DANGEREUX

By yeremisaragih

5.4M 729K 198K

Re-upload versi paling awal cerita ini dibuat! SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA & TBO... More

DANGEREUX REPUBLISH?
PROLOG
[1] He
[2] She
[3] First Day of School
[4] They Meet
[5] The Beginning of Everything
[6] Who's She?
[7] Rumors
[8] Unilateral
[9] Kasuari
[10] Revealed
[11] Accept Terms
[12] Who Are They?
[13] Bucin
[14] Get Along
[15] Between Both
[16] Waiting For News About Them?
[17] Official
[18] About Them
[19] Disturb
[20] Dangerous Nickname
[21] No Title
[22] Same Feeling & Small Problem
[23] Match
[24] Revealed & New Girl
[25] New Student
[26] Towards Face Reveal
[27] Revealed
[28] Shameless Girl
[29] Small Child
[31] Felix
[32] Sissy
[33] Disturbed
[34] Shameless People
[35] Mood Destroyer
[36] Kidnapped
[37] The Truth
[38] Over
[39] New Guy, Again?
[40] What Happened?
[41] The Controller
[42] She Will Never Lose
[43] She Will Always Win
[44] The Death of The Bullies
[45] Finished
[46] Bullies!
[47] Is He The Real One, Or?
[48] Not Finished Yet
[49] Brother's Arrival
[50] Bad
[51] It Turns Out

[30] New Person?

76.8K 12K 2.5K
By yeremisaragih

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Semoga saja, dia tidak berbuat ulah."

•••

"Kata orang-orangku, dia udah nggak ada. Itu ulah kamu?" tanya Phoenix pada Kasuari yang duduk didepannya.

Malam ini, keduanya sedang berada di sebuah cafe. Tadi, Phoenix mengajak Kasuari untuk dinner keluar malam ini, dan Kasuari menyetujuinya.

"Iya," jawab Kasuari singkat. Gadis itu sedang memainkan ponsel Phoenix dengan satu tangannya yang digenggam erat oleh cowok itu.

"Good girl, baby," sahut Phoenix tersenyum tipis.

"Excuse me sir, this is your order," interupsi seorang pelayan yang menghampiri meja kedua insan itu.

Phoenix menolehkan kepalanya pada pelayan wanita itu, dan menganggukkan kepalanya dengan pelan, memperbolehkan pelayan wanita itu untuk menaruh pesanan mereka di meja.

"Apa ada lagi yang mau ditambah mas?" ujar pelayan wanita itu dengan mengedipkan sebelah matanya pada Phoenix.

Mendapat kedipan itu, kening Phoenix mengerut tajam. "Tidak ada, anda bisa pergi," sahut Phoenix datar.

"Kalau ada yang mau di–"

"Sudah tidak ada mba," sela Kasuari menekankan setiap perkataannya. Kepalanya menoleh menatap tajam pelayan wanita itu.

Pelayan itu meneguk ludah dengan susah payah, saat mendapat tatapan tajam dari seorang cewek yang diyakininya adalah pacar dari cowok tampan yang ia suka.

"Ba–baik kalau begitu, saya permisi dulu ya mas," ujar pelayan itu menatap Phoenix dengan tersenyum. Kehadiran Kasuari seperti tidak terlihat di mata pelayan itu.

"Pacar saya emang cuek kalau sama orang asing mba. Dimaklumi ya," timpal Kasuari menatap remeh pelayan itu.

Tanpa mengatakan apapun lagi, pelayan wanita itu pun melangkahkan kakinya pergi dari meja mereka berdua. Saat berjalan, tangan pelayan itu terlihat terkepal dengan erat.

Kasuari menghela nafas kasar. Phoenix yang melihatnya, memilih mengelus punggung tangan gadisnya dengan pelan.

"Udah, jangan diladenin lagi orang kayak gitu," tutur Phoenix lembut.

"Nggak bisa. Kamu kalau cowok lain deketin aku aja kamu ladenin, 'kan?" sahut Kasuari.

"It–itu beda sayang," balas Phoenix membela diri.

"Terserah kamu deh," ujar Kasuari.

Phoenix menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Iya-iya, kamu boleh ladenin orang kayak gitu," seru Phoenix dengan cepat.

Kasuari hanya mengangguk pelan. Gadis itu memilih memakan makanan yang ada di meja.

•••

"Katanya kemarin Felix udah nyampe di Indo, dan hari ini bakal masuk sekolah."

"Gue kangen banget sama Felix astaga."

"Pasti makin ganteng tuh orang."

"Udah berapa bulan Felix di Jepang?"

"Sayangnya gue, pulang kemarin!"

Saat Kasuari melangkahkan kakinya di koridor sekolah, hampir semua murid perempuan, membicarakan seseorang yang bernama 'Felix'.

Kasuari sedikit mengernyitkan dahinya heran. Gadis itu tidak tahu dan tidak mengerti, mengapa hampir semua siswi membicarakan cowok itu?

Siapa cowok itu?

Siapa orang yang bernama Felix itu?

Kasuari merogoh saku seragamnya dan mengambil ponselnya. Gadis itu menghubungi seseorang diseberang telepon.

"Cari tau tentang Felix. 10 menit saya tunggu," ujar Kasuari datar. Setelah mengucapkan kalimat itu, gadis itu memutuskan sambungan telepon dengan sepihak.

Hari ini, Kasuari memang tidak berangkat bersama Phoenix. Cowok itu ada urusan mendadak di kantornya. Pihak sekolah memang selalu memaklumi Phoenix, jika ada urusan dari kantor cowok itu.

Setelah sampai di kelasnya, Kasuari bisa melihat Starla dan Bintang yang sedang bercengkrama akrab. Keduanya menoleh saat menyadari Kasuari sudah datang.

"Kas, sini cepetan!" celetuk Bintang saat melihat Kasuari yang berjalan santai.

Saat sampai mejanya, Kasuari mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?" tanya gadis itu datar.

"Lo tau Felix?" tanya Bintang antusias.

Kasuari menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak. Tadi juga pas gue jalan ke kelas, semuanya pada ngomongin tentang Felix. Dia siapa emang?" tutur Kasuari menatap Bintang bingung.

"Lo duduk dulu cepetan!" titah Bintang, sembari menarik tangan Kasuari agar duduk di kursinya.

Starla memilih menyimak.

"Gue jelasin ya. Felix itu murid teladan-nya sekolah, salah satu murid paling pintar di sekolah, dan salah satu dari cowok paling ganteng di sekolah dari kelas 10," papar Bintang panjang lebar.

"Lo tau dari mana?" timpal Kasuari.

"Tadi gue nanya sama anak-anak. Lagian gue kepo banget, orang-orang pada ngomongin tentang 'tuh, cowok," balas Bintang.

Kasuari menganggukkan kepalanya.

"Ya, walaupun nggak sepintar dan nggak seganteng cowok lo, dia juga jadi salah satu inceran siswi-siswi disini. Dia banyak yang ngincar gara-gara good boy dan jadi kesayangan guru," jeda Bintang mengambil nafas.

"Beda sama cowok lo yang bad boy. Tapi yang bikin gue bingung, kenapa malah lebih banyak yang suka sama cowok lo ya, padahal cowok lo 'kan, bad boy. Udah jelas-jelas ada yang good boy padahal," lanjut gadis itu.

Kasuari lagi-lagi menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari Bintang. Ngomong-ngomong soal Phoenix yang bad boy. Well, orang-orang pun tahu, alasan mengapa lebih banyak cewek yang menyukai cowok tampan itu.

"Terus?" tanya Kasuari.

"Oh iya, alasan kenapa pagi ini Felix jadi perbincangan, yang gue denger sih, 'tuh cowok baru aja selesai mengikuti pertukaran pelajar di Jepang. Dan baru kemarin dia pulang ke Indo. Kabarnya, hari ini dia bakal masuk sekolah," jelas Bintang, membuat Kasuari kembali menganggukkan kepalanya.

"Tiba-tiba gue mikirin satu hal tau," timpal Starla tiba-tiba. Gadis itu dari tadi memang hanya menyimak dan memperhatikan Bintang, yang terlihat antusias saat menceritakan tentang Felix.

"Maksud lo?" sahut Kasuari menatap datar Starla.

"Nyaris nggak ada satupun cowok yang nggak suka sama lo Kas," ujar Starla membuat kedua sahabatnya mengernyitkan dahinya bingung.

Sampai akhirnya, Kasuari lebih dulu menyadari ucapan Starla. Gadis itu kembali menatap Starla saat dirinya tadi menatap arah lain untuk mencerna maksud ucapan Starla.

"Dan yang gue denger, dari kelas 10, 'tuh cowok nggak pernah bisa ngalahin cowok lo yang selalu menjadi peringkat pertama paralel sampai saat ini," ujar Starla menatap Kasuari dan Bintang bergantian.

"Dan yang gue denger juga, sebenarnya pertukaran pelajar itu pertama kali diberikan untuk cowok lo. Tapi cowok lo nolak, dan akhirnya dia yang berangkat. Nggak sedikit orang yang berpikir, kenapa cowok lo bisa dapet peringkat pertama paralel berturut-turut, walaupun sebenarnya jawabannya udah jelas. Tapi yang pasti mereka 'tuh, berpikir kalau cowok lo pakai orang dalam, mengingat ini sekolah punya keluarga cowok lo," papar Starla panjang lebar. Kali ini, tatapan gadis itu hanya tertuju pada Kasuari.

"Gue nggak heran sih sebenarnya. Karena waktu gue tahu IQ 'tuh, cowok 164 kalau nggak salah, ya jelas dia kalah jauh dibawah cowok lo Kas," lanjut Starla kembali.

Kasuari hanya diam.

"Lo nggak lupa sama cowok lo yang punya IQ 189 kan?" tanya Starla mengangkat sebelah alisnya menatap Kasuari.

"Asal lo tau Kas, cowok lo dari kelas 10 sampai sekarang, jadi murid dengan IQ paling tinggi di sekolah," celetuk Bintang yang lagi-lagi terlihat antusias.

Kasuari mengangkat sebelah alisnya saat mendengar ucapan Bintang.

"IQ tertinggi? 189?" tanya gadis itu menatap Bintang. Kasuari terlihat sedikit terkejut.

Bintang menganggukkan kepalanya. "Iya, kenapa? Lo harus bangga Kas punya cowok kayak Phoenix. Eh kalau gue mah, udah gue tempelin mulu kalau Phoenix pacar gue. Zaman sekarang mah, pelakor udah tersebar dimana-mana. Bahkan bukan cewek doang yang jadi pelakor," ujar Bintang menggebu-gebu.

"Lo yakin, dia IQ paling tinggi dari kelas 10?" tanya Kasuari seakan tak percaya.

"Iya, kenapa sih Kas?" sahut Starla menatap bingung Kasuari.

"Bukannya–" Ucapan Kasuari tiba-tiba terhenti.

"Bukannya apa Kas?" tanya Starla saat melihat Kasuari yang terdiam.

"Gapapa," balas Kasuari singkat.

Starla menganggukkan kepalanya.

"Huh," gumam Kasuari menatap luar kelas.

•••

"Gue baru tau, gak ada satupun tentang lo."

"Lo kenapa? Gak suka?"

"Bukan gitu, gue sedikit menyayangkan aja."

"Kalau lo mau, gue bilang detik ini juga."

"Nggak usah kalau lo nggak nyaman, it's oke."

"Gapapa kalau emang lo mau mah. Nggak usah mikirin gue."

"Sampai kapan sih?"

"Sayang."

"Oke, gue ngerti."

"Bukan gitu maksud gu–"

"Gue duluan."

•••

Nix<3

"Sayang udah sampai di kelas kan?"
"Sayangnya aku"
"Cantiknya aku"

Kasuari

"Udah kok, ini gurunya sedikit telat masuk kelas"
"Kamu masih di kantor?"

Nix<3

"Aku lagi di mobil mau ke sekolah. Aku dianter supir"

Kasuari

"Ya udah, kamu hati-hati ya"
"Bilang sama pak supirnya, bawa mobilnya hati-hati"

Nix<3

"Kamu kok khawatirin supir aku sih!"
"Sayaaaaaang!"
"Aku ngambek pokoknya!"

Kasuari

"Kamu bukan orang bodoh Phoenix!"

Setelah itu, Kasuari mematikan datanya dan memasukan ponselnya kedalam saku seragam sekolahnya.

Gadis itu benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir Phoenix. Cowok itu jadi mendadak bodoh saat sudah cemburu.

"Pagi anak-anak," interupsi guru wanita membuat kelas yang tadinya berisik, menjadi hening.

Dan pelajaran pagi itu, dimulai dengan serius.

• To be continued •

•••

Follow Instagram untuk ngeliat cogan : @yeremisaragih

Follow juga Instagram @wattpademi untuk tau informasi.

SPAM KOMEN "NEXT" DISINI!

MAU KAPAN UPDATE PART 31??
Jangan lupa baca dan vote cerita "MAHARAJA" dan "RAGAZ"  biar aku triple up!

Suka nggak si sama ceritanya?

Kalau ada typo atau salah penulisan kata, tolong ingatkan aku yaa!

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya yaaa!!

Promosikan cerita ini di semua platform yang ada!! (TikTok, Instagram, Twitter, Facebook, dll.)

JANGAN LUPA JUGA UNTUK FOLLOW AKUN WATTPAD AKU!

Spam "DANGEREUX" untuk lanjut.

1 kata buat " Phoenix"

1 kata buat "Kasuari"

1 kata buat "Raja"

1 kata buat "Starla"

1 kata buat "Bintang"

1 kata buat "Venus"

1 kata buat "Andreas"

1 kata buat "Naufal"

SEE YOU IN THE NEXT PART!

Continue Reading

You'll Also Like

275K 12.7K 40
[FIRST SEQUEL OF SURVIVE] Ketika harus memilih antara dua pilihan yang sama - sama berarti bagi Sean. Akankah ia memilih salah satu dari mereka atau...
2M 176K 61
Kara syazerra seorang siswi yang mendapatkan beasiswa di sekolah Arsen International High School (AIHS) Sekolah ini didirikan oleh keluarga Arsenio...
3.6M 289K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ā€¢ "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
384K 17.4K 106
[COMPLETED] Memiliki kekuasaan dan kekayaan tidak akan menjamin kebahagiaan, seperti itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Liara Natala, pr...