menghapus air mataku. Belum selesai? Sepahit apa lagi kelanjutannya? Aku tak kuat.

"Tapi tan, aku sudah tak kuat mendengarnya lagi."

"Kumohon dengarkan yang ini. Ini inti dari semuanya." Aku menatap wanita tua didepanku. Aku memang merasa sangat penasaran. Akhirnya aku mengangguk.

"Kami bingung, keadaan iqbaal semakin lama semakin memburuk sampai akhirnya ia melepaskan imfusnya dan berlari ke luar rumah sakit dan kejadian itu terulang. Iqbaal kembali di tabrak oleh mobil dan dinyatakan meninggal oleh para dokter." Inikah bagian paling pahitnya. Ini diucapkan langsung oleh mantan calon mertuaku. Bagaimana mungkin ia berbohong padaku. Tangisku semakin keras. Aku tak kuat lagi. Tiba-tiba kepalaku pusing. Keseimbanganku semakin lama semakin menurun sampai akhirnya aku jatuh dan tak sadarkan diri.

<><><>

"(namakamu)." Ada yang memanggilku. Aku menatap kebelakang. Iqbaal.

"Iqbaal.."

"(namakamu)" aku berlari kearahnya lalu memeluknya. Aku sangat.sangat. Merindukannya.

"Iqbaal, kumohon jangan pergi."

"Aku tak pergi, (namakamu) aku selalu ada dihatimu. Selalu."

"Iqbaal kumohon."

"Percaya pada cinta (namakamu). Walaupun aku akan pergi, tapi cinta kita akan selalu ada. kumohon, percaya pada cinta, (namakamu). jangan percaya dengan siapapun. Walaupun dengan orang tuamu sekalipun jika itu menyangkut cinta kita. Percayalah pada cinta. Hanya dia yang benar, hanya dia yang tahu kebenaran berita tentang cinta kita." Aku menangis. Tiba-tiba iqbaal pergi menjauh. Menjauh dan akhirnya sampai ia menghilang.

"Iqbaal!!" Teriakku. Aku beringsut kebawah. Iya baal, aku akan percaya pada cinta kita. Hanya cinta kita. Walaupun hanya aku yang akan memperjuangkannya. Walaupun hanya aku yang menderita tapi aku senang. Melihatmu sudah tenang disana. Aku sayang sama kamu baal, dan tidak akan ada yang bisa menggantikanmu baal, tak ada yang bisa

-(namakamu)-

tbc

Haiii gimanaaa??? Bagus gak. Comment dong lavvv

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang