--- Beauty In The Dark ---
****
"Le-lepaskan, aku!!" pekik Zhan, dia meronta-ronta dalam pelukan erat Yibo, Zhan memalingkan wajahnya ke kiri dan ke kanan untuk menghindari ciuman Yibo lagi.
Yibo kesal dengan penolakan Zhan, dengan cepat dia memanggul tubuh Zhan dan dibawanya ke tempat tidur.
"Turunkan aku brengseeekk!!!' jerit Zhan sembari memukuli punggung Yibo.
Yibo membanting tubuh Zhan di ranjangnya.
"Awww!!" rintih Zhan, kemudian dia segera bangun dan beringsut ke samping, namun Yibo dengan cepat meraih kaki Zhan dan menariknya keras ke arahnya.
"Gyaaa!! Bajingan! Lepaskan kakiku!!"
Bukannya melakukan apa yang diminta Zhan, tetapi Yibo malah menindih tubuh Zhan yang memunggunginya.
"Kau benar-benar kelinci liar," desis Yibo di telinga Zhan.
"Bajingan!!! Menyingkir dari tubuhku!!!" jerit Zhan tatkala pantatnya ditekan oleh benda keras.
"Aahh ... ya bergeraklah terus, manis, itu sangat nikmat," geram Yibo dengan mengendus tengkuk Zhan.
"Menjijikkan!!! Lepaskan aku!!" Zhan mencoba melepaskan diri dari tindihan tubuh besar Yibo.
Yibo menegakkan tubuhnya, lutut kakinya menekan punggung Zhan untuk mengunci.
"Aargg sakit"
Yibo melepaskan sarung bantal, dia melintingnya memanjang, lantas menyumpal mulut Zhan dengan cara mengikatnya.
"Mmphhhhh!!!!"
"Aku senang kau berteriak saat aku memasukimu, tapi aku tidak ingin putramu mendengar jeritan dan umpatanmu manis," geram Yibo di telinga Zhan.
"Mmph?!!!"
Yibo melepaskan ikat pinggangnya, kemudian mengikat tangan Zhan di belakang punggungnya.
"Ya Tuhan, jangan bilang orang gila ini mau memperkosaku!" pikir Zhan panik dan ketakutan. Tubuhnya tak bisa bergerak karena tindihan tubuh besar Yibo.
"Lets fuck, baby," bisik Yibo di telinga Zhan, kemudian menjilati daun telinganya.
"Mmphh mnnphh!!" jerit Zhan semakin ketakutan saat mendengar ucapan Yibo.
Yibo berdiri dan membuka celananya, dia melihat penisnya sudah membesar dan mengeras.
"Ah shit, aku benar-benar terangsang dengan pria manis ini," pikir Yibo.
Setelah selesai membuka celananya, Yibo meraih celana Zhan, lantas menurunkannya ke bawah. Mata Yibo disuguhi sebuah pantat mulus dan bulat.
"Fuck! Kau sungguh sangat menggiurkan!"
"MMPHH!!!!" Zhan menggeliat mencoba melarikan diri, namun Yibo tidak membiarkan itu, tanganya mencengkeram pinggul Zhan.
"Malam ini kau harus memuaskanku, manis," desis Yibo.
"Mmmphh mmphhhhh!!!!"
Yibo meraih lacinya, kemudian membukanya. Dia mengambil sesuatu dari dalam laci.
Mata Zhan membelalak lebar saat melihat apa yang diambil oleh Yibo.
Yibo membuka tutup botol pelumas yang berbentuk gel, lantas mengusapnya pada penisnya yang sudah siap.
"Mmphh!!!!" Zhan semakin menggeliat liar ketika merasakan penis besar Yibo menggesek pantat Zhan.
"Aagg shh kau sudah siap untukku sayang?" geram Yibo, lantas menaikkan pinggul Zhan sedikit ke atas dan ...
Jleb jleb
"MMPHHHHHH!!!!!"
"Ouggh fuck!! Ini sempit sekali!!" umpat Yibo keenakan.
Penis besar itu masih masuk bagian ujungnya, Yibo mencengkeram pinggul Zhan dan mendorong pinggulnya kuat-kuat ...
JLEEEB
"MMPHH MMMPHH!!!" jerit Zhan kesakitan, air matanya pun tumpah. Lubang analnya terasa seperti terbakar dan terbelah saat penis besar Yibo memaksa masuk ke dalam lubang sempitnya.
"Akhh fuck fuck sshh ini luar biasa nikmat manis," geram Yibo, kepalanya mendongak ke atas dan memejamkan matanya. Dia merasakan nikmat yang luar biasa saat penis besarnya dijepit erat lubang anal Zhan.
"Mmphh MMMPHH!!!!"pekik Zhan dan menggelengkan kepalanya, saat Yibo mulai mengayunkan pinggulnya maju mundur dengan hentakan keras.
"Ouggh shit!! Ahh shit!!" Yibo terus menyodok lubang itu dengan hentakan-hentakan keras dan cepat.
Clop clop clop
Yibo semakin gencar menumbur lubang anal Zhan, sesekali tangannya meremas pantat Zhan dan memukulnya keras.
"Mmphhh!!! Mmmphh!!" Tubuh Zhan terhentak-hentak kencang,
"Leo!! Aku bersumpah, aku akan membunuhmu!!! Ya Tuhan, kenapa nasibku seperti ini!" batin Zhan miris, air matanya terus menggenang, dia menahan rasa sakit yang luar biasa pada hole nya. Penis besar itu tidak henti-hentinya bergerak keluar masuk di dalam hole nya.
Yibo merengkuh tubuh Zhan dari belakang, sembari menggenjot lubang anal Zhan dengan tempo cepat.
"Aahh sshh aahh, rasanya enak sekali, manis, beruntung sekali Leo memiliki istri sepertimu," ucap Yibo parau di telinga Zhan.
Zhan memejamkan matanya, dia sudah pasrah, tubuhnya sudah kotor.
"Xianxian ... maafkan mommy!"
Dia merasakan lidah Yibo yang basah menjilati telinganya, kemudian merambat ke tengkuknya.
Yibo merasakan penisnya berdenyut kencang, dia sudah mendekati klimaks. Dengan memeluk tubuh Zhan dengan erat, Yibo menambah tempo hentakannya untuk menumbur lubang anal Zhan dengan cepat dan kuat.
Clop clop clop clop
"Aahh shh aku mau keluar manis!" geram Yibo.
"Mmphhh!!!! Mmmmphhh!!! Zhan panik, dia takut kalau Yibo akan memuntahkan cairannya di dalam hole nya.
"Aahh fuckkk!! Aku tidak akan pernah bosan melakukan ini denganmu sayang!" ucap Yibo sembari menggenjot lubang anal Zhan dengan cepat dan kuat.
Lima kali hentakan kuat dan akhirnya Yibo mencabut penisnya keluar dari hole Zhan, lantas mengeluarkan cairannya di pantat Zhan.
"Sshh aahhh baby aahhh fuck, aku mau lagi ..."
Mata Zhan membelalak lebar saat mendengar ucapan Yibo.
" What?!!! Bukannya dia baru saja mengeluarkan cairannya?!!! Yakkk!!!" jerit Zhan dalam hati. Rasa ketakutan menyerang Zhan saat ini, membayangkan penis besar itu akan memasuki hole nya lagi membuatnya ngeri.
"Mari kita lanjutkan lagi sayang," desis Yibo, kemudian dia memiringkan tubuh Zhan.
Yibo mendorong kaki Zhan untuk menumpang di atas pahanya, kemudian Yibo memasukkan penisnya ke dalam lubang anal Zhan lagi.
"Mmphhh!!!" pekik Zhan, dan tubuhnya terhentak-hentak kencang kembali.
"Ahh ya Tuhan, sampai kapan dia akan melakukannya?!!" tubuh Zhan sakit semua, tangannya mulai mati rasa karena ikatan kencang dari ikat pinggang yang mengikat dengan erat.
"Ahhh ssshh aahh, baby," desah Yibo, dengan posisi miring seperti ini penisnya seperti diremas-remas.
Clop clop clop clop
"Mmphh!! Mmphh mmphh!" Tubuh Zhan tersentak dengan keras seiring tumburan penis Yibo.
Yibo mengamati wajah Zhan yang basah dengan air mata dan memerah.
"Oh shit, dia semakin terlihat sexy, aku bisa gila! Aaahh tapi aku suka dengan kegilaan ini." Pikir Yibo sembari menyeringai mesum.
"Manis, aah bagaimana rasanya huh?"
Zhan memejamkan mata dengan tubuh terhentak-hentak kencang.
"Apa Leo juga melakukan hal yang sama sepertiku, manis?" desis Yibo, ada rasa cemburu saat mengucapkannya. Tiba-tiba dia benci membayangkan Zhan sedang bercinta dengan panas bersama Leo.
Zhan tidak mau mendengarkan ucapan Yibo.
Yibo mencondongkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Zhan, "Aku akan membuatmu ketagihan, manis, aku akan membuatmu merengek memintaku untuk memuaskanmu."
Zhan mengepalkan tangannya, ingin sekali dia mencakar wajahnya yang menyeringai mesum seperti saat ini.
"Dalam mimpimu, brengsek!!"
Yibo membuka ikatan seprai yang membungkam mulut Zhan.
Pipi dan sisi bibir Zhan memerah akibat ikatan tadi.
Dengan masih menggenjot lubang anal Zhan, Yibo meraih dagu Zhan. Dengan rakus Yibo melumat bibir basah Zhan.
"Emmhhh!!!" Zhan terkejut saat tiba-tiba Yibo melumat bibirnya.
"Mnnhh manis, mmhh" erang Yibo.
Tanpa henti Yibo menggenjot lubang anal Zhan dengan gerakan cepat dan kasar, tidak membiarkan hole Zhan beristirahat. Dan mulutnya menguasai mulut Zhan.
Ciuman basah itu membuat Zhan merinding. Bohong kalau Zhan tak menikmati ciuman panas Yibo. Dan dia semakin membenci dirinya sendiri karena merasakan penisnya tiba-tiba mengeras.
Hujaman penis besar di lubangnya serta ciuman panas dan erotis itu membuat Zhan terangsang.
Tubuhnya menggelinjang nikmat, bulu kuduknya meremang nakal.
Lidah Yibo menarik dan menggesek lidah Zhan dengan gerakan sensual.
"Emnnhh-" tanpa sadar Zhan mengerang nikmat.
Bibir Yibo menyeringai mesum, dia berhasil membuat Zhan terangsang.
Tangannya merambat turun dan menyentuh penis Zhan yang sudah mengeras.
"Kau sudah terangsang sayang," geram Yibo, lantas mengocoknya dengan cepat.
"Aaahh hentikan!! Aaahh mnhhhh-"
"Yeaaahh mengerang lah manis, aku suka dengan suara mu," desis Yibo, sembari menggenjot hole Zhan dengan kasar.
"Aahhh aaaaahh stop aaahhh!!!"
"Ouuhh shit! Aaahh suaramu seksi sekali sayang, aahh mengerang lagi untukku," geram Yibo.
"Fuck you!!!" Jerit Zhan dengan tubuh terhentak-hentak kencang.
"No! I fuck you, baby," geram Yibo lantas melumat bibir Zhan lagi.
"Mmphhh!!
Seprai yang tadinya rapi, sekarang hancur berantakan karena permainan mereka yang panas.
Suara desahan dan erangan nikmat berkumandang di dalam kamar.
Yibo membalik tubuh Zhan hingga posisinya telentang, lantas menaikkan kedua kaki Zhan keatas pundaknya.
Zhan meringis kesakitan pada tangannya yang terikat di belakang punggungnya.
"Ouuh fuck jangan menjepitku terlalu kencang manis aku masih ingin bercinta denganmu lebih lama lagi," geram Yibo.
"Mati saja kau bajingan!!" pekik Zhan dengan tubuh terhentak-hentak kencang.
Yibo menyeringai, lalu membungkam mulut Zhan dengan bibirnya.
"Mulutmu perlu diberi pelajaran sayang." Yibo melumat bibir Zhan dengan kasar, giginya menggigit bibir bawah Zhan hingga berdarah.
"Mmmmphhh!!!
"Fuckk!! Aahh yeahh baby, sshh aaahh!" Sekali lagi penisnya dijepit erat oleh Zhan, kali ini dia sudah tidak tahan lagi. Dengan menggepit kedua kaki Zhan, Yibo menghentak-hentakkan pinggulnya dengan cepat dan kasar, penisnya bergerak keluar masuk dengan cepat di lubang anal Zhan. Dan berkali-kali penisnya menusuk titik prostat Zhan.
"Aaahh aaaahh stop!! Aaaahhh!!!"
"Aaahh baby sshh aaahhh!" Yibo mengocok penis Zhan dengan cepat seiring dengan genjotannya.
Kepala Zhan terasa pening, penisnya terasa seakan mau meledak, "Aaah aaaahh!!"
"Keluar bersama, manis!" geram Yibo,
lantas menghentak untuk beberapa kali lalu mengeluarkan penisnya dari lubang anal Zhan. Kemudian menyatukan penis besarnya dengan penis Zhan, lalu mengocoknya bersamaan.
Keduanya menyemburkan cairan panas itu bersamaan.
"Sshh aagh baby, aaah-" Yibo mendesah nikmat saat melakukan pelepasannya.
"Mmmnnhh--" sedangkan Zhan akhirnya jatuh pingsan, karena rasa sakit pada lengannya lah yang membuatnya pingsan.
Yibo segera melepaskan ikatannya pada pergelangan tangan Zhan.
Mata Yibo membelalak lebar saat melihat pergelangan tangan Zhan kulitnya terkelupas dan mengeluarkan darah segar.
"Oh shit!" Yibo segera turun dari tempat tidur dan berlari menuju kotak P3k yang berada tak jauh dari tempat tidurnya.
Dia segera mengobati pergelangan tangan Zhan.
Dengan hati-hati dia mengoleskan obat pada luka Zhan.
Yibo melirik ke arah Zhan, dia melihat wajahnya yang memucat, namun tidak menghilangkan kecantikannya.
"Kau sangat beruntung Leo, fuck!" umpat Yibo kesal.
Setelah selesai mengobati pergelangan tangan Zhan, Yibo membersihkan seluruh tubuh Zhan.
Dia mengganti pakaian Zhan dengan pakaian yang bersih, lalu menyelimuti tubuh Zhan dengan selimut.
Kemudian Yibo membersihkan diri di kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian, Yibo kembali naik keranjang. Ditatapnya wajah manis Zhan.
"Maaf, tapi aku tidak bisa menahan diri ketika melihatmu begitu menggoda, manis," bisiknya parau, lalu perlahan mengecup bibir Zhan.
"Kuharap Leo segera membayar hutangnya, dan membawamu pergi dariku." Lalu memeluk tubuh Zhan.
Namun ucapan dan isi hati Yibo berbeda, dia tidak rela melepaskan Zhan untuk Leo.
--- To be Continued ---
***