DANGEREUX

By yeremisaragih

5.4M 730K 198K

Re-upload versi paling awal cerita ini dibuat! SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA & TBO... More

DANGEREUX REPUBLISH?
PROLOG
[1] He
[2] She
[3] First Day of School
[4] They Meet
[5] The Beginning of Everything
[6] Who's She?
[7] Rumors
[8] Unilateral
[9] Kasuari
[10] Revealed
[11] Accept Terms
[12] Who Are They?
[13] Bucin
[14] Get Along
[15] Between Both
[16] Waiting For News About Them?
[17] Official
[18] About Them
[19] Disturb
[20] Dangerous Nickname
[21] No Title
[22] Same Feeling & Small Problem
[23] Match
[24] Revealed & New Girl
[25] New Student
[26] Towards Face Reveal
[27] Revealed
[28] Shameless Girl
[30] New Person?
[31] Felix
[32] Sissy
[33] Disturbed
[34] Shameless People
[35] Mood Destroyer
[36] Kidnapped
[37] The Truth
[38] Over
[39] New Guy, Again?
[40] What Happened?
[41] The Controller
[42] She Will Never Lose
[43] She Will Always Win
[44] The Death of The Bullies
[45] Finished
[46] Bullies!
[47] Is He The Real One, Or?
[48] Not Finished Yet
[49] Brother's Arrival
[50] Bad
[51] It Turns Out

[29] Small Child

77.9K 12.9K 5.1K
By yeremisaragih

"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Kondisikan tingkahnya ya pak!"

•••

CTAS

"ARGH!"

CTAS

CTAS

CTAS

Suara cambukan berulang kali yang bertubrukan dengan tubuh seseorang, terdengar di ruangan yang sepi ini.

Jeritan kesakitan seseorang juga mengiringi suara cambukan itu. Saat ini, hampir di seluruh tubuh seseorang itu, sudah terkena cambukan.

Tubuhnya bermandikan darah. Tapi, seseorang yang menyebabkan tubuh itu menjadi bermandikan darah, terlihat biasa saja. Wajahnya hanya datar, dan tatapannya begitu tajam.

"Gue udah bilang, untuk jangan ganggu gue," ujar seorang gadis cantik menatap tajam orang dibawahnya.

"Sial–"

CTAS

"ARGH!"

"Jangan main-main sama gue, Sella," tekan gadis itu tajam.

Sella. Ya, gadis itu lah yang kondisinya saat ini sudah bermandikan darah. Tubuhnya benar-benar sangat sakit.

"Lepas–lepasin gue. Gue janji–gue janji nggak bakal ganggu lo sama Phoenix," ujar Sella terbata-bata, sesekali gadis itu meringis.

Kalian benar. Gadis yang mencambuk Sella adalah Kasuari. Gadis cantik yang saat ini hanya menatap datar dan tajam pada Sella.

"Lo mau gue lepasin?" tanya Kasuari dengan nada seperti meledek pada Sella.

"I–iya, lepa–"

DOR

"Yah, lo telat Sell," gumam Kasuari, setelah menembak Sella tepat pada bagian kepala gadis itu. Dan bisa dipastikan, gadis itu sudah tidak bernyawa.

Kasuari menghela nafas pelan. Netranya menatap mayat yang berada dibawahnya dengan malas.

"Parasit," gumam gadis itu lagi.

Setelah itu, Kasuari melangkahkan kakinya keluar dari ruangan yang terlihat remang-remang dan sepi itu.

"Urus mayatnya dan kasih ke ayahnya. Pastikan ayahnya melihat langsung anak kandungnya sekaligus selingkuhannya itu, dengan mata kepalanya sendiri," papar Kasuari pada bodyguard yang berada diluar ruangan itu.

Bodyguard itu sedikit tersentak saat mendengar ucapan Kasuari. "Ba–baik, Nona," balas bodyguard itu menundukkan kepalanya.

Kasuari langsung melangkahkan kakinya pergi dari sana. Sepanjang perjalanan, senyuman miring gadis itu terlihat.

"Bisa-bisanya lo berhubungan sama bokap kandung lo sendiri, saat nyokap lo lagi sakit, sialan!" batin Kasuari tajam.

"Dimana otak lo, saat lo berhubungan intim sama bokap lo persis disebelah nyokap lo yang lagi tidur. Bangsat!" batin gadis itu lagi.

•••

"Sayang, ke rumah aku ya? Bunda kangen kamu katanya," tutur Phoenix menatap gadisnya yang berada disebelahnya sambil tersenyum. Cowok tampan itu sedang mengemudi saat ini.

Mereka baru saja pulang sekolah. Dan Phoenix meminta Kasuari untuk mampir dulu ke rumah cowok itu.

Kasuari menolehkan kepalanya menatap Phoenix yang sedang mengemudi. "Ya udah, aku juga kangen sama bunda, apalagi sama Elang," balas gadis itu tersenyum.

Phoenix mendadak menghentikan mobilnya, saat mendengar gadisnya menyebut nama cowok lain. Dengan cepat, cowok tampan itu menolehkan kepalanya pada Kasuari yang terkejut karena Phoenix menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba.

"Kamu gila? Kalau tadi kita kenapa-kenapa gimana?" sentak Kasuari menolehkan kepalanya pada Phoenix dengan tajam.

"Kamu ngapain tiba-tiba nyebut nama cowok lain?" balas Phoenix dengan tatapan tajamnya.

Kasuari sedikit membelalakkan matanya, terkejut dengan ucapan Phoenix.

"Astaga! Kamu sinting ya? Dia adik kamu Phoenix. Lagian dia juga baru 5 tahun," seru Kasuari menatap tak percaya pada cowok tampan disebelahnya ini.

"Tetap aja! Dia cowok lain sayang," balas Phoenix tak mau kalah.

"Terserah!" sahut Kasuari, menyandarkan tubuhnya pada sandaran bangku dan menatap lurus ke depan.

Melihat gadisnya yang sepertinya marah padanya, Phoenix jadi gelagapan sendiri.

"Sa–sayang bukan gitu maksud aku ih," ujar Phoenix menggenggam tangan Kasuari yang berada di paha gadis itu.

"Diam kamu!" sentak Kasuari melepaskan genggaman tangan Phoenix. Gadis itu langsung melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Phoenix sedikit terkejut. Cowok itu terlihat takut, saat mendapati respon seperti itu dari gadisnya.

Keheningan melanda kedua insan itu. Sampai akhirnya, Kasuari mencoba melihat kearah Phoenix saat dirinya merasa cowok itu hanya diam.

Kasuari membelalakkan matanya dengan lebar. Benar-benar terkejut, saat dirinya mendapati Phoenix yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Sedikit lagi air mata itu akan jatuh, jika saja Phoenix mengedipkan kedua matanya.

"Heh, kamu kenapa?"

Pertanyaan Kasuari malah membuat Phoenix menangis dengan sesenggukan. Lagi-lagi Kasuari dibuat sangat terkejut melihat tingkah Phoenix.

"Peluk," pinta cowok itu merentangkan tangannya masih dengan tangisannya.

"Kamu kenapa dulu?" tanya Kasuari kembali, menghiraukan permintaan Phoenix yang ingin dipeluk.

Tangisan Phoenix semakin keras, saat gadisnya tidak mau memeluknya. Melihat itu, Kasuari malah gelagapan sendiri.

"Bocah ini," gumam gadis itu sembari menarik Phoenix kedalam pelukannya.

Phoenix memeluk dengan erat gadisnya. Kepalanya ia sembunyikan di ceruk leher Kasuari, menghirup aroma yang menguar dari tubuh gadisnya yang membuat cowok tampan itu candu.

Tangisan cowok itu masih terdengar, walau teredam karena wajahnya berada di leher Kasuari.

Sedangkan Kasuari, gadis itu lebih memilih menepuk-nepuk pelan punggung tegap cowoknya.

"Udah ih, malu sama otot tuh," ujar Kasuari mengelus pelan kepala Phoenix.

Phoenix hanya diam. Suara tangisan cowok itu sudah tidak terdengar lagi.

"Kamu kenapa, hm?" tanya Kasuari.

"Jangan marah sama aku. Aku takut lihat kamu kayak gitu tadi," jawab Phoenix seperti anak kecil.

"Iya, aku nggak marah lagi. Udah, ayo jalan lagi," ujar Kasuari mencoba melepaskan pelukannya.

"Sebentar du–"

"Kamu mau aku marah lagi?" potong Kasuari.

Mendengar ucapan gadisnya, Phoenix dengan cepat melepaskan pelukannya, dan menatap Kasuari dengan matanya yang sehabis menangis.

Kasuari menghela nafas. Gadis itu mengulurkan tangannya ke wajah Phoenix. Dengan pelan, Kasuari mengusap pipi dan mata Phoenix yang masih ada air matanya. Phoenix yang diperlakukan seperti itu, memilih memejamkan matanya, menikmati sentuhan tangan gadisnya diwajahnya.

"Udah. Sekarang jalan lagi," ujar Kasuari setelah selesai mengusap wajah Phoenix.

Phoenix menganggukkan kepalanya.

•••

"Bunda, Kasuari datang," ujar Kasuari sedikit berteriak, saat sudah berada di ruang keluarga Phoenix bersama cowok itu yang sudah mendudukkan dirinya di sofa yang berada di sana.

"Kak Oliv!" Teriakan khas anak kecil, terdengar dari halaman belakang mansion, membuat kedua orang yang berada di ruang keluarga itu menolehkan kepalanya dengan kompak.

"Elang!" ujar Kasuari tersenyum lebar saat melihat Elang, adik Phoenix, sedikit berlari menghampirinya.

BRUGH

Saat sampai didepan Kasuari, Elang langsung memeluk Kasuari yang sudah berjongkok sedari Elang berlari kearah gadis itu.

"Kak Oliv kenapa baru kesini lagi?" tanya Elang mendongakkan sedikit wajahnya tanpa melepaskan pelukannya pada Kasuari.

Kasuari sedikit terkekeh. "Kakak 'kan, harus sekolah sayang," balas gadis itu mencium puncak kepala adik dari Phoenix itu.

"Kamu nggak pernah sama sekali panggil aku sayang. Kalau sama dia aja, manggil sayang mulu," gerutu Phoenix saat menatap interaksi keduanya yang membuatnya sangat panas.

"Hush, dia adik kamu," timpal Kasuari saat mendengar gerutuan Phoenix.

"Jangan cium-cium dia sayang, ih! Aku marah nanti sama kamu," seru Phoenix kesal, saat melihat Kasuari kembali mencium puncak kepala adiknya.

"Bang Nix marah sama aku ya kak?" celetuk Elang saat melihat abangnya yang dari tadi menatap tajam pada dirinya.

"Enggak sayang–"

"Aaaa sayang. Jangan panggil dia sayang!" sela Phoenix merengek seperti anak kecil.

Untungnya cowok itu, saat ini tidak ada sama sekali orang, selain mereka bertiga di ruang keluarga. Jadi, cowok tampan itu tidak akan malu jika ada yang melihat tingkahnya.

Kasuari menghela nafas kasar. "Elang lanjut main dulu aja ya? Kakak ada urusan sebentar sama bang Nix," pinta Kasuari mengusap pelan kepala Elang dan tersenyum lebar.

"Jangan ngusap-ngusap begitu sayang," rengek Phoenix lagi.

Kalau tidak dituruti, Phoenix akan semakin merengek. Jadi, sebelum itu terjadi, Kasuari langsung menyuruh Elang untuk kembali bermain dan pergi dari ruang keluarga.

Setelah Elang pergi, Kasuari berdiri, dan menatap tajam Phoenix.

"Puas?" ujar Kasuari sedikit ketus.

Phoenix menganggukkan kepalanya dengan cepat, sembari tersenyum lebar.

"Puas ayang," balas cowok tampan itu tersenyum dengan lebar.

Lagi-lagi, Kasuari menghela nafas kasar melihat tingkah Phoenix yang tidak bisa ditebak nya.

"DASAR BOCAH!" batin Kasuari berteriak, saat melihat Phoenix yang terlihat begitu senang, seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru.

• To be continued •

•••

Follow Instagram untuk ngeliat cogan : @yeremisaragih

Follow juga Instagram @wattpademi untuk tau informasi.

SPAM KOMEN "NEXT" DISINI!

MAU KAPAN UPDATE PART 30??
Jangan lupa baca dan vote cerita "MAHARAJA" dan "RAGAZ"  biar aku triple up!

Suka nggak si sama ceritanya?

Kalau ada typo atau salah penulisan kata, tolong ingatkan aku yaa!

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya yaaa!!

Promosikan cerita ini di semua platform yang ada!! (TikTok, Instagram, Twitter, Facebook, dll.)

JANGAN LUPA JUGA UNTUK FOLLOW AKUN WATTPAD AKU!

Spam "DANGEREUX" untuk lanjut.

1 kata buat " Phoenix"

1 kata buat "Kasuari"

1 kata buat "Raja"

1 kata buat "Starla"

1 kata buat "Bintang"

1 kata buat "Venus"

1 kata buat "Andreas"

1 kata buat "Naufal"

SEE YOU IN THE NEXT PART!

Continue Reading

You'll Also Like

727K 75K 44
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.1M 242K 30
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
DE By Naili Farika

Teen Fiction

32.3K 1K 54
"Cinta? Huh! Rasanya mustahil sekali bagiku. Sesuatu yang ga berguna, yang membunuhku perlahan. Memikirkannya saja aku tidak pernah, bahkan aku tida...