Salam Rindu dari Gus Rasyid

נכתב על ידי evafujianti269

52.3K 3.1K 151

Bagaimana jadinya jika harus dipertemukan lagi dengan manusia yang bernama 'MANTAN'. Bertemunya kembali bukan... עוד

Antara Perjodohan dan Pinangan
Penolakan
Para Wanita Banyak Bicara
Barisan Para Mantan
Pandangan
Dia, Penambah Luka
Tumis Pare Bumbu Cinta
Kenangan tukang antar gas
Hilangnya Janda Bolong
Melamar Masa Lalu
Ijab Kobul
Lebih Baik Dicintai
Seharusnya Seperti Dulu
Suapan Makan Malam
Tamu Istimewa yang Cantik
Diturunkan di Jalan
Tentang Kejadian Semalam
Tidak Pulang
Penguasa Ranjang
Wanita Pengirim Pesan
Tergoyahkan
Pakar Gombalan Maut
Enak di Anda, Rugi di saya
Buah Cinta-nya dengan Nada
Jangan Pergi Cinta
Kamar 212
First Kiss
Hak Suami dan Kewajiban Istri
Kejutan saat Pulang
Hasrat yang Memaksa
Sembilan Belas Detik
Hati yang Berduka
Pertama, Namun Menjadi yang Kedua
Cemburu yang Tak Adil
Ditinggal Pas Sayang-sayangnya
Baru diunboxing
Terungkapnya Tabir Kebenaran
Buaya Makan Kurma
Bajingan Amatiran
Awal dari Malapetaka
Kabar Kehilangan
Sakit, Kecewa, Sedih, tetapi Juga Bisa Bahagia
Visi Misi; 'Setia dan Menua Bersama'
Ekstra Chapter
Kapan Aku Bahagia
Insecure Terinfrastruktur

Slide Water

737 56 0
נכתב על ידי evafujianti269

Pagi ini kondisi dapur terlihat lebih berantakan dari hari-hari yang sebelumnya. Di sana sudah ada dua manusia yang berbeda jenis kelamin, sedang berkolaborasi dalam mengeksekusi para penghuni dapur. Di sebelah kanan ada Bella yang sibuk memotong sayur pare, kesukaan suaminya. Sedangkan Gus Rasyid sendiri juga super sibuk, tapi lebih tepatnya sibuk ngerekcokin.

“Dek, kamu pakek resep apa sih, kok masakanmu bisa beda dari yang lain. Baru pertama makan aku langsung ketagihan.”

Bella menghembuskan nafas pasrah. Entah sudah yang ke berapa kali suaminya menanyakan hal yang sama. Dirinya juga lelah harus menjawab dengan jawaban yang sama sedari tadi, “Resepnya sama Gus, gak ada bedanya sama orang lain.”

“Dek, aku serius loh nanya ini. Aku penasaran.”

Bella menghentikan kegiatannya memotong sayur pare yang sudah tinggal sedikit. Lalu dia menatap suaminya yang tersenyum semangat tanpa merasa kelelahan. Ya, iyalah mana ada Gus Rasyid kelelahan, sedari tadi yang tidak pernah diam itu istrinya. Dan Gus Rasyid sendiri hanya membantu membuat dapur semakin berantakan saja.

“Gus mau tahu resep rahasianya?” tanya Bella dan Gus Rasyid langsung mengangguk antusias. “Aku kasih sianida,” lanjutnya setengah berbisik.

Melihat Gus Rasyid yang diam menatapnya seakan terkejut, dirinya melanjutkan lagi kegiatannya yang sempat tertunda. Seharusnya di jam delapan semua pekerjaannya sudah selesai semua, makanan yang dia masak juga sudah tertata rapi di meja makan. Tapi kali ini, rutinitasnya mendadak kacau. Yang biasanya di hari minggu Gus Rasyid tetap bekerja, kali ini dia memilih libur, dengan alasan ingin meluangkan waktu bersama Bella.

Minggu ini Bella serasa menjadi seorang ibu yang ke mana-mana selalu ada yang mengekorinya, bedanya ini bukan lagi anak-anak yang mengekori, tapi om-om yang menolak tua. Dia membereskan ruang tamu diikuti, menjemur pakaian juga diikuti dan di mana pun dirinya berada, suaminya pasti ada di sana juga. Tapi satu yang dia larang keras, tidak diizinkan mengikutinya ke kamar mandi.

“Awalnya sih serem dengernya, tapi berubah jadi geli denger suara kamu yang terakhir,” kata Gus Rasyid dengan senyum menggodanya.

“Emang ya, kalau sama raja gombal itu harus kebal,” ucap Bella dengan suara yang pelan agar tak terdengar oleh Gus Rasyid.

**

Sesuai dengan rencana Gus Rasyid dari semalam, kini dia dan Bella sudah berada di sebuah tempat wisata pemandian yang menyediakan wahana Water Slide atau seluncuran air.

“Gus, kenapa kita ke sini?” tanya Bella dengan menatap heran Gus Rasyid.

Gus Rasyid nyengir, karena telah berhasil mengelabuhi istrinya. Memang dirinya sengaja tidak memberi tahukan tujuan yang sebenarnya, jika dirinya mengajak Bella ke tempat pemandian. Tadi dia cuma bilang akan mengajak Bella ke supermarket untuk belanja bulanan. Di sepanjang perjalanan dia diam, membiarkan istrinya semakin penasaran. Bahkan tidak jarang Bella melayangkan protes dengan keras.

“Gus, gak bakalan macem-macem kan?” Gus Rasyid tertawa geli jika mengingat perkataan Bella barusan.

Memang tempatnya yang sedikit masuk ke dalam pedesaan membuatnya semakin takut. Apalagi setelah Gus Rasyid bilang, “Aku suami kamu, memang aku mau macem-macem seperti apa, paling ya cuma semacem aja.” Wajah Bella seketika itu langsung berubah pias.

Gus Rasyid menahan rasa kasihannya, dia membiarkan istrinya terus penasaran dan berprasangka buruk kepadanya. Hingga dia memarkirkan mobil, dia masih belum menjelaskan apa alasannya membawa Bella kemari.

Gus Rasyid turun dari mobil, lalu dia berjalan mengitari mobilnya dan membukakan pintu untuk Bella.

“Ayo turun,” kata Gus Rasyid, tapi Bella masih diam, duduk dengan gelisah.

“Kita ngapain ke sini?” tanya Bella.

“Mandi.”

“Hah?” Refleks satu tangan Bella terangkat dan menutupi dadanya. “Mandi?” tanyanya meyakinkan.

Gus Rasyid mengangguk.

“Tapi aku enggak bawa baju ganti Gus. Lagian di rumah airnya masih ada, kan? Kenapa harus mandi sejauh ini?"

Gus Rasyid malah nyengir lagi. “Tenang, aku udah bawa baju untuk kamu,” jawabnya dengan menunjuk sebuah tas yang berada di jok belakang. "Sekali-kali kita mandi keluar."

Rupanya, sudah sematang itu Gus Rasyid menjalankan rencananya. Hingga urusan baju ganti sudah dia persiapkan.

“Kita pulang aja yuk, Gus,” rayu Bella, karena dirinya merasa asing dengan tempat keramaian di mana dirinya berada.

Sudah lama dia tidak menginjakkan kaki lagi di tempat-tempat wisata, semenjak dirinya mondok. Bukan karena orang tuanya yang melarang, tapi dirinya yang malas jika berada di tengah-tengah keramaian.

Gus Rasyid menggandeng tangan istrinya, hingga sampai di depan ruang ganti baju. Tidak ia biarkan sedikit pun tangan istrinya lepas dari genggamannya, khawatir jika akan kehilangan Bella.

“Gus, aku bisa sendiri,” ucap Bella saat Gus Rasyid sudah mau melangkah mengikutinya.

“Eh! Iya, aku lupa,” jawab Gus Rasyid sebelum pergi ke ruang ganti baju khusus pria.

Kini mereka berdua sudah berada di lantai tertinggi, tempat wahana Slide Water. Tangan Bella semakin erat melingkar di lengan Gus Rasyid, ketika melihat ke bawah, di mana terlihat posisi dirinya lebih tinggi berkali-kali lipat dengan bangunan-bangunan di sekitar pemandian.

“Kalau kamu takut, kamu yang duduk di belakang. Aku yang di depan,” kata Gus Rasyid saat mereka menunggu giliran.

“Kita turun aja yuk Gus.”

“Enggak bisa sayang, kita turunnya ya harus lewat itu,” kata Gus Rasyid sambil menunjuk lubang besar tempat seluncuran.

Bella hanya bisa pasrah, tahu begitu dirinya menolak paksaan Gus Rasyid tadi, jika wahana ini terlihat lebih seram dari rumah hantu. Tapi dirinya juga belum pernah ke sana lagi. Terakhir ke sana mungkin sembilan tahun yang lalu.

Dengan ragu Bella duduk di belakang Gus Rasyid. Dia memejamkan mata melihat lubang seluncuran yang terjun ke bawah, terlihat sangat curam  di matanya. Awalnya dia hanya memegangi pundak Gus Rasyid, tapi saat merasa tubuhnya terjun, dia langsung mengeratkan pegangannya. Bahkan tanpa dia sadari, dia sudah memeluk erat leher Gus Rasyid.

Gus Rasyid hanya tersenyum, tidak merasa risih sekali pun, meski Bella sudah berteriak sekencang-kencangnya di dekat telinganya. Saat Bella membuka mata melihat seluncurannya yang meliuk-liuk, semakin erat pula dia memeluk Gus Rasyid. Dan ...

Blum...

Tubuh keduanya jatuh ke dalam air, dengan posisi Bella yang berubah, tidak hanya memeluk tapi sekarang dia sudah gendong di punggung Gus Rasyid.

“Tenang, kamu berada di tempat yang aman,” kata Gus Rasyid sambil mengusap lengan Bella yang melingkar di lehernya.

Seketika Bella membuka mata dan terkejut dengan pemandangan yang di buatnya. Sontak dia melepaskan tangan dan juga kakinya yang melilit tubuh Gus Rasyid dari tadi. Karena terkejut dia sampai lupa caranya berenang, namun dengan sigap Gus Rasyid meraih tubuhnya kembali sebelum tenggelam.

Dengan terpaksa Bella harus melingkarkan tangannya kembali ke leher Gus Rasyid agar tidak tenggelam. Kemudian Gus Rasyid tanpa banyak bicara membawanya ke pinggiran kolam.

 

Bersambung ....

המשך קריאה

You'll Also Like

89.3K 3.6K 20
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! AYESHA 1 TAMAT Ayesha adalah wanita kuat yang harus membiayai kedua anaknya yang masih disekolah dasar dan juga janin y...
1.7K 87 5
Adriana Aline atau gadis yang kerap disapa Aline adalah gadis cantik, ramah, baik, friendly dan periang. Siapa sangka gadis itu adalah gadis yang se...
17.6K 368 6
[PROSES REVISI] Karena posisi peringkatnya yang berhasil Khaizan Rafif ambil, Sabrina harus menelan jika semua hobi pada olahraganya semakin tidak di...
2K 131 31
Ditha tervonis mati atas tuduhan pembunuhan berencana ibu dan anak yang merupakan majikannya di Amerika. Kemudian muncullah malaikat pelindung yang s...