Jasmine

By AkuSiUltramen

3M 299K 8.2K

Jasmine itu gadis lemah lembut dan tertutup. Namun berbeda dengan pandangan Aleo dan teman-temannya, yang men... More

1. ā€¢Ditolakā€¢
2. ā€¢Penawaranā€¢
3. ā€¢Rumah tanpa oksigenā€¢
4. ā€¢Mabukā€¢
5. ā€¢Hancurā€¢
6. ā€¢Tidak mengenalā€¢
7. ā€¢Hal Tak Terdugaā€¢
8. ā€¢Dia kembaliā€¢
9. ā€¢Tanggung Jawabā€¢
10. ā€¢Bellaā€¢
11. ā€¢Aleo perhatian?ā€¢
12. ā€¢Marahā€¢
13. ā€¢Menikahā€¢
14. ā€¢Rumah baruā€¢
15. ā€¢Nasehatā€¢
16. ā€¢Sainganā€¢
18. ā€¢Sisi yang lainā€¢
19. ā€¢Berubah lagiā€¢
20. ā€¢Cemburu?ā€¢
21. ā€¢Sweet Nightā€¢
22. ā€¢Lio Marahā€¢
23. ā€¢Roniā€¢
24. ā€¢Perpisahanā€¢
25. ā€¢Sisi lain Aleoā€¢
26. ā€¢Legaā€¢
27. ā€¢Vio!ā€¢
28. ā€¢Salah pahamā€¢
28. ā€¢Viona tertangkapā€¢
29. ā€¢Jasmine kenapa?ā€¢
30. ā€¢Selingkuh?ā€¢
31. ā€¢Pergiā€¢
32. ā€¢Masa laluā€¢
33. ā€¢Mencariā€¢
34. ā€¢Jasmine!ā€¢
35. ā€¢Tragediā€¢
36. ā€¢Perpisahanā€¢
37. ā€¢Masa laluā€¢
ā€¢38. Meninggalkanā€¢
ā€¢39. Pertemuanā€¢
ā€¢40. Penjelasanā€¢
ā€¢41. Saling memaafkanā€¢
42. Pilihan (END)
Extra Part 1

17. ā€¢Marahā€¢

69.8K 7K 127
By AkuSiUltramen

"Jasmine! Apa yang lo lakuin!?" Teriak Aleo saat melihat Jasmine menceburkan dirinya ke dalam kolam.

Dengan cepat Aleo melepas jaket dan seragamnya, menyisakan kaos singlet hitam polos yang membentuk lekuk tubuhnya. Kerutan marah sangat jelas tergambar di wajah laki-laki itu. Ia tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Jasmine.

Aleo berenang ke dalam dan mencari tubuh Jasmine. Matanya terbuka lebar ketika melihat Jasmine yang tenggelam dan pingsan disana. Dengan segera ia menarik tubuh perempuan itu, memeluknya, dan membawanya ke atas.

Laki-laki itu membaringkan tubuh Jasmine di atas lantai samping kolam. Aleo menekan dada Jasmine, berharap perempuan itu bisa mengeluarkan air yang tak sengaja ia telan. Namun tak membawakan hasil sama sekali, perempuan yang masih berseragam sekolah itu masih saja tetap pingsan.

Apakah ia harus memberinya nafas buatan?

Aleo memejamkan matanya, dan dengan terpaksa laki-laki itu menempelkan bibirnya di bibir Jasmine, memberikan oksigen melalui mulutnya. Aleo ragu, namun tak ada pilihan lain.

Cara ini akhirnya membawakan hasil, perempuan itu terbatuk-batuk sembari memegang dadanya yang sedikit sesak. Ia lantas menatap Aleo yang tak jauh darinya.

Sedangkan Aleo memalingkan wajahnya kesal. "Ma-maaf." Ucap Jasmine lalu dengan gesit beranjak untuk duduk. Disitu Aleo menatap Jasmine tajam.

"Maaf lo bilang? Bodoh." Sarkasnya membuat Jasmine menunduk takut.

"Apa yang lo lakuin tadi hah!?" Bentak Aleo marah pada Jasmine.

"A-aku..." Jasmine tergugu takut.

"Lo mau bunuh diri? Iya? Lakuin lagi, biar sekalian anak yang lo kandung juga mati." Bentak Aleo menusuk, dan itu membuat Jasmine sedikit menyesal sekaligus takut.

"Lo bodoh. Bisa-bisanya mikir kesana, nggak akan ada yang berubah saat lo meninggal Jasmine. Lo paham agama kan? Mikir nggak sih, anak yang nggak dosa apa-apa, tapi lo malah mau ngebunuh dia?" Marah Aleo semakin membuat Jasmine berkaca-kaca.

Apa yang telah ia lakukan?

Jasmine menyesal, dia terisak di hadapan Aleo. Laki-laki itu tidak salah, bahkan disini ia yang salah. Paling salah. Coba saja Aleo tidak datang tepat waktu mungkin ia dan anaknya tidak akan selamat.

"Bangun. Nggak usah cengeng. Ini untuk pertama dan terakhir kalinya lo ngelakuin ini." Tegasnya yang diangguki Jasmine. Laki-laki itu bangkit dan pergi begitu saja meninggalkan Jasmine sendirian dengan segala penyesalannya.

Kenapa laki-laki itu masih mau menolongnya, padahal jika ia mati, maka Aleo pasti akan sangat diuntungkan bukan?

×××××

Entah kenapa dengan Jasmine hari ini. Dia lebih banyak melamun dan tidak fokus sama sekali. Bahkan hari ini ia dengan terang-terangan tidak menggunakan hijabnya di depan Aleo.

Jasmine memang sudah menjadi istri seorang Aleo, namun dia belum bisa untuk menampakkan sehelai rambutnya pada laki-laki itu. Walau sudah tidur bersama juga, Jasmine masih enggan untuk membuka hijabnya didepan Aleo.

Tapi hari ini, karena tidak fokus, Jasmine keluar dari kamarnya menggunakan daster panjang dengan panjang lengan hingga dibawah siku, tanpa hijab yang menutupi bagian kepalanya.

Perempuan itu berjalan perlahan menuju ke dapur dengan tatapan kosong dan tidak fokus pada sekitarnya.

Aleo yang melihat itu tak pernah melepas pandangannya dari Jasmine. Bagaimana tidak, perempuan itu cantik sekali dengan rambut panjang kecoklatan yang menjuntai sepinggang. Meski pernah melihatnya, Aleo tidak munafik, Jasmine sekarang terlihat cantik dengan balutan daster itu.

Wanita akan seperti berlian jika ia mau menutup kecantikannya dan memberikannya kepada orang yang tepat, bukan untuk sembarangan orang.

Jasmine yang ditatap seperti itu langsung menoleh, pandangan mereka bertemu. Hal itu membuatnya mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Aleo? Ah, ia lupa, laki-laki itu masih marah kepadanya.

Aleo berdehem canggung karena ketahuan menetap perempuan itu. Ia pun menggelengkan kepalanya pelan.

"Lo...nggak pakai kerudung?" Tanya Aleo. Jasmine yang ditanyai seperti itu lantas memegang kepalanya sendiri, dan benar saja, kenapa ia sangat teledor!?

"Eh," Jasmine langsung tersadar dan membulatkan matanya.

"Bodoh banget sih Jas!" Runtuknya dalam hati.

Perempuan itu pun segera berlari menuju kamarnya, namun karena terburu-buru, kaki Jasmine tidak sengaja menyenggol kursi yang ada dihadapannya, membuatnya hampir limbung dan jatuh.

Beruntung dengan sigap Aleo menangkap tubuh Jasmine. Aleo menghela nafas, Jasmine itu perempuan yang sangat ceroboh sekali.

"Bisa nggak sih lo hati-hati?" Tanyanya sinis menatap wajah Jasmine.

"I-iya maaf. A-aku mau ambil jilbab aku di kamar." Jawabnya dengan gugup, menahan getaran yang bergejolak di hatinya.

Sedangkan Aleo malah semakin terpanah menatap wajah itu. Kulitnya putih, alis tebal, hidung mancung, dan rambut yang tergerai bebas. Jujur saja Jasmine lebih cantik dua kali lipat jika dari jarak dekat seperti ini.

Bahkan banyak di luaran sana para perempuan yang ingin mendekatinya, namun kenapa ia justru malah tertarik dengan Jasmine yang natural serta tertutup seperti ini?

"A-Aleo?" Panggil Jasmine yang gugup saat Aleo terus menatapnya.

Mendengar itu Aleo langsung mengerjap-erjapkan matanya. Perempuan itu bangun dari rangkulan Aleo yang menahannya agar tidak jatuh.

"Lo nggak perlu pake jilbab kalau didepan gue, gue masih suami lo." Kata Aleo datar, lalu pergi dari hadapan Jasmine. Jasmine yang mendengar itu langsung pergi berlari ke kamarnya, menutup pintu dan menguncinya dari dalam.

Perempuan itu duduk di depan cermin dan menangkup pipinya sendiri yang terlihat sangat merah. Kenapa ia jadi blushing? Bahkan hatinya berdebar kencang dan tangannya dingin serta bergemetar.

"Aku kenapa sih?"

××××××

Seperti biasanya, Aleo akan pergi ke club malam bersama teman-temannya. Baginya ini sudah menjadi kebiasannya setiap malam. Lebih tepatnya club malam adalah dunianya dan sudah menjadi candu untuknya.

Sejak kejadian beberapa tahun lalu, Aleo lebih sering menghabiskan waktunya disini. Aleo tidak terlalu suka minum, namun terkadang jika stress menghampiri dirinya, dua gelas wine bisa ia teguk berulang kali.

Aleo masuk dan berjalan ke dalam tempat penuh dengan lautan manusia yang asik berjoget ria itu. Lampu warna warni terang menyala dengan iringan musik keras, namun tak membuat para manusia itu merasa risih, justru malah bertambah senang.

Aleo mengalihkan pandangannya kala melihat para pasangan yang asik bercumbu di pojok ruangan. Dia memilih melewatinya, dan terus berjalan ke bar minuman yang menjadi tempat kumpul dirinya dengan teman-temannya. Sudah biasa baginya melihat semua penampakan itu, hanya saja dia tak pernah melakukannya, kecuali kepada Jasmine yang saat itu Aleo juga tidak sadar.

"Wow Aleo! Akhirnya dateng juga lo!" Seru Viko yang senang melihat kehadiran Aleo. Laki-laki itu hanya memutar bola mata malas. Ia lebih memilih duduk disamping Lio yang asik dengan ponselnya.

Lio itu tipe orang yang posesif, terlebih soal Viona. Sejak ia mendapatkan Viona dengan cara memaksa atas saran Zaki, dirinya lebih sibuk dengan Viona.

Kalau dalam pertemanan mereka, yang lebih perhatian bisa dibilang adalah Aleo, untuk urusan perkelahian, Aleo memang tiada tanding, namun Lio juga tak kalah hebatnya.

Sedangkan Zaki dan Viko? Hah, laki-laki itu hanya mabuk saja kerjaannya, kalau tidak mabuk, palingan suka mencari para perempuan untuk dijadikan koleksi pacar.

"Eh, Kak Aleo?" Seseorang terkejut saat seseorang melihat dirinya. Laki-laki itu menoleh dan menaikkan alisnya sebelah.

"Lo nggak inget gue? Gue, Bella, adik kelas lo." Kata Bella mengingatkan. Aleo hanya menghedikkan bahunya acuh, ia ingat, tapi malas untuk berbicara dengan Bella.

"Kalian kesini juga ternyata," Ujarnya melihat orang-orang disekelilingnya.

"Iya kenapa? Mau main lo sama gue?" tanya Zaki yang sepertinya tertarik dengan kecantikan dan kemodisan Bella.

Perempuan itu membalas dengan tertawa sinis.

"Gue mau, cuman bukan sama lo, tapi sama kak Aleo."

×××××××

Continue Reading

You'll Also Like

246K 17.6K 30
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
359K 14.6K 33
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
16.4M 639K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.1M 178K 28
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...