Ha-Ha The Alternate Universe...

NengUtie tarafından

51.8K 9.8K 1.6K

this is a story about Hans and Hana in another universe. Daha Fazla

Opening
The heart was made to be broken
Just play, have fun, enjoy the game
The Death Note
Kiss by kiss
Haruskah ku mati
Dilemma
Try me!
Say you love me
Vote!! Vote!! Vote!!!
To the moon and back
Object of my desire
How much of me belongs to you
It's okay, I'd be jealous too
More than a lover
Be a better man
My life without you
Yang terindah
Growing up with you
The one
Live forever in me
A reason to hold on
Husband and wife
All I ask of you
Skip the fight
In a snap
No one can replace you
Babies
Gossip girl
That's what friends are for
I must have done something good
It's a boy!
Extra One
Extra two
Happy anniversary
First Date
Welcome home, Hana
Would you be my girl?
First Anniversary
Wedding Invitation
Crazy ex-girlfriend
Friend Zone
Iceland
The End

Good day with friends

886 226 27
NengUtie tarafından

Selesai merapikan rumah Tristan, Bayu memaksa Tristan untuk pergi tidur sementara mereka membawa Rein pergi berjalan-jalan. Tadinya Tristan keberatan, namun Bayu dan Ratna meyakinkan kalau mereka akan kembali paling lambat tiga jam. Lagipula cuaca di luar sedang cerah, tidak terlalu panas dan tidak terlalu berangin. Pas untuk mengajak bayi yang baru berusia dua bulan itu untuk merasakan suasana baru. Mereka juga berjanji tidak akan membawa Rein ke tempat ramai agar tidak overstimulasi yang menyebabkan dia makin rewel nantinya.

Setelah diyakinkan seperti itu, baru akhirnya Tristan setuju, dia berterima kasih ke semua orang dan pergi menuju kamarnya untuk tidur sementara yang lain bergegas pergi.

Hana dan kawan-kawan duduk di taman sambil menikmati taiyaki sekaligus mengawasi Rasya yang asyik bermain sementara Rein tertidur pulas di dalam stroller-nya.

"Cantik banget, ih...." bisik Hana gemas saat mengecek keadaan Rein yang sepertinya tidak terganggu sama sekali. "Pas lihat foto yang dikirim Titan ke Hans udah gemes banget. Eh, lihat aslinya makin gemes lagi." Seru Hana yang tangannya mengepal gemas dan muncul keinginan brutal ingin menggigit pipi bulat merah jambu Rein.

"Nama lengkapnya siapa? Lupa...." tanya Hana lagi.

"Rein Aretha Ardhani," jawab Ratna. "Rein artinya permata, Aretha artinya berbudi baik, Ardhani... Ya itu nama bapaknya, lah," jelas Ratna lagi.

"Gue pikir Yuri masih tinggal sama Tristan," ucap Hans setelah menghabiskan jus kalengnya.

"Cuma sebulan setelah melahirkan, abis itu dia langsung balik ke Tohoku nyiapin tempat tinggal baru, catch up sama penelitian yang dia tinggalin pas hamil. Cuma dateng sebulan sekali aja kayaknya. Tristan bilang, Yuri kalau datang juga gak ke tempat dia lagi. Dia milih tinggal di penginapan aja," jelas Bayu yang sekarang meremukkan kaleng sodanya sebelum membuang ke tempat sampah.

"Kok loe yang sewot, Bay?" tegur Hans sambil tersenyum tipis.

"Gak! Gue gak sewot sama Yuri!" sanggahnya dengan nada tinggi. "Cuma kasian sama Tristan aja. Lebih kasihan lagi sama Rein!!" serunya berapi-api.

"Pssssttttttt...." omel Hana karena suara Bayu membuat Rein tiba-tiba bergerak efek terkejut.

Mereka semua langsung menahan napas dan baru bisa bernapa lega saat Rein hanya membuka mata perlahan, mengerjapkan mata mengantuk, lalu kembali tidur.

"Terlepas dari kacaunya rumah Titan dan dia sendiri juga sama kacaunya... Padahal dulu dia lihat taplak miring dikit aja mana bisa... apalagi lihat noda di meja! Tapi, Rein terawat banget, lho. Bajunya bersih gak ada noda. Tadi sebelum berangkat, aku gantiin dia baju dan popok. Gak ada ruam, bersih, wangi bayi, baby crib-nya juga bersih banget. Salut, lah, sama usaha Titan buat urus Rein walau cuma sendirian," ucap Hana tiba-tiba.

"Dia sengaja pindah rumah juga karena tempat penitipan anak yang paling bagus ada di deket sini. Walau jadinya malah agak jauh ya ke tempat kerjanya," tambah Ratna lagi.

"Dia masuk kerja lagi kapan?" tanya Hans.

"Bulan depan," jawab Bayu.

"Kalian sering-sering ngecek mereka ya...." pinta Hana sambil menatap Ratna dan Bayu.

Bayu mengacak puncak kepala Hana. "Udah gue bilang ke Tristan kalau ada apa-apa langsung ke rumah aja. Ratna masih sanggup, kok, bantu ngurus Rein soalnya Rasya juga, kan, udah lumayan gede dan bisa main sendiri. Gue harap, sih, dia gak nolak tawaran kita ya...." ucapnya menenangkan Hana yang tampak khawatir.

Hana mengucapkan terima kasih tanpa suara dan merangkul pinggang Bayu, menyenderkan kepala ke pundaknya sementara Bayu menepuk-nepuk punggung Hana.

"Loe sendiri gimana? Hamilnya oke, kan?" tanya Bayu lagi.

"Sehat, kok, beratnya sekarang udah ngejar," jawab Hana.

"Cowok, kan, ya?" tanya Ratna.

Hans mengangguk. "Bulan-bulan kemarin masih ngumpet jadi gak ketahuan. Pas ngecek sebelum kita ke sini baru ketahuan kalau ada monasnya."

"Suamiii... Aku mau punya anak cewek...." ucap Hana sambil mencebik manja dan sekarang sudah beralih menggelendoti lengan Hans.

Hans tertawa. "Efek gendong Rein dari tadi ya?"

Hana buru-buru mengangguk.

"Gak jadi nunda dua tahun setelah little HaHa lahir?" tanya Hans sambil mencubit ujung hidung Hana.

"Kita culik Rein aja gimana?" usul Hana.

"Ngaco!!" balas Hans yang sekarang mencubit pipi istrinya.

"Adopsi, deh...." bujuk Hana lagi.

"Yaelah, Oneng! Kalau dikasih begitu, gue sama Ratna duluan kali yang ambil Rein. Lucu banget soalnya!!"

"Bener banget!" sambar Ratna langsung.

"Udahlah gambreng aja kita gambreng biar ketahuan siapa yang boleh ngambil!" seru Hana memberi solusi yang membuat kepalanya ditoyor Bayu.

"Si Goblog dasar!!" seru Bayu sambil tertawa.

"Dah, lah, sebelum kita dicari polisi gara-gara dituduh nyulik anak orang, mending kita ke grocery store dulu belanja buat Tristan. Tadi aku udah minta list barang yang harus dia beli. Kulkasnya kosong banget soalnya, belum sempet belanja," ucap Ratna sambil mengeluarkan catatan dari kantongnya.

Bayu bergegas menghampiri Rasya yang dari tadi asyik bermain di kotak pasir, membersihkan baju dan membawanya mencuci tangan lalu menggandeng tangan, menuntunnya berjalan bersama dengan yang lain yang sudah menunggu mereka.

---------
Dua hari kemudian Tristan bergabung bersama Ratna dan Bayu yang memang sengaja mengambil cuti sepanjang sahabatnya datang. Menjadi guide bagi Hana dan Hans yang ingin tur ke kuil.

"Rein gapapa loe tinggal? Ditaro ke penitipan apa gimana?" cecar Bayu.

"Sama mamanya," jawab Tristan saat mereka baru menginjakkan kaki ke depan gerbang kuil.

"Yakin aman?" seru Bayu yang matanya menyipit sangsi.

Tristan tertawa. "She's not a monster, Bay! Rein will be fine... Lagipula besok Rein akan sama aku lagi."

"Maklumin, ya, Tan... Bayu begitu emang... Over protektif!" celetuk Hana yang juga tertawa.

"Maaf ya, Tan... jadi ngerepotin gini. Nyita waktu istirahat kamu juga," tambah Hana lagi setelah mereka berkeliling-keliling dan mendengarkan penjelasan dari Tristan yang super terperinci.

"No problem. Kalian banyak bantu aku juga kemarin. Anggap aja ini ucapan terima kasih aku," jawab Tristan sambil tersenyum ramah.

Mereka berjalan berkeliling lagi, namun tiba-tiba Hana mencengkram lengan Hans kencang, memaksanya untuk berhenti. "Kakiku kram!! Aduhhhh...." keluh Hana yang wajahnya berkeriut menahan nyeri.

Panik, Hans langsung memapah Hana mencari tempat duduk yang nyaman kemudian berlutut membuka sepatu dan kaus kakinya, mengeluarkan essential oil dari tas pinggangnya dan mulai memijit kaki Hana perlahan. "Masih sakit gak?" tanya Hans setelah wajah Hana tidak terlihat tegang lagi.

Hana menggeleng. "Udah mendingan. Makasih, Suami...."

Hans memasangkan kaus kaki dan sepatu Hana lagi, kemudian beralih memijat kaki Hana yang sebelah lagi. "Maaf ya, Na... Aku lupa kalau kamu gak bisa jalan terlalu lama. Harusnya kita tadi istirahat dulu baru lanjut jalan lagi. I'm so sorry... Maaf juga ya, Baby...." tambah Hans sambil mengusap perut buncit Hana.

"Gapapa, Cintaaa... Aku tadi keasyikan lihat-lihat sampai lupa istirahat," ucap Hana yang mengalungkan lengannya ke leher Hans dan mengecup pipinya sebagai ucapan terima kasih.

Hans tersenyum, memakaikan kembali kaus kaki dan juga sepatu Hana lalu berpamitan sejenak untuk mencuci tangan.

"Sering kram ya?" tegur Ratna.

"Sejak bulan lalu kalau jalan jauh jadi gampang kram," keluh Hana.

"Istirahat aja dulu kalau begitu. Di deket sini ada restoran enak," usul Tristan saat Hans sudah kembali dan usulnya disambut dengan baik oleh semua yang hadir.

"Aaaa...." ucap Hans sambil menyuapi Hana chicken curry katsu pesanannya karena pesanan Hana sudah habis, namun dia tidak berminat memesan lagi karena ingin menikmati dessert saja.

Bayu memutar bola matanya memerhatikan mereka berdua. "Dari dulu, kan, gue udah sering bilang ke loe... Jangan manjain Hana terus! Ntar loe repot sendiri! Ya bener, kan!! Sekarang megang sendok aja dia gak bisa!"

Hans tertawa sementara Hana memeletkan lidah meledek Bayu. "Kalau disuapin makannya jadi banyak. Pas awal hamil Hana gak mau makan soalnya...." jelas Hans

Bayu mendengkus tak percaya. "Makan sedikit dari mana? Kalau makannya sedikit omurice-nya gak akan abis cepet banget gitu!"

Hana bersusah payah menelan makanannya sebelum menyahuti Bayu. "Ya gapapa, sihhh... Kan mau nyobain punya Hans juga...."

"Nyicip, tuh, sesendok doang, Na... Kaga empat sendok juga!!" sindir Bayu.

Hana tertawa. "Suami, kamu masih laper ya? Maaf ya...."

"Gapapa, Istri. Nanti aku pesen yang lain. Mau abisin gak? Tanggung, nih, tinggal satu suap."

Dengan mata berbinar-binar, Hana cepat-cepat mengangguk.

Bayu pun kembali memutar bola matanya saat Hans kembali menyuapi Hana.

Ratna tertawa kecil memerhatikan suaminya sambil sesekali mengawasi Rasya yang asyik makan sendiri. "Lucu tau mereka, tuh.... Kamu mau aku suapin juga gak?"

Bayu menunjuk bolu matcha milik Ratna. "Mau itu!"

Tertawa, Ratna mengambil potongan besar kue dan menyuapkannya ke Bayu.

"Halah... Ternyata dengki!!" gerutu Hana.

"Sesuap doang, Na! Gak kayak loe juga yang sampe abis!" Bayu membela diri, namun, tetap membuka mulut juga saat Ratna menyuapkannya potongan kue selanjutnya.

"Anjir, lah!!" cela Hans yang sekarang tertawa kencang bersama dengan yang lain.

"Tapi kangen juga ya jadi nyamuknya mereka," seru Ratna tiba-tiba.

"Aku, sih, enggak. Empet banget tiap ngumpul, ni double kunyuk berasa pemilik dunia sementara yang lain ngontrak!" gerutu Bayu.

"Gak segitunya, sihhhhh...." seru Hana tak terima.

"Lihat mereka sekarang, gue yakin si Hans udah lupa soundtrack wajib dia bertahun-tahun lalu...." Bayu tiba-tiba saja bersenandung. "Baru kusadari... Cintaku bertepuk sebelah tangan... Kau buat remuk s'luruh hatiku (Pupus-Dewa)."

"Anjing!!" Hans spontan saja memaki sementara yang lain meledak tertawa.

"Salah loe, Bay! Yang bener, tuh...." Hans menyanyikan sebait lagu yang membuat Hana tertawa sampai keluar air mata. "Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta (Risalah hati-Dewa)...."

Ratna yang akhirnya bisa menguasai diri setelah tertawa kencang menepuk bahu Hans memberi selamat. "Akhirnya jadi juga ya...." Yang dibalas dengan acungan jempol dari Hans

Hans menoleh ke arah Tristan, mengatupkan kedua tangan. "Sorry ya, Tan!"

Bayu terkekeh meledek mereka. "Singkat, padat, Bangsat!!"

Tristan ikut tertawa, mengangkat tangan seperti sedang memberkati. "Dimaafkan, kok...."

"Apaan, sih, kalian, tuh!!" seru Hana sambil mencubit pinggang Hans gemas.

Hans tertawa, mengecup pipi Hana sekilas, lalu bertanya, "Mau makan apa lagi, Cinta?"

"Mau parfait sama puding caramel!" jawab Hana segera.

Tersenyum, Hans segera memanggil pelayan, memesan kari sekali lagi ditambah dengan pesanan istri dan juga teman-temannya kemudian meneruskan obrolan ringan penuh tawa mereka.

--------------

Yah, paling dua atau tiga part lagi tamat. Beneran tamat gak pake lanjutan generasi selanjutnya ya!! 😤😤😤 Dan gak ada juga cerita nanti Hana balik ke Titan di sini. No way!!

FYI aja... dulu Neng nulis Cinta yang Lain itu adalah bentuk apresiasi Neng ke Hans. 😏😏😏

Smell ya around!

Luv,
NengUtie






























Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

10.4K 1.7K 29
i hope this is not just a memory - sasa, 2021
3.4M 26.7K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
3.4M 36.8K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...