DANGEREUX

By yeremisaragih

5.4M 729K 198K

Re-upload versi paling awal cerita ini dibuat! SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA & TBO... More

DANGEREUX REPUBLISH?
PROLOG
[1] He
[2] She
[3] First Day of School
[4] They Meet
[5] The Beginning of Everything
[6] Who's She?
[7] Rumors
[8] Unilateral
[9] Kasuari
[10] Revealed
[11] Accept Terms
[12] Who Are They?
[13] Bucin
[14] Get Along
[15] Between Both
[16] Waiting For News About Them?
[17] Official
[18] About Them
[19] Disturb
[20] Dangerous Nickname
[21] No Title
[22] Same Feeling & Small Problem
[23] Match
[24] Revealed & New Girl
[25] New Student
[26] Towards Face Reveal
[27] Revealed
[28] Shameless Girl
[29] Small Child
[30] New Person?
[31] Felix
[32] Sissy
[33] Disturbed
[34] Shameless People
[35] Mood Destroyer
[36] Kidnapped
[37] The Truth
[38] Over
[40] What Happened?
[41] The Controller
[42] She Will Never Lose
[43] She Will Always Win
[44] The Death of The Bullies
[45] Finished
[46] Bullies!
[47] Is He The Real One, Or?
[48] Not Finished Yet
[49] Brother's Arrival
[50] Bad
[51] It Turns Out

[39] New Guy, Again?

67.3K 10.9K 4K
By yeremisaragih

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Baca cerita Ragaz dan ramaikan biar aku semangat update DANGEREUX dan RAGAZ!

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana.

Selamat Membaca

•••

"Sebelum membaca, absen dulu disini!"

•••

"Nggak bisa nih gue diginiin. Bisa-bisanya lo nyembunyiin fakta tentang lo berdua yang sebenarnya," celetuk Andreas menatap Raja dan Venus bergantian.

"Kalian kenapa nggak pernah kasih tau ke kita?" timpal Naufal.

Saat ini, kelima inti Inferos itu sedang berada di markas, atau lebih tepatnya berada di ruangan pribadi Phoenix.

Phoenix hanya memainkan handphonenya acuh. Tadi cowok itu sudah mengungkapkan kekesalannya pada kedua sahabatnya itu.

"Ini juga terpaksa, bangsat!" sahut Venus kesal.

"Tapi, 'kan–"

"Tetap nggak dibolehin, anjing!" ujar Venus ngegas.

"Santai, anjing!" balas Andreas.

"Lo yang duluan," sahut Venus mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

"Yang paling bikin gue kaget sih, status si Raja," celetuk Naufal menatap Raja yang sedang memainkan ponselnya.

"Iya anjing! Gue kaget banget sialan," timpal Andreas menyetujui.

"Berhenti chat-an sama cewek gue!" celetuk Phoenix tiba-tiba. Cowok itu mengalihkan pandangannya dari ponselnya, kearah Raja.

Raja mengangkat sebelah alisnya menatap Phoenix. "Dia adik gue," sahut Raja datar.

"Pokoknya berhenti. Gue lagi chat-an sama dia. Lo jangan ganggu!" tekan Phoenix tajam.

"Terserah gue lah," balas Raja mengangkat bahunya acuh. Cowok itu kembali memainkan ponselnya.

Phoenix mengepalkan kedua tangannya dengan erat, hampir meremukkan ponsel yang berada di genggamannya. Dari tadi, cowok tampan itu memang sedang chatting-an dengan Kasuari. Tapi saat dirinya bertanya, mengapa gadis itu lama membalas pesannya, padahal hanya selisih 2 menit, Kasuari menjawab sedang membalas pesan abangnya, yang tak lain adalah Raja.

"Astaga, Nix. Nggak dikasih restu baru tau rasa lo!" timpal Venus menggelengkan kepalanya.

"Nggak akan," sahut Phoenix percaya diri.

"Dih, udah PD, bulol lagi," ujar Venus.

"Gue doang yang paling cocok sama Kasuari di dunia ini," timpal Phoenix.

"Suka-suka lo deh," balas Venus kesal sendiri.

•••

BRUK

"Aduh." Kasuari spontan mengeluh, saat tiba-tiba dirinya bertabrakan dengan seseorang yang memiliki dada bidang yang cukup keras.

"Sorry."

"Sorry "

Kedua manusia berbeda gender itu, mengucapkan kata yang sama. Entah kebetulan atau takdir. Posisi keduanya sudah berada di lantai, dan itu sukses membuat murid-murid mengalihkan atensi mereka pada keduanya.

Saat mendengar ucapan yang sama keluar dari mulut masing-masing, Kasuari dan seorang cowok itu pun mengangkat pandangannya.

Tatapan keduanya bertemu untuk waktu yang cukup lama.

Saat Kasuari berjalan di koridor sekolah, dirinya dan cowok itu bertabrakan saat keduanya sama-sama ingin berbelok.

Kasuari memang berangkat bersama Phoenix tadi. Tapi saat cowok tampan itu baru saja berjalan bersama Kasuari, seseorang memanggil namanya. Dan ternyata, itu salah satu anggota Inferos sekaligus temannya. Jadinya, Phoenix menyuruh Kasuari untuk duluan ke kelas.

"Eh, sosorry. Lo gapapa, 'kan?" tutur cowok itu tersenyum tidak enak pada gadis dihadapannya.

Dengan cepat, Kasuari berdiri dan merapihkan penampilannya. Cowok itu pun mengikuti tindakan Kasuari.

"Gue gapapa. Sorry juga buat lo," ujar Kasuari datar.

"Gue anak baru di sini. Gue lagi cari ruang kepala sekolah. Tadi gue udah tanya sama murid di sini, tapi malah pada godain gue. Gua nyari murid cowok, tapi pada di kelas, nggak ada yang di luar," papar cowok itu tersenyum tipis menatap Kasuari.

Kasuari mengangkat sebelah alisnya mendengar ucapan cowok asing didepannya ini.

"Kalau nggak keberatan," jeda cowok itu, lagi-lagi tersenyum tidak enak menatap gadis cantik dihadapannya.

"Lo boleh anterin gue ke ruang kepala sekolah, nggak?" pinta cowok itu sedikit menundukkan kepalanya.

"Gue keberatan," sahur Kasuari datar, membuat tubuh cowok itu menegang.

"Faiz!" Kasuari sedikit berteriak saat menatap salah satu teman sekelasnya yang baru saja datang ke sekolah.

Yang dipanggil, Faiz, melototkan matanya terkejut, saat cewek yang berada di paling atas list yang wajib dirinya hindari, tiba-tiba memanggil namanya.

"Sini!" ujar Kasuari.

Dengan ragu-ragu, Faiz melangkahkan kakinya mendekati Kasuari dengan seorang cowok yang tidak dikenalnya.

"Ke–kenapa Kas?" tanya Faiz saat dirinya sudah berada di dekat gadis itu.

"Anterin dia ke ruang kepala sekolah," ujar Kasuari datar.

Setelah itu, gadis itu melangkahkan kakinya menjauhi kedua cowok itu.

"Tunggu."

Kasuari menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba.

"Makasih. Btw, nama gue Zaxtan. Nama lo?" ujar cowok asing itu, Zaxtan, menatap punggung Kasuari yang membelakanginya.

"Kasuari," sahut Kasuari datar. Setelah itu, gadis itu kembali melanjutkan langkahnya kembali.

Sedangkan Zaxtan, hanya menatap punggung Kasuari yang perlahan menjauh, dengan tatapan yang sulit diartikan.

•••

"Minggu depan PTS, aduh males banget gue," ujar Bintang menolehkan kepalanya ke belakang, dimana meja Kasuari dan Starla berada.

Starla menganggukkan kepalanya pelan. "Iya anjir. Duh, gue paling benci nih kalau udah ujian-ujian begini," sahut Starla.

Jam istirahat baru saja berbunyi, membuat ketiganya jadi leluasa untuk saling mengobrol.

"Eh Kas, lo udah tau berita belum?" tanya Bintang tiba-tiba. Raut wajah cewek itu mendadak berseri.

Kasuari mengangkat sebelah alisnya menatap Bintang.

"Ada anak baru, cowok. Gantengnya nggak ngotak anjir. Dia masuk di kelas pacar lo. Grup lambe sekolah lagi rame banget ngebahas tentang 'tuh, cowok," tutur Bintang semangat.

"Lo masuk grup-grup begituan Bin?" timpal Starla menatap tak percaya pada Bintang.

Bintang cengengesan saat Starla bertanya padanya. "Iya," sahut cewek itu santai.

"Terserah lo deh Bin," balas Starla lelah.

"Lo tau nggak, Kas?" tanya Bintang, kembali mengalihkan atensinya pada Kasuari.

"Untungnya buat gue apa?" sahut Kasuari datar.

"Ya... nggak ada sih. Biar lo tau informasi aja," ujar Bintang cengengesan.

"Nggak penting," balas Kasuari.

"Iya deh yang pacarnya nggak bakal ada yang ngalahin," sindir Starla.

Kasuari hanya menghela nafas pelan, dan tersenyum tipis.

Gadis itu tidak menyangkalnya.

TING

Kasuari mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang baru saja berbunyi.

Nix <3

"Sayang ke kelas aku bisa, nggak? Gurunya lagi minta bantuan sama aku dan yang lain. Atau kamu mau nunggu di kelas kamu aja? Soalnya bunda nitipin sesuatu buat kamu"

"Atau aku aja deh yang ke kelas kamu sekarang, ngasih titipan bunda dulu ke kamu. Aku minta izin sama gurunya aja ya?"

"Nggak usah, biar aku aja yang ke kelas kamu. Gak enak sama gurunya"

Nix <3

"Ya udah, aku tunggu ya sayang"

Setelah membaca pesan dari Phoenix, Kasuari memasukkan ponselnya pada saku seragamnya dan menatap kedua sahabatnya yang sedang berbincang seru.

"Ke kelas Phoenix mau, nggak? Mereka nggak bisa ke sini dulu," ujar Kasuari.

Bintang yang paling semangat mengangguk. Sedangkan Starla, hanya mengangguk pelan.

"Ayo cepetan!" seru Bintang antusias. Cewek itu dengan cepat berdiri dari tempat duduknya. Untuk masalah cogan, Bintang itu yang paling nomor satu.

Well, gudangnya cogan itu memang berada di kelas 12 IPA 1.

Kasuari hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah sahabatnya itu.

"Beginian semangat lo!" ujar Starla memutar bola mata kesal.

•••

Kasuari dan kedua sahabatnya, sudah berada didepan pintu kelas 12 IPA 1 yang terlihat sudah mulai kosong. Hanya tersisa beberapa dan satu guru laki-laki. Termasuk kelima inti Inferos itu.

Kasuari hanya menatap datar guru laki-laki itu yang menatapnya, saat dirinya dan kedua sahabatnya datang, dan hanya sedikit menundukkan kepalanya, tanda menghormati guru itu.

Setelah itu, guru itu kembali mengerjakan sesuatu yang entah apa.

"Setan! Sesek nafas gue kalau tiap hari ke sini," ujar Bintang berbisik pada kedua sahabatnya.

"Alay lo!" timpal Starla. Walau tak bisa dipungkiri, hatinya sedikit membenarkan ucapan Bintang.

"Ini juga! Kenapa bisa pada ganteng semua sialan!" batin Starla berteriak.

"Dih, sewot aja," sahut Bintang memutarkan bola matanya kesal.

Memilih mengabaikan kedua sahabatnya yang tak akan ada habisnya itu, Kasuari melangkahkan kakinya memasuki kelas 12 IPA 1. Mengetahui mereka berdua ditinggalkan, dengan cepat, Starla dan Bintang mengikuti Kasuari.

"Hai, kita ketemu lagi," celetuk seorang cowok yang tiba-tiba menghalangi jalan Kasuari dan kedua sahabatnya.

Kasuari terpaksa menghentikan langkahnya, saat cowok asing itu, Zaxtan, kembali menampakkan dirinya dihadapannya. Entah ke berapa kali hari ini, gadis itu kembali mengangkat sebelah alisnya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Zaxtan, tersenyum tipis melihat reaksi cewek yang baru pertama kali ia temui, terlampau cuek padanya.

"Sam–"

"Hai," celetuk Bintang memotong ucapan Kasuari.

Kasuari menolehkan kepalanya ke samping, menatap tajam Bintang.

"Oh, hai. Kalian temennya Kasuari?" sahut Zaxtan tersenyum ramah pada Bintang.

Bintang membalikkan tubuhnya dengan cepat. Entah apa yang dilakukan cewek itu, tapi cewek itu terlihat terus menerus menarik dan membuang nafasnya.

"Em, temen lo kenapa?" tanya Zaxtan menatap Kasuari. Cowok itu terlihat bingung.

"Dia emang punya gangguan gitu," timpal Starla menahan tawanya.

"Oh," balas Zaxtan menganggukkan kepalanya pelan. Cowok itu terlihat percaya pada ucapan Starla.

Melihat Zaxtan yang sepertinya percaya padanya, Starla mendadak tertawa dengan keras. Membuat semua orang yang berada di kelas 12 IPA 1, mengalihkan atensi mereka pada ketiga gadis dan satu cowok yang terlihat akrab.

"Sayang, sini!" seru Phoenix sedikit berteriak. Dari awal gadisnya datang, cowok itu memang tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.

Phoenix menahan amarahnya mati-matian, saat melihat seorang cowok yang diketahuinya adalah murid baru di kelasnya ini, mencoba mendekati gadisnya.

"Lo kalau mau ngobrol, ngobrol sama mereka. Gue kesini mau samperin pacar gue. Bukan ngobrol sama orang asing. Permisi."

Setelah mengucapkan itu, Kasuari meninggalkan mereka bertiga. Zaxtan terdiam saat mendengar ucapan Kasuari yang sedikit membuatnya tersinggung.

"Eh, Kasuari mana?" tanya Bintang menatap Starla yang terlihat masih sedikit terkekeh, setelah kembali membalikkan tubuhnya.

"Pacarnya," jawab Starla.

"Hei, nama gue Bintang. Gue dari 12 IPA 3. Nama lo siapa?" tanya Bintang tersenyum, sembari menyodorkan tangan kanannya.

"Gue Zaxtan. Gue permisi dulu. Btw, cepet sembuh ya," sahut Zaxtan menggenggam sebentar tangan kanan Bintang. Setelah itu, cowok itu melangkahkan kakinya keluar kelas.

Mendengar ucapan Zaxtan, kali ini Starla tertawa terbahak-bahak. Gadis itu bahkan sampai memegang perutnya.

To be continued

•••

Follow Instagram untuk ngeliat cogan : @yeremisaragih

Follow juga Instagram @wattpademi untuk tau informasi.

SPAM KOMEN "NEXT" DISINI!

MAU KAPAN UPDATE PART 40??
Jangan lupa baca dan vote cerita "MAHARAJA" dan "RAGAZ"  biar aku triple up!

Suka nggak si sama ceritanya?

Kalau ada typo atau salah penulisan kata, tolong ingatkan aku yaa!

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya yaaa!!

Promosikan cerita ini di semua platform yang ada!! (TikTok, Instagram, Twitter, Facebook, dll.)

JANGAN LUPA JUGA UNTUK FOLLOW AKUN WATTPAD AKU!

Spam "DANGEREUX" untuk lanjut.

1 kata buat " Phoenix"

1 kata buat "Kasuari"

1 kata buat "Raja"

1 kata buat "Starla"

1 kata buat "Bintang"

1 kata buat "Venus"

1 kata buat "Andreas"

1 kata buat "Naufal"

SEE YOU IN THE NEXT PART!

Continue Reading

You'll Also Like

275K 12.7K 40
[FIRST SEQUEL OF SURVIVE] Ketika harus memilih antara dua pilihan yang sama - sama berarti bagi Sean. Akankah ia memilih salah satu dari mereka atau...
ALTHAF By ANITAEMA

Teen Fiction

30.7K 1.8K 26
ON-GOING👀 Althaf, nama murid baru yang cuek lengkap dengan tatapan tajam membuat tak satupun makhluk bernama perempuan berani untuk sekedar menyapan...
763K 87.6K 56
[Ps: Baca cerita ini sampai konflik, semakin menuju konflik semakin asik] "Nggak! Gue nggak mau!" bantah Vega. "Kalau gue yang mau sama lo gimana?" A...
2.4M 148K 92
[ BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS ] Lelah ? Jika ia bisa berhenti , maka ia ingin sekali segera berhenti dari kehidupan yang begitu melelahkan ini . Ad...