MY HUSBAND IS BADBOY

By Dewaniskala_

917K 17.3K 1.5K

🔞WARNING!🔞 • Mengandung konten dewasa (18+) • Terdapat beberapa kata kasar dan umpatan Dimohon untuk bijak... More

PROLOG
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59

Chapter 7

19.5K 357 1
By Dewaniskala_

✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧

Selama perjalanan menuju Rumah Rico, tidak ada perbincangan antara Kania dan Rico. Kania hanya fokus dengan ponselnya sementara Rico terus melihat kearah jalan.

Kania memasukkan ponselnya kedalam tas, ia menatap wajah Rico yang tengah menatap jalanan dengan ekspresi datar.

"Awas nanti suka." Seru Rico dengan tiba-tiba tanpa menoleh kearah Kania.

Mendengar hal itu, Kania langsung memalingkan wajahnya dan berhenti menatap Rico.

"Mana ada, kepedean lo." Kesal Kania kemudian memanyunkan bibirnya.

Rico hanya tertawa pelan mendengar balasan Kania. Ia terus menatap kearah jalan dan mempercepat kecepatan mobilnya.

"Pelan-pelan nanti nabrak! Gue terlalu cantik buat mati muda!" Sewot Kania.

"Lah, yang bilang kamu cantik siapa? Lagian sewot amat jadi cewe, nyebelin tau gak? Awas aja nanti kalau jadi istri saya suka sewot." Balas Rico menggoda Kania.

"Ihh nyebelin!" Kania semakin kesal.

"Lagian, yang bikin lo ingin nikah sama gue apasih? Gue heran kenapa lo tiba-tiba pengen nikah sama gue." Sambung Kania.

"Aldi punya hutang sama saya." Jawab Rico singkat.

Kania memijat kepalanya karena bingung dengan isi otak Rico. "Ya kenapa harus nikah? Alasannya apa?"

"Oh kamu ingin jadi budak sex saya? Atau mau saya jual? Mau saya jadiin pembantu?" Sahut Rico dengan cepat.

"Anjrit." Kania melongo mendengar balasan Rico.

"Memangnya kamu tidak mau menikah dengan saya? Cinta bisa datang kapan saja?" Rico sekarang menjadi lebih serius.

Kania menatap Rico secara spontan, ia melihat sebuah senyuman kecil dari mulut Rico. Kania memalingkan wajahnya kembali, ia memilih untuk diam.

"Saya tidak memaksa kamu. Kalau kamu menolak, kamu juga tau resikonya seperti apa." Ucap Rico menyambung pembicaraannya tadi. Keputusan Kania sudah bulat, kini ia memilih diam tidak merespon pembicaraan Rico.

Beberapa saat kemudian, Kania dan Rico sudah sampai di depan gerbang rumah Rico. Satpam membukakan gerbang dan mobil Rico melaju kedalam halaman rumah yang megah bagaikan istana.

Kania kaget bukan main sekaligus terkesima melihat rumah yang sangat megah. Ia menjadi merasa malu dan tidak percaya diri. Ia berpikir kenapa Rico memilihnya sedangkan derajat mereka bertolak belakang.

Mobil berhenti dan Rico bersiap-siap turun, ia melihat kearah Kania yang tengah menunduk murung. "Kania, kenapa?"

Kania mendongak dan melihat ke arah Rico, ia tersenyum hambar kemudian bersiap-siap untuk turun. Rico keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Kania.

Kania melangkah turun dan melihat kembali rumah megah tersebut. Rico menggandeng tangannya dengan spontan membuat dirinya kaget.

Rico menatap yakin mata Kania lalu mengajaknya masuk kedalam rumah tersebut.  Rico menekan bel rumah dan tak lama kemudian seorang pembantu membukakan pintu tersebut. Kania dan Rico segera masuk.

Kania masih terpanah dengan ruangan rumah yang sangat megah. 'Hidup Rico sangat sempurna,' Batin Kania.

"Hei, lihat siapa yang datang?" Seru seseorang dengan tiba-tiba sambil berjalan mendekat kearah Rico dan Kania.

"Rico, ini yang pernah kamu ceritakan waktu itu?" Tanya orang tersebut.

Rico mengangguk lalu Kania tersenyum hambar ketika orang tersebut memandang wajahnya.

"Saya Nissa Hendrawan, saya Mamanya Rico." Kania tersenyum ketika orang tersebut memperkenalkan diri.

Tiba-tiba saja Nissa memeluk Kania dengan erat. "Kamu sangat cantik Nak, tidak salah Rico memilih kamu." Bisik Nissa.

"Terima kasih Tante," Balas Kania.

Kania melepaskan pelukan Nissa, "Saya Kania Tante." Ucap Kania malu-malu.

"Tante sudah tau, ayo masuk kita makan malam." Nissa menggandeng tangan Kania dan Kania mengikuti Nissa diikuti Rico dari belakang.

Setibanya di meja makan, Kania di sambut dengan seorang pria paruh baya yang sudah duduk di meja makan menatapnya dengan tatapan mengintrogasi. Kania menjadi sedikit takut.

Rico mempersilahkan Kania duduk kemudian Rico duduk di samping Kania. Di hadapan Kania, duduklah Nissa Hendrawan di temani suaminya Mario Hendrawan yang tak lain ayah dari Rico.

"Om," Sapa Kania lalu tersenyum hambar.

"Ini suami saya, Mario Hendrawan." Kania mengangguk mendengar penuturan Nissa Hendrawan.

Beberapa pembantu tiba-tiba datang membawa nampan. Mereka memberikan sebuah hidangan steak lengkap dengan garpu dan pisau.

'Makan pakai pisau? Bagaimana caranya? Ini pake tangan gaboleh ya?' Batin Kania panik ketika melihat makanan serta peralatan makannya.

"Gue ga pernah makan ini, pake pisau lagi, gue ga pernah makan kayak gini." Bisik Kania di telinga Rico tanpa disadari bawah sedari tadi Mario Hendrawan terus mengawasinya.

"Astaga, ikuti saja cara makan saya nanti." Bisik Rico.

"Ini steak kesukaan Rico. Tante sendiri yang memasak, ayo dimakan." Sahut Nissa Hendrawan.

Kania hanya mengangguk lalu mengambil pisau di tangan kirinya dan garpu di tangan kanannya. Dengab polosnya ia menusuk-nusuk daging steak dengan garpunya.

Rico terbelalak melihat hal itu, "Kania? Apa yang kamu lakukan?" Tanya Nisaa Hendrawan.

Kania menjadi gugup. "A-aku lagi cek dagingnya empuk apa enggak Tan."

Rico menginjak kaki Kania dan secara spontan Kania menoleh ke arah Rico, Rico menunjukkan cara memakan steak. Perlahan Kania mulai menirukan. Dan sekali lagi Kania tidak menyadari bahwa Mario Hendrawan terus menatapnya.

Kania mulai memakan satu potong daging yang berhasil ia iris, ia merasakan rasa yang belum pernah ia rasakan. Ia mencoba untuk bersikap elegan dan anggun, ia mulai mengiris daging lagi lalu memakannya.

"Kamu bisa masak steak? Rico tiap hari memakan steak buatan Tante. Sebagai calon istri, kamu pasti bisa kan?"

"Uhuk-uhuk." Kania langsung mengambil gelas berisi air dan meminumnya. Tenggorokannya sakit karena tersedak akibat mendengar perkataan Nissa Hendrawan. Ternyata Rico sudah banyak menceritakan Kania, Kania bingung entah mengapa.

"Kamu gapapa?" Tanya Rico yang di balas dengan anggukan oleh Kania.

"Kania, tidak bisa masak makanan sejenis itu. Kania gak terbiasa masak seperti itu." Balas Kania dengan polosnya.

"Memangnya kamu sering masak apa dirumah?" Sahut Mario Hendrawan dengan tiba-tiba.

"Masak apa saja, lodeh, kare ayam, sayur asem, sop, sambal terasi, tempe bacem, perkedel kentang, tahu bulat, ikan asin. Dan masih banyak yang lain Om." Rico mengambil gelas dan meneguk air di dalamnya ketika mendengar jawaban Kania yang teramat jujur.

Mario Hendrawan tersenyum mendengar jawaban Kania. Raut wajahnya yang tadinya mengintrogasi kini berubah normal.

"Bagus, biar Rico tidak makan steak nelulu tiap hari." Ujar Mario Hendrawan tersenyum kearah Kania.

"Yasudah Nak, di habisin makanannya." Timpal Nissa Hendrawan.

Setengah jam kemudian, Kania sudah menyelesaikan makan malamnya bersama keluarga Rico dan kini ia berpamitan untuk pulang.

"Aku anterin pulang ya sayang." Ujar Rico seraya menggandeng tangan Kania di depan Nissa dan Mario Hendrawan.

Kania hanya tersenyum hambar sembari menganggukkan kelalanya lalu berpamitan dengan orang tua Rico. Kemudian Rico mengantarnya pulang.

"Sepertinya kita sudah mendapatkan apa yang kita cari." Ucap Mario Hendrawan kepada istrinya seraya berjalan menuju kamar mereka.

"Gadis polos, multi talenta, cantik, pintar memasak, dan sudah pasti baik. Aku yakin Rico akan bahagia dengannya, dan kelihatannya Rico sangat bahagia dengan Kania." Jawab Nissa Hendrawan.

"Sangat berbeda dengan wanita jalang yang pernah Rico bawa kerumah ini. Aku hanya akan merestui Rico menikah dengan Kania, tidak dengan gadis lain." Sahut Mario Hendrawan yang membuat istri tercintanya tersenyum.

"Putraku kini tidak salah memilih perempuan." Sambung Mario Hendrawan.

✧ ⃟ ⃟TO BE CONTINUED⃟ ⃟ ✧
.
.
.
┏━━━°❀°SPOILER NEXT CHAPTER°❀°━━━┓

MAUNYA UPDATE TADU PAGI TAPI KARENA AUTHOR JENUH YAUDAH AUTHOR LIAT YOUTUBE AJA

SAYA BERJANJI AKAN VOTE CHAPTER INI SETELAH SELESAI MEMBACANYA.

CIE UDAH JANJI, XIXIXI

TERUS MAU UPDATE JAM 12 SIANG TERNYATA ADA ADEGAN NGARET, YAUDAHLAH BARU UPDATE

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN:

FOLLOW AKUN AUTHOR:

TAMBAHKAN CERITA INI KE READING LIST. SEE YOU


Continue Reading

You'll Also Like

378K 2K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
16.9M 749K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
946K 141K 48
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
7.1M 350K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...