Half Demon School (TAMAT)

Par aywitch

3.1K 2.3K 450

This story starts in a dark elite school. Most of the students were of the high class, they are Prince Or Pri... Plus

cuap-cuap authors
PROLOG
WELCOME TO HALF DEMON SCHOOL
OSIS
OSIS PART 2
PANGERAN & PUTRI ES
THE SECOND MEET
AREDEWI SINDY AEGAR
JENIUS KOMPUTER
PERJODOHAN
SINDY VS HITO
HOW TO EXPLAIN THIS FEELING?
MELISA'S PERFECT FAMILY
D-I-E
BABU
SECRET LOVE SONG
WISHING THAT YOU'LL BE MINE
TAURUS
LOVING YOU MORE THAN BEFORE
STILL SAME
MASIH BAHAGIA
TAKDIR TERLALU BERMAIN-MAIN DENGAN KITA YA?
KABUT INI TERASA NYATA
INILAH HIDUPKU..BAGAIMANA?
infoo pentingg!!
HEI....DAD?
FRIENDSWEET
FALLING
DANGEROUS PAST
PERJUANGAN SYARENDRA
WRONG CHOICE (2)
LOSING YOU
MISSING YOU
PEMERAN UTAMA
WHY ARE YOU MY TRAGEDY?
THE MESS
ENDING

WRONG CHOICE (1)

52 44 4
Par aywitch

DUKK!!

Punggung Rendra menghantam tembok dengan keras membuat pemuda itu meringis menahan sakit.
Tak sampai di situ, sebuah tinju kembali melayang menghantam pipinya membuatnya jatuh menghantam tumpukan box kayu yang langsung hancur.

Hito berdiri dingin, menatap targetnya tanpa ekspresi.

Rendra mengusap bibirnya yang robek. Ia bangkit dan menerjang Hito dengan membabi buta. Namun, kemarahan tak akan pernah berhasil dalam sebuah pertarungan.

Hito menghindar dengan santai, ia balas menendang punggung lawannya, dan sekali lagi Rendra menghantam lantai.

Nggak bakal bisa menang! Dia – monster!! Rendra membatin, putus asa.

Hito menarik paksa Rendra, mencekiknya di tembok. Rendra megap-megap kehabisan nafas, Hito menatapnya datar tanpa secuil pun rasa kasihan.

Ah..ia tak menduga akan membunuh dua teman sekelasnya tahun ini.
Yurachel Nara dan –

Syarendra Raditia.

“Penghalang.”

Hito mengeluarkan sebuah pisau dari sakunya, bersiap mengakhiri nafas laki-laki di hadapannya.

Namun, sesaat sebelum ujung pisau yang tipis dan tajam menyayat leher Rendra, pintu menjeplak terbuka menampilkan seorang gadis yang terengah-engah.

“HITO STOPPP!!!”

Melisa menjerit membuat Hito terkejut bukan main. Ia melepaskan cekikan di leher Rendra membuat pemuda itu langsung terkapar tak sadarkan diri.

“Hei Mel, what’s wrong?” Hito berbalik, memasang senyum polos.

“ GUE YANG HARUSNYA NGOMONG GITU! WHAT’S GOING ON HERE???!!” Melisa kalap, ia langsung menghampiri Rendra dan memeriksa kondisinya panik.

“No, nothing..I just do what I have to do.”

“Are you kidding me?” Melisa berteriak marah. Ia menggosok telapak tangan Rendra, berusaha menyadarkan laki-laki itu.

“Dia itu penghalang!!” Hito balik berteriak frustasi. Ia tak menyangka Melisa malah menyalahkannya.

“What are you talking about?”

“Gue tau lo nggak suka sama dia. Dia cuma penghalang hubungan lo sama Grayver!!”

Hito semakin bingung. Apa yang salah?? Harusnya Melisa malah berterima kasih karena salah satu penghambat antara hubungannya dengan laki-laki idamannya akan ia lenyapkan. Lalu apa yang salah??

“Gosh!! He is my guardian you know!! Gue lagi berusaha buat ngelupain Gray dan Rendra-lah satu-satunya orang yang bisa bantu gue.”

Melisa berteriak. Entah sejak kapan air matanya sudah mengalir deras seperti ini. Selama 11 tahun persahabatan mereka, Ia tak pernah saling membentak sampai seperti ini.
Hati Melisa sakit melihat kondisi Rendra.
Hito tertegun.

“But Mel –“

“Gue diem aja pas lo ngincer Rachel dengan dalih demi gue. Gue diem karena kalau gue ngelarang lo kayak sebelum-sebelumnya, lo bakal lampiasin nafsu ngebunuh lo dengan self injury. Gue pikir, gapapa Rachel mati daripada lo yang terluka dan lebih dari apapun dia emang pantes mati.”

“Gue egois, tapi lo jauh lebih penting dari apapun.”

“So, that’s what I mean –“

“Tapi tentang Rendra, lo..salah!!! Dia orang yang paling gue butuhin saat ini. More than everything!!”

Hito diam.

Tatapan yang tak pernah kosong jika menatap iris mata cokelat Melisa, kini berubah kosong.

Melisa berdiri, memapah Rendra yang setengah sadar dan terbatuk-batuk.
Satu langkah sebelum Rendra dan Melisa melewati pintu, suara hampa milik Hito berhasil menghentikan langkah tersendat-sendat 2 orang itu.

"Kenapa harus Rendra?"

"Kenapa cuma Rendra yang bisa bantu lo?"

"Kenapa bukan gue?"

“Is that mean that you don’t need me again?”

Melisa diam. Kemarahan membuatnya tak berniat merespon kalimat-kalimat penuh rasa frustasi dari sahabatnya itu.

Dan tindakannya saat ini, akan menjadi salah satu penyesalan terbesarnya kelak.

“He is more important than me, right?”

Melisa tetap kekeuh mengunci mulut.

“You don’t need me again..”

Hito bergumam putus asa.
Rendra terbatuk darah menyadarkan Melisa dari lamunannya. Gadis itu dengan berat hati melangkah pergi, tanpa sekalipun menoleh kembali.

Gapapa..nanti juga gue baikan lagi sama Hito. Kali ini, gue harus ngasih dia pelajaran!!

“You don’t need this mad-psycho again –“


***

Yaezarrr Hitoo : hei…

Yaezarrr Hitoo : 2 hari lagi gue bakal ke London. A mission. Setidaknya seperti biasa gue harus laporan dulu, kan?

Yaezarrr Hitoo : jangan ragu buat ngehubungin gue kapanpun^^

Yaezarrr Hitoo : if sometimes, you need me (again)?

Melisa menatap nanar roomchatnya dengan laki-laki yang berstatus sahabatnya itu, masih kesal tentu saja.

Tapi, ada yang sedikit aneh dari redaksi kalimat Hito.

Sesuatu yang mengganjal, tapi Melisa tak tau apa itu.

Ah sudahlah, sepertinya hari ini ia terlalu strees. Ia juga lelah setelah mengantarkan Rendra ke Rumah Sakit.

Melisa memejamkan mata, memilih tidur.


***

“Hei…”

Seorang anak perempuan 6 tahun berambut cokelat mengulurkan tangan ke arah anak laki-laki yang sedang mencekik kelinci di pangkuannya, mengajak berkenalan.

“Aku nggak punya uang!”

Anak laki-laki bertampang datar itu, Hito, malah menepis tangan anak perempuan sok akrab di hadapannya.
Melisa meringis menahan tangis.

“Kasar sekali!!”Melisa berteriak.

“Trus kalau aku kasar, kamu mau ngelemparin aku batu juga?? Silahkan!!!” Hito balas berteriak, ia terlihat terpuruk.

Melihat wajah Hito yang sangat menyedihkan membuat Melisa malah merasa kasihan.

Melisa berjongkok di samping Hito sambil menatap bingung kelinci yang sudah sekarat di tangan Hito.

“Itu kelincinya nggak bisa nafas!! Jangan di cekik dong!!” Melisa berusaha merebut kelinci di tangan Hito.

“Bukan urusan kamu!! Pergi!!!”
Hito tidak membiarkan Melisa mengambil hewan peliharaannya. Ia mendorong bahkan mencakar wajah Melisa.

Duk!!

Crash!!

Sebuah batu menghantam jidat Hito, darah mengalir perlahan.

Melisa menghentikan pergerakan tangannya yang masih mencoba merebut kelinci, ia menutup mulut, shock.

Hito mengusap darah yang mengalir di pipinya.

“Da..Darah!!” Melisa berteriak ngeri, menunjuk jidat Hito.

Hito perlahan mengangkat telapak tangannya untuk menutup kedua telinganya,lalu memejamkan mata perlahan.

Duk!!

Duk!!!

Duk!!

Lemparan batu dari segala arah kembali menghantam Hito.

Melisa berbalik untuk melihat apa yang terjadi. Matanya membulat melihat bahwa mereka sudah di kelilingi oleh puluhan anak laki-laki yang membawa batu.

“Monster nggak boleh di biarin hidup.”

Sayup-sayup Melisa mendengar percakapan mereka.
Ia menoleh kembali ke arah Hito. Anak itu sedang meringkuk sambil menutup kedua mata dan telinganya rapat.

Apakah gara-gara anak ini suka cekik kelinci makanya ia di sebut monster??

Tapi walaupun seperti itu, anak ini tetap manusia. Kenapa ia harus di lempari batu??

Apakah anak ini pantas mati??

Grep!!

Eh??

Hito mengernyit.

Kenapa ia sudah tak merasakan batu-batu mengahantam tubuhnya lagi??

Biasanya mereka baru akan puas setelah melemparinya selama 30 menit.

Ada apa??

Hito membuka mata, ia mengerjap bingung melihat anak-anak di sekitar mereka menghentikan lemparan batu.
Ia meluruskan pandangan.
Wajah anak perempuan tadi berada sangat dekat dengannya, dan –

Memeluknya???!!!!

Hito menatap kepala anak perempuan itu yang sudah mengucurkan darah, merembes sampai ke gaun putih yang digunakannya.

Anak itu tersenyum.

“Jangan bunuh hewan lagi ya? Aku nggak bisa janji bakal bisa selalu lindungi kamu~”

Bruk!!

Anak perempuan itu pingsan.

Hito tersentak.

Mengapa anak ini melindunginya??

Mereka bahkan tidak saling mengenal??

Apa dia tidak jijik padanya??

Apakah akhirnya, ada seseorang yang menganggapnya manusia dan bukannya monster??

Apakah pada akhirnya, ada seseorang yang menerima Hito apa adanya??
 
 
 

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

271 74 7
༄ 𝘼𝙠𝙝𝙞𝙧-𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧 𝙞𝙣𝙞 𝙔𝙤𝙣𝙜𝙨𝙤𝙤 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙠𝙞𝙧𝙞𝙢𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙧𝙖𝙩 𝙢𝙞𝙨𝙩𝙚𝙧𝙞𝙪𝙨 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙠 �...
3.2M 175K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...
4.8M 177K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
1M 14.1K 34
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...