YOUNG DADDY || JAKE SIM

By Mochiatooo

525K 66.9K 6.3K

[SUDAH TERBIT] "Jake! Bawa ini anak kamu!" "Tapi Jake mau sekolah mah..." "Resiko kamu! Siapa suruh bikin kec... More

YOUNG DADDY
YD I
YD II
YD III
YD IV
YD V
YD VI
YD VII
YD VIII
YD IX
YD X
YD XI
YD XII
YD XIII
YD XIV
YD XV
YD XVI
YD XVII
YD XVIII
YD XIX
YD XX
YD XXI
YD XXII
YD XXIII
YD XXIV
YD XXV
YD XXVI
YD XXVII
YD XXVIII
YD XXIX
YD XXX
YD XXXI
YD XXXII
YD XXXIII
YD XXXIV
YD XXXV
YD XXXVI
YD XXXVII
YD XXXVIII
YD XXXIX
YD XL
YD XLI
YD XLII
YD XLIII
YD XLIV
YD XLVI [END]
Bonchap I
THE DEVIL
Bochap II
Bochap III
+
++
+++
ATTENTION
VOTE COVER
PRE-ORDER
PRE-ORDER 2
SPOILER BOOK VER

YD XLV

6.3K 922 122
By Mochiatooo

Kedua insan itu menatap bangunan di hadapan mereka. Sebuah rumah tipe studio yang terkesan minimalis. Tidak terlalu besar dan memiliki garasi di samping kirinya.

"Lo yakin di sini Jay?"tanya Clara tanpa berpindah atensi.

Jay yang sedikit ragu kembali melihat ponselnya. "Jalan Aren perumahan Asri nomor 24——bener kok"ia menunjukkannya pada Clara.

"Ini bener? Si Jake gak nipu kan?"oho, sepertinya Clara sedikit trauma dibohongi.

Jika kalian bertanya dari mana Jay tau alamat tempat tinggal Jake, maka jawabannya Clara pun tidak tau. Lelaki itu hanya mengaku bahwa dia mendapatkannya sudah lama, saat pertama kali Jake pergi. Awalnya ia bertanya untuk berjaga-jaga, tetapi ternyata ada gunanya juga.

"Coba aja dulu"ucap Jay berjalan lebih dulu yang diikuti oleh Clara. Ketika keduanya sampai di depan pintu bercat putih, tampak sama-sama ragu untuk mengetuk sampai secara tiba-tiba, ntah kebetulan atau apa seseorang membukanya dari dalam.

"Eh?"orang itu tersentak reflek mundur. Sama, tak lain halnya dengan Clara dan Jay yang juga terkejut ikut memundurkan langkahnya.

Mereka bertiga saling tatap, mencoba menerka-nerka wajah asing yang baru saja mereka temui.

"Siapa ya?"pertanyaan pertama itu terlontar dari lelaki yang tadi membuka pintu.

"Itu... Kita... Jake ada?"bukannya menjawab, Jay malah balik bertanya.

Yang ditanya mengerutkan keningnya. "Jake siapa?"

Damn

Bahu Clara merosot mendengar itu, apakah kebohongan akan kembali terjadi?

"Di sini Jake ada dua, Jake Sim sama Jakeryl Abigail——yang mana ya?"

Ya Tuhan... Jantungku hampir lepas

"Jake Sim"sahut Clara cepat sebelum Jay membuka suara.

"Ahh, dia lagi keluar"ucap lelaki tersebut. "Kalau boleh tau kalian siapanya Jake?"tanyanya kembali.

"Kita-"

"Eh duduk dulu, gak enak berdiri depan pintu"ia mempersilakan Clara dan Jay duduk di kursi teras. Hampir saja Jay mengumpat di depan wajah lelaki itu tapi ia tahan.

"Jadi kalian ini siapa?"ia mengulang pertanyaannya.

"Gue Jay"Jay memperkenalkan diri lebih dulu.

Lelaki itu mengangguk. "Gue Haris"ia ikut memperkenalkan diri walaupun tidak ada yang bertanya.
"Kalau lo?"tunjuknya pada Clara.

"Gue-"

"Tunggu"ntah apa gerangan lelaki yang mengaku bernama Haris tersebut beralih pada Jay. Menatap lamat wajah lelaki berahang tegas itu sampai tiba-tiba menjentikkan jarinya seakan mengingat sesuatu.

"Lo... Pasti sahabatnya Jake dari SMA ya?"tebaknya membuat Jay sedikit terkejut. Dari mana dia tau?

Melihat wajah kaget Jay membuat Haris menyimpulkan bahwa tebakannya benar.

"Gue sering banget dengar nama lo, Jake sering cerita"pengakuan Haris barusan membuat Jay dan Clara saling tatap.

"Jake?"Haris mengangguk.

"Gausah kaget, dia udah gue anggep kyk adek sendiri, semua cerita dia gue tau"Haris sedikit menyombongkan dirinya.

"Kalau lo Jay, berarti lo... Kaira?"tebaknya pada Clara.

"Clara"sahut Clara membenarkan.

"Nah itu maksud gue. Clara"ucapnya sedikit bangga karena berhasil mengingat apa yang pernah Jake ceritakan padanya.

Clara menatap Haris, sepertinya lelaki itu memang dekat dengan Jake, buktinya Haris tau tentang dirinya juga Jay.

"Sejauh apa Jake cerita ke lo?"tanya Jay tiba-tiba.

Haris tampak berpikir. "Jauh banget. Dia cerita kalau punya istri namanya Kaira, terus juga punya anak perempuan yang katanya cantik banget. Gue gak pernah liat sih, tapi ngeliat lo langsung gue jadi percaya"jelas Haris membuat Clara membeku, begitu pun dengan Jay.

Jadi... Bolehkah jika Clara sedikit berharap?

"Terus?"

"Gue gak terlalu inget sama semua ceritanya. Tapi kalau lo-"ia menunjuk Jay. "Gue inget nama lo juga karena Jake pernah cerita lo pernah ngeracuni anaknya, kan?"

"Anjing"umpat Jay pelan. "Jake sialan"cicitnya kesal. Kenapa saat giliran dirinya malah yang buruk yang diceritakan.

"Ngomong-ngomong kalian ada perlu apa jauh-jauh dari ibu kota kemari?"

"Kita ada urusan langsung sama Jake.."jawab Clara sesopan mungkin agar Haris tak tersinggung karena ia tidak memberi tau secara langsung urusan yang dimaksud.

Di tengah perbincangan mereka, tiba-tiba seseorang keluar dari dalam rumah.

"Berangkat sekarang Ryl?"tanya Haris diangguki orang itu. Mata bengisnya menatap Clara dan Jay bergantian lalu menurunkan sedikit kepalanya tanda menyapa.

"Bilangin mas Ian gue sama Jake nyusul"ucap Haris yang lagi-lagi diangguki orang itu, lalu tanpa berkata apapun dia pergi dengan motor scoopy-nya yang tadi terparkir apik di garasi.

"Lo mau pergi ya? Kita ganggu jadinya"ucap Clara menjadi tak enak.

"Santai aja, gue juga lagi nunggu Jake"balas Haris.

Jay yang memang penasaran bertanya. "Emang mau kemana?"

"Part time"

"Part time?!"ulang Clara dan Jay bersamaan membuat Haris mengerjap polos, terkejut dengan suara tinggi dua insan di hadapannya ini.

"I-iya"

"Kok bisa?!"

"Y-ya bisa to"jawab Haris agak takut karena Jay terus saja meninggikan suaranya.

Berbeda dengan Clara yang mulai bergelut dengan pikirannya. Tiba-tiba saja sesuatu terlintas dalam ingatannya.

"Kalau ini sama gue, lo gimana?"

"Gak usah dipikirin, gampang kalau gue"

Ntah mengapa sekelebat pembicaraan waktu itu muncul tanpa diminta, membuat batinnya gusar. Harusnya ia tidak menerima kartu yang diberikan Jake. Harusnya ia tak percaya begitu saja ketika Jake mengatakan bahwa dirinya akan baik-baik saja.

Jadi ini yang lo bilang gampang, Jake?

"G-gue boleh tau gak, sekarang Jake dimana?"tanya Clara pada Haris, berharap lelaki itu memberi taunya.

Haris melihat jam tangannya sekilas."Dia jam segini masih nge-tutor, bentar lagi juga pulang"

"Nge-tutor?!"lagi-lagi Jay berteriak tepat di depan wajah Haris membuat si empu memejamkan matanya.

"Jay.."tegur Clara agar Jay tidak terlalu heboh. Berhasil, lelaki itu menjauhkan tubuhnya dari Haris.

"Maksudnya gimana?"tanya Clara lebih waras.

"Biasa, Asdos, gak heran kalau banyak anak fakultasnya yang rela bayar buat minta ajari nugas atau ngulang sesuatu yang belum mereka paham"jelas Haris. "Otak Jake itu gak wajar, tugas gue aja dia paham"lanjutnya mengagumi betapa ajaibnya adik tingkatnya itu.

"Tunggu"Jay menyipitkan matanya ke arah Haris. "Lo... Kating Jake?"tanyanya diangguki si empu.

"Kan udah gue bilang tadi, dia udah gue anggep kyk adek gue sendiri, masa lo gak paham sih"kesal lelaki itu.

"Jadi lo lebih tua dong?"Jay kembali bertanya dengan wajah bodohnya.

"Iyalah! Lo aja yang gak sopan dari tadi teriak-teriak depan muka gue! Mana nyiprat lagi! Asem lo!"giliran Haris meninggikan suaranya membuat Jay kicep.

Mendengar pengakuan Haris barusan membuat Clara kikuk, sedari tadi ia juga tidak menggunakan panggilan yang lebih sopan seperti kak, mas, atau semacamnya pada lelaki itu.

"Kira-kira Jake pulangnya masih lam-"

"Nah, itu anaknya"







































Haris


Di antara Jasuke, menurut kalian siapa yang lebih cocok untuk dijadikan cast utama genre fantasy?

Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

436K 43.2K 32
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia Alexander malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya...
615 12 5
"Kaca yang hancur tidak akan bisa kembali utuh lagi" -Addara Achazia Kalani- "Aku akan selalu berdiri disini Kau bisa buat dirimu seperti dirumah" -A...
72.8K 9.9K 23
『𝙥𝙞𝙣𝙠 𝙩𝙖𝙥𝙚 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨』 api bales api, gimana tuh nasibnya?
725 185 40
⚠️ plagiat dilarang mendekat⚠️ ⚠️ mengandung unsur kekerasan,tidak untuk dicontoh ⚠️ . . . "Jika kamu menyukai Langit maka kamu harus menyukai segala...