Between You And Me [END]

By neshzllnn_

12.8K 887 20

Shierra kembali setelah 10 tahun, ia meninggalkan rumah yang dahulu ibunya bekerja disana, sampai dia punya s... More

•Prolog
•One•
•Two•
•Three•
•Four•
°Five°
•Six•
°Seven°
•Eight•
°Nine°
•Ten•
°Eleven°
•Twelve•
°Thirteen°
•Fourteen•
°Fifteen°
•Sixteen•
°Seventeen°
•Eighteen•
°Nineteen°
•Twenty•
°Twenty-one°
•Twenty-two•
°Twenty-three°
•Twenty-four•
°Twenty-five°
•Twenty-six•
°Twenty-seven°
•Twenty-eight•
°Twenty-nine°
•Thirty•
°Thirty-one°
•Thirty-two•
°Thirty-three°
•Thirty-four•
°Thirty-five°
•Thirty-six•
°Thirty-seven°
•Thirty-eight•
°Thirty-nine°
•Fourty•
°Fourty-one°
•Fourty-two•
°Fourty-Three°
•Fourty-Four•
°Fourty-five°
•Fourty-Six•
°Fourty-Seven°
•Fourty-Eight•
°Fourty-Nine°
•Fifty•
°Fifty-One°
°Fifty-Three°
•Fifty-Four•

•Fifty-Two•

126 4 0
By neshzllnn_

Sore hari di gedung kantor Hanna (Ibunda Rey).

"Hallo Sheriel, ada apa kau kesini?"

"Hey mom! Aku ingin membahas suatu rencana padamu."

Hanna memandang datar ke arah Sheriel.

"Rencana apa? Kalau rencana mu untuk menghancurkan Shierra. Maaf aku tidak berminat." jawabnya malas.

Sheriel terpaku sesaat.

"A-apa? Tidak berminat? Apa maksudmu mom? Bukan kah kita selalu punya tujuan yang sama?"

"Sekarang tidak lagi." jawabnya datar dan memandang lurus ke arah Sheriel.

"Tapi kenapa?"

"Aku punya alasan, dan ada sesuatu yang harus ku katakan padamu."

"Apa?" jawab Sheriel ketus dia mulai kesal, seseorang yang seharusnya menjadi teman untuk menghancurkan Shierra bersama-sama sekarang tidak lagi.

Sheriel merasa sangat kesal.

Hanna mengambil dokumen yang berada di belakang lemari meja kerjanya.

"Perjanjian kontrak pernikahan." Hanna membuka dokumen itu.

Sheriel melotot tak percaya melihat isi perjanjian itu.

"A-apa? Kau mengubah perjanjiannya? Tapi kenapa?!" Sheriel mulai kesal.

"Aku sadar, apa yang kulakukan kepada putraku adalah hal yang salah. Mau tak mau kau harus menandatangani perjanjian ini." Ucap Hanna tenang.

"Tidak! Aku tidak mau membatalkan kontrak ini dengan cara menandatangani kontrak itu!" Teriaknya kesal.

"Tapi kau tidak bisa seperti ini Sheriel! Dia tidak memilihmu seharusnya kau mengerti keadaannya kalau kau benar benar mencintainya." Nasihat Hanna.

Sheriel tersenyum miring ada kekecewaan di senyuman nya itu.

"Saham yang ayahmu berikan untuk tanda tangan pernikahan ini akan ku kembalikan 50% itu sudah cukup banyak menurutku untuk membatalkan pernikahan ini. Mau tak mau kau harus membatalkan pernikahan ini, karena ini semua demi anakku."

"Ayahmu juga tidak akan menolak karena saat penandatangan kontrak pernikahan ini dia akan mendapat kembali Saham nya yang lebih banyak dari sebelum yang ia berikan pada Saham Grup Adam ini."

"Menyerahlah Sheriel, aku tidak suka memakai kekerasan, kekerasanku mungkin bisa sampai menghilangkanmu dari negara ini. Terima fakta lah kalau Rey tidak memilihmu."

Sheriel tak gentar dan juga tak menyerah.

Dia disana hanya diam sambil memamerkan senyum miringnya yang licik.

"Dia tidak memilihku?" Sheriel menatap tajam Hanna.

"Katakan! Siapa yang menghasutmu untuk membuat perjanjian pembatalan kontrak pernikahan ini?!!" Sheriel mengamuk dan menggebrak meja.

"Cepat! Katakan padaku!" Teriaknya lagi.

Tapi Hanna hanya memandang datar ke arah Sheriel tanpa sepatah katapun.

Hanna wanita yang terkenal hangat dan lembut di luar tapi siapa tau, mental Hanna saat ini sudah seperti baja walaupun dia masih terlihat hangat dan lembut di luar.

"Ah, aku tau. Pasti Shierra yang menghasutmu iyakan?!" Teriaknya lagi.

"Lihat apa yang akan kuperbuat nanti dengan bocah sialan itu dan tadi apa katamu? Rey tidak memilihku? Akan kubuat dia memilihku!" Ucapnya kejam lalu berbalik badan.

"Sheriel! Apa yang kau lakukan?! Bocah Sialan itu! Ikuti dia dan hentikan dia!" Teriak Hanna menyuruh para pengawalnya.

•••

"Shierra ya? Bocah sialan itu, dia tidak tau dia berhadapan dengan siapa. Aku akan membunuhmu kali ini liat saja." Ucap Sheriel dari dalam hati dengan wajah Smirknya.

Dia berjalan cepat ke arah mobilnya sambil menelepon seseorang.

"Hallo, Smith. Aku butuh bantuanmu." Ucapnya di dalam mobil dan langsung melajukan mobilnya ke jalan raya.

•••

"Hallo, apa kau masih berada di Caffe?"

"Ya, kau pulang jam berapa?"

"Jam 6 nanti, bisa kau tunggu aku sebentar? Aku masih ada rapat jam 4 nanti."

"Okay."

"Apa kau di Caffe sendirian?"

"Ya, Karen sudah pulang sedari tadi. Ibunya jatuh sakit lagi."

"Ah, begitu. Kita bisa menjenguknya bersama setelah rapat ini selesai, bagaimana?"

"Ide bagus."

"kalau kau ingin pulang duluan tidak apa-apa. Aku takut kau bosan menungguku."

Shierra tertawa pelan.

"tidak apa-apa Rey, cepat selesaikan rapatmu dan jemput aku. Oke?"

"Yass, mam. Tunggu sampai benar benar aku datang okay?"

"Siap boss."

Rey tertawa singkat di sebrang sana dan kemudian menutup teleponnya.

Shierra menaruh ponselnya di atas meja dan tersenyum kecil.

Dia merasa semuanya terlihat baik-baik saja, Mood Rey juga tadi sepertinya bagus.

Dia kembali memandang buku novel yang dia pinjam dari kedai Caffe itu, mengernyit heran "kenapa Mood Rey bisa sebagus itu?" dia bertanya-tanya di dalam hatinya.

Tapi Shierra tak ambil pusing, dia hanya menggelengkan kepalanya dan menggidikkan bahunya lalu kembali membaca Novel yang ia pinjam dari Kedai Caffe itu.

•••

Shierra menguap dan melihat jam tangannya, sudah hampir jam 4 lewat tapi Rey belum kunjung datang.

Shierra mengambil ponselnya yang berada di atas meja, berniat menelepon Rey tapi dengan cepat ada panggilan masuk dan tidak tertera nama disitu.

Shierra mengernyit bingung lalu dia angkat.

"Hallo?"

"Apa benar ini dengan Nona Shierra?"

"Ya, siapa ini?" Shierra mengernyitkan kedua alisnya merasa khawatir+takut.

"Ah, aku suruhan nya Rey. Dia bilang dia tidak bisa menjemputmu dan masih ada beberapa rapat dia sangat sibuk hari ini." jawabnya dengan nada santai di sebrang sana.

"Benarkah?" Ucap Shierra memastikan.

"Ya, dan sekarang aku sudah berada di depan kedai Caffe tempat kamu berada. Tuan Rey menyuruh saya untuk menjemput Nona."

"Ah, begitu baiklah aku akan segera kedepan mengeceknya."

Shierra menaruh ponsel di tasnya lalu bersiap-siap keluar dari Kedai Caffe.

Tanpa Shierra sadari, remaja tampan yang bekerja di Caffe itu sedari tadi memandangi Shierra sampai Shierra keluar dari kedai Caffenya.

Matanya menyipit ketika Shierra bertemu lelaki berperawakan sangar bukan seperti bodyguard elite yang biasa dia liat, tapi keliatannya lelaki itu berbicara ramah dan membukakan pintu belakang untuk Shierra.

Dan mobil itupun melaju, tanpa sadar lelaki itu juga melihat platt nomor mobil belakangnya.

Lelaki itu yakin pasti ada hal yang tidak beres, dia keluar dan melihat mobil sudah melaju sangat jauh.

Dengan wajah khawatirnya dia berdoa dalam hati semoga Shierra tidak kenapa-napa.

•••

"Uhm... Maaf atas ketidaknyamanan nya, aku mengajak temanku."

"Ah, tidak apa-apa." Shierra tersenyum paksa dia merasa atmosfer di dalam mobil ini langsung berubah aneh.

Dia juga melihat isi di dalam mobil ini bukan seperti mobil Rey.

"Siapa kalian?! Apa yang ingin kalian lakukan padaku?!" Shierra langsung berteriak setelah menyadari kejanggalan yang ia rasakan sedari tadi.

"Santai saja ladies, kamu aman bersama kami."

"Jangan sentuh aku!" Shierra berusaha menghindar ke pojok bagian mobil.

Mobil masih melaju di jalan Raya dan masuk kedalam tol.

"Sini kenalan dulu denganku, namaku adalah Smith!" lelaki itu menarik tangan Shierra kasar dan langsung membius Shierra dengan sapu tangan yang dia sembunyikan tadi.

"Lepaskan aku! Dasar brengsek!!" Shierra meronta-ronta tapi alhasil dia tidak berhasil dan malah terbius, terbawa oleh anak buah Sheriel.

Continue Reading

You'll Also Like

131K 5.1K 58
Alicea Lovez wanita yang di perkirakan sudah meninggal satu tahun yang lalu, akibat kapal pesiar yang di datanginya untuk mengikuti acara Amal intern...
3.3M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
8.3K 993 35
You can't hide from me But i can hide from you
53.2K 149 1
FOLLOW AUTHOR, SEBELUM BACA:-) {Cerita ini hanya FIKTIF belaka. Jika ada kesamaan nama dan tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetula...