Ardian S2 (END)

By peri_mimpi

2.3M 269K 23.2K

Farrelino Bramasta sosok lelaki gagah yang merupakan anak keluarga terkaya didaerahnya. Ia bisa berbuat seena... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Extra Chapter 46
Extra chapter 47
🌌
🌌
Season 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
49
50
51
Epilog

48

6.2K 712 260
By peri_mimpi

Akhirnya lomba yang di tunggu telah tiba. Masing-masing pendukung mulai berteriak dengan di tampilkan beberapa Cheerleaders berbagai perwakilan sekolah.

"Gue ngeliat para cheerleaders goyang gitu kayak penari zaman kerajaan China dalam drama," ucap Lino dengan cengengesan.

"Ngaco banget lo!" cibir Ravy dengan memutar matanya.

"Perumpamaan bego! Tau perumpamaan nggak?" tekan Lino dengan mendengus.

Lelaki itu memang sangat suka mencari dengannya. Ia menatap para basket putri dengan meneriaki semangat kepada sang adik.

"Mika semangat kalau perlu sampai patah tulang!" teriak Lino dengan suara dalamnya.

"Udah, woy! Suara kakak kayak Om pedofil!" sahut Mika dengan menatap sinis.

Lino hanya mendengus dengan mengangkat spanduk sekolahnya. Ia melihat murid sekolah lain yang terlihat tidak menyukai adiknya.

"No itu kayaknya adik lo udah di tandai oleh lawan," bisik Vano dengan menunjuk salah satu anggota lawan.

"Lo nunjuk dia kayak gitu sama aja ketauan babi," desis Lino dengan menatap tajam.

Awalnya pertandingan berjalan dengan kondusif. Namun, saat pertengahan lomba anggota lawan mulai melakukan kecurangan.

Mulai menepis tangan lalu sengaja menyenggol bahu gadis perwakilan SMA Bintang. Lino segera berdiri dengan raut wajah serius.

"Woy, wasit! Itu yang curang kok di biarin aja!" teriak Lino yang memimpin murid SMA Bintang.

Suara murid SMA Bintang mulai bergema. Beberapa murid mulai berdiri dengan menyanyikan lagu mars mereka.

Para guru juga hanya diam karena menyadari kecurangan yang di alami sekolah mereka. Namun, sepertinya mereka memang tidak memperdulikan perkataan.

"Ya, saekkia! Mereka curang nggak dapat pelanggaran gitu? Liat murid SMA kami ada yang jatuh sama lecet gitu," teriak Lino dengan menunjuk salah satu siswi yang di rawat petugas PMR yang berjaga.

"Cih, orang itu kayaknya anjing pesuruh dari SMA Victoria," sindir Ravy dengan menatap sinis.

Lino sontak tertawa dengan merangkul pundak kakak kelasnya itu. Para murid SMA Bintang juga terlihat mengejek penghuni SMA Victoria.

Arsen hanya diam dengan menatap dingin. Ia terlihat tenang seperti air yang menghayutkan.

Para anggota basket putra mulai turun menuju lapangan. Ketua basket putra tampak memimpin menuju lapangan dengan raut wajah serius.

"Kami selaku tuan rumah dan basket putra SMA Bintang menantang SMA Victoria untuk bertanding secara adil!"

Beberapa orang berpakaian merah mulai keluar dari barisan penonton. Namun, hal yang membuat terkejut penghuni SMA Bintang.

"Arsen ... oh, bukan! Muka lo lebih jelek dari Arsen. Pasti lo jiplak wajah tunangan gue, ya!" seru Lino dengan berkacak pinggang.

"Gue jiplak wajah dia? Ya, kali. Lagian gue lebih tua dari dia berapa bulan."

Arsen hanya diam walaupun tampak terkejut melihat keberadaan seseorang yang sudah lama tidak bertemu. Ia hanya diam melihat bagaimana kejadian selanjutnya.

"Oke, tapi jangan harap lo bisa berbuat curang atau kemenangan kalian nggak akan pernah di akui."

Lino hanya menyeringai kecil menatap ketua basket putra yang menjadi andalan. Ia menatap orang yang mirip dengan Arsen.

"Siap, penipu wajah?" ledek Lino dengan tersenyum mengejek.

"Kalau kalah ..."

"Jangan nangis!" ledek penghuni SMA Bintang.

***

Permainan segera di mulai. Mereka duduk di tempat masing-masing dengan serius.

Mereka menunggu wasit mulai melempar bola ke atas. Ketua basket putra SMA Bintang mulai mengambil lebih dahulu.

Mereka mulai berlari menatap arah bola di tuju. Lino juga turut berjaga dengan serius.

Ia menatap sekeliling dengan tersenyum lebar. Hal itu membuat orang-orang tampak heran juga waspada.

Bugh

"Maksud lo apa nendang kaki gue?!" pekik Nicho yang sudah mencengkeram baju salah satu lawan.

"Gue nendang kaki lo? Itu perasaan lo kali atau lo aja yang lemah."

Ravy yang melihat itu seketika turun ke lapangan. Lalu dengan sekali lempar sepatu pantofel yang entah datang dari mana seketika mengenai wajah orang itu.

"Anak itu," lirih Arsen dengan menghela napas.

Anggota inti Dark King mulai berkumpul di lapangan. Mereka harus mencegah sesuatu yang tidak di inginkan.

"Aduh, Kak Ravy jangan gitu atuh! Kasian sepatu orang kena kotoran," ucap Adya dengan tertawa puas.

Ravy hanya menatap sinis Adya. Ia merebut minuman milik Vano lalu meminum begitu saja.

"Tapi gue suka sifat lo yang begini," ucap Adya yang secara blak-blakan.

Byur!

Air itu mengenai wajah Adya. Lelaki itu hanya bisa tersenyum dengan mengelap wajahnya.

Beberapa murid bertopeng mulai mengitari tubuh anggota basket SMA Victoria. Lino yang melihat hanya bisa bertepuk tangan dengan tertawa puas.

"Waw, para penjahat mulai berkumpul! Seru kali, ya? Apalagi ada pengkhianat," ucap Lino dengan mengedipkan matanya kepada ke dua gadis SMA Bintang.

Penghuni SMA Bintang seketika heboh. Mereka mulai menatap ke arah Tia dan Ray dengan bersuara hal tidak sedap.

"Lino jangan fitnah gue!" teriak Tia dengan menatap tajam.

"Lah, kok situ yang ke sindir? Gue nggak bilang siapapun, loh!" seru Lino dengan cengengesan.

Setelah mengatakan itu beberapa orang mulai melakukan penyerangan. Akhirnya hanya satu cara untuk menyelesaikan yaitu adu otot.

Lino cukup kagum dengan beberapa orang yang berani melawan. Setelah mengetahui prestasi yang di dapat olehnya.

"Wah, kalian hebat juga bisa lawan gue!" seru Lino dengan tertawa kecil.

Arsen juga mulai menyerang empat orang sekaligus. Lelaki itu tampak serius bahkan menggunakan barang yang berada di sampingnya untuk menjadi senjata.

"Aaaaah! Masa depan gue!"

"Haha, bagus Mika! Kalau perlu bikin tuh burung pecah!" teriak Lino dengan tersenyum lebar. Beberapa orang tampak bergidik ngeri dengan kejadian itu.

"Sial hidung gue!"

Nicho tampak melawan musuh menggunakan bola basket. Lalu Adya dan Ravy yang masih sempat adu mulut waktu perkelahian.

"Arsen aku cinta kamu!" teriak Lino yang membuat semua penonton tercengang. Di kondisi bahaya masih saja bersifat absurd.

Lino melakukan tendangan udara. Orang itu terlempar hingga mengenai ke dua gadis dan satu orang pria.

"Yo, Tia dan Ray! Kalian berdua mau ke mana apalagi bawa cowok?! Mau threesome cerita? Lucu banget, deh!" teriak Lino yang membuat perhatian tertuju kepada tiga orang itu.

"Ah, atau kalian mau kabur?" lanjut Lino dengan berjalan menghampiri mereka.

Lino menatap ke arah beberapa penonton dengan tersenyum. Tiba-tiba beberapa orang mulai berlari mengelilingi ke tiga orang itu.

"Arkan kakak sepupu dari Arsenal Balin Alexandra dengan dua murid SMA Bintang. Gimana lo jelasin semua ini kepada semua orang di sini?" ucap Lino dengan tersenyum lebar.

"Lo udah tau dan nggak perlu sok polos!" teriak Arkan dengan menatap tajam.

"Oh, benarkah takut banget gue!" seru Lino dengan tertawa mengejek.

Arsen berjalan dengan muka dingin. Saat sampai di depan segera mencengkeram baju lelaki itu.

"Salah gue apa?" tekan Arsen dengan muka dingin.

"Salahnya karna bokap lo ngambil semua punya bokap gue!" teriak Arkan dengan mendorong tubuh Arsen.

***

Jangan lupa vote dan komen :)
Wah, ternyata keluarga sendiri penjahatnya😱
Nggak bisa Double up, huhu 🤧
Aku esok ada urusan jadi mau istirahat dulu🙃
Lanjut!

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 240 33
"ayah kalo emang muak sama kita, tinggalin lah kita biar hidup ayah ngga sengsara seperti sekarang, kita rela ayah pergi asal ayah bahagia" ucap Rakh...
112K 11.5K 50
Dunia Maya sedang di hebohkan dengan Munculnya skandal dari Aktor terkenal Yang sedang naik daun saat ini. Dia large, Pria Brengsek dan Manipulatif p...
4.1M 569K 47
(Completed) (Berlanjut ke Get on The Gouws) "The difference between a 'man' and a 'father' is that the former shares his genes, but latter gives his...
3.3M 25.8K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...