🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽...

By SriWahyuni369717

4.9K 1K 678

# 1 novelmisteri (08 Agusrus 2021) # 1 tarbiyah (08 Agustus 2021) # 1 hikma (08 Agustus 2... More

PART 1. KEMBANG KANTHIL
PART 2. KETUKAN MISTERIUS
PART 3. CILUK...BAA!!
PART 4. PERKAMPUNGAN JIN?
PART 5. DIRASUKI (1)
PART 6. DIRASUKI (2)
PART 7. DIRASUKI (3)
PART 8.TARIAN MISTERIUS
PART 9. RUDIRA, BONEKA ARWAH?
PART 10. DIARY BERTINTA MERAH
PART 11. KUBUR 1
PART 12. KUBUR 2
PART 13. KUBUR 3
PART 14. DIBURU DENDAM 1
PART 15. DIBURU DENDAM 2
PART 16. DIBURU DENDAM 3
PART 17. KALI ARUM DHALU 1
PART 18. KALI ARUM DHALU 2
PART 19. TIPU DAYA IBLIS
PART 20. ENIGMA SI KEMBAR
PART.21. RUMAH BATU DI HULU
PART 22. DI ATAS ALTAR BATU
PART 23. MENJELANG PURNAMA
PART 24. MENJELANG PURNAMA 2
PART. 25 HEXAGRAM
PART 26.HEXAGRAM 2
PART 27.HEXAGRAM 3
PART 29. TANPA BAYANGAN
PART 30. RUQYAH
PART 31. SEPASANG JENAZAH
PART 32. BISIKAN GAIB
PART 33. MANEKEN ( 1 )
PART 34. MANEKEN ( 2 )

PART 28. HEXAGRAM 4

108 30 18
By SriWahyuni369717

*28.

*
*
Ketika kamu tidak tahu seberapa dalam sebuah sungai
Jangan coba-coba berenang di dalamnya

🍁
🍁
🍁

Amira berjalan seperti zombi.Mengikuti Madya yang membimbingnya entah kemana.
Tatap mata Amira kosong.Tangan mungilnya menggenggam erat jemari Madya.

Angin seakan berhenti.Tak ada sepoi.Pohon-pohon berdiri kaku.Dengan dedaunan yang seolah beku.

Orang-orang di sekitar seolah tak melihat mereka.Tak ada yang peduli ketika Madya menapaki trotoar dan berjalan menuju belakang pasar tradisional Arum ndalu.

Innaya yang baru pulang belanja terheran-heran menatap Amira yang sepertinya di bimbing Arry atau Madya?Mau kemana?

"Amiraa...!Amiraa...!!"

Teriak Innaya,setengah berlari mengejar Amira.Tidak memanggil sosok entah Arry atau Madya.Ia takut salah sebut nama.

Aneh!
Amira tetap diam.Dan cara berjalan mereka sangat cepat.

Innaya berlari dengan lafalan ayat-ayat suci saat merasakan sisiran udara dingin dari arah mereka.Seperti ada hempasan salju.

Innaya ternganga.Saat melihat mereka mendekati rusun tak terpakai yang sudah banyak kerusakan di sana sini.Jelas itu bukan Arry.

"Amiraa...!!"

Teriak Innaya keras,mulai panik.Berbagai bayangan buruk berkelebat dalam benak.

Madya menoleh sekilas ke arahnya.Tersenyum.Meludahkan sesuatu.

Tiba-tiba saja Innaya terpental.Jatuh terduduk.Seperti terbentur dinding tak kasat mata.Belanjaannya berjatuhan,berserakan,
berceceran.

Sadar seketika ini tidak lumrah Innaya membaca ayat-ayat ruqyah.

Di depan sana Amira mulai menapaki lantai rusun.Satu di otaknya,ingin meloncat dari gedung.

Meski sekuat tenaga Amira berusaha menafikannya.Tapi raganya tak mampu menghentikannya.

Dan dalam benaknya terus terbersit keinginan;loncat dari gedung.

"ALLOHU AKBAAR!!"

Teriak Innaya saat berlari mendekat,membetot tangan Amira.

Lepas!!
Segera ia raup wajah Amira dengan telapak tangannya.Tetap melafalkan ayat-ayat ruqyah saat membawa Amira berlari.

Madya menyeringai.Menatap Innaya yang jatuh bangun tidak karuan.Amira dalam gendongannya ikut jatuh bangun..Ia tak kan bisa menyentuh perempuan yang kuat imannya itu;rajin tahajud,puasa sunnah senin-kamis.Itu sangat jelas terlihat dari aura yang berpendar di sekitar tubuh Innaya.

Madya menghentakkan kakinya ke bumi.Hewan melata di dasar bumi tiba-tiba keluar.Mengejar Innaya;ular,kalajengking.

Amira menjerit-jerit histeris melihat banyak ular dan kalajengking yang mendekati mereka.Ada yang berwarna hitam,belang,putih kecoklatan.Dengan kepala tegak seolah siap memangsa.

Merayap cepat mengejar mereka.Innaya mengambil botol berisi air mineral yang tersrak di antara belanjaannya.

Dengan jemari gemetaran membuka tutupnya.Melafalkan ayat-ayat ruqyah.Lalu memercikkan air itu ke arah ular-ular dan kalajengking.

🍁
🍁
🍁

Kabut tipis melayang-layang rendah.Aroma tanah basah,berbaur anyir darah dan bunga mendiami tiap inci bumi.Menaburkan sensasi dalam tiap penggal gelapnya yang penuh misteri.

Azzam diam tanpa bisa berkata-kata.Entah kemana fungsi lidahnya.Saat sosok tubuh dengan gerakan terpatah-patah mendekatinya.Ia tak tahu itu apa.

Tinggi,hitam,terbungkuk-
bungkuk dengan tangan yang melewati dengkul,terayun-ayun,dengan gerakan terpatah-patah mendekatinya.

Nafas Azzam kembang kempis tidak karuan.Saat sosok misterius itu kini tepat di atas tubuhnya.Seolah mau menindihnya.

Sebisa mungkin Azzam membaca ayat-ayat suci dalam hati.Hingga akhirnya sosok misterius itu hilang.

Azzam mengucap syukur hamdallah berkali-kali.Mata cekungnya nyalang menjamahi tiap inci ruangan.

Lagi,
Aroma kembang kantil dan anyir darah berbaur.Gemerisik dedaunan yang di terpa angin terdengar jelas.Seperti kidung misteri.

Lalu,

Lamat-lamat terdengar,

Tak lelo lelo ledung
Cep menengo ojo pijer nangis
Anakku sing bagus rupane
Yen nangis ndak ilang baguse

Lagi,
Azzam terkesiap.Sosok nenek-nenek itu muncul lagi.Dengan sanggul mungil dan wajah mungilnya.

Di sini,
Memangukunya,
Sambil mengelus-elus rambutnya.Membuatnya ingin terpejam.

Gelap?

Apakah lampu padam?
Azzam diam.
Merasakan sebuah tangan dingin menjamahinya.Bukan hanya mengelus rambutnya.Tapi juga wajahnya.

Mata Azzam masih terbuka.Dengan nafas terengah.Di antara lantunan doa.

Mati-matian ia memaksakan diri tetap terjaga.

Tapi,
Lagi,
Ia kalah,
Ada kekuatan yang memaksanya terkatub,
Gelap,
Semakin gelap,
Dan ia seperti di hempas entah ke dasar jurang mana.

🍁
🍁
🍁

"Kaaak...!!"

Jerit Amira dalam kepekatan yang legam menghitam.Keringat dinginnya berlelehan.Bocah kecil itu menutupi tubuhnya dengan  selimut.

Kemana kak Jenny?Mengapa begitu sepi?Ia seolah seorang diri di kamar ini.

Kejadian demi kejadian aneh yang terjadi selama ini membuatnya ketakutan setengah mati.

Mulai dari om Madya yang mengikutinya sepulang gowes.Dan Amira yang mengikutinya begitu saja seperti kerbau di cocok hidungnya.Menuju gedung tua tak terpakai di belakang pasar tradisional Arum Ndalu.

Gedung itu adalah bekas rusun tak terpakai karena di tinggalkan penghuninya.Kabarnya rusun itu berhantu.

Untung ia berpapasan dengan ibu Innaya dan langsung di ajak pulang.Jika tidak,entah apa yang terjadi.Bisa saja ia meloncat dari rusun padahal ia tidak mau.

Tapi om Madya seperti punya kekuatan luar biasa untuk menyuruhnya apa saja.Dan bisa ia turuti begitu saja.

"Raa...!"

Terdengar lirih.Panjang dan pelan.Tapi sangat jelas.Seperti tepat ditelinga Amira.

Amira melafalkan apa saja yang ia bisa,hingga..

"Raaa..!"

Terdengar teriakan Jenny sambil mendekapnya erat.

"K..kak.Jenny,I am afraid."

Bisik Amira ketakutan.Gemetaran.

"I don't dare."

Ucapnya lagi,mencari-cari tangan Jenny.
Menggenggamnya.Mengatakan tidak berani.

"I'm scrared to death."

Amira mengatakan bahwa ia ketakutan setengah mati.Jenny mendekapnya lembut.Memintanya membaca ayat-ayat suci saja,agar hati menjadi tenang.Amira menurut.Dalam kegelapan mereka terus membaca surat-surat pendek.

Mungkinkah ada pemadaman listrik bergilir?Mengapa listrik di rumah mereka sering mati sendiri?

🍁
🍁
🍁

Glow stick berwarna hijau itu seperti melayang dalam kegelapan.Tongkat yang memancarkan cahaya itu di pegang tangan mungil Zaheen.

Bocah lelaki kecil itu berusaha menembus kepekatan.Entah kemana lampu emergency.Mungkin mama menyembunyikannya.

Entah kemana pula om Bian.Sepertinya mati-matian berusaha membuat perkebunan papa bangkit kembali.

Dan entah mengapa ruh keluarga ini seperti pergi.Sejak tante Adela pergi segalanya semakin kacau.Dan sepertinya masalah keluarga ini tiada habisnya.

Deg!
Jantung Zaheen seperti berhenti berdetak.Saat melihat mama tiba-tiba di hadapannya.

Dengan wajah seputih kapas.Mendekatkan wajahnya ke wajah Zaheen.

"Kenapa gelap-gelap keluyuran,Za?"

Lirih suara mama.Di antara bias cahaya kehijauan dari glow stick.

"Lampu emergencynya mana,Ma?"

Zaheen bertanya langsung.Wina tersenyum.Amat lebar.Menepuk-nepuk pipi tembem Zaheen.

"Rusak semua,Sayang.Tidurlah.Lilin bisa akibatkan kebakaran."

Bisik Wina.Selalu jawaban yang sama jika Zaheen bertanya.Itulah sebabnya Zaheen menyimpan glow stick.Karena senternya juga hilang semua.Mungkin di sembunyikan mama.

Zaheen menurut saat mama membimbingnya masuk kamar.Aneh,mama seperti sudah sangat terbiasa dengan kegelapan.Padahal dulu mama suka nabrak-nabrak bila berjalan dalam gelap.

🍁
🍁
🍁

"Kuncinya ada pada mbak Wina,Bi.Jika kamu mampu membawa mbak Wina ke pesantren dan di ruqyah di sana maka semuanya akan lebih baik."

Ucap Innaya saat mereka janjian ketemuan setelah Innaya ceritakan apa yang di alami Amira.Bian menghela nafas panjang.Bagaimana caranya?Untuk mendekati mbak Wina saja sudah sangat sulit.

"Usahakan bisa teteskan ekstrak daun bidara ini pada makanan atau minuman mbak Wina."

Ucap Innaya sambil menyodorkan botol berisi ekstrak daun bidara.

Bian menghela nafas berat.Pada makanan dan minuman mas Azzam ia bisa.Tapi pada mbak Wina...

"Di coba saja,man jadda wajada."

Ucap Innaya yakin.Bian mengangguk.Mengaduk sup jagungnya tanpa selera.Bianpun tahu siapa yang bersungguh-sungguh berhasil.Tapi prosesnya?Mampukah ia melewatinya?Sendirian?

"La tahzan,innalloha ma'ana."

Innaya mengangguk dengan senyum mendengar Bian mengatakan itu.Bian memberi sugesti pada diri sendiri;jangan bersedih,Alloh bersama kita.

"Jika kamu meyakini ada sesuatu di balik simbul-simbul hexagram.Kumpulin dan bakar aja."

Saran Innaya,Bian mengangguk.Meski tidak yakin ia bisa.Tapi akan ia coba.

Innaya pamit  meninggalkannya,mengajak Sandra sepupunya untuk pulang.Sandra duduk di tempat lain tak jauh dari mereka.Innaya membawa cup sup jagungnya.Ia hanya minum susu pisang traktiran Bian.

"Ganteng,Kak.Minta ta'aruf aja."

Bisik Sandra cekikikan.Tidak peduli walau di hus Innaya.Mas Bian emang ganteng kok.Sayang,terlalu pendiam.

*
*
*

Suara blender terdengar saat Wina membuatkan milkshake
untuk Amira dan teman-temannya.

"Mama kamu keren,Ra..bisa bikin milkshake sendiri."

Ucap sesilia terkagum-kagum.Karena mamanya tidak bisa masak apa-apa dan tidak bisa bikin apa-apa.Serba pembantu serba beli.

Amira tersenyum.Mama yang sekarang memang jago bikin apa saja.Sayang di mata Zaheen dan kak Jenny justru mama jadi aneh.

"Thanks,Mom."

Ucap Amira dengan senyum.Wina mengucek lembut rambut Amira.

"You're welcome."

Bian hanya melihat dengan penasaran dari jauh.Mbak Wina benar-benar berubah total.Mbak Wina dulu hampir tidak pernah menggunakan bahasa asing.Tapi sekarang?Apakah untuk mengambil hati anak-anak?Mungkin Amira bisa.Tapi Jenny dan Zaheen?

"Zaheen,your breakfast is ready!"

Lagi,
Wina berteriak dengan menggunakan bahasa Inggris.Dan tanggapan Zaheen?

"Thanks,Mom.I'm coming!"

"Ngomong opo tho,Mas kuwi?"

Mbak Mirna kebingungan dan bertanya pada Bian.Yang intinya mereka berbicara apa.

Bian cuma tersenyum kecut,mbak Wina selalu selangkah lebih maju.Gimana ia bisa lakukan sesuatu?

Bian meraba-raba botol ekstrak bidara di sakunya.Belum tahu bagaimana caranya menaruh itu agar bisa masuk tubuh mbak Wina.

"Wow mom,the omelette taste amazing."

Zaheen memuji bahwa omeletya enak.Wina tertawa,'apa yang ia lakukan pada Zaheen'semalam membuahkan hasil.

"That's very kind of you for saying that."

"Anytime,Mom."

Tanggap Zaheen sambil makan dengan lahap.Mirna yang cuci perabot kotor cengar-cengir.

"Ngomong apa'an sih,mbak?Gagal paham."

Wina cuma tersenyum.Meninggalkan Mirna.Mengawasi saku Bian.Ada sesuatu di saku itu.Wina menyeringai.Mundur dengan teratur.Tak jadi mendekat.

Tapi,
Masih bisa mengancam lirih.

"Ketika kamu tidak tahu seberapa dalam sebuah sungai,jangan coba-coba berenang di dalamnya."

Bian tersenyum,berdiri mendekati Wina.

"Kita tidak akan pernah tahu seberapa kekuatan kita berenang sebelum kita mencobanya."

Bisik Bian yakin dengan asma Alloh.Karena apapun yang di lakukan tanpa menyebut nama Alloh.Maka berkahnya akan terputus.

"Keluarlah baik-baik dari tubuh kakakku."

Bisiknya lagi sambil melewati Wina.Melirik Zaheen yang makan dengan lahap.Ada apa dengan Zaheen?Sama seperti Amirakah?Yang sudah terpengaruh Wina?

Bian tersentak!!
Ada sebuah seringaian liar dan kilatan merah di matanya saat Zaheen menoleh ke arahnya.Sorot benci.Intimidasi.Saling bertindih.Berkelindan misteri.Tak terurai.

🍁
🍁
🍁

(SABTU,12 MARET 2022)

Continue Reading

You'll Also Like

34.3K 1.1K 40
Kisah tentang keluarga dan seorang pengasuh yang diteror oleh hantu penjaga anak kecil.
3K 364 33
Ada saatnya, sebuah pengakuan sangat ditunggu oleh sesorang yang haus akan kebenaran. Di mana, realita hidup yang ia jalani, begitu pahit dan kelam. ...
55.1K 9.7K 200
(BL Terjemahan) Title: I Became a God in a Horror Game Status: 589 Chapters (Complete) Author: Pot Fish Chili Genre: Action, Adventure, Horror, Matur...
27.9K 3.3K 25
Kalian tidak akan menyangka kalau lokasi syuting The Untamed sebenarnya adalah bekas tempat pembantaian pembunuh berantai. Xiao Zhan mengalami kesuru...