Chapter 17 [EDITED]

7.1K 765 32
                                    

Don't forget to vomments.

<><><><><><>

Aku mungkin terlalu cepat berjalan sehingga sekarang aku sudah terduduk dilantai. Aku membersihkan badanku dari debu. Tiba-tiba ada tangan yang terulur ke arahku, aku menadahkan kepalaku. Aku terkejut bukannya itu adalah....

"Kamu itu..."

"(namakamu)?" Aku langsung memeluk orang didepanku ini. Aku sangat merindukannya. Sudah berapa tahun aku tak bertemu dengannya. Tepatnya setelah kejadian yang menimpaku.

"(namakamu) lo masih hidup?" Tanya orang itu. Satu jitakan telah mendarat mulus di kepalanya. Aku mencibir dirinya.

"Maaf (namakamu), gue kan gak sengaja, keceplosan."

"Apaan sih, keceplosan tapi ngena banget sampe ke hati, gila lu ya sal, dari dulu sampai sekarang masih aja bikin orang sakit hati." Ucapku dengan bibir yang sudah maju 4 cm.

"siapa dulu? Salsha."

"Bangga lo suka nyakitin orang?"

"Kalau nyakitin lo sih gua bangga."

"Sial!"

"Eh apa kabar, hampir 4 tahun gak ketemu, makin cantik aja lo." Ucap salsha padaku, dia memang tak berubah.

"Buruk! Lo tau sudah kejadian itu gue hancur banget apalagi tahu bahwa Iqbaal sudah..." Aku terdiam, tak dapat melanjutkan kata-kata itu, rasanya lukaku kembali terbuka.

"Iqbaal kenapa (namakamu)?"

"Iqbaal su..sudah meninggal." Lirihku. Kulihat wajah Salsha memucat, dia kenapa? Harusnya aku yang sakit dengernya eh dia kok malah gitu.

"Lo dapet berita dari siapa (namakamu)?"

"Aldi.."

"Kemana dia sekarang?"

"Dia dapet beasiswa ke jerman."

"(namakamu) lo bodohnya gak nurun-nurun, sebenarnya Aldi itu bohongin lo, dia itu.." Belum sempat salsha melanjutkannya, handphonenya sudah berdering. Aku mengumpat kesal, disaat aku penasaran dengan kelanjutan dari kata-kata salsha, handphone itu sudah berdering.

Salsha sibuk menelfon, terlihat wajahnya memucat.

"Ada apa sal?"

"(namakamu) gue di panggil atasan, gue duluan. Oh ya, gue kerja disini. Lo juga mau kerja disini kan? Ambil bagian administrasi aja bareng gue."

"Oke, see you baby." Ucapku sambil terus berjalan ke arah meja resepsionis. Gedung 21 tingkat ini adalah gedung tertinggi disini, sangat indah melihat gedung ini di malah hari. Kerlap-kerlip lampu membuat kesan mewah ditempat ini.

"Selamat pagi, selamat datang di Irinaka Corp, ada yang bisa saya bantu?"

"Selamat pagi, saya ingin melamar kerja disini, apakah bisa?"

"Tentu saja bisa, anda merasa unggul dibidang apa, nona..." Dia terlihat kebingungan, aku tahu, Ia bertanya siapa namaku.

"(namakamu)"

"nona (namakamu)?" Dia terlihat terkejut. Aku sedikit heran tapi aku hanya tersenyum.

"Aku dulu bekerja di Trayana Group, sebagai asisten kepala direktur bagian administrasi." Jawabku mengalihkan pembicaraan.

"Ah, ya, tapi maaf nona sepertinya bagian administrasi telah penuh, kami akan mencari bagian yang kekurangan pekerja. Silahkan tunggu di sana." Aku hanya mengangguk. Aku berjalan ke arah kursi lalu duduk sambil memainkan handphoneku. Kulihat wallpaper handphone yang sedang kupegang. Aku dan iqbaal tersenyum ke kamera. Tiba-tiba air mataku mulai keluar.

Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang