Ardian S2 (END)

Bởi peri_mimpi

2.3M 268K 23.2K

Farrelino Bramasta sosok lelaki gagah yang merupakan anak keluarga terkaya didaerahnya. Ia bisa berbuat seena... Xem Thêm

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Extra Chapter 46
Extra chapter 47
🌌
🌌
Season 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Epilog

9

42.3K 5.3K 255
Bởi peri_mimpi

Lino menatap tempat balapan yang akan dilakukan oleh Geng Bloody Night, tetapi sebelumnya mereka mengenakan masker juga topi untuk menutup identitas. Ia hanya berdiri di barisan penonton dengan tenang tanpa minat saat melihat motor-motor yang mengegas starter mereka hingga menimbulkan suara ribut. Satu kata yang dapat ia katakan adalah alay karena seumur hidupnya saat di dunianya akan langsung mulai alias tidak caper!

"Mereka caper ya, bun!" seru Lino dengan tertawa kecil.

"Iya, Bun! Ngebut-ngebutan nanti malah ketabrak lalu isdet ya, Bun!" sahut Adya dengan bersedekap dada.

Lino tertegun dengan menatap Adya seketika teringat kejadian saat dirinya mengalami kecelakaan. Ia meringis ngeri ketika memikirkan bagaimana nasib tubuhnya, apakah masih utuh atau tersebar.

"Kenapa diam lagi, No?" tanya Adya dengan mengangkat alisnya.

"Nggak papa, lihat mereka bukan gue!" seru Lino dengan mendengus kesal entah kenapa saat membahas kecelakaan dirinya langsung tidak mood.

Saat mengalihkan atensinya ke tempat balapan motor ia melotot tajam karena yang menjadi penantang balapan itu ternyata Geng Black Wolf. Ia melihat Arsen yang menggunakan pakaian serba hitam juga masker hitam. Ia tetap mengenali arsen karena memiliki pesona protagonis pria yang tidak akan bisa dimiliki oleh orang lain. Lalu dari gaya rambut juga tatapan matanya pun dia akan segera mengenalnya walaupun sekarang tatapan mata itu sangat tajam juga beringas.

Di sisi lain Geng Black Wolf tampak bersiap-siap untuk balapan terutama Arsen yang akan menjadi pemain utama kali ini. Arsen tampak memeriksa motornya untuk menghindari yang namanya sabotase. Arsen sibuk memeriksa motornya bahkan rambutnya kini bertebangan karena tiupan angin malam.

"Ketua Black Wolf apakah lo siapa mengalami kekalahan?"

"Jangan mimpi! Lo sering kalah aja belagu!" sembur Ravy dengan mencengkeram kaos lawan mereka.

Arsen menarik tubuh Ravy dari tatapan matanya mengisyaratkan untuk bersikap tenang dan jangan gegabah dalam bertindak. Ia menatap datar orang yang selalu mencari masalah dengan geng mereka.

"Kita lihat aja nanti," ucap Arsen dengan tenang.

Arsen duduk di atas motornya lalu mengendarainya hingga berada di star tempat balapan. Ia menatap lurus untuk fokus ke jalan bukan untuk kalah atau menang. Menurutnya agar menjadi pemenang sesungguhnya yang harus dilakukan adalah dengan menikmatinya jika menang melawan musuh itu adalah bonus.

"3! 2! 1! Go!"

Arsen mengendarai dengan kecepatan sedang juga melewati tikungan dengan mudah rasanya cukup menikmati. Saat melihat garis finish dia menyeringai tapi dibelakangnya ada motor yang mengejarnya dengan kecepatan tinggi, tidak ingin kalah ia segera menancap gas dengan kecepatan tinggi.

Saat hampir sampai di garis finish musuhnya menendang motornya sehingga membuat motornya oleng. ia segera melompat dari motornya naas nasibnya sedikit sial hingga tangannya mengenai pembatas jalan.

***

Lino yang melihat kejadian secara langsung seketika menjadi emosi karena melihat Arsen terluka. Ia tidak mengerti pikiran dan hatinya terus memberontak, pikirannya melarangnya untuk jangan ikut campur tapi hatinya berkata untuk menolong mereka juga memukul orang yang sudah mencelakai Arsen.

"Woy! Apa-apaan Lo?!" murka Ravy dengan mendorong tubuh musuhnya.

"Nanti dulu marahnya sekarang bantu Arsen jalan," tegur Ziel dengan menarik tubuh Ravy agar berhenti.

"Nggak perlu kaki gue masih normal," ketus Arsen dengan muka dingin.

"Hahaha! Gimana rasanya kalah?"

"Gue memang kalah tapi gue tetap memang menurut standar gue. Daripada menang tapi dengan cara curang," ucap Arsen dengan tenang tidak ada emosi diwajahnya.

"Lo!"

"Kenapa? Situ ngerasa? Makanya jadi orang itu jangan pengecut!" seru Ravy dengan tersenyum mengejek.

"LO! BLOODY NIGHT SERANG MEREKA!"

Setelah mendengarkan perintah ketua mereka anggota Bloody Night segera menyerang mereka. Geng Black Wolf yang tanpa persiapan seketika menjadi terkepung karena mereka hanya membawa beberapa anggota mereka bukan seluruhnya.

Perkelahian terjadi begitu juga Arsen yang diserang oleh Ketua Geng Bloody Night. Pertemuan itu tidak seimbang karena tangan Arsen masih terluka sedangkan musuhnya memiliki tenaga yang baik.

"RED DEVIL! TOLERANSI BAGI ORANG BAIK, KEJI BAGI PENGKHIANAT!"

Semua orang terkejut dengan kehadiran Geng Red Devil yang dipimpin langsung oleh Lino. Arsen dkk juga ikut terkejut karena tidak menyangka orang-orang itu berada disini. Semua orang menjadi bingung apakah ini akan menjadi akhir dari Black Wolf atau hari sial bagi Bloody Night.

"Lo kalau mau rusuh jangan disini!" seru Ravy dengan memutar matanya.

"Diam atau mulut busuk Lo nggak akan bisa bicara lagi," tekan Lino dengan muka dingin.

Setelah sekian lama akhirnya sikap beringas Ketua Geng Red Devil kembali lagi. Mereka mulai mengibarkan bendera kebanggaan geng Red Devil yang memiliki logo sepasang sayap merah dengan kepala kambing ditengahnya.

"Red Devil sejak kapan Lo bekerja sama dengan Black Wolf. Memangnya orang pengecut dipertemukan dengan pengecut sangat cocok."

"Dasar nggak tahu di untung! Dulu siapa yang lindungi Lo saat dibully! Dulu siapa yang bantu perobatan ibu Lo disaat yang lain nggak mau bantu! Lalu sekarang malah menghina orang yang nolongin Lo! Dasar nggak waras!" sembur Adya yang sedari tadi hanya diam.

"Cih, memang patut pengkhianat! Prinsip Geng Red Devil yaitu keji bagi pengkhianat! Lalu kita lihat bagaimana gue akan menghukum Lo sebagai rasa terima kasih kepada gue," ucap Lino dengan menyeringai.

Arsen dkk hanya diam melihat sifat Lino yang berubah 180 derajat dari biasanya. Geng yang diketuai oleh Lino itu sangatlah ceroboh bahkan gampang emosian karena itu sering gagal, tetapi hari ini dia sangat tenang seolah tidak terganggu ejekan dari rivalnya.

Lino segera menyerang musuhnya dengan brutal. Kali ini dia tidak akan memberi ampun kepada siapapun terutama pengkhianat. Menjadi musuh lalu minta maaf bisa ditoleransi, tapi pengkhianat tidak akan.

Namun, saat Arsen melawan musuh dibelakang ada seseorang yang ingin mencelakainya. Ia segera berpindah lalu memukuli orang itu tanpa ampun. Semua orang yang melihat itu seketika berhenti melihat kebrutalan Lino yang selama ini tidak pernah ditunjukkan. Jika dia tahu mungkin saja akan berkata bahwa ini bukan tubuhnya tapi tidak bisa malah nanti akan dikira stress.

"No! No! Berhenti! Nanti tuh orang akan mati!" seru Arsen dengan menarik tubuh Lino.

Lino tidak menghiraukan perkataan Arsen malah mendorong tubuh lelaki itu hingga hampir terjatuh. Ia terus saja memukuli orang itu bahkan disaat orang itu sudah terkapar dengan cukup banyak darah diwajahnya.

"LINO! SUDAH! ATAU KELAKUAN LO AKAN GUE BILANG KE BONYOK KITA!" teriak Ziel dengan menarik tubuh Lino hingga menjauh dari orang itu.

"BILANG AJA! GUE NGGAK TAKUT!" murka Lino dengan mendorong tubuh Ziel.

Adya segera berlari lalu memegang pundak Lino berkata, "No! Sadar! Jangan sampai emosi membuat Lo berbuat hal yang salah! Dia itu Abang Lo!"

Lino menepis tangan Adya dengan menatap tajam berkata, "Lo tahu bukan gue nggak suka apa saja. Pertama, gue nggak suka jika orang lain melukai orang yang gue kenal. Kedua, gue nggak suka sama orang bermuka dua. Ketiga, gue nggak suka ada pengkhianat."

"Iya, gue tahu. Tapi Lo harus bisa nahan emosi Lo jangan sampai Lo membuat tuh orang kenapa-kenapa nanti Lo sendiri yang susah," ucap Adya dengan menghela nafas panjang.

Lino dengan semua emosinya menatap kearah samping yang sudah ada Arsen bersama Ziel dan Ravy. Ia menghirup udara berkali-kali dengan menutup matanya untuk meredakan emosinya.

"Balik," ucap Lino dengan muka dingin.

Setelah itu hanya tersisa keheningan menatap kepergian Geng Red Devil. Arsen menatap kepergian Lino dengan tatapan misterius.

"Anjir! Gue nggak nyangka Lino kalau marah seram banget! Biasanya kalau marah sama kita dia nggak emosi kayak tadi," celetuk Ravy dengan mengelus dadanya.

"Balik," ucap Arsen dengan muka datar.

***

Jangan lupa vote dan komen :)

"Lino nya marah tuh," ucap author.

"Ya, gimana nggak marah! Gue aja nggak pernah bentak apalagi mukul Arsen!" sahut Lino dengan muka masam.

"Maaf," sesal Arsen dengan muka datar.

"Hah, apa gue nggak dengar?!" seru Lino dengan memegang kupingnya.

"TULI!" sembur Arsen lalu pergi.

"Ngambek tuh Arsen!" seru author.

"EH! ARSEN TUNGGU GUE!" teriak Lino berlari menyusul Arsen.

"Sendiri ... sendiri ku diam ..." author nyanyi.

Aduh, author hampir lupa update bab baru padahal sudah dibuat sore tadi 😂

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

325K 14.9K 37
🔞_⚠_⚠ Area Dewasa. ⚠_⚠_🔞 Yang homophobic di harap menjauh, kerena FF ini mengandung unsur #boyxboy, #yaoi #shounei-ai #gay #manxman #rate-M. SEBE...
2K 229 7
Kim Taehyung adalah gadis lugu tapi cerdas. Sejak kedua orang tuanya meninggal dunia, hidupnya menjadi tersiksa dan sengsara karena keluarga pamannya...
827K 60K 61
Bagaimana jadinya kalau seorang pihak atas tiba tiba bertransmigrasi kepada tubuh yang biasanya menjadi pihak bawah. Dia Eliot Fransisco, Seme top m...
98.7K 10.5K 30
Sebuah kerajaan 'terkutuk' dimana semua penghuninya adalah laki-laki. Sebastian sebagai putra mahkota Erebus harus mengembangkan kekuatan Zoe atau el...