🅳🅴🅰🆃🅷 🅰🅻🅱🆄🅼 ( 🅾🅽...

By SriWahyuni369717

4.9K 1K 678

# 1 novelmisteri (08 Agusrus 2021) # 1 tarbiyah (08 Agustus 2021) # 1 hikma (08 Agustus 2... More

PART 1. KEMBANG KANTHIL
PART 2. KETUKAN MISTERIUS
PART 3. CILUK...BAA!!
PART 4. PERKAMPUNGAN JIN?
PART 5. DIRASUKI (1)
PART 6. DIRASUKI (2)
PART 7. DIRASUKI (3)
PART 8.TARIAN MISTERIUS
PART 9. RUDIRA, BONEKA ARWAH?
PART 10. DIARY BERTINTA MERAH
PART 11. KUBUR 1
PART 12. KUBUR 2
PART 13. KUBUR 3
PART 14. DIBURU DENDAM 1
PART 15. DIBURU DENDAM 2
PART 16. DIBURU DENDAM 3
PART 17. KALI ARUM DHALU 1
PART 19. TIPU DAYA IBLIS
PART 20. ENIGMA SI KEMBAR
PART.21. RUMAH BATU DI HULU
PART 22. DI ATAS ALTAR BATU
PART 23. MENJELANG PURNAMA
PART 24. MENJELANG PURNAMA 2
PART. 25 HEXAGRAM
PART 26.HEXAGRAM 2
PART 27.HEXAGRAM 3
PART 28. HEXAGRAM 4
PART 29. TANPA BAYANGAN
PART 30. RUQYAH
PART 31. SEPASANG JENAZAH
PART 32. BISIKAN GAIB
PART 33. MANEKEN ( 1 )
PART 34. MANEKEN ( 2 )

PART 18. KALI ARUM DHALU 2

137 31 22
By SriWahyuni369717

(AUTHOR NOTE : Isi part ini hanyalah imajinasi belaka.Tidak bermaksud merendahkan adat istiadat apapun dan di manapun.Jika kebetulan ada kejadian serupa itu murni kebetulan semata.

Menghargai budaya sebagai salah satu warisan nenek moyang dan sebagai aset wisata❤️🙏).

🍁

*18.

Mirna hanya menatap Adela yang makan jambu air dengan lahap dari Arry.Syzygium aqueum itu memang merah ranum dan langsung keluar airnya yang segar asam manis saat di gigit.Kelihatannya sangat segar.Mirna saja sampai menelan ludah.Pengen.Sambil mencuci perabot kotor iseng-iseng ia bertanya.

"Mbak,udah datang belum 'tamu bulannya'?Kok tumben gak minta di buatkan jamu kunyit?"

Glek!!
Pertanyaan sederhana.Tapi mampu membuat Adela berpikir sejenak.Iya ya..sekarang tanggal berapa?Kapan ia terakhir datang bulan?

"Ini,mbak Mir.."

Tawarnya sambil menyodorkan jambu.Sekedar menyisir kacau yang tiba-tiba mengeruak kalbunya.

"Kenapa,Dee..telat?"

Wina menambahi dengan senyum.Selera makan jambu Adela langsung sirna.Apa lagi melihat mas Azzam terbangun dan bertanya apanya yang telat.

"Nggak,Mas..Adela mau keluar belanja keperluan Adela."

Jawab Adela sambil buru-buru masuk kamar.Ia harus beli test pack.Mengatakan masih punya uang saat mas Azzam memintanya membawa kartu ATMnya.Mas Azzam tiap bulan transfer rekening Adela sejak uang jajan Adela di cabut dan ATMnya di blokir.

Dari kamar terdengar jelas di luar sana mbak Mirna cerita tentang kehamilan sepupunya yang ngidam ini ngidam itu.

Tiba-tiba dada Adela berdegup kencang.Menyimpulkan sesuatu yang...

Tanpa sadar Adela meraba-raba perutnya.Apakah berat badannya naik?

Adela buru-buru menarik timbangan badan digital di bawah kolong.Ternganga saat melihat angka yang tertera di layar.Dia....

🍁
🍁

Adela hanya butuh berjalan untuk ke apotek ataupun mini market.Rumah Azzam yang sekarang memang dekat dengan fasilitas umum.

Keluar dari mini market Adela memasuki apotek.Entah mengapa ia merasa ada yang mengikuti.

Sekedar perasaan Adelakah?Atau hanya kebetulan akan ke apotek juga?

Lagi,
Adela amati,
Seorang lelaki dengan hoodie hitam.Tudung penuh menutup kepala.Memakai masker hitam.Dengan kedua tangan masuk saku.Berjalan dengan menunduk.

Tubuh Adela menggigil.Itu mirip dengan...
Tidak!Pasti Adela hanya ketakutan dan paranoid.Ini keramaian,ia akan aman.Ia akan baik-baik saja.

Buru-buru Adela membeli tesk pack.Sengaja merapat ke arah antrean.Ia harus berada dekat orang-orang.Tak boleh tampak sendirian.

🍁
🍁

"Kenapa,Mbak?"

Mirna bertanya saat melihat Adela buru-buru masuk dapur dan membuka kulkas.Minum air dingin langsung dari botol.

"Duduk,Dee..kalau minum.Gak baik buat kesehatan."

Tegur Azzam sambil sibuk dengan lap topnya.Sebenarnya sudah bosan di rumah.Sayang,dokter memintanya istirahat.Meski ia terus memantau perkebunan lewat Arry dan mas Warno.Pak Tejo belum pulih.Meski sudah membaik.

"Emang kenapa,Mas?Kalau minum sambil berdiri?"

Seperti biasa Mirna kepo.Di antara suara blendernya.Sedang membuat jus jambu merah.Mbak Wina yang minta.Untuk sekeluarga.

Mbak Wina sendiri ke tempat mbok Ijah.Heran juga kenapa tiba-tiba mbak Wina antusias dengan ritual adat?

"Karena dapat membuat air mengalir dengan tekanan.Dan bisa menyebabkan tubuh kesulitan untuk menyerap nutrisi apapun.

Akhirnya bisa mempengaruhi kesehatan perut dalam jangka panjang".

Mirna oh panjang.Adela tak peduli dengan penjelasan ilmiah itu.Segera ia masuk kamarnya.Apakah sosok misterius dengan hoodie hitam itu masih mengikutinya?

Adela menghela nafas lega saat dari jendela yang terbuka ia tak melihat siapa-siapa.Lagian pintu gerbang di tutup kan?

Adela membanting tubuhnya ke atas ranjang.Telentang menatap langit-langit.Tanpa sadar meraba-raba perutnya.Menghela nafas saat meraih hand phonenya.Ia akan cari di google.Semoga apa yang ia takutkan tidak terjadi.Semoga ini cuma telat haid biasa.Semoga mual muntah ini cuma karena sakit maag.

🍁
🍁

Larungan,adalah sama dengan larung sesaji,labuh bumi.Sebuah ritual adat yang di lakukan warga Arum dhalu.

Sebagian menganggap itu sebagai ritual penting yang memiliki makna khusus.Tapi sebagian menganggap sebagai pesta rakyat dan aset wisata.

Karena banyak dari daerah lain yang melihat dan bahkan di liput beberapa stasiun televisi lokal maupun nasional.

"Gak pengen lihat,Dee..?"

Bian bertanya karena Adela tampak malas-malasan.Bahkan nonton televisi sambil ngemil makan kacang rebus.Berselimut.

Adela menggeleng.Tidak bercerita apapun pada Bian.Ia takut dalam keramaian seperti itu.Terlebih sejak ia merasa seperti ada yang mengikuti.

"Pulangnya jangan malam-malam,Bii.."

Azzam mengingatkan sambil sibuk dengan mas Warno yang promo obat hama baru.Azzam membuka lap topnya,amankah prodok ini?

"Zaheen,Jenny,Amira jangan lupa pake sarung tangan.Dingin.Jangan lupa pegang selalu kak Jenny jangan sampai hilang."

Lagi,Azzam mengingatkan.Tersenyum saat Jenny sun pipinya lembut.

Azzam beralih sejenak dari lap topnya,balas sun lembut pipi Jenny.Merentangkan tangannya untuk tiga anaknya.Mereka mendekap Azzam bersamaan penuh kasih.

Menawari Azzam mau oleh-oleh apa.Wina hanya tersenyum melihat itu.

Drama ayah dan anak-anaknya yang sangat mengharukan.

Indahnya bila sebentar lagi melihat mereka kacau balau.

Bisik batin Wina dengan senyum.Bersenandung saat berdiri.Ia juga harus siap-siap.

"Ayo,Mirna siap-siap."

Ajak Wina lembut dengan senyum.Melambai pada anak-anak yang pamit.Bergandengan tangan dengan Bian.

"Siap,Bos!"

Jawab Mirna sambil siap-siap.Meski heran.Kenapa tumpengnya dua?Dan yang satu kok nasi tumpengnya bukan nasi kuning.Nasi hitam.Emang ada tumpeng nasi hitam?Mbok Ijah pake apa?Tinta cumi?

🍁
🍁

"Waow!"

Decak Zaheen melihat pesta kembang api di langit gulita.Langit menjadi terang benderang dengan aneka warna.

Suara riuh reda terdengar di antara sorak sorai dan tepuk tangan.Bercampur celoteh orang-orang.

"Jenny sayang,coba rasakan.Itu adalah warna-warni yang memukau,ada merah,kuning,hijau,biru,ungu."

Ucap Bian sambil memeluk Jenny.Jongkok tak jauh dari keponakan-keponakannya.

Jenny mengangguk-angguk dengan senyum.Mencoba membayangkan meski yang ada hanya legam menghitam.

"Nanti kalau kak Jenny udah dapat donor mata yang cocok kakak pasti bisa lihat."

Ucap Amira pula,memeluk Jenny erat.Mencoba menggambarkan spektrum warna yang memukau mata.

Papa Azzam memang terus berjuang untuk kesembuhan Jenny.Nenek Shindu salah,papa Azzam sangat menyayanginya.Papa Azzam bukan mengabaikannya.Tapi karena tidak tahu keberadaannya.Jadi tak bisa mencurahkan kasih sayang.

Sementara sosok lain yang mengawasi mereka menyeringai dengan mata berkilat merah.Akan sangat sulit 'masuk'dalam tubuh yang bahagia dan penuh cinta.Jenny benar-benar tak bisa di jadikan lagi sebagai 'boneka'.

Sosok itu beringsut menjauh.Sempat melihat Zaheen membelikan saudara-saudaranya  arum manis.

Berkilat-kilat matanya saat mengamati gelang gaharu di tangan Zaheen.Arry betul-betul menyusahkan.

"Kenapa kembang api bisa nyala,Om?"

Amira bertanya sambil menikmati arum manis yang di belikan Zaheen.Berbentuk bunga.Indah,sebenarnya sayang untuk di makan.

"Karena mengandung senyawa kimia,ada bubuk mesiu dan garam logam.

Bubuk mesiu terdiri dari kalium nitrat,karbon dan sulfur.Yang apa bila terbakar..buuum!Bisa menimbulkan ledakan!"

Jelas Bian dengan ekspresi wajah dan gerakan tangan yang membuat keponakan-keponakannya tertawa.Meski mereka kurang paham mereka tetap antusias mendengar.

"Trus,garam logam itulah yang bisa menimbulkan warna-warni.Apabila terbakar akan menimbulkan percikan warna yang berbeda."

Lanjut Bian sambil membersihkan mulut Jenny yang belepotan arum manis.

Membuka mulutnya saat Jenny menyuapinya.Rasanya legit.

Sementara Zaheen menatap ritual nun jauh di sana,yang di iringi dengan gamelan dan tari.Dengan dengungan doa dalam bahasa yang tak ia pahami.

Bukankah mubadzir membuang hasil bumi dan aneka unggas ke sungai?Pakai bunga-bunga lagi?

Tapi om Bian bilang itu budaya dan aset wisata.Zaheen merekamnya dengan hand phone.Papa dan tante Adela kan belum tahu.Paling lihat dari televisi.

🍁
🍁

Mirna mengikuti Wina meski telah di larang Wina dan di minta melihat meriahnya acara larungan saja.

Ia penasaran,mengapa majikannya membawa tumpeng nasi hitam itu menjauh?Berjalan sangat cepat ke hulu.Seperti sudah terbiasa.Mirna saja kesandung-sandung tidak karuan karena gelap.

Waduh!Hilang kemana mbak Wina?Mirna betul-betul tidak tahu arah.Ia kebingungan.Menyibak daun-daun talas yang menghalangi pandangan.

Gagal misinya untuk mengikuti mbak Wina.Mending ia kembali.Mirna berjalan dalam keremangan.Begidik ngeri saat mendengar ada yang bersenandung.

Mirna menutup mulutnya,berusaha tidak berteriak saat melihat sesosok perempuan dengan baju putih.Berambut panjang nyengser ke tanah.Sedang bersenandung sambil menggendong bayi.

Jelas bukan manusia.Mirna lari tunggang langgang tidak karuan.Dasar hantu nekad rame begini di sepanjang tepi sungai masih saja nakuti.Omel batin Mirna.Mengatur nafas saat sudah kembali di keramaian.

Masih bertanya-tanya.Kemana mbak Wina?Mau di bawa kemana tumpeng nasi hitam itu?

🍁
🍁

Bergetaran jemari Adela menjamahi dua garis biru yang terlihat jelas pada test pack yang ia pegang.Adela menutup mulutnya rapat-rapat.Berusaha tidak berteriak.Adela positf hamil?

"Dee...!"

Terdengar suara mbak Wina memanggil.Dengan ketukan pintu lirih.Buru-buru Adela menyembunyikan hasil test packnya.

Tubuhnya terhuyung,membentur tembok.Bagi perempuan baik-baik dan berasal dari keluarga baik-baik ini adalah goncangan besar dan aib.

Sejak kecil ia di doktrin bahwa keperawanan adalah segalanya bagi gadis lajang.Karena itu adalah persembahan termulia di malam pertama untuk suaminya kelak.Tapi sekarang ia...

Bergetaran jemarinya saat menjamahi gagang pintu.Berbagai kelebat bayangan buruk berkeliaran di benaknya.Amarah mas Azzam.Harga diri keluarga.Ia harus menemui laki-laki itu sebelum semuanya terlambat.

"I..iya,Mbak!"

Jawab Adela sambil membuka pintu karena Wina terus memanggil dengan ketukan yang kian menggedor.

"Kamu kenapa?"

Wina bertanya dengan senyum.Menatap Adela yang tampak kacau dan bingung.Hanya memakai  daster putih transparan berenda selutut,dengan rambut yang di ikat asal.Sangat cantik dan seksi.

"Nggak,Mbak!"

Jawab Adela dengan senyum yang lebih mirip sebuah seringaian.Dengan cepat bergegas ke kamar.Wina tersenyum puas sambil masuk kamar mandi.

Selamat kebingungan,Adela.

Ucapnya lirih.Menutup pintu sambil terpingkal-pingkal.Seolah melihat sebuah drama komedi yang sangat lucu.

🍁
🍁

Warno melongo,melihat sosok cantik dengan daster putih selurut berkibaran di tiup angin berlari-lari kecil menyusuri pematang sawah.Mengenakan topi lebar.Sama,berwarna putih,dengan sandal tidur putih.Memanggil-manggil Arry nun jauh di sana.

"Arryyy...!Di cari mbak Adelaa..!"

Teriak yang lain.Sambung menyambung seperti estafet hingga sampai pada Arry.Arry mendongak,melihat Adela berlari ke arahnya ia pun berlari ke arah Adela.Ada apa?Terjadi sesuatukah?

Sesaat orang-orang di sekitar mereka melongo,saat melihat Adela mendekap Arry erat-erat begitu bertemu.Seolah lupa mereka ada di mana.Arry gelagapan.Tak bisa menolak dan mengelak.Hangat.Tapi dengan aura dingin yang begitu kuat menggerayangi.

"Kenapa,Dee..?Ada apaa..?"

Arry bertanya saat sudah mengurai pelukan.Adela terisak-isak.Terbata-bata menunjukkan sesuatu.Dengan jemari gemetar.

Arry tolah-toleh sekitar.Mengantongi test pack itu.Membimbing Adela menjauh.Ini pedesaan.Hal seperti ini akan sangat sensitif.

"Kenapa,Dee..?"

Arry bertanya saat Adela berhenti.Kepala Adela keliyengan dari tadi.Ia tidak biasa kepanasan.Pusing dan...

Pstt..pstt..dari mulut-mulut usil dan berpasang-pasang mata melihat Adela yang jongkok dan muntah-muntah.

"Eh..sumpah,Mbak..Mirna yang cerita.Tiap pagi mbsk Adela itu muntah-muntah.Pernah mergoki juga tidur di kamar mas Bian."

Terdengar bisikan.Yang lain menyahuti.

"Iya,ngidam aneh-aneh.Kemarin malah minta nasi jagung di masak di tungku tanah rumah Mirna."

Bisik yang lain.Sambil menatap Arry yang memapah Adela di pematang.

"Lho..lho..jatuh!"

Pekik yang lain.Melihat Adela terhuyung.Dan kini di bopong Arry menuju tepi sungai.Bisik-bisik dengan sejuta ghibah membahana.Menjadi trending di perkebunan sayur Azzam.Tentang Adela yang hamil anak siapa.Bian?Arry?Atau bahkan Madya yang buron polisi.

🍁
🍁

Gemericik air sungai terdengar jelas saat Adela di turunkan Arry dan duduk di sebongkah batu andesit.Rumpun bunga kosmos ungu bergoyang-goyang saat tersapu Arry yang melepas kemejanya.Menutupi paha mulus Adela dengan kemejanya.Begitu blankkah Adela hingga pake baju tidur seksi saat keluar?Imagenya akan semakin...

Adela hanya menatap sosok yang kini jongkok di hadapannya, memegang jemarnya.Menatapnya lembut.

"Ada harap itu kamu,Ry..bukan dia.."

Bisik Adela dengan isak.Tidak berani menatap mata Arry.Arry tak menjawab.Hanya meraih tubuh Adela.Mendekapnya erat.Bagaimana harus ia jelaskan bahwa ia tidak pernah melakukan sesuatu di luar moral yang membuat Adela.....

"Kamu berani ngomong mas Azzam kan,Ry?"

Adela bertanya lirih saat Arry mengurai pelukan.Menghapus lelehan air matanya.Mata mereka bertemu.

Ingin sekali Adela tenggelam dalam.legamnya telaga mata itu.Yang dalam dan tajam.Di naungi sepasang alis hitam,rimbun,teratur.

Dan saat Arry mengangguk dengan senyum,kembali Adela mendekapnya erat.Mengucap terimakasih.Tidak mengerti kebingungan Arry.Madyaaa  apa yang telah kamu lakukaan!?

Bergetaran sebelah tangan Arry meremas bumi.

Luna menutup mulutnya saat dari gumpalan tanah yang di remas itu mengepulkan asap.Arry benar-benar marah.

Buru-buru Luna kabur saat melihat sepasang mata Arry sempat berkilat merah.Bisa jadi abu dia kena sasaran amarah.

🍁
🍁

Ibu Miska hanya melihat Adela yang muntah-muntah saat sampai di peternakan.Tidak tahan dengan bau ayam.

Apakah benar kabar yang santer di luar sana bahwa Adela hamil?
Siapa yang melakukannya?Arry?Atau Madya?Ibu Miska dengar itu dari beberapa pekerja peternakan.

Ibu Miska tidak berani bertanya apapun.Hanya mengiyakan saat Arry minta di buatkan wedang jahe.Menatap Adela yang di papah Arry masuk paviliun.

"Ganti baju dulu ya,Dee..trus kita ke rumah sakit.Memastikan kehamilan kamu.Baru kita ketemu mas Azzam."

Ucap Arry saat sudah sampai di paviliun.Masih ada baju Adela yang tertinggal kemarin.Baju anak-anak juga.

"Gak kuat aku,Ryy..."

Rintih Adela,lunglai saat bersandar di sofa bed.Arry menelan ludah saat kepala Adela jatuh di bahunya.Pucat dan berkeringat.

"Begini lebih nyaman?"

Arry bertanya sambil menyentuh perut Adela lembut.

"Heem."

Jawab Adela sambil terpejam.Menyatukan tangannya dengan tangan Arry di atas perut.

"Uhuk!uhuk!"

Bu Miska permisi masuk dengan terbatuk-batuk.Arry menarik tangannya dari perut Adela.Tapi Adela mempertahankannya.

"Terimakasih,Bu."

Ucap Arry dengan senyum,bu Miska hanya tersenyum.Seolah tak melihat apa-apa.Berlalu begitu saja.

Sempat di lihatnya Arry membantu Adela minum wedang jahe.Jemari Arry menyeka keringat di kening Adela.Merapikan rambut Adela.

Ibu Miska tersenyum,akhirnya.Setelah sekian lama.Akan ada nyonya di rumah ini.

Berapa lama akan bertahan?Seingat bu Miska,semua nyonya di peternakan ini cepat mati.Mama Noe.Mama Anne.Bahkan nyonya Tama.

🍁
🍁

Thag!Thag!Thag!!

Suara langkah kaki Arry jelas menapaki ruang bawah tanah.Jejak kakinya terlihat jelas di atas debu tipis pada lantai yang ia pijak.

"Madyaa...!Di mana kamuu?"

Teriaknya tanpa peduli dua makluk gaib penjaga tangga.Mereka hanya menatap Arry tanpa berani menyentuh.Sepasang cebol kembar dengan tanduk satu di tengah.Menunduk saat merasakan energi kemarahan dari Arry yang melintasi mereka.

"Madyaaa...!!Keluaarr..!!"

Teriak Arry keras,menggema seisi ruangan yang lebih mirip galeri seni.

Dengan lantai bentuk papan catur yang di lapisi debu tipis.Lengkap dengan Sofa,kursi goyang,peralatan melukis.

Di dindingnya bertebaran lukisan-lukisan abstrak,bahkan lukisan makluk halus.

"Temuilah beliau di dimensi lain,Tuan muda!"

Tiba-tiba sesosok tubuh muncul begitu saja.Menunduk takzim,seorang pria paruh baya dengan blangkon di kepalanya.
Memakai baju hitam dan celana hitam.

Arry mengumpat keras!Membanting pantatnya dengan kasar ke atas kursi kayu.

Terpejam.Mencoba memasuki dimensi lain dengan caranya sendiri.Berusaha konsentrasi meski ceramah Bian terngiang-ngiang di telinganya.

"Kita tidak boleh berteman dengan jin dan makluk halus lainnya.

Itu talbisu iblis yang bisa menjerumuskan kita dalam kesesatan.

Percayalah,Ry..tidak ada yang gratis dalam kamus mereka.Kita beda alam.Jangan menyalahi kodrat kita sebagai manusia.

Manusia ya berteman dengan manusia,manusia ya bekerja sama dengan manusia.

Apapun namanya.Jin muslim kek.atau apapun kita di larang keras,Ry..!"

Arry berusaha konsentrasi.Sejak kecil ia di doktrin mama Kiran dengan cara-cara seperti ini.Sejak kecil ia...

Tubuh Arry bergetar hebat,keringat sebesar biji-biji jagung berlelehan di keningnya.Meleleh di lehernya,meleleh di dadanya.

Sosok dengan blangkon tetap setia menjaga raganya.Takzim tunduk tak bergeming.

🍁
🍁

Dimensi itu di selimuti kabut putih tipis.Dengan nuansa gelap yang suram.Tanpa batas.Tanpa bias.Arry berada di sana.Mencari-cari sosok Madya.

"Madyaaa...!!Keluar kamuu..!!"

Teriakkan Arry bergema.Sambil berkeliling mencari-cari sosok kembarannya.

"Mengapa kamu mau di manfaatkan bu Shindu untuk balas dendam?!

Adela salah apa padamuu..!Berhenti menyiksa Adela dan keluarganya!"

Tak ada jawaban.Hanya suaranya yang bergema.Arry mengumpat lagi dengan keras.

Segala sumpah serapah ia hujatkan pada kembarannya itu.

"Keluaarr..!Atau aku terpaksa lakukan inii..!!"

Pekik Arry sambil mengangkat sebelah tangannya yang bergetar hebat.Ada cahaya kebiru-biruan yang membentuk pola lingkaran abstrak.

"Berhentilah mendramatisir keadaan,Saudaraku."

Muncul suara yang sama.Sosok yang sama.Wajah yang sama.Perlahan mendekatinya.Dengan senyuman.

Perbedaan paling mencolok adalah rambut gondrong Madya tergerai.Sedang Arry di kuncir kuda.Dua sosok bagai cermin itu sudah berdiri berhadapan.Tangan Arry sudah turun.Pola abstrak perlahan mulai memudar.Meski tetap bergetar.Dengan sorot mata berkilat-kilat merah.

"Bukankah kamu mencintainya?Harusnya kamu berterimakasih karena aku menyatukan kalian dengan cara seperti ini."

Lembut dan tenang ucapan Madya.Berbeda dengan tatap mata Arry yang menyala-nyala.

"Kesalahpahaman ini akan menghancurkan mereka!Sadarlah,Madya!Jenny sudah bahagia!Jangan mau di bod*hi bu Shindu!"

Madya tersenyum.Mengitari kembarannua sambil sendakep.

"Hebatlah energimu,Saudaraku!Atau kamu akan mati sia-sia sebelum menikah!"

Madya tertawa,suaranya bergema.Dimensi tempat mereka berpijak bergoyang seperti gempa.

Tubuh Arry di alam nyata terguncang sesaat.Darah menyembur dari mulutnya.Sosok lelaki berblangkon hanya tunduk takzim.Tak berani melakukan apa-apa.

🍁
🍁

(JUMAT,08 OKTOBER 2021)

Continue Reading

You'll Also Like

146K 8.3K 35
Reina Amora, gadis berparas ayu khas pribumi, salah satu yang beruntung diterima di Black Campus melalui jalur beasiswa, kehidupan damai berubah begi...
4.3K 560 43
Up : Setiap hari Penderitaan besar apa yang sedang kalian alami... kehilangan keluarga? perundungan? kekerasan? pelecehan? atau wabah zombie yang sek...
387K 3.3K 18
18++ Bukan konsumsi anak2 Sekian lama menjanda, kau mendapatkan kabar jika ibumu akan menikah. Mungkin bagi sebagian anak. Ia akan bahagia. Namun tid...
1.5K 211 12
disini,ya disini! hai! dicerita ini menceritakan bahwa anak2 pelitaraya terjebak di hutan? apakah seram? hm? gtw,mayat? Tentu ada dong!<3 "Jadi..kita...