Half Demon School (TAMAT)

By aywitch

3.1K 2.3K 450

This story starts in a dark elite school. Most of the students were of the high class, they are Prince Or Pri... More

cuap-cuap authors
PROLOG
WELCOME TO HALF DEMON SCHOOL
OSIS
OSIS PART 2
PANGERAN & PUTRI ES
THE SECOND MEET
AREDEWI SINDY AEGAR
JENIUS KOMPUTER
PERJODOHAN
SINDY VS HITO
HOW TO EXPLAIN THIS FEELING?
MELISA'S PERFECT FAMILY
D-I-E
BABU
SECRET LOVE SONG
WISHING THAT YOU'LL BE MINE
TAURUS
LOVING YOU MORE THAN BEFORE
STILL SAME
MASIH BAHAGIA
TAKDIR TERLALU BERMAIN-MAIN DENGAN KITA YA?
KABUT INI TERASA NYATA
INILAH HIDUPKU..BAGAIMANA?
infoo pentingg!!
HEI....DAD?
FRIENDSWEET
FALLING
DANGEROUS PAST
PERJUANGAN SYARENDRA
WRONG CHOICE (1)
WRONG CHOICE (2)
LOSING YOU
MISSING YOU
PEMERAN UTAMA
WHY ARE YOU MY TRAGEDY?
THE MESS

ENDING

102 47 47
By aywitch

"Okay, jadi kamu mau ngomong apa?"

Aku-kamu??

Melisa terkekeh mendengarnya. Sejak mereka berpacaran tak sekalipun Raka memakai sapaan aku-kamu, apalagi dengan nada selembut itu.

Melisa tau...

Raka  merasa bersalah.

Raka merasa hubungan mereka selama ini adalah kesalahan.

Perasaan yang Raka pikir sudah hilang, kembali memenuhi dadanya hanya sesaat ketika ia bertemu kembali dengan Sindy.

Karena sejatinya... Raka tak pernah sedetik pun berhasil menghapus seorang Aradewi Sindy dari hatinya.

Dan Melisa tau semua itu.

Melisa bahkan bisa menebak arah pembicaraan mereka nanti, oleh karena itu ia akan menyiapkan amunisi sekuat mungkin untuk tetap menahan laki-laki ini di sampingnya.

"Nanti malam, aku mau ngomong sama ayah soal hubungan kita."

Deg!!

Raka membulatkan mata. Kenapa Melisa berbicara seperti itu sesaat setelah ia memutuskan untuk menyerah terhadap hubungan mereka??!

"Aku bakal bilang kalau aku selama ini nggak pernah suka sama Rendra. Aku akan minta ayah buat batalin perjodohan aku sama dia, dan kalau ayah nggak mau nurutin aku –"
Melisa tersenyum, tidak ada keraguan sedikitpun di matanya.

"Aku bakal ngancem buat bunuh diri."
Ekspresi Raka berubah total. Laki-laki itu pias mendengar penuturan Melisa.

Melisa tersenyum dalam hati.

"Jadi, kamu sabar dikit lagi ya? Kalau semua udah selesai kita akhirnya nggak perlu nyembunyiin hubungan kita lagi."

Melisa berjinjit, ia mengusap rambut laki-laki di depannya.

Walaupun dengan alasan kebahagiaan dari laki-laki ini, Melisa tetap tidak akan melepaskannya...

"Akhirnya nanti kita jadi kayak pasangan normal yang lain." Melisa tersenyum ceria.

Raka meneguk ludah.

Akhhh!!!

Bagaimana ini??!!

"Mel~"

"Kita bisa gandengan tangan, jalan-jalan tiap weekend.."

"Mel..."

"Oh!! Kamu juga bisa ngenalin aku ke orang tua kamu –"

"Melisa!!"
Melisa bungkam. Raka menyorotnya dengan tatapan yang paling Melisa benci.

Tatapan orang-orang yang akan pergi darinya.

"Aku udah nggak punya orang tua Mel..."

Raka berucap pelan. Melisa membatu. Ia tak tau hal itu..

Selama mereka bersama Raka memang tak pernah menceritakan tentang dirinya sama sekali.

Satu fakta kembali menghantam Melisa. Bahwa Raka tak pernah nyaman dengannya karena itu ia tak pernah terbuka soal apapun dengan Melisa.

"Aku nggak mau putus." Melisa mulai menangis.

Biasanya Rendra tak akan tega melihatnya meneteskan air mata. Semoga ini juga bekerja pada Raka.

"Aku udah sayang banget sama kamu..."

"Aku tau Mel... " Raka menangkup pipi Melisa, memaksa gadis itu untuk menatap matanya.

"3 bulan sama kamu aku kira kalau aku udah lupain Sindy, aku udah nggak cinta sama dia lagi.." Raka meneguk ludah.

"Tapi faktanya, 3 detik setelah aku bertatapan sama dia, aku sadar kalau aku sama sekali nggak pernah lepas dari dia." Raka menatapnya memelas, Melisa memalingkan wajah.

"Maafin aku Melisa, tapi aku masih sangat amat peduli sama –"

"Kalau kita putus, aku bakal lompat ke bawah.."

Astaga!!! Raka tambah frustasi. Melisa tersenyum miring. Ia menengok ke bawah.

"Kayaknya aku nggak bakal ngerasain sakit. Soalnya kan kepalaku pasti hancur seketika dan langsung mati. Jadi aku bakal loncat sedetik setelah kamu mutusin aku."

"Melisa!!"

"Maaf Ka, tapi aku emang sanggup ngelakuin hal-hal gila kalau berhubungan sama kamu."
Melisa mulai berjalan mundur.
Saat ini mereka tengah berada di rooftop yang lain.

"Mel, jangan bercanda!!"

"Aku keliatan lagi bercanda?" Melisa terkekeh. Ia tetap berjalan mundur perlahan. Raka menggigit bibir, berusaha berpikir jernih.

"Kalau kita tetap sama-sama, kamu yang bakalan tersiksa karena pacaran sama orang yang sama sekali nggak cinta sama kamu!" Raka mencoba bernegoisasi. Melisa mendadak menghentikan langkah. Ia menyorot Raka terluka.

"Bahkan kalau aku nggak bisa miliki hati kamu, seenggaknya aku punya raga kamu Grayver Akasa..."

Hening...

Semilir angin menerbangkan rambut bergelombang Melisa.

Detik-detik yang sangat menegangkan.

"Okay, terserah lo mau ngelakuin apa. Bodo amat!! Yang pasti gue bakal balik ke Sindy karena dia lagi butuhin gue..." Raka menelan ludah.

Melisa tidak akan bunuh diri beneran kan hanya gara-gara hal sepele seperti ini?

Hening lagi...

Kali ini Melisa benar-benar terluka.

"Maaf Ka, tapi ini nggak sesepele yang kamu kira..."

Raka sok-sok mendengus tak peduli. Ia berbalik pergi.

Gadis itu tidak akan senekat itu kan?

Semua orang takut mati, tidak mungkin Melisa bunuh diri hanya karena –

"MELISA!!!!"

Teriakan seseorang dari arah pintu menyadarkan Raka dari lamunannya.

Rendra.

Laki-laki itu berlari sekuat tenaga menuju ke arahnya, bahkan menabrak bahu Raka tanpa permisi.

Ada apa?

Sedetik setelah Raka membalikkan badan, ia membulatkan mata.
Jantungnya bahkan hampir jatuh..

Melisa..
Gadis itu benar-benar melompat.

"MEL! JANGAN BERANI-BERANI LEPASIN TANGAN GUE!!" rendra berteriak. Yah, ia berhasil mencapai tangan Melisa sedetik setelah gadis itu melompat. Sekarang posisi Melisa bergelantungan di pembatas dengan Rendra yang memegangi satu lengannya.

Raka yang masih shock, berlari setengah sadar kearah mereka. Ia mencoba menggapai sebelah tangan Melisa, tapi sayangnya perempuan itu yang tak ingin mengulurkan tangannya.

"Gue udah bilang kan, kalau gue bakal loncat kalau lo pergi?" Melisa menatap Raka, ia tersenyum kosong.

"Mel, jangan kek gini..pegang tangan gue!!" Jantung Raka berdegup dengan kecepatan gila. Ia ngos-ngosan. Tapi sayangnya Melisa kembali menepis tangannya. Rendra yang geram menendang Raka hingga terguling.

"Cowok nggak guna!! Abis lo nanti sama gue!! Sekarang lo ke bawah dan siapin matras, jaga- jaga kalau Melisa beneran jatuh!! Cepetan goblok!!" Rendra berteriak menggila.
Raka yang tersadar berlari pontang panting ke lift.

"Mel, liat gue..." Suara Rendra bergetar, ia keringat dingin. Melisa menatapnya dengan pandangan kosong.

"Lo nggak boleh mati... hidup lo bahkan terlalu berharga buat sampah kek Raka. Masih banyak yang sayang sama lo Mel, Gue masih sayang banget sama lo!! Jadi nggak usah ngarepin orang tolol kek Raka!!"

Melisa merasakan tetesan air menerpa wajahnya.

Rendra menangis...

Laki-laki itu benar-benar menangis...

Kenapa Rendra menangis??

"Lo harus hidup Mel!! Demi kak Roy yang udah ngorbanin nyawa dia demi lo, lo harus hidup!!!"

Melisa terpana.

Benar...

Apakah pantas baginya mengakhiri hidup yang ia peroleh dari pengorbanan Roy??

Melisa perlahan terisak.

Ia tidak akan bisa menghadapi Roy di akhirat nanti jika ia memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menyedihkan seperti ini.

Perlahan Rendra berhasil meraih lengan lain Melisa yang daritadi terus ditepis oleh perempuan itu. Dan dalam satu sentakan, Rendra berhasil menarik Melisa naik.

Melisa jatuh ke dalam dekapan Rendra.

Laki-laki itu masih bergetar hebat, ia memeluk Melisa sangat erat. Takut perempuan itu kembali melompat jika ia melonggarkan pelukannya.

"Kan gue udah bilang, kalau gue juga bisa nyelamatin nyawa lo." Rendra berbisik, napasnya masih tersengal. Sesaat tadi ia kira bahwa jantungnya akan berhenti berdetak.

"Lo...sama gue aja ya Mel?"


***

Raka kembali memasuki lift. Ia harus memastikan keadaan Melisa. Karena bagaimanapun juga, dia adalah penyebab perempuan itu melakukan percobaan bunuh diri. Jika tadi terjadi sesuatu terhadap Melisa, ia tak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

Lift terbuka. Raka setengah berlari. Namun langkahnya terhenti ketika berpapasan langsung dengan Rendra yang sedang menggendong Melisa.
Raka menghembuskan nafas lega.

Syukurlah..

Terlepas dari penampilan yang berantakan dan wajah yang masih pucat pasi, Melisa terlihat baik-baik saja.

Rendra menurunkan Melisa dengan perlahan. Berjalan maju dan langsung meninju wajah Raka.

"GUE BUNUH LO!!"
Rendra memukuli Raka habis-habisan membuat Melisa menjerit panik.
Raka tidak berusaha menghindar, ia layak mendapatkan semua ini.

"RENDRA STOP!!" Melisa berusaha melerai.

"Rendra udahh!!! Kamu bakal bunuh Raka!!"

Rendra berpura-pura tuli, kali ini ia tak akan memaafkan orang-orang yang sudah menyakiti gadis –

Grep!!

Melisa memeluk Rendra membuat laki-laki itu terpaksa mengurungkan pukulannya.

"Udah ya..." Melisa berbisik.
Rendra mengatur nafas yang memburu. Ia berdiri di ikuti Melisa. Rendra menatap Raka penuh dendam.

"Gue balas lo nanti.." Rendra menginjak kaki Raka sampai suara retakan tulang terdengar lalu melenggang pergi.

Sepeninggal keduanya, Raka menghembuskan nafas. Tubuhnya mati rasa. Rendra benar-benar serius ingin membunuhnya.

Raka memaksakan diri untuk bangun. Ia menyeret kakinya menuju ruang rapat dewan guru.


***

Kasus berhasil di pecahkan.

Korban sekaligus pelaku bernama Rosalina Marganeth adalah salah satu siswi s2 yang paling sering menjadi bulan-bulanan anak s1. Selain karena kenyataan bahwa ia adalah anak haram dari seorang ibu yang berkelakuan jalang dan ayah narapidana, paman yang merawatnya juga memiliki utang di mana-mana.

Puncaknya, salah satu anak dari pemilik bank tempat pamannya meminjam uang menyuruhnya untuk melakukan perbuatan keji, dengan bayaran nyawa jika gagal.

Rosaline Marganeth di perintahkan untuk membunuh Aradewi Sindy.
Diketahui motifnya adalah dendam pribadi dikarenakan Sindy yang sering bersikap sok2an. Tapi karena tidak sanggup untuk melakukan hal tersebut, Rosaline memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri.

Sindy di bebaskan dari segala tuduhan.
Dan hal ini tentu saja atas bantuan dari Raka yang menunjukkan rekaman cctv dari rooftop tempat kejadian terjadi.

Raditia, selaku pemilik sekolah sangat murka mendengar penyebab kejadian tersebut terjadi.

Bullying....

Raditia tak tau jika sekolah yang selama ini ia rintis dan menjadi kebanggaan negeri, ternyata menjadi tempat paling menyeramkan bagi beberapa siswa jenius yang ia rekrut sendiri.

Raditia tak tau sama sekali tentang segala deskriminasi yang terjadi di sekolahnya.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memecat seluruh staff di Cenderawasih karena diam-diam menyembunyikan hal seperti ini darinya.

Ia bahkan memutuskan untuk mengepalai sendiri sekolah swasta miliknya. Ia akan mencoba untuk memperbaiki sekolah yang sudah lama hancur ini.

Dan perintah pertama yang dikeluarkan adalah peleburan antara anak status 1 dan anak status 2. Tak ada lagi status omong kosong seperti itu. Bahkan, semua murid jika sudah melewati gerbang masuk sekolah, harus meninggalkan status sosialnya di luar.

Setelah melewati gerbang, semua murid memiliki status sama rata, yakni siswa dari SMA Cenderawasih.
Sekolah perlahan-lahan berubah menjadi tempat yang layak dihuni bahkan untuk anak-anak miskin dan yatim piatu.


***

Segera setelah kelulusan, Syarendra Raditia dan Aylin Melisa melaksanakan pernikahan. Sedangkan Grayver Akasa menolak beasiswa di luar negeri dan lebih memilih kampus tempat Aradewi Sindy di terima.

Semuanya bahagia dengan jalan hidup masing-masing. Melisa yang melepaskan Raka, dan Sindy yang akhirnya berhasil jujur dengan perasaannya.

Ending klise dari sebuah drama percintaan remaja.

Bagi mereka...

Masa SMA bukanlah masa-masa paling bahagia..

Masa SMA bukanlah masa-masa terindah..

Malahan saat SMA-lah mereka harus berhadapan dengan masalah dan rasa sakit yang bertubu-tubi.

Tapi  dibalik semuanya, masa SMA-lah mereka belajar untuk menjadi manusia yang lebih layak.

Masa pencarian jati diri telah selesai.

Sebuah ending yang membahagiakan bukan?

Salam cinta dari Aylin Melisa, Syarendra Raditia, Aradewi Sindy, dan Grayver Akasa.

Continue Reading

You'll Also Like

502 192 9
"๐˜ ๐˜ฐ๐˜ถ ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ค๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ค๐˜ช๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข, ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ต ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ต๐˜บ." Anlen merasa bahwa dirinya tidak memiliki rahasia...
57K 9.6K 27
Penemuan mayat seorang siswi di sekolah menjadi awal mula pencarian ini. Kecurigaan terus bergulir. Siapa pelaku sebenarnya?
102 50 4
Kita hanya bisa untuk berusaha belajar menerima ketersinggungan terhadap sesuatu. Tidak semua hal yang kita inginkan, akan kita dapatkan.
524 127 9
Alea adalah seorang gadis yang memiliki riwayat penyakit jantung. Suatu hari, ia bertemu dengan Cakrawala (seorang pria yang mempunyai penyakit Pneum...